Dia menyesap kopinya dengan khidmat, tampak menikmati hembusan aroma khas yang menguar dari minumannya. Matanya mengerjap lucu saat uap panas tak sengaja tertiup angin menerpa wajahnya. Aku mengamati setiap geraknya, tenggelam dalam kebisuan yang tercipta hampir satu jam lamanya. Jika bukan karena hujan deras di luar sana, mungkin sekarang kami takkan duduk berdua dalam satu meja.
Revanya namanya, gadis mungil berbulu mata lentik yang berhasil mencuri hatiku dengan pesona yang berbeda. Gadis yang kutemui tengah bersimpuh di trotoar jalan kala hujan mengguyur kota di waktu senja. Tatapannya kosong, mengamati kepergian sosok berperawakkan tinggi yang acuh berlalu meninggalkannya.
Awalnya aku mengabaikannya, hanya mengawasi lewat jendela cafe yang sama dengan tempat kami berada saat ini. Bukannya tak peduli, tapi niatku sejak awal memang sekedar bersantai menikmati pemandangan rintik hujan. Lagipula aku tak mau mencampuri urusan orang lain.
Namun hatiku mulai iba saat melihatnya tertawa pilu sembari melempar sepasang sepatunya pada sosok itu. Apa dia tak malu?
Dan ketika ia mulai terisak, akhirnya aku tak tahan. Tanpa sadar berlari menghampiri lalu berdiri tepat di sisinya sambil memayungi agar tak semakin basah kuyup.
Aku langsung tersentak saat sebuah tangan tiba-tiba melambai tepat di depan wajahku.
"Hei, Gemma, halo? "
"Y-ya?" tanyaku tergagap karena Reva menodongku dengan menampilkan ekspresi meminta penjelasan.
"Kamu belum jawab pertanyaanku,"
"Hah?" Aku sontak melongo, tak paham dengan apa yang tengah ia bicarakan.
Terdengar Reva menghela nafas, berdeham kecil sembari memainkan mug dalam genggamannya.
"Aku tadi tanya, apa alasan kamu suka liatin hujan?"
Aku tersenyum miring mendengarnya, lalu tanpa sadar langsung menatapnya dengan wajah berbinar.
"Alasannya? Kamu.."
Aku Mau
112
27
0
Romance
Aku mau,
Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum.
Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu.
Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum.
Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi.
Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Rela dan Rindu
64
17
0
Romance
Saat kau berada di persimpangan dan dipaksa memilih antara merelakan atau tetap merindukan.
Tanda Tanya
2
2
0
Humor
Keanehan pada diri Kak Azka menimbulkan tanda tanya pada benak Dira.
Namun tanda tanya pada wajah Dira lah yang menimbulkan keanehan pada sikap Kak Azka.
Sebuah kisah tentang kebingungan antara kakak beradik berwajah mirip.
Mapel di Musim Gugur
5
5
0
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah.
Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
karena Aku Punya Papa
2
2
0
Short Story
Anugrah cinta terindah yang pertama kali aku temukan. aku dapatkan dari seorang lelaki terhebatku, PAPA.
Strange Boyfriend
2
2
0
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
Sunset In Surabaya
2
1
0
Romance
Diujung putus asa yang dirasakan Kevin, keadaan mempertemukannya dengan sosok gadis yang kuat bernama Dea. Hangatnya mentari dan hembusan angin sore mempertemukan mereka dalam keadaan yang dramatis. Keputusasaan yang dirasakan Kevin sirna sekejap, harapan yang besar menggantikan keputusasaan di hatinya saat itu.
Apakah tujuan Kevin akan tercapai? Disaat masa lalu keduanya, saling terikat dan mem...