Read More >>"> That Snow Angel (28) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - That Snow Angel
MENU
About Us  

KAY P.O.V

"Heii," kata Wendy, "Santai saja. Bukannya tadi kau sedang senang?" Pan hanya memelototinya. "Aku masih ingin bertanya. Kau kan belum menjawab pertanyaanku kemarin. Apa kau dalang dibalik kebakaran orangtuamu?"

"Dalang?" kata seseorang tiba- tiba. Itu Peter, dia sedang berdiri di pintu. Dia baru saja sampai ke sekolah makanya dia membawa tasnya. "Siapa?"

"Peter sayang," kata Wendy lalu tersenyum. "Temanmu ini dirumorkan dalang dibalik meninggalnya keluarganya. Apa kau percaya?"

"Tidak," katanya dengan tegas, "Asal kau tahu saja. Kay tidak akan tega menyakiti nyamuk sekalipun!"

"Wow kata- kataku," bisik Gary lagi. Aku hanya memutar bola mataku.

"Tapi..." lawan Wendy.

"Tidak ada tapi- tapi," kata Peter sambil berjalan ke tempatnya, "Kay itu..."

Aku langsung memotongnya. Aku tidak mau kejadian seperti Pan terulang lagi. Tapi sebelum itu aku membisikkan Gary untuk menghentikkan Pan jika dia mau menghentikkanku.

"Umm... Pete..." kataku memotongnya, "Biar aku yang jelaskan." Dia melihatku sebentar tapi akhirnya mengangguk.

"Aku sayang dengan keluargaku dengan sepenuh hati. Untuk apa aku menyakiti mereka. Aku bahkan depresi selama 2 tahun setelah kepergian mereka. Kau bilang kau tahu, tapi apa kau tahu itu? Apa kau tahu aku harus ke psikiater secara rutin selama 2 tahun itu? Apa kau tahu aku keluar masuk rumah sakit selama setahun pertama? Apa kau tahu?" Tanyaku dengan nada menantang dan dia hanya diam. "Lagipula untuk apa aku membunuh mereka? Tidak ada untungnya bagiku. Untuk perusahaan mereka? Bukannya lebih baik aku membiarkan mereka hidup, agar mereka yang bekerja dan aku tinggal menunggu uang mereka?"

Aku tahu aku kurang ajar dalam kalimat terakhir. Tapi aku selalu menjawab pertanyaan seperti itu. Selalu ada sarkasme di setiap jawabanku.

PETER P.O.V

"Lagipula untuk apa aku membunuh mereka? Tidak ada untungnya bagiku. Untuk perusahaan mereka? Bukannya lebih baik aku membiarkan mereka hidup, agar mereka yang bekerja dan aku tinggal menunggu uang mereka?"

Kay benar- benar tidak berubah. Selalu menjawab dengan sarkasme dan menantang. Dulu dia juga seperti itu dengan guru tapi aku bingung kenapa dia tidak pernah dapat masalah. Saat mendengar kata- kata terakhirnya Gary membisikkan sesuatu pada kami.

"Astagah... aku menyukainya..." bisiknya, "Aku hampir saja jatuh cinta bung... jika kalian tidak mau aku akan mengambilnya dari tangan kalian."

Aku dan Pan langsung menatapnya tajam. Dia, Tim, dan John langsung tertawa. Diam- diam tentu saja.

"Benarkan Wendy?" Tantangnya lagi dan Wendy hanya diam. "Wendy... wendy... wendy... Aku benar- benar ingin tahu alasanmu untuk peduli."

"Karena dia itu seorang Barrington," kata Pan.

"Apa?" Tanyanya tidak percaya, "Barrington? Pemilik Meritz Sweet?" Pan mengangguk dan Kay mencemooh, "Jadi keluargamu? Keluargamu yang mengkambing hitamkan keluargaku dan Pan. Kau yang membuat kami bertengkar. Kau dalang dari semua ini?"

"Uuhmmm," sekarang Wendy sepertinya kebingungan.

Lalu tiba- tiba ada yang berteriak, "Wendy kau yang membunuh keluarga Reshton?"

"Bukan," jawab Kay langsung. 

Lihat dia benar- benar tidak berubah. Meskipun Wendy jahat dengannya, dia masih saja ingin membelanya. Beritahu aku bagaimana bisa aku tidak jatuh hati padanya?

"Kebakaran yang membakar rumahku itu memang kecelakaan. Sudah diinvestigasi dengan teliti. Tapi..."

Kay melihat Wendy. Matanya mulai berkaca- kaca, seperti ingin menangis. Aneh, dia yang memulai kenapa jadi dia yang menangis?

"Pan," bisikku padanya, "Lebih baik kau bantu Kay. Dia sudah memberi Wendy tatapan. Kay tidak akan tega untuk menjatuhkan Wendy. Lebih baik kau yang bicara."

Pan mengangguk, tangannya masih dilipat di dadanya. "Keluarga Wendy adalah alasan kenapa keluargaku dan Ash bertengkar," jawab Pan, "Keluarga Barrington mengkambing hitamkan keluarga kami. Mereka menyebar rumor- rumor tidak benar kepada perusahaan- perusahaan agar mereka menarik investasi mereka dari bisnis kami. Tapi mereka mengatas namakan perusahaan kami. Kalian tidak mengerti ya?"

Mereka semua menggeleng, Pan menghela nafas.

"Jadi maksudku, Keluarga Wendy menyebarkan rumor- rumor jelek tentang perusahaanku tapi dia bilang kalau rumor itu dari keluarga Ashelyn. Seperti itu."

"Kenapa?" Tim bertanya.

"Karena Keluarga Reshton dan Herrington selalu bekerja sama. Kami investor terbesar di perusahaan satu sama lain. Keluarga Barrington ingin memutuskan itu, karena keluarga Barrington iri betapa suksesnya RD. Mereka ingin RD bangkrut, dan salah satu caranya adalah menyingkirkan semua investor mereka. Dan karena yang terkuat adalah perusahaanku jadi perusahaanku menjadi target utama mereka. Karena tahu papaku dan papa Ash punya hubungan yang kuat, hanya menjelek- jelekkan perusahaan mereka tidak akan membuat papaku untuk menarik sahamnya. Jadi butuh cara lebih efektif. Yaitu mengkambing hitamkan perusahaan mereka. Kebetulan ada tragedi yang terjadi di keluarga Ash, keluarga Barrington memanfaatkannya untuk memastikan kalau keluarga kami tidak akan mempunyai hubungan baik lagi. Dengan cara menyebarkan rumor kalau dalang dibalik kebakaran itu adalah keluargaku."

"Bagaimana?" Tanya Wendy lemas, "Bagaimana kau tahu semua ini?"

"Pemikiran logis dan sedikit investigasi," jawab Pan. "Bagaimana Wendy? Sudah cukup jelas?"

Wendy langsung keluar dari kelas. Aneh padahal kelas sebentar lagi akan masuk. Tidak ada yang menahannya juga, bahkan teman- temannya juga diam.

"Hah!" Cemooh salah satu temannya Linda, "Akhirnya rahasianya terbongkar."

"Maksudmu?" Tanya Kay.

"Ashelyn," kata Tina salah satu teman Wendy, "Kami sungguh tidak suka dengan apa yang dia lakukan padamu."

"Kami ingin membelamu tapi," kata Jane, "Kami tidak bisa melakukan apa- apa. Dia itu anak yang terlalu dimanja oleh orangtuanya. Jadi kami takut dia akan macam- macam."

Kay mengangguk, "Tak apa. Aku hanya lega kalau semuanya sudah jelas."

Selama setengah jam kelas tidak dimulai. Anak- anak kelas sudah bahagia karena berpikir Pak Yo tidak masuk. Jadi selama pelajaran semua anak berbicara dengan Kay dan dia menjawab. Dia tersenyum, dia bercanda. Akhirnya Kay yang aku kenal kembali. Lalu ada yang bertanya tentang kebakaran itu dan semuanya ingin Kay bercerita.

"Hei, kalian ini..." kataku, Pan, Gary, Tim, dan John. Setelah bilang itu kami melihat satu sama lain dan terkejut. Mereka semua membantu Kay? Mereka semua tahu Kay belum siap menceritakannya?

Kay langsung tertawa, "Kalian semua. Kompak sekali. Kudoakan kalian semua langgeng ya satu sama lain."

Kami menatap Kay tajam. Anak ini, ingin dibantu tapi malah melunjak. Tapi dia masih tertawa dan kita tidak bisa tetap marah pada padanya, kecuali John. Dia menjitak Kay dan Kay memegang kepalanya.

"Aku sudah punya pacar kau tahu" katanya. 

"Iya, iya maaf," kata Kay. Lalu dia mengambil nafas setelah berhenti tertawa, "Tapi, tidak apa. Mungkin sudah saatnya aku menceritakan kejadian itu. Dengarkan okeh kalian semua. Aku hanya akan menceritakannya sekali."

Mereka semua mendekat dan Kay mulai bercerita. Mereka mendengarnya baik- baik.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Midnight Sky
6      2     0     
Mystery
Semuanya berubah semenjak kelompok itu muncul. Midnight Sky, sebenarnya siapa dirimu?
Bayang Janji
335      255     2     
Short Story
Mawar putih saksi sebuah janji cinta suci
Roger
18      9     0     
Romance
Tentang Primadona Sial yang selalu berurusan sama Prince Charming Menyebalkan. Gue udah cantik dari lahir. Hal paling sial yang pernah gue alami adalah bertemu seorang Navin. Namun siapa sangka bertemu Navin ternyata sebuah keberuntungan. "Kita sedang dalam perjalanan" Akan ada rumor-rumor aneh yang beredar di seluruh penjuru sekolah. Kesetiaan mereka diuji. . . . 'Gu...
Our Tears
5      1     0     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan
Meet Mettasha
4      4     0     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...
NI-NA-NO
9      5     0     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?
The Journey is Love
11      4     0     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
DEVANO
8      3     0     
Romance
Deva tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Mega bisa begitu berpengaruh untuk hidupnya. Dan untuk pertama kalinya setelah hari itu, Dio-mantan sahabatnya, ikut campur dalam urusannya. Padahal, biasanya cowok itu akan bersikap masa bodo. Tidak peduli pada semua yang Deva lakukan. Ternyata, pertemuan itu bukan hanya milik Deva. Tapi juga Dio di hari yang sama. Bedanya Deva lebih berun...
Sahabat Sejati
2      2     0     
Short Story
Sahabat itu layaknya tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan mengusap. Saling melengkapi tanpa merasa tersaingi. Ini adalah kisah dua sahabat yang kocak habis. Mereka lengket macam perangko. Kadang romantis tapi tak jarang juga sadis. Kehadiran mereka berdua kadang membawa malapetaka yang berujung bahagia. Adalah Alyd dan Keken, sahabat sejati yang saling men...
REASON
59      20     0     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...