Read More >>"> TAK SELALU SESUAI INGINKU (BIARKAN SAJA SEPERTI INI) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - TAK SELALU SESUAI INGINKU
MENU
About Us  

Sejak kejadian malam itu Sinta memutuskan untuk tinggal bersama Amanda dan berbagi tempat tidur. Dia hanya ingin memastikan kalau kakak iparnya tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, dia ingin memastikan kalau keadaan kakak iparnya baik – baik saja. Sinta sudah berjanji untuk menanggung kesedihan ini bersama – sama , tapi sepertinya Amanda masih tetap merasa sendiri.

Setiap malam Amanda selalu terganggu dengan mimpi buruk . Mimpi yang seperti memutar kembali rekaman kejadian kecelakaan maut itu. Setiap kali  dia memikirkan mobil yang hancur , jasad suaminya, dan rintihan Raka “ Sakit Bun...” , Amanda selalu saja merasakan sesak dan nyeri pada jantungnya. Dokter sudah meresepkan obat jantung yang diminum jika nyeri ini datang... tapi sakit ini tidak akan terobati. Amanda meyakini itu.

Amanda duduk termenung di taman kecil samping rumahnya. Dia duduk bersandar pada kursi , memejamkan mata dan menghirup udara pagi yang segar. Dia membuang jauh angan – angannya, mengingat saat – saat terindah dalam hidupnya . Mengingat betapa manisnya Raka saat mulai beranjak berjalan, saat berlari – lari menerbangkan mainan pesawatnya, saat mandi pasir dan ketakutan kalo bundanya marah. Di taman ini semua kenangan itu terukir, taman ini yang menjadi saksi bahwa mereka pernah ada dalam hidup Amanda. Tanpa mereka, dia merasa rapuh, dan tidak ada yang bisa diperjuangkan dalam hidupnya. Untuk siapa dia hidup ? 

Air mata kembali menetes membasahi pipinya. Sinta mengamati sahabatnya , lalu menghampiri.

“ Man , kamu ngga papa? Jangan nangis lagi , sudah 1 bulan berlalu. Kamu pasti bisa” Sinta mencoba menghibur Amanda dan mengusap air mata Amanda

“ Aku juga ga pengen nangis Sin, tapi air mata ini tidak akan pernah mengering. Hanya air mata ini yang dapat mengingatkanku pada suami dan anakku. Sekeras apapun aku menahannya, air mata ini tidak akan pernah berhenti menetes. Aku tidak bisa bangkit dari duka dan lara ini “ jawab Amanda dengan pandangan kosong.

“ Jangan biarkan dirimu terperosok dalam duka itu terlalu lama Man, mereka sedang menanti senyumanmu dari atas sana. Dengan begitu mereka akan tenang” Sinta mengelus – elus punggung Amanda, sahabat dan juga kakak yang dia cintai.

“ Insyaallah ... Insyaallah ... “ jawab Amanda dan mengusap air matanya

“ Ayo buruan siap – siap, kita berangkat bareng kan ? ini hari pertamamu kerja lagi .. semangat ... cepet pake sragam sana , nanti telat” suruh Sinta

Amanda memutuskan untuk segera membuat dirinya sibuk dengan berbagai kegiatan. Mungkin dengan kesibukan – kesibukan ini akan sedikit mengurangi dukanya . Hari ini Amanda mulai masuk kerja, semua teman – teman perawat dan staf rumah sakit lainnya menyambut Amanda dengan ceria. Mereka sama sekali tidak menanyakan tentang kematian suami dan putranya. Mereka takut itu akan membuka kembali kesedihan Amanda.

Kepala perawat masih memberikan kepercayaan pa Amanda dan menempatkannya di bangsal anak . Ibu kepala ingin Amanda beradaptasi dulu dengan pekerjaan setelah semua kejadian berat yang dia alami. Ibu kepala ingin Amanda perlahan – lahan mengasah keterampilannya kembali setelah 1 bulan cuti. Di bangsal anak tidak banyak dilakukan tindakan besar, jadi ibu kepala berpikir itu tempat yang cocok untuk Amanda saat ini. Setelah benar – benar siap , Amanda baru akan dimasukkan ke dalam tim Operasi kembali. Amanda menerima semua keputusan kepala perawat dan memakluminya.

Amanda melakukan tugasnya dengan baik. Setelah lepas dinas di hari pertama kerja, dia  menyempatkan untuk mampir ke toko perlengkapan muslim milik suaminya. Belakangan ini toko dijalankan oleh Deni , asisten Zain yang sangat membantu dan dapat dipercaya.

“ Toko baik – baik aja kan Den ?” tanya Amanda kepada laki – laki Jawa seusianya, bertubuh pendek dengan peci menutup kepalanya.

“ Alhamdulillah mbak ... pelanggan banyak yang datang “ jawab Deni sambil membereskan tumpukan kotak Kurma yang baru saja dikirim

“ Makasie ya Den, sudah membantu sejak mas Zain ga ada “ Amanda memandang Deni dengan mata berkaca – berkaca

“ Mbak Manda ojo ngono to ... mas Zain udah seperti kang masku sendiri.  Aku ngejalankan toko ini sesuai amanah mas Zain, udah ikhlas ta’ala , sama seperti sebelum – sebelumnya . ga ada yang berubah” jawab Deni tersenyum ke arah Amanda

Amanda bersyukur masih ada orang – orang yang peduli padanya . Amanda memandang sekeliling toko, mencoba merangkai kembali kenangan bersama suaminya di toko itu. Amanda tidak ingin kenangan itu pergi, dia tidak sepenuhnya ingin mencoba untuk bangkit. Dia tidak ingin suami dan anaknya benar – benar pergi dari ingatannya, setiap detik kenangan ini yang menjadi penguat baginya untuk tetap hidup. Nyeri di dada Amanda kembali datang , nyeri itu mencengkeram jantungnya sampai membuat susah bernafas . Amanda membiarkannya dan tidak mengeluarkan obat dari dalam tas.

“ Biarkan, biarkan saja, jika memang nyeri ini menjadi pengingatku untuk kalian ... biarkan saja “ Amanda berkata pada dirinya sendiri.

5 bulan sudah berlalu, dan kilas balik kecelakaan nahas masih menggangu tidur Amanda. Dia sering terbangun di malam hari dan menangis tersedu – sedu mengingat tragedi mengerikan yang merenggut nyawa suami dan anaknya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan baru, tapi luka di hatinya belum juga tertutup. Bahkan Amanda merasa dia seperti terjatuh ke dalam jurang yang begitu dalam, bahkan mustahil baginya untuk keluar , atau memang dia tidak ingin keluar ? dan berharap sesuatu lain datang menjemputnya ?

Siang ini masuk pasien baru, seorang anak dengan patah tulang kaki kanan dan luka di sekujur tubuhnya karena tertabrak motor. Amanda bertugas melakukan medikasi (perawatan ) luka pada anak itu. Dia sudah menyiapkan peralatan dan menuju ke ruang pasien. Amanda menyapa anak berusia 4tahun itu dengan ramah lalu mulai membersihkan luka lebar yang ada di tangan sebelah kanan si anak dengan hati - hati.

“ Sakit Bun, sakit bun , sakit bun ... “ anak itu merintih kesakitan dan memegang erat tangan bundanya

Mendengar rintihan si anak, sekilas Amanda teringat Raka saat merintih padanya saat kecelakaan 5 bulan yang lalu. Dia teringat saat membersihkan darah dan pecahan kaca dari wajah anaknya. Amanda merasakan sesuatu menghantam kepala dan dadanya. Matanya berkunang – kunang , pandangannya kabur, tubuhnya lemas. Dia terjatuh ke lantai dan memegang kepalanya yang seakan berputar – putar, lalu berjalan gontai menuju ke ruang perawat. Amanda meletakkan kepalanya di meja dan kembali menangisi putranya.

Sesampai dirumah, Amanda membaringkan tubuhnya. Dia mengatur nafas dan merasakan nyeri pada dadanya yang belum juga mereda.

“ Kenapa aku menjadi begini, kenapa ini semakin berat untuk dijalani, aku mau mati saja mas , aku mau sama kamu mas “ Amanda bergumam lirih dalam tangisnya

Tidak berselang lama Sinta menyusul masuk ke kamar Amanda

“ Oh, sudah pulang Man ? kamu sakit ?” tanya Sinta , dia melihat Amanda terbaring masih memakai seragam dengan keringat membasahi kerudungnya.

“ Sedikit nyeri” jawab Amanda dan berpaling menyembunyikan wajahnya dari Sinta. Sinta tidak suka melihat Amanda terlihat terpuruk seperti itu.

“ Nyeri lagi ? apa perlu besok aku antar ke dokter jantung ?” Sinta mendekat ke Amanda untuk mengamati keadaan sahabatnya

“ Ngak usah ... lagian nyerinya juga jarang – jarang. Istirahat sebentar juga ntar ilang kok” jawab Amanda , dia masih menyembunyikan raut wajahnya

“ Besok siang aku mau ke majelis dulu ya ? Rencananya mereka mau mengumpulkan sukarelawan medis untuk dikirim ke Syuriah. Aku pengen ikut ... tapi ntar lihat dulu kondisi kamu kaya gimana “ kata Sinta dengan memijit kaki Amanda yang masih berbaring di kasur

 “ Syuriah ?” Amanda mengusap air matanya dan bangkit duduk menghadap ke Sinta

“ Iya , mereka mau mengirim bantuan tenaga medis kesana. Tapi ini batu wacana ... makanya besok aku mau datang untuk cari info lebih lanjut. “ jelas Sinta

Amanda mendengarkan dan mengartikan kata – kata Sinta dengan seksama.

“ Wajah kamu pucet banget Man, beneran gapapa ? aku buatin teh anget aja ya “ Sinta berdiri hendak beranjak dari kasur

“ Besok jam berapa ke majelis nya ? Aku ikut “ mendadak Amanda tertarik untuk ikut bersama Sinta

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (2)
  • SEKARMEMEY

    Terima kasih untuk like dan coment.nya mb. Dede_pratiwi

    Comment on chapter aku
  • dede_pratiwi

    nice story... bahasanya mudah dimengerti sehingga membuat pembaca menikmati jalan cerita. udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter aku
Similar Tags
Light in the Dark
24      8     0     
Romance
Hujan Bulan Juni
3      3     0     
Romance
Hujan. Satu untaian kata, satu peristiwa. Yang lagi dan lagi entah kenapa slalu menjadi saksi bisu atas segala kejadian yang menimpa kita. Entah itu suka atau duka, tangis atau tawa yang pasti dia selalu jadi saksi bisunya. Asal dia tau juga sih. Dia itu kaya hujan. Hadir dengan serbuan rintiknya untuk menghilangkan dahaga sang alang-alang tapi saat perginya menyisakan luka karena serbuan rintikn...
Head Over Heels
3      3     0     
Romance
Bagaimana jika dua manusia yang memiliki karakter yang begitu berbeda dipertemukan? Arkana adalah pria dengan predikat mahasiswa abadi di kampusnya. Mahasiswa tak tersentuh, yang selalu bertingkah seenaknya. Lelaki itu adalah zona bahaya untuk mahasiswa lain yang berada di Universitas Swasta Nugraha. Namun tidak begitu dengan para wanita. Karena bagi para wanita, Arka adalah laki-laki sempu...
That Snow Angel
35      3     0     
Romance
Ashelyn Kay Reshton gadis yang memiliki kehidupan yang hebat. Dia memiliki segalanya, sampai semua itu diambil darinya, tepat di depan matanya. Itulah yang dia pikirkan. Banyak yang mencoba membantunya, tetapi apa gunanya jika dia sendiri tidak ingin dibantu. Sampai akhirnya dia bertemu dengannya lagi... Tapi bagaimana jika alasan dia kehilangan semuanya itu karena dia?
Kala Saka Menyapa
135      31     0     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
ketika hati menentukan pilihan
3      3     0     
Romance
Adinda wanita tomboy,sombong, angkuh cuek dia menerima cinta seorang lelaki yang bernama dion ahmad.entah mengapa dinda menerima cinta dion ,satu tahun yang lalu saat dia putus dari aldo tidak pernah serius lagi menjalani cintanya bertemu lelaki yang bernama dion ahmad bisa mengubah segalanya. Setelah beberapa bulan menjalani hubungan bersama dion tantangan dalam hubungan mereka pun terjadi mula...
BACALAH, yang TERSIRAT
120      18     0     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
AraBella [COMPLETED]
274      35     0     
Mystery
Mengapa hidupku seperti ini, dibenci oleh orang terdekatku sendiri? Ara, seorang gadis berusia 14 tahun yang mengalami kelas akselerasi sebanyak dua kali oleh kedua orangtuanya dan adik kembarnya sendiri, Bella. Entah apa sebabnya, dia tidak tahu. Rasa penasaran selalu mnghampirinya. Suatu hari, saat dia sedang dihukum membersihkan gudang, dia menemukan sebuah hal mengejutkan. Dia dan sahabat...
Too Sassy For You
20      11     0     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Semanis Rindu
83      34     0     
Romance
Aku katakan padamu. Jika ada pemandangan lain yang lebih indah dari dunia ini maka pemandangan itu adalah kamu. (Jaka,1997) Sekali lagi aku katakan padamu. Jika ada tempat lain ternyaman selain bumi ini. Maka kenyamanan itu ada saat bersamamu. (Jaka, 1997) Jaka. nama pemuda jantan yang memiliki jargon Aku penguasa kota Malang. Jaka anak remaja yang hanyut dalam dunia gengster semasa SM...