Read More >>"> Memorieji (Bangcad) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memorieji
MENU
About Us  

Hari ini begitu cerah mentari bersinar dengan terangnya, semua berjalan sebagaimana mestinya tak ada hal yang buruk ataupun yang membuat mood turun. Sampai sebuah suara aneh mengusik ketenangan gue.

 

"Ssh..shhh.."

 

Gue menolehkan kepala ke sana ke mari, kelas masih sepi karena bel istirahat baru saja berbunyi. Setelah menimangnya sendiri dalam pikiran, gue memutuskan untuk mendekati meja belakang yang ada di barisan ke empat. Tersangka utama kegaduhan berada tepat di hadapan gue, hal ini bisa dipastikan dari suara-suara itu yang terdengar semakin jelas.

 

"Bangcad!" Panggil gue murka.

 

Dia yang merasa terpanggil segera menutup layar handphonenya kemudian tersenyum polos ke arah gue. Hell, pengen gue cekik nih anak.

 

"Satya. Nama gue S.A.T.Y.A,"

 

Hanya orang hutan dan teman-temannya yang tidak tahu siapa orang yang ada di hadapan gue sekarang, nama yang tertera di bed baju sudah menjadi petunjuk bagi siapapun yang membaca untuk mengetahuinya. Jelas gue sangat mengenal cowok ini, mungkin gue perlu menjabarkannya dulu.

 

Pertama, mari perkenalkan cowok yang berada di depan gue ini bernama lengkap Satya Bagaskara, penghuni kelas sebelah yang kebetulan memiliki hobi numpang istirahat di kelas orang. Kedua, orang-orang biasa memanggilnya dengan embel-embel bang yang anehnya ikut melekat dipikiran gue, sehingga dengan kreatifnya gue menyingkat panggilannya menjadi Bangcad, sengaja gue menyebutnya kayak orang cadel biar gak pasaran gitu. Terakhir, Bangcad itu sangat terkenal di sekolah berkat bakatnya yang selalu modusin seluruh anak cewek.

 

"Bodo amat elah, mulut-mulut gue jadi suka-suka. Lo nonton apaan sih Bangcad, suara desah asoy asoleh itu membuat kuping gue sakit, tubuh mengigil dan bibir pecah-pecah tau gak?"

 

Satya tersenyum menanggapi omelan gue mungkin karena sudah biasa.

 

"Pertama gue nonton yang hanya cukup usia boleh liat, kedua mari kita luruskan kesalahan ini. Gue kasih tau aja nih Na, kuping lo sakit karena seumur hidup lo belum pernah denger suara itu, tubuh lo menggigil karena sudah terlalu lama sendiri dan butuh kehangatan, terakhir nih bibir pecah-pecah itu akibat gak pernah di kecup basah. Daripada lo capek ngomel, mendingan kita nonton bareng supaya lo mendapat ilmu yang bermanfaat, gimana?"

 

Heleh, bisa-bisanya Satya bilang gitu ke gue. Makanya dong bilang sama temen lo si Jivan biar gue cepet dirubah statusnya jadi pacar. Cuma apadaya gue gak bisa bilang gitu ke Satya karena itu namanya bunuh diri! Soal tawarannya tadi, gue sekarang sedang menimbangnya, apa dampak baik dan buruk yang gue terima setelah menonton itu. Dengan masak-masak, paling mudah masak dadar gulung eh kenapa jadi gagal paham ini semua karena gue belum minum aqua yah malah promo lagi gue, oke lupakan mari kita kembali ketopik awal, sejujurnya gua takut dosa tapi penasaran juga kenapa bisa mendesah-desah gitu dengan segala keyakinan gue memilih mengambil tawaran itu dalam hati gue meyakinkan diri kalo gue hanya sebatas nonton tanpa berniat mempraktekannya jadi semoga gak dosa-dosa amatlah ya.

 

"Iya udah, coba gue mau liat."

 

Satya mengangguk, menyuruh gue untuk duduk di sampingnya. Setelah posisi gue sudah di sebelahnya, Satya menghidupkan kembali layar handphonenya, mulai membuka pasword dan gelap.

 

"Woy, Bangcad mau mati lo ya! Ngajakin Ilo nonton gituan lagi, gue udah pernah bilang ya kalo mau nonton itu jangan di kelas ini!"

 

Gue bisa mendengar itu suara Jivan dan dari nada suaranya yang naik itu artinya dia sangat marah, dengan pelan gue mencoba menurunkan telapak tangannya yang menutupi kedua mata tapi sebelum semua berhasil Jivan sudah lebih dulu memperingatkan.

 

"Gak usah dibuka! Lo mau gue nambah marah?"

 

Buset, serem banget deh gue jadi nyesel kenapa gue bisa-bisanya tergoda buat ikutan nonton eh tapi belum sempat deng soalnya keburu Jivan dateng. Sekarang gue cuma bisa ketar-ketir sendiri, menunggu sampai emosinya mereda.

 

"Sorry, gue gak udah gak tahan sih. Kelas sepi jadi gue pikir gak apa." Jelas Satya, gue masih mengenali suaranya meski dengan mata tertutup.

 

"Kelas sepi pale lo, ada Ilo di sini dan lo dengan lancangnya ngajakin dia nonton! Mati aja lo, Bangsat!" Seru Jivan dengan nada suara yang masih tinggi.

 

Satya memohon-mohon maaf setelah itu gue gak tau lagi apa yang terjadi karena keadaan tiba-tiba sunyi.

 

"Jigong? Kok sepi, Bangcad mana?"

 

"Udah mati!"

 

Gue mendengus kesal yang ditanggapi dia dengan toyoran kepala.

 

"Janji gak ngulang kesalahan tadi?" Jivan sudah melepaskan tangannya, alhasil gue kembali bisa melihat meski pandangannya masih kabur karena kelamaan ditutup.

 

Dengan mata menyipit gue mencoba memusatkan penglihatan ke arah Jivan dan kemudian mengangguk.

 

"Iya janji, gue itu cuma penasaran doang. Lagian cuma mau nonton bukan sekalian nyoba praktek kok, duh" Gue meringis sakit, kepala gue udah dijitak sama Jivan.

 

"Jangan berani lagi buat nyoba nonton, awas aja sampe mau praktekin segala. Kalo penasaran lo bisa nanya gue, ntar kalo udah gue halalin, lo langsung gue ajak praktek." Ucap dia dengan senyum jahilnya.

 

Hell, kadang gua greget sendiri sama Jivan karena sikapnya yang sering berubah-ubah dari serius ke bercandaan lagi begitu sebaliknya. Jadi karena itu, gue gak pernah bisa bedain mana ucapan yang seriusnya mana yang cuma sekedar main-main.

 

"Lo selalu gak pernah serius, kadang bikin gue bingung sendiri tau gak."

 

Jivan menatap lekat kedua mata gue, sejujunya meski hal itu sering dia lakukan gue masih saja dilanda kegugupan yang sama dengan skala besar.

 

"Gue gak pernah main-main kalo itu menyangkut lo."

 

Deg.

 

Dengan susah payah gue menelan saliva, berusaha meneralkan kembali suasana canggung yang gue bikin sendiri dalam pikiran. Andai aja semua bisa diutarakan dalam sekali tatap mungkin kini hubungan gue gak akan mandek gitu-gitu mulu.

 

"Ma..kasudnya?" Suara gue terdengar bergetar, semoga aja gak ketahuan kalo gue sebenernya gugup.

 

"Hukuman yang pantes buat lo tentunya lari keliling lapangan sebanyak 5 putaran, dimulai dari sekarang." Ucapnya, bertolak belakang dengan pernyataannya tadi.

 

Bibir gue udah terbuka ingin membantah tapi pelototan tajam Jivan membuat gue bungkam. Ya Tuhan, ini semua gara-gara Bangcad! Coba gak ada suara desah-desah gitu, gue tentu gak akan penasaran buat ikut nonton dan tentunya gue tidak mungkin akan berakhir dengan mendapat hukuman lari keliling lapangan sebanyak 5 kali. Menyesal memang selalu ada dibelakang, kalo diawal tentu pendaftaran namanya!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Masih banyak typo dan campur aduk gaya bahasa. Mampir bentar doang, semoga bisa dirapiin lagi yah.

    Comment on chapter Memori Masa Lalu
Similar Tags
ENAM MATA, TAPI DELAPAN
5      4     0     
Romance
Ini adalah kisah cinta sekolah, pacar-pacaran, dan cemburu-cemburuan
Cheossarang (Complete)
295      176     0     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Sweet Scars
7      7     0     
Romance
Aku Lupa
15      15     0     
Short Story
Suatu malam yang tak ingin aku ulangi lagi.
Bulan Dan Bintang
121      84     0     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Can You Love Me? Please!!
99      64     0     
Romance
KIsah seorang Gadis bernama Mysha yang berusaha menaklukkan hati guru prifatnya yang super tampan ditambah masih muda. Namun dengan sifat dingin, cuek dan lagi tak pernah meperdulikan Mysha yang selalu melakukan hal-hal konyol demi mendapatkan cintanya. Membuat Mysha harus berusaha lebih keras.
Awesome Me
97      61     0     
Romance
Lit Academy berisi kumpulan orang-orang mengagumkan, sebuah wadah untuk menampung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin atau memegang jabatan penting di masa depan. Mereka menjadi bukti bahwasanya mengagumkan bukan berarti mereka tanpa luka, bukti bahwa terluka bukan berarti kau harus berhenti bersinar, mereka adalah bukti bahwa luka bisa sangat mempesona. Semakin mengagumkan seseo...
Cinta Untuk Raina
139      85     0     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Nothing Like Us
1185      393     0     
Romance
Siapa yang akan mengira jika ada seorang gadis polos dengan lantangnya menyatakan perasaan cinta kepada sang Guru? Hal yang wajar, mungkin. Namun, bagi lelaki yang berstatus sebagai pengajar itu, semuanya sangat tidak wajar. Alih-alih mempertahankan perasaan terhadap guru tersebut, ada seseorang yang berniat merebut hatinya. Sampai pada akhirnya, terdapat dua orang sedang merencanakan s...
Dunia Gemerlap
291      155     0     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?