Read More >>"> Kena Kau
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kena Kau
MENU
About Us  

Malam ini adalah malam halloween, dimana banyak anak-anak yang menyukainya karena bisa mendapatkan permen dan cokelat secara gratis. Perayaan ini juga selalu dinanti oleh gadis berusia 10 tahun, bernama Lala. Dengan kostum penyihir ia berkeliling komplek bersama Wina, sahabatnya. Mereka berdua begitu senang, bahkan kedua gadis itu menghabiskan waktu semalaman untuk mengunjungi rumah tetangga mereka. Rumah yang kerap menjadi langganan mereka adalah milik Tuan Georgio, seorang duda yang ditinggal mati istrinya. Tuan Georgio begitu kaya, tetapi dia tidak memiliki anaknya. Sebelum melahirkan, istrinya terlebih dahulu dijemput maut.

Budaya halloween tahun ini tak kalah meriah dengan yang sebelumnya. Meski sempat tersebar kabar tentang penculikan anak, namun Lala dan Wina tak gentar untuk mengitari seluruh komplek. Namun, malam ini kedua gadis itu seperti diikuti sesosok lelaki serba hitam. Lala yang terbiasa bernyanyi “La..la..la,” seketika menutup mulutnya rapat-rapat dan bergegas menarik tangan Wina. Sosok itu terus membututi mereka sampai depan rumah Tuan Georgio. Wina mengetuk keras pintu cokelat besar yang megah. Tetapi, hampir 10 menit pintu itu belum terbuka sama sekali.

“Win, Tuan Gio mana ya?” Lala merasa ketakutan, ditambah Wina yang sedari tadi menahan tangisnya.

“Ngg..ngga tau, aku takut La.” Wina mulai terisak. Tiba-tiba telinga mereka menangkap suara langkah kaki yang pelan tetapi pasti. Ketakutan kedua gadis itu semakin memuncak, mereka saling berpelukan sambil memejamkan mata.

“Kalian sudah datang?” Suara bariton itu melegakan Lala dan Wina, gadis itu kemudian berhambur ke menghampiri Gio yang membawa sekantong plastik besar.

“Tuan, kami takut. Tadi ada yang mengikuti kami,” adu Lala. Gio berlutut menjajarkan tingginya dengan kedua gadis itu.

“Tidak ada siapapun, tenanglah.” Tangan Gio bergerak mengelus kepala Lala dan Wina bergantian. Mereka kemudian masuk, namun belum sempat Gio duduk, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Lelaki berusia 27 tahun itu melangkah membuka pintu, didapatinya Rose, Ibu Wina berdiri dengan senyumnya yang khas.

“Apakah Wina di rumah Tuan Gio?” Pertanyaan itu lantas diangguki oleh Gio.

“Bolehkah saya masuk? Saya ingin mengajak Wina pulang,” jelas Rose pada lelaki di depannya itu.

“Tunggu di sini, saya panggilkan.” Gio bergegas masuk ke dalam dan mengatakan pada Wina jika ia harus pulang karena dicari oleh sang ibu. Wina bangkit dari sofa yang ia duduki dan berpamitan pada Gio. Sedangkan Lala, gadis itu masih setia menemani lelaki yang sudah ia anggap seperti omnya.

“Kamu menginap di sini saja,” ucap Gio pada Lala. Gadis kecil itu menggeleng, ia berkata jika lain kali saja. Gio mengangguk pasrah. Selang satu jam, Lala pamit pulang. Gio tak bisa mengantarnya karena pekerjaan telah menumpuk banyak.

Pukul satu malam, Lala berjalan sendiri.  Ayah dan ibu pasti belum pulang, batinnya. Tanpa ia sadari gadis itu diikuti oleh sosok serba hitam yang berwajah seram. Seketika sosok itu berdiri di depan, tangannya penuh darah dengan mata yang serba putih. Gadis kecil itu seketika berteriak, ia menangis kencang. Tak selang lama, suara tawa terdengar dari sosok itu. Dibukanya topeng yang menutup seluruh wajahnya.

“Tuan Gio.”

Trick or Treat, haha. Kena kamu gadis kecil,” ucap Gio sambil tertawa terbahak-bahak.

“Tuan Gio serem ih,” ucap Lala sambil terhambur ke pelukan Gio.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Behind the Three Face
3      3     0     
Short Story
"Pepatah tua jepang mengatakan setiap orang punya tiga wajah. Wajah pertama adalah yang kau tunjukan pada dunia, wajah kedua hanya kau tunjukan pada keluarga dan teman dekat saja, dan wajah ketiga adalah yang tidak ingin kau tunjukan pada siapapun, inilah yang mereflesikan dirimu yang sebenarnya."
Halloween
2      2     1     
Short Story
Aku berikan pertunjukan terbaik di kota ini. #thwc18
Kejutan
3      3     0     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
Ting Ting Ting
3      3     0     
Short Story
Saya, cuma pengen main~
MENJUAL JIWA
3      3     0     
Short Story
Ketika dendam dijadikan tameng yang mengakar jiwa, dan keangkuhan menjadi jejak langkah menyusuri perjalanan waktu... doa terucap dari hati yang menghitam, dan iblispun merangkul dalam wujud malaikat.
Partial
4      4     0     
Short Story
Tentang balas dendam yang biasa saja. Tentang niat membunuh seekor babi dengan kebenciannya.
Let's Play the Game
5      5     0     
Fantasy
Aku datang membawa permainan baru untuk kalian. Jika kalian menang terima hadiahnya. Tapi, jika kalah terima hukumannya. let's play the game!
F I R D A U S
10      4     0     
Fantasy
Crystal Dimension
3      3     0     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Trick or Treat!
3      3     0     
Short Story
Malam Halloween ... saatnya untuk "Trick or Treat!"