Read More >>"> REVIVE TIME (Misunderstanding) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REVIVE TIME
MENU
About Us  

“Apa ini? Siapa orang-orang ini? Siapa gadis berjaket merah ini?” Semuanya terlihat hitam putih. Hingga aku tersadar tentang mereka, "Oh iya, mereka adalah....”

“Dok pasien sudah sadar!” teriak seorang wanita didekatku. Wanita itu adalah Jessica. Dia terlihat bahagia seperti biasanya, namun kali ini terlihat lebih bahagia dari biasanya. Setelah itu, dokter datang dan membolehkanku pulang 2 hari lagi karena kondisi yang tidak terlalu parah. “Alhamdulillah sekarang kakak sudah pulih kembali. Apa ada sesorang yang perlu kuhubungi? Seperti keluarga atau mungkin pacar kakak?” tanya Jessica. “Tidak,” jawabku seadanya. “Oh iya, Pak Rudy berkata bahwa kakak tidak perlu mengkhawatirkan masalah kerusakan dari bom paket, soalnya kerusakan tidaklah parah dan beberapa kerusakan kecil akan ditanggung oleh pihak pos,” tutur Jessica.

            “Apa ibu-ibu itu terluka ?”

            “Oh, tenang saja. Berkat kakak yang menyuruhnya untuk tiarap, ibu-ibu itu hanya luka ringan”

            “Baguslah kalu begitu”

            “Oh iya kak, apa kakak tahu siapa orang yang mengirimkan paket bom itu?”

            “Tidak, memangnya kenapa ?”

            “Soalnya rumah yang dituju dari paket itu adalah rumah seorang milyuner terkenal yang dermawan dan rendah hati”

            “Lho, mengapa orang yang dermawan dan rendah hati menjadi sasaran bom?” pikirku dalam hati.

            “Biaya perawatan kakak di rumah sakit ini juga dia yang membayarkannya lho,” lanjut Jessica.

            “Alhamdulillah, kalau kau bertemu dengannya ucapkan terimakasih dariku ya!”

            Dua hari telah berlalu akhirnya aku kembali ke rumah kontrakan milikku. “Assalamualaikum,” ucapku sembari membuka pintu. Aku tinggal sendirian di rumah kontrakanku ini. Sebenarnya aku memiliki ibu tapi dia tinggal jauh dariku. “Besok aku harus kembali bekerja, lebih baik aku istirahat di kamar,” begitu pikirku. Tiba-tiba terlihat sesosok wanita yang sedang menonton tv di kamarku. “Waalaikumsalam, akhirnya kau pulang juga,” ucap wanita itu. Ya, dia adalah ibuku. “Ibu, kenapa ada disini?” tanyaku. “Memangnya tidak boleh seorang ibu datang ketempat anaknya yang sedang sakit?” Aku hanya terdiam. Ibuku ini terlihat seumuran denganku. Aku yakin tidak ada yang akan percaya kalau ibuku ini 25 tahun diatasku. Kalau kalian tidak percaya dengan keberadaan penyihir kalian harus lihat ibuku ini, maka kalian akan langsung mempercayainya. Karena Ibu sudah berada disini, mau tidak mau aku harus menerima ibuku di rumah ini.

            Esoknya aku kembali bekerja sebagai tukang pos. Selama bekerja aku terus memikirkan gambaran orang-orang yang telintas di kepalaku saat sedang pingsan. Aku rasa aku telah melupakan mereka. Mereka terlihat seperti sekumpulan anak-anak yang sedang bermain bola dan yang terakhir terlihat sedang sendirian di taman kota dengan jaket merah. Sepulang dari tempat kerja, aku pulang kerumah bersama Jessica. Sebenarnya aku tidak memintanya untuk ikut, tapi dirinya sendirilah yang memaksaku. Katanya agar aku tidak terjadi sesuatu saat di perjalanan pulang. Ya, sudahlah. Mau tidak mau, aku menerimanya untuk mampir ke rumahku.

            “Assalamualaikum,” ucap kami bersamaan. “Aku pulang,” ucapku. “Permisi,” lanjut Jessica. “Waalaikumsalam, silahkan masuk,” balas ibuku. Terlihat ibuku sedang memasak di dapur. “Siapa namamu? Apa kau pacar anakku yang tampan ini?” tanya ibuku dengan gampangnya. “Astaghfirullah ibu, mana mungkin aku pacaran bu, ini bukan pacarku dia hanya teman kerjaku,” balasku dengan kesal dengan perkataan ibuku yang tanpa pikir panjang. “Namaku Jessica, aku teman kerja kak Kevin,” sambung Jessica sambil tersenyum. “Oh, ya sudah. Apa kalian sudah makan malam?” tanya ibuku kepada kami. “Belum,” jawabku. “Kalian beruntung sekali karena ibu mamasak opor yang cukup banyak untuk malam ini!”

            Setelah selesai makan aku disuruh ibu untuk mengantarkan Jessica pulang. “Masakan ibu kakak enak ya!” ujar Jessica. “Hmmm... mungkin,” balasku. Ibu sudah memperingatkanku untuk tidak cuek dengan wanita. Katanya wanita itu sensitif dan sulit ditebak, maka dari itu kita tidak bisa menebak apakah wanita itu sedang menyukai kita atau hanya sebatas teman saja. Jadi, kita harus memperlakukannya dengan lembut. Tapi tetap saja, aku tidak mau memperlakukan seseorang secara berlebihan seperti itu karena memang pada dasarnya aku ini orang yang tidak mau ikut campur urusan yang aneh-aneh. Lagipula, dalam islam juga dilarang yang namanya pacaran.

Saat kembali ke rumah, aku berpapasan dengan seorang lelaki yang tubuhnya agak tambun dan mengenakan topi sambil menunduk sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Sekilas aku seperti pernah melihat wajahnya di suatu tempat. Aku mulai teringat sesuatu, aku teringat dengan kasus pembunuhan saat aku masih kelas 5 SD. Kasus pembunuhan itu  membunuh 2 orang teman kelasku. Seketika aku langsung berlari ke rumah dan saat sampai di rumah, aku melihat ibuku sedang tertidur di lantai dan akupun membalikan tubuhnya. Ternyata, dia berlumuran darah. “Assalamualaikum, Permisi, saya mau mengembalikan panci yang saya pinj... Ahhhhhhhhhhhh!!!!!” teriak salah satu tetanggaku yang melihat tanganku berlumuran darah. Dalam hitungan menit polisi sudah menggrebek rumahku. Aku berniat akan melompat dari balkon rumahku. Aku tidak mau dijadikan tersangka pembunuhan. Aku berlari sekuat tenaga dan melompat dari balkon.

“Tunggu sebentar, ini dimana? Bukankah aku seharusnya berada di gang sempit samping rumahku? Dan bukankah harusnya ini malam hari? Kenapa ada matahari yang bersinar seterang ini di malam hari? Tapi aku seperti mengenal tempat ini, kalau tidak salah ini adalah...”

“Kevin ayo cepat, kamu mau terlambat?” teriak salah satu anak kecil yang sedang berlari bersama teman-teman sekolahnya. Akupun mengikuti mereka. “A...apa-apaan ini? Bu..bukankah ini SD ku dulu?” tanyaku dalam hati. Ini memanglah sangat tidak masuk akal, tapi ini terjadi. Ini bukanlah de javu, melainkan kembali ke masa lalu. Ya, aku kembali ke masa lalu.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

2 0 1 0 0 2
Submit A Comment
Comments (9)
  • Dane

    @Yell menurut saya sebagai pembaca webtoon sih, prolog itu cuman ngeliatin sekilas doang dan gak mesti sebagai urutan pertama dalam kronologis.

    Comment on chapter Prolog
  • Yell

    Baca prolognya, baca chapter duanya, saya kok gagal paham, ya? Mungkin otak saya yang lamban.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • Jodi

    ini update nya kapan lagi ya?

    Comment on chapter Prolog
  • dennyth3k1d

    #SemangatNulis

    Comment on chapter Prolog
  • dwidasa16

    @Rous Terimakasih atas dukungannya. Ikuti terus ceritanya ya!

    Comment on chapter Prolog
  • Rous

    Penasaran sama kelanjutannya

    Comment on chapter Prolog
  • SusanSwansh

    Sama2. Saya hanya sedikit berbagi ilmu saja. Semoga bermanfaat. Salam.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • dwidasa16

    @SusanSwansh Terimakasih atas sarannya. Kedepannya akan saya lebih perhatikan lagi penulisan tanda bacanya. Mohon maaf kalau merasa kurang nyaman dengan ceritanya.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • SusanSwansh

    Halo, salam kenal penulis misteri. Saya suka ceritanya. Cuma mau kasih saran saja. Untuk penulisan tanda baca dalam sebuah dialog, itu di letakan di depan. Sebelum tanda petik. ("Tidak mau.")

    Comment on chapter When Despair Comes
Similar Tags
A Ghost Diary
56      36     0     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Cinta Untuk Raina
98      58     0     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Klise
50      27     0     
Fantasy
Saat kejutan dari Tuhan datang,kita hanya bisa menerima dan menjalani. Karena Tuhan tidak akan salah. Tuhan sayang sama kita.
Balada Cinta Balado
218      110     0     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Langit Jingga
0      0     0     
Romance
Mana yang lebih baik kau lakukan terhadap mantanmu? Melupakannya tapi tak bisa. Atau mengharapkannya kembali tapi seperti tak mungkin? Bagaimana kalau ada orang lain yang bahkan tak sengaja mengacaukan hubungan permantanan kalian?
Bintang Biru
78      40     0     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Kisah yang Kita Tahu
62      44     0     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
Alfazair Dan Alkana
7      7     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Sejauh Matahari
10      10     0     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
Diary of Time
23      11     0     
Romance
Berkisah tentang sebuah catatan harian yang melintasi waktu yang ditulis oleh Danakitri Prameswari, seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Dana berasal dari keluarga berada yang tinggal di perumahan elit Menteng, Jakarta. Ayahnya seorang dokter senior yang disegani dan memiliki pergaulan yang luas di kalangan pejabat pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Ibunya seorang dosen di UI. Ia memiliki...