Read More >>"> Cheossarang (Complete) (Tiga Belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cheossarang (Complete)
MENU
About Us  

Kim Tae Young keluar dari kejaksaan setelah menemui temannya yang bekerja sama untuk membantu menyelidiki masalah yang hendak di ajukannya ke jaksa penutut umum beberapa bulan lagi. Tapi, tiba-tiba dia melihat Kang Min Joo sedang bicara dengan salah seorang di kejaksaan itu. Dia tidak tahu siapa lelaki yang sedang di ajak Kang Min Joo bicara sesuatu itu. Dia hanya merasa bahwa Kang Min Joo telah meminta lelaki itu menyelidiki sesuatu untuknya. Mereka terlihat sangat akrab melihat dari gelagat pembicaraan mereka.

            Kim Tae Young hanya berdiam saja tanpa menyapa ketika gadis itu berjalan membawa beberapa berkas dalam map nya. Dia merasa ada sesuatu yang akan di rencanakan oleh gadis itu karenanya dia bermaksud untuk menghubungi Lee Jung Soo.

“Jung Soo ah...,”

“Oh, hyung ada apa?” tanya Lee Jung Soo yang sedang berada di ruang rias untuk mendapat beberapa make up.

“Ah, begini aku sedang berada di kejaksaan sekarang karena temanku bilang ada bukti baru tentang kasus ayahmu,”

“Ya, lalu...,”

“Aku tidak sengaja melihat Min Joo disini. Dia sepertinya sedang menyelidiki sesuatu yang penting. Aku melihat dia membewa beberapa lembar kertas dalam amplop besar dari seseorang yang di kenalnya di kejaksaan. Apakah kau tahu apa yang sedang dilakukannya?”

“Ah, aku tidak tahu hyung,”

“Oh, baiklah. Aku hanya khawatir dia kan melakukan sesuatu terhadapmu,”

“Dia tidak akan berani melakukan sesuatu padaku hyung. Kau tidak perlu khwatir,”

“Ya, baiklah,” ucap Kim Tae Young mengakhiri percakapannya.

            Hari ini sesuatu terjadi di lokasi syuting. Ketika sedang melakukan beberapa aksi laga beberapa perangkat roboh hingga beberapa stuntman pun mendapatkan cidera luka yang menganga. Sakura yang melihat kejadian itu langsung menuju ke lokasi. Tapi, tidak di sangkanya balok kayu yang terdapat di lokasi aksi laga itu jadi dan hampir saja menimpa dirinya jika saja seseorang tidak segera menolongnya. Sakura tidak melihat dengan jelas wajah orang yang menolongnya itu karena orang itu langsung pergi setelah mendapati Sakura baik-baik saja. Tapi, dia tahu siapa yang menolongnya itu dari gaya berjalan orang itu dan postur tubuhnya meski hanya sempat dilihatnya dari belakang.

            Sakura mengeluarkan kotak P3K kecil dari dalam tasnya. Meski kotak itu kecil dan mirip seperti permainan anak-anak tetapi isi di dalamnya begitu berguna untuk membantunya melakukan pertolongan pada stantman-stantman itu.

“Tidak apa..apa aku akan menjahit lukamu,” ucap Sakura pada seorang stantman yang memiliki luka robek di kakinya.

“Apa? Tidak usah aku pergi ke rumah sakit saja,”

“Rumah sakit jauh dari sini. Dan lukamu akan semakin parah karena infeksi jika tidak segera di tolong,”

“Apakah ini cukup parah?”

“Ya...,”

“Apakah benar kau bisa melakukannya...,”tanya stuntman itu masih tak percaya bahwa Sakura bisa menjahit lukanya. Bagaiman mungkin dia bisa percaya dengan desainer yang kini menjadi penata rias di depannya itu. Meskipun sama-sama sering memegang jarum, tapi tubuhnya bukan kain yang bisa di jahit dengan mudahnya. Tapi, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang di deritanya pemain pengganti itupun bersedia menerima tawaran Sakura.

“Ya, akan kulakukan dengan baik,” ucap Sakura dengan senyumnya seperti biasa.

            Sakura mengeluarkan peralatan yang di butuhkannya dari kotak P3k itu. Pemain pengganti itu begitu terkejut melihat betapa lengkapnya peralatan yang ada di dalam tas sekecil itu. Dia tidak bisa mempercayai bahwa seorang perempuan yang tengah menolongnya kini adalah seorang penata rias biasa. Tapi, tak mau di pusingkannya pikirannya untuk memikirkan tentang hal itu. Karena dia harus menahan rasa sakitnya karena ternyata Sakura tidak mempunyai persediaan obat bius di dalam tak kecilnya itu.

Sementara itu, syuting hari ini di hentikan. Para pemain dan pemain pengganti lainnya yang terluka segera di obati dengan perlengkapan seadanya. Untunglah kecuali pemain yang ditangani Sakura saat ini tak ada pemain lainnya yang terluka cukup parah. Lee Jung Soo masih memperhatikan Sakura yang dengan cekatan menjahit luka pemain pengganti itu. Dia tidak tahu betapa piawainya wanita itu menggunakan jarum yang biasanya menjadi pegangan para dokter itu. Wanita itu, benar-benar membuat Lee Jung Soo penasaran.

            Di sisi lain Sakura tahu Lee Jung Soo tengah memperhatikannya. Dia tahu bahwa laki-laki itu mungkin heran dengan apa yang telah di lakukannya untuk menolong pemain pengganti itu. Dia mencoba untuk mengejar Lee Jung Soo yang tengah berjalan ke ruang ganti untuk mengganti kostumnya setelah syuting di hentikan itu. Sakura menepuk bahu lelaki yang jangkung itu. Dan dia begitu terkejut ketika mendapati lelaki itu merintih kesakitan dengan spontannya.

“Jung Soo sshi... ada apa denganmu?” tanyanya.

“Tidak apa..apa..,”

“Kau terluka?” tanyanya lagi dan Lee Jung Soo hanya diam tak menjawab. Apa kau terluka karena menolongku tadi?” tanyanya lagi dan Lee Jung Soo tetap saja tak menjawab. Melihat sikap Lee Jung Soo yang dingin dan masih tidak menjawab itu, Sakura langsung menarik dan merobek baju yang di kenakan oleh Lee Jung Soo sebelum Lee Jung Soo melepaskannya untuk menggantinya dengan pakaiannya.

“Apa yang kau lakukan? tanya Lee Jung Soo. Sakura hanya diam dan terus merobek baju yang dikenakan oleh Lee Jung Soo sampai dia mendapatkan apa yang di carinya. Lee Jung Soo langsung menarik kasar Sakura dan memojokkannya ke dinding.

“Jung Soo sshi.. apa yang ingin kau lakukan?” kali ini Sakura yang balik bertanya.

“Menurutmu apa yang akan ku lakukan?” ucap Lee Jung Soo sembari menyudutkan Sakura di pojok ruang ganti itu. “Kau sendiri yang memulainya,” seru Lee Jung Soo.

“Jung Soo sshi...,” desah Sakura pelan. Dia tahu apa yang akan dilakukan lelaki itu pada dirinya. Lee Jung Soo semakin mencondongkan dirinya pada Sakura dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura. Dan Sakura bisa menebak apa yang hendak di lakukan oleh lelaki itu kepadanya.

            Sebelum mendapati kebenaran dari apa yang telah di duganya itu Sakura dengan sigap menyentuh bahu salah satu lelaki itu hingga lelaki itu meronta kesakitan dan Sakura segera meraih tangan lain lelaki itu dan hendak menjungkir balikkannya ke lantai seperti yang hendak di lakukannya beberapa waktu lalu. Tapi, melihat lelaki itu sudah merintih kesakitan karena Sakura menepuk bahu kirinya dengan keras. Sakura segera menarik sisa baju yang masih menutupi lengan dan bahu kiri Lee Jung Soo. Dan seperti dugaannya terdapat luka memar di sana.

“Ini yang ku cari,” ucapnya.

“Kau....,”

“Kenapa?”

“Aku bisa mengobatinya di rumah sakit. Kau tidak perlu mengurus ini?” ucap Lee Jung Soo. Lee Jung Soo segera bergegas meninggalkan Sakura, tapi Sakura meraih tubuh lelaki itu dengan sigap dan mendudukkan lelaki itu di kursi.

“Aku akan mengobatinya..,”

“Tidak perlu...,”

“Aku perlu melakukannya,”

“Kenapa? Apa karena aku sudah menolongmu. Kau tidak perlu melakukannya aku tidak melakukannya untuk mendapat imbalan darimu,”

“Benarkah. Lantas apa yang mau kau lakukan terhadapku tadi...,”

“Ap...apa..?” Lee Jung Soo tergagap gagap tak dapat menjawab pertanyaan Sakura.

“Jika kau ingin melakukan hal itu pada seorang wanita harusnya kau tahu siapa wanita itu,” jelas Sakura. Lee Jung Soo hanya diam dan merasa malu. Dia tahu wanita di depannya itu bukan wanita sembarangan yang bisa di peluknya dengan mudah jika ia mau atau di ciumnya dengan mudah jika dia ingin.

“Dan aku melakukan ini bukan karena akuberterima kasih padamu,” jelas Sakura lagi yang dengan masih menobati bahu Lee Jung Soo yang terluka cukup parah. Dia pun mendapati memaar yang sudah agak menghilang di bahu kanannya yang dia tahu memar itu karena pukulan Kang Min Joo waktu itu. Dia tidak tahu bahwa pukulan Min Joo cukup keras hingga membekas sampai sekarang.

“Lalu, apa alasannya...?”Lee Jung Soo bertanya dan menarik pergelangan tangan Sakura yang sudah selesai mengobatinya.

“Lalu,, kau sendiri, apa alasanmu menolongku dari kejadian tadi dan dari pukulan Cathrin, ah maksudku Kang Min Joo sshi waktu itu,” Sakura balik bertanya.

Pertanyaan Sakura itu membuat Lee Jung Soo terkejut dan tak bisa menjawab. “Itu....karena.....,” dia tak melanjutkannya karena Sakura buru-buru memotong perkataannya.

“Aku melakukannya, karena aku peduli padamu,” jawab Sakura atas pertanyaan yang di lontarkan Lee Jung Soo.

Lee Jung Soo hanya terdiam dan menyambar pergelangan Sakura yang hendak pergi meninggalkannya. Dia memeluk Sakura dengan erat meskipun kesakitan di bahunya yang masih dirasakannya. Seusai memeluk wanita itu, Lee Jung Soo bermaksud mencium Sakura. Tapi, Sakura memalingkan wajahnya dari lelaki itu.

“Aku mau pulang,” ucapnya sembari berdiri dari pelukan Lee Jung Soo yang sudah merenggang.

“Aku akan mengantarmu,” ucap Lee Jung Soo singkat. Dan berjalan terlebih dahulu di depan Sakura.

            Sakura hanya diam di dalam mobil tak berusaha untuk mengajak ngobrol lelaki di sampingnya itu seperti biasa yang di lakukannya agar lelaki itu tak marah lagi padanya.

“Jenny sshi...,” ucap Lee Jung Soo seketika. Tapi Sakura tak memberi respon apapun pada lelaki di sampingnya itu. “Ak...aku... aku... akan mema’afkanmu. Jika kau mau menjawab dengan jujur pertanyaanku?”

“Apa?” tanya Sakura dengan ketusnya.

“Benarkah kau melakukannya karena kau mempedulikanku?”

“Kau masih tidak percaya padaku?”

“Tidak...tidak aku percaya,” ucapnya. Dari dulu aku selalu percaya padamu, Jenny sshi,” desah Lee Jung Soo.

            Sejak saat itu akhirnya hubungan antara Lee Jung Soo dan Sakura pun kembali baik seperti biasanya. Mereka berangkat ke lokasi syuting bareng dan juga pulang bareng. Meskipun begitu, Lee Jung Soo masih saja cemberut dan tidak suka jika Sakura begitu dekat dengan Chang Min, meskipun hubungan di antara dirinya dan Sakura hanya sekedar teman dekat. Lee Jung Soo juga mengurungkan niatnya untuk bertanya siapa sebenarnya Sakura itu? Karena banyak keanehan tentang wanita itu yang tak di mengertinya selama ini.

            Wanita yang menyembunyikan kekayaannya di Jepang dan hanya menghabiskan waktunya dengan butik kecilnya di Seoul. Dan wanita yang begitu piawai menggunakan jarum yang biasa  di gunakan oleh dokter di ruang operasi begitu membuat Lee Jung Soo penasaran. Tapi, Lee Jung Soo enggan bertanya sebelum wanita itu menceritakan sendiri tentang dirinya kepada Lee Jung Soo. Karena Lee Jung Soo takut wanita itu seperti dirinya yang menyembunyikan masalah pribadinya hanya karena tidak ingin orang lain mengetahuinya. Lee Jung Soo pun akhirnya memutuskan untuk menunggu.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
From Ace Heart Soul
8      7     0     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Unthinkable
213      95     0     
Romance
Cinta yang tidak diketahui keberadaannya, namun selalu mengawasi di dekat kita
Kesempatan
259      115     0     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
Accidentally in Love!
4      4     0     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
Delilah
146      82     0     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Right Now I Love You
7      7     0     
Short Story
mulai sekarang belajarlah menyukaiku, aku akan membuatmu bahagia percayalah kepadaku.
With you ~ lost in singapura
8      8     0     
Fan Fiction
Chaeyeon, seorang siswi SMA yang sangat berani untuk pergi menyusul Tae-joon di Paris. Chanyeol, seorang idol muda yang tengah terlibat dalam sebuah skandal. Bagaimana jika kedua manusia itu dipertemukan oleh sebuah takdir?
Ghea
9      9     0     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Just a Cosmological Things
13      8     0     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
Kesya
162      79     0     
Fan Fiction
Namaku Devan Ardiansyah. Anak kelas 12 di SMA Harapan Nasional. Karena tantangan konyol dari kedua temanku, akhirnya aku terpaksa harus mendekati gadis 'dingin' bernama Kesya. Awalnya pendekatan memang agak kaku dan terkesan membosankan, tapi lama-kelamaan aku mulai menyadari ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Kesya. Awal dari ancaman terror dikelas hingga hal mengerikan yang mulai ...