Read More >>"> Bandung (38) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Hari ini adalah hari pertama jadwal Ujian Nasional dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Seluruh murid telah berbaris dilapangan, siap mendengarkan apa yang akan pa Dimas katakan.

Setelah kurang lebih 30 menit pa Dimas memberikan arahan, kami semua berjalan ke kelas masing-masing. Tapi kami tidak masuk kelas, melainkan berbaris rapih di depan pintu menunggu pengawas datang. Setelah pengawas datang, kami mengikuti pengawas dari belakang dan duduk dibangku masing-masing.

"Ponsel dan jaket masukan kedalam tas. Setelah itu tasnya simpan di depan" ucap pengawas tegas

"Baik paa" kami menuruti aturan dan duduk kembali setelah menyimpan tas di depan.

"Waktunya 90 menit. Santai saja. Kalau mau nyontek silahkan. Bapa tidak akan mengawasi, sudah ada CCTV akhirat yang mengawasi"

"..."

---

"Aduh ini jawabannya apa yaa? A/B?" gumamku pada diri sendiri

"Ssttttt" sahut Leina

"Maaf naa" ucapku

"Riweh amat dah" ucapku dalam hati

Aku mengetuk-ngetukkan pensil pada kepalaku, menimbang-nimbang jawaban mana yang paling tepat.

"Ahhh B" ucapku spontan

"Sssttt malaaa" sahut yang lain

"Eh iya iya maaf"

----

Ringg...ring...ring

Finally! Bunyi juga belnya. Udah muak aku dengan bacaan soal yang seperti koran. Hfftttt...

"Laaa pulang bareng saya yu"

"Gausah ka, aku sama ica" tolakku secara halus

"Yahh, yaudah. Duluan" Afka menepuk bahuku

"Sip" aku mengacungkan jempol

Aku menunggu Ica mendatangi kelasku. Sambil menunggu, aku memainkan ponselku dan membuka tutup semua aplikasi sosial media yang ada. Tak ada gunanya memang, toh tetap akan sepi. Yang ada baterai cepat habis. Tapi entah kenapa aku tetap melakukannya. Sampai pada akhirnya kenangan itu...
Teringat kembali

*dm twitter*

Irham
Laaaa

Kemala
Iya ham?

Irham
Engga hehe

Kemala
Lah'-'

Irham
Happy monthversarryyy laaaa??

Kemala
Ahh iyaaa, too hammmmm??

Irham
Aku ada hadiah buat kamu, besok aku bawa kesekolah yaa

Kemala
Okayyy????????

Irham
Aku futsal dulu

Kemala
Siapppp, semangattttt. Semoga menanggg

*sampai akhirnya

Kemala
Ham

Irham
Ya?

Kemala
Aku ganggu ga?

....

Tak ada balasan sampai sekarang. Pesan terakhir yang aku kirim sejak beberapa bulan yang lalu belum juga dibalasnya...

"Secepat itu perubahannya" batinku

"Dorrr"

"Lamaaa bangettt caaaa, udah bulukan aku nunggu kamuuu"

"Lebay dah"

"Lagian lama bangettt"

"Iya maaf tadi aku nunggu Irham fotocopy kisi-kisi buat besok"

"Oh"

"Y, udahah ayooo cawww. Kita belajar barengg"

"Cawwww"

Kami pergi bersama menaiki angkutan umum menuju kerumahku.

----

Sesampainya dirumah, kami langsung menuju kamarku. Kami belajar bersama, namun selalu saja niat awal berbeda dengan yang terjadi jika sudah diawali dengan memainkan ponsel.

Seperti yang terjadi sekarang...

Aku memainkan ponsel dengan membuka aplikasi ask.fm sedangkan Ica sedang asik saling membalas pesan dengan teman cowonya yang baru dari sekolah lain.

"Laaa Dias nelfon" ucap Ica panik

"Angkatlah" jawabku dingin

"Suka gagu aku kalau telfonan sama cowo"

"Ahelah, yaudah diemin aja"

"Gaenak tapi"

"Zzz, terserah ica dehh. Eh eh ada yang ask aku, anon tapi"

"Apa cenah?" tanyanya

"Teh putus sama ka Irham ya? Alhamdulillah deh, jadi aku ada kesempatan yaa teh" ucapku membacakan ask tersebut

"Siapa itu?" tanyanya lagi

"Gatau. Kan anon caaaa" jawabku sedikit kesal

"Ohiya hehe, trus kamu jawab apa?"

"Ga aku bales. Males"

"Bales aja, kali aja nanti dia gadianon"

"Males ah. Eh kapan belajarnya nihhh caaa" ucapku mengalihkan pembicaraan. Eh tidak, memang niat kami belajar kan.

"Ah iyaa aku lupa. Oke. Sekarang yukk. Tapi aku laper" Ica memegang perutnya dengan wajah memelas

"Bikin dulu makanan aja kalau gitu, yuuu" ajakku

"Yuuu" kami berjalan kearah dapur, dan membuat 2 porsi makanan untuk kami makan.

"Ehh laa" ucapnya tibatiba

"Ya?" tanyaku

"Masih suka sama Irham?" tanyanya

"Engga" jawabku bohong

"Bohonggggg" jari telunjuknya menunjukku lengkap dengan tatapan mengintimidasinya

"Tau diaa" batinku

"Hmmm, gimana ya ca. Entahlah. Kayanya iya deng, harusnya dari awal aku tuh jangan nerima dia yaa. Jadi garibet gini"

"Jangan gitu, jadiin ini pelajaran aja okey?"

"Hmmm"

"Laa mau tau sesuatu ga?" tanyanya

"Ma..."

"Eh ada ica" sahut Mamah dari arah ruang tengah

"Assalamualaikum tante" ucap Ica dengan penuh keluguan

"Waalaikumsallam, mau diterusin kemana SMA nya ca?" tanya Mamah

"Maunya mah SMA N 8 sih tan" jawab Ica

"Ohiyaa, semoga masuk ya. Kemala mah nanti mau di Garut lagi kita mau pindah lagi nanti"

"Ah iya tante? Kenapa?" tanyanya penasaran

"Ayahnya kemala kerjanya dipindahin lagi ke Garut"

"Ohiyaa tante" jawab Ica kecewa

"Yaudah. Pada belajar yang rajin ya, tante jemput dulu Kaila"

"Iya tan"

"Alhamdulillah, beres juga. Bawa piringnya sini caa" tunjukku pada rak piring yang tak jauh dari tempat kami memasak

"Ini" Ica terlihat lesu sekarang.

Kami membawa makanan ke ruang tengah.

"La asli pindah?" tanyanya penuh kebingungan

"Iya caa"

"Gabisa nolak?" tanyanya antusias

"Engga caa, nanti pasti bakal kangen kamu sama aku. Jangan lupain aku yaaa" jawabku

"Pasti, kamupun. Sering-sering ke bandung yaaa"

"InsyaAllah. Ohiya kamu tadi mau bilang apa?" tanyaku

"Ahiya.. Aku lupa" jawab Ica polos

"Aishhhh" gerutuku

---

18.30

Keadaan kamar sudah tidak berupa. Bantal yang mulanya terletak rapih di atas kasur, kini tergeletak di bawah. Karpet yang mulanya bersih, sekarang sudah dipenuhi dengan sampah makanan dan buku yang berserakan tak teratur.

"Jadii laa ini tuh kenapa bisa gini?"

"Iya kan diketahui persamaannya. Kita eliminasi deh, kita pakenya eliminasi y. Tar hitung hitung hitung, dapet deh y nya. Habis itu kita nyari x pake substitusi"

"Ohiyaiyaa, aku tuh gabisanya kalau nerjemahin cerita"

"Kalau itu, kamu harus ngerti dulu soalnya caa"

"Iya nah aku tuh gabisa ngertiinnya"

"Makannya jangan ngertiin Dias muluu"

"Apaan elah, ngapain bawa Dias segala"

"Hmmm yadeh"

"Caa itu ayahnya jemput" sahut Mamah dari bawah

"Ah, iya sebentar tante. Bye laa" Ica membereskan barang-barangnya

"Iyaa, sana cabe" ledekku

"Jirr" Ica mengetuk kepalaku

"Pulang jam segini masih pake seragam lagi" ejekku dengan tatapan sinis

"Garagara kamu juga. Ohiya aku inget yang tadi"

"Apa apa?" tanyaku antusias

"Aku kan main tod sm Irham. Nah kata dia kamu tuh mantan terindahnya. Ciee" Ica menyenggol bahuku

"Mantan ya mantan. Udah ah sana. Jangan lupa istirahat. 3 hari lagi. Ganbatte Ica-chan"

"Arigatou mala-chan. Oyasumi"

"Oyasumi"

"Mantan terindah ya? Ciee malaaa" ucapku dalam hati dan tanpa sadar senyumku mengembang saat itu juga.

"Aishhh gitu aja baper" rutukku

"Apa teh laper?" sahut Kaila yang sedang asik dengan dunia televisinya

"Engga, nyambung aja kek kabel de"

"Yehh"

Ah Irham ada ada saja, walaupun kita sudah tak ada apa-apa lagi, tapi kamu tetap saja masih bisa membuat senyumku mengembang sempurna..

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
CATATAN DR JAMES BONUCINNI
21      13     0     
Mystery
"aku ingin menawarkan kerja sama denganmu." Saat itu Aku tidak mengerti sama sekali kemana arah pembicaraannya. "apa maksudmu?" "kau adalah pakar racun. Hampir semua racun di dunia ini kau ketahui." "lalu?" "apa kau mempunyai racun yang bisa membunuh dalam kurun waktu kurang dari 3 jam?" kemudian nada suaranya menjadi pelan tapi san...
TAK SELALU SESUAI INGINKU
85      19     0     
Romance
TAK SELALU SESUAI INGINKU
Melihat Mimpi Awan Biru
28      4     0     
Romance
Saisa, akan selalu berusaha menggapai semua impiannya. Tuhan pasti akan membantu setiap perjalanan hidup Saisa. Itulah keyakinan yang selalu Saisa tanamkan dalam dirinya. Dengan usaha yang Saisa lakukan dan dengan doa dari orang yang dicintainya. Saisa akan tumbuh menjadi gadis cantik yang penuh semangat.
Gilan(G)ia
2      2     0     
Romance
Membangun perubahan diri, agar menciptakan kenangan indah bersama teman sekelas mungkin bisa membuat Gia melupakan seseorang dari masa lalunya. Namun, ia harus menghadapi Gilang, teman sebangkunya yang terkesan dingin dan antisosial.
Diary of Time
11      4     0     
Romance
Berkisah tentang sebuah catatan harian yang melintasi waktu yang ditulis oleh Danakitri Prameswari, seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Dana berasal dari keluarga berada yang tinggal di perumahan elit Menteng, Jakarta. Ayahnya seorang dokter senior yang disegani dan memiliki pergaulan yang luas di kalangan pejabat pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Ibunya seorang dosen di UI. Ia memiliki...
ALVINO
25      11     0     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
Wannable's Dream
338      42     0     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Letter hopes
15      8     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
V'Stars'
13      6     0     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
Like Butterfly Effect, The Lost Trail
45      15     0     
Inspirational
Jika kamu adalah orang yang melakukan usaha keras demi mendapatkan sesuatu, apa perasaanmu ketika melihat orang yang bisa mendapatkan sesuatu itu dengan mudah? Hassan yang memulai kehidupan mandirinya berusaha untuk menemukan jati dirinya sebagai orang pintar. Di hari pertamanya, ia menemukan gadis dengan pencarian tak masuk akal. Awalnya dia anggap itu sesuatu lelucon sampai akhirnya Hassan m...