Read More >>"> complicated revenge (tutupi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - complicated revenge
MENU
About Us  

Aku tidak berniat membuatmu sakit pada akhirnya. Sungguh, aku ingin membuatmu bahagia. Entah dengan cara yang salah atau benar. Aku belum bisa menyimpulkannya Jin ah. Batin Taehyung.

“Kenapa kau melamun? Aku di depanmu, jangan memikirkanku lagi” sindir Hyun Jin setelah lama salig diam.

“O-oh.. bagaimana kalau kita jalan-jalan sekarang? Kemarin kan gagal.” ucap Taehyung sambil memanyunkan bibirnya.

“tapi ada syaratnya” pinta Hyun Jin bersemangat.

“apa?” Taehyung penasaran mendekatkan telinganya pada Hyun Jin.

“aku ingin eskrim” bisik Hyun Jin pelan.

“Yak!! Hanya itu? Seperti serius saja” dengus Taehyung kesal. Sedari tadi ia mencoba tenang tak bersuara ingin mendengar suara bisikan Hyun Jin yang berisi syarat. Bahkan Taehyung menahan untuk bernapas. Lantas syaratnya hanya seonggok eskrim.

Hyun Jin terkekeh.

“Aku mengidam Tae”

Taehyung hanya bisa membelalakkan matanya terkejut dengan penuturan Hyun Jin.

“Sekali lagi kau mengatakan itu akan kubuat kau benar-benar hamil, hisshh” pipi Taehyung memerah langsung meninggalkan Hyun Jin dari tempat duduknya.

“Tae, kau tidak menginginkan anak ini?” teriak Hyun Jin senang melihat Taehyung kesal. Ingin dicubit saja pipi merahnya itu.

“Anak apa? Biji kacang?” gumam Taehyung berjalan cepat menuju parkiran. Sedangkan yang ditinggalkan masih tertawa geli sampai susah berjalan.

“Hei, kau lucu sekali sih!” timpal Hyun Jin baru saja masuk mobil.

“Teruskan Jin ah” Taehyung masih merajuk dan langsung menyalakan mesin mobilnya melaju konstan.

“Pipimu memerah.” ucap Hyun Jin polos.

“Tidak!” elak Taehyung berpura-pura fokus pada jalanan.

“Iya-iya maaf, aku bercanda. Lagipula sebelum aku mengatakannya, aku sudah lihat kanan kiri melihat situasi” jelas panjang lebar dari Hyun Jin. Hyun Jin tidak ingin di sepanjang jalan Taehyung mengacuhkannya.

“Bukan takut didengar orang Jin ah. Aku takut saja dikira kau tersentuh orang lain, aku merasa tidak bisa menjagamu.” Wajah Taehyung berubah kalut. Hyun Jin mengerti perasaan Taehyung. Sejak awal mereka kenal, Taehyung adalah tipe orang yang peduli terhadap Hyun Jin apalagi sekarang sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

“Iya, maafkan aku. Ku kira kau mengerti aku hanya bercanda.”balas Hyun Jin melemah menyadarkan punggungnya pada kursi mobil.

Taehyung melirik Hyun Jin yang tiba-tiba lemas setelah meminta maaf padanya. Pandangan menatap lurus tapi kosong seraya mempoutkan bibir mungilnya. Imut sekali, batin Taehyung.  

Tangan Taehyung bergerilya selama pemiliknya masih belum sadar mencari tangan kiri Hyun Jin. Ditautkan jari-jari mereka hingga Hyun Jin tersadar dari lamunannya.

“Tae” mata Hyun Jin mengarah pada tautan tangan mereka.

“Lebih nyaman seperti ini. Perjalanannya jadi menyenangkan.” Taehyung tersenyum membuat pipi Hyun Jin merona merah tomat.

“Aku ingin mengenalmu lebih Jin ah” tambah Taehyung sambil melirik Hyun Jin yang masih nyengir kuda melihat tautan tangan mereka.

“Tanyakanlah apapun. Aku akan menjawabnya.” Jawab Hyun Jin spontan.

“Baiklah. Kau berapa bersaudara?” mulai Taehyung.

“Hanya kakak kakuku itu yang kupunya.”balas Hyun Jin tenang.

“Dia kakak yang baik?” Taehyung kembali bertanya.

“Jahat, jarang mengajakku bicara.” Dengus Hyun Jin mengundang tawa Taehyung.

“Apa kau menyukaiku?” Taehyung tersenyum menahan tawanya.

Sedangkan yang ditanyai terkejut bukan main. Mukanya yang awalnya lurus menatap jalan reflek menoleh 130 derajat menatap Taehyung. Seperti burung hantu saja!

“Hei!! Pertanyaan apa itu, huh? Kalau tidak menyukaimu, sudah kupastikan kau masih jomblo yang setia menunggu cintaku” percaya diri Hyun Jin selalu keluar dengan sendirinya tanpa di pancing.

Taehyung hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.

Taehyung berhenti bertanya. Seperti ada sesuatu dalam pikirannya tapi susah ia keluarkan. Hyun Jin melihat gerak-gerik Taehyung yang aneh tak tahan bertanya.

“Kau tidak ingin bertanya lagi?”

“Tentang hal-hal berkesanmu. Apa kau pernah memiliki kisah buruk?” tanya Taehyung ragu.

Hyun Jin pura-pura tidak mendengar. Bukan karena tidak ingin terbuka pada Taehyung, entah hatinya memaksanya untuk tidak bercerita. Belum saat, dan ada suatu saat waktunya untuk cerita. Bercerita sedikit apapun akan mengingatkan ia pada masalalunya.

“Tae, kau tidak ingin dengar musik?” tanya Hyun Jin mengalihkan topik pembicaraan.

Tak lama handphone Taehyung bergetar lama, menandakan ada seseorang yang memanggilnya. Seraya menyetir, Taehyung memasangkan satu earphone pada telinganya. Menjawab telepon dari seberang.

“Halo?”

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
BlueBerry Froze
0      0     0     
Romance
Hari-hari kulalui hanya dengan menemaninya agar ia bisa bersatu dengan cintanya. Satu-satunya manusia yang paling baik dan peka, dan paling senang membolak-balikkan hatiku. Tapi merupakan manusia paling bodoh karena dia gatau siapa kecengan aku? Aku harus apa? . . . . Tapi semua berubah seketika, saat Madam Eleval memberiku sebotol minuman.
Langit Jingga
0      0     0     
Romance
Mana yang lebih baik kau lakukan terhadap mantanmu? Melupakannya tapi tak bisa. Atau mengharapkannya kembali tapi seperti tak mungkin? Bagaimana kalau ada orang lain yang bahkan tak sengaja mengacaukan hubungan permantanan kalian?
Black World
17      6     0     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Aku Bahagia, Sungguh..!
3      3     0     
Short Story
Aku yakin pilihanku adalah bahagiaku mungkin aku hanya perlu bersabar tapi mengapa ingatanku tidak bisa lepas darinya --Dara--
BEST MISTAKE
183      33     0     
Romance
Tentang sebuah kisah cinta yang tak luput dari campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa. Di mana Takdir sangat berperan besar dalam kisah mereka. "Bisakah kita terus berpura-pura? Setidaknya sampai aku yakin, kalau takdir memang tidak inginkan kita bersama." -K
Nadine
37      13     0     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Thantophobia
12      7     0     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
3      1     0     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Kaichuudokei
66      5     0     
Fantasy
“Suatu hari nanti aku akan mengubahnya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Bagaimanapun caranya. Jadi, saat waktu itu tiba, jangan menghalangiku!” (Nakano Aika) “Aku hanya ingin mengubahnya.. aku tidak ingin itu terjadi, aku mohon.. jika setelah itu kalian akan menghapus semua ingatanku, tidak masalah. Aku hanya tidak ingin menyesali sesuatu selama hidupku.. biarka...
Cheossarang (Complete)
77      15     0     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...