Read More >>"> Manusia (3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Manusia
MENU
About Us  

     Kata Bi Mirah, hari ini mama akan pulang dari Singapura. Sia ingin menyambut sang Mama. Setelah berbulan bulan Mamanya pergi untuk berkerja akhirnya hari ini ia kembali ke rumah.

      TING TONG..

      Sia tersenyum mendengar bel rumahnya berbunyi , ia lantas bangun dari sofa yang ia duduki sedari tadi untuk menunggu kedatangan Mamanya. Sia berlari menuju pintu utama dengan tergesa - gesa, hingga membuatnya sedikit limbung karena tersandung bufet.

      Sia langsung membuka pintu. "MAMA.." teriak Sia , senyum merekah tercetak di wajahnya. Sia langsung memeluk mamanya itu, melepas kerinduan.

      "Mama kangen sama kamu..nak.." ucap mama lalu membalas pelukan hangat Sia. "Ayo kita masuk dulu, mau sampai kapan peluk mama?" Tanya mama sedikit tertawa.

     Sia melepas kan pelukannya dan tertawa malu. Mama Sia terus memandangi Sia, mengamati sesuatu, suatu perubahan yang membuat wajah putrinya semakin dewasa.

     "Kamu potong rambut ya?" Duga Mama sambil merangkul sia dan mengajak Sia masuk ke dalam rumah.

      "Iya nih ma, kemarin waktu Sia sekolah Manu ngelempar Sia pakai permen karet, trus kena rambut Sia, terpaksa deh Sia potong rambut. Mama bayangin aja, Aku potong ramhut aku sejengkal ma , SEJENGKAL!" curhat Sia ke mamanya, terpampang raut dongkol di wajah Sia. Sia mengambilkan mamanya segelas air, karena Sia tau pasti mamanya merasa haus saat ini.

      "Manu?, cowok?" Tanya sang mama sehabis meminum air yang di berikan Sia

      "Engak ma, orang kayak gitu pantesnya di sebut banci!!" balas Sia dengan menggebu gebu, terbawa oleh amarah.

      "Kamu harusnya bilang makasi loh ke dia, gra gara dia kamu jadi lebih cantik" saran mama ke Sia. Sia me menautkan alisnya. Apa ia tak salah dengar? bilang terimakasi? Ke MANU? Ini gak bener.

      Sia menggeser duduknya, mendekati sang mama. Menatap mamanya heran "Ma harusnya itu ya, dia yang minta maaf sama aku, bukan aku yang bilang terima kasih ke dia. Hilang sejengakal ini rambut aku Ma. SEJENGKAL!" Sia menyilangkan tangannya di dada. Bibir merah itu mengkerut dan maju 2 centi meter. Sia membuang pandangannya ke depan, tak mau menatap wajah mamanya. Sia kesal.

      Mama Sia hanya tertawa melihat ekspresi putrinya yang teramat sangat dongkol. Lalu mengelus elus kepala Sia. Kepala sang mama tergeleng geleng di buatnya "segitu bencinya ya kamu sama cowok itu?"

      Sia menjawab pertanyaan mamanya hanya dengan sekali anggukan mantap. Sikap sia berubah drastis jika bertemu mamanya. Manja, Bawel. Sia sangan senang bila bisa bermanja manja dengan sang mama.

      "Awal lo nanti bisa benci jadi cinta" sang mama lantas berdiri dari duduknya dan meningalkan Sia yang melotot akibat ucapan sang mama. Sia menatap ke pergian sang mama yang menuju kamarnya.

      "MAMA GANTI BAJU DULU YA.. SAYANG" teriak sang mama dari dalam kamar.

      "Engak mama engak bila, sama aja" keluh Sia dalam hati.

                                   --???--

      Hari senin. Hari keramat. Hari yang membosankan. Hari yang paling di benci semua umat pelajar. Pasalnya di hari senin adalah hari untuk upacara bendera, sehingga membuat semua pelajar harus bangun lebih awal agar tidak terlambat ke sekolah.

     Tepat pukul tujuh pagi Sia sudah siap dengan topi abunya dan  berada di lapangan upacara bendera sekolah. Tentunya dengan penampilan yang rapi dan baru. Karena rambut barunya itu membuat wajahnya semakin segar dan merona, kata mamanya. 

      "Pagi kak Manu"

      "Aduh kak Manu tambah cakep aja sih"

      "Pagi kak Man"

      Sia mempercepat langkahnya setelah mendengar sapaan - sapaan siswi siswi di sekitarnya. "Ancur dah pagi gue" keluh Sia.

      Seseorang yang di sapa - sapa tadi menyimbangi langkahnya dengan Sia " A.. cie si beruang kutub rambut baru ni ye.." ucap Manu dengan nada menggoda. Manu memegang rambut Sia, namun Sia menepis tangan Manu.

      Sia berjalan cepat meningalkan Manu di belakang. Ia tak ingin ber urusan dengan orang yang membuatnya harus memotong rambutnya sepanjang sejangkal.

      "Minta maaf kek sama gue, rambut gue ilang nih sejangkal!!"  Sia hanya mendumel dalam hati hingga sampai di kelasnya. 

      Sia melirik teman sebangkunya itu. "Gak merasa bersalah apa dia?"  Keluh Sia. Manu membalas lirikan Sia. Sia lantas mengalihkan pandangannya ke depan.

      "Apa gue keterlaluan banget ya?"  Tanya Manu dalam hati.

      "Heh beruang kutub lo marah ya sama gue? Ya gue akui kemarin gue emang kelewatan. Sorry " Manu meminta maaf ke Sia namun sia tak menanggapi permintaan Manu. Sia tetap membuang wajahnya ke depan.

      "Gue bilang maaf Si. Apa susahnya sih tinggal bilang iya" Nada Manu naik satu oktaf. Sia tetap tidak memperdulikannya.

      Sia menoleh ke arah Manu"Gue gak bakal mau MA.AF.IN.LO. ngerti?" Sia menekan kan kata Maaf ke Manu.
      
    Manu menaikan sebelah alisnya setelah mendengar perkataan Sia. Beraninya dia. Selama ini gue gak pernah meminta maaf ke satu perempuan pun kecuali mama. Keluh Manu kesal.

     Sia dan Manu saling bertatapan, jika ini di dalam komik pasti seolah mereka memancarkan sengatan listrik yang saling beradu di keduanya.

     "test test, ayo anak anak berbaris kita akan memulai upacaranya" ujar kapala sekolah. Lomba tatap tatapan dengan terpaksa harus berakhir.

      
                                 --???--

      Siang hari ini Manu di ajak teman - teman barunya ke lapangan basket, ya hanya sekedar untuk kumpul - kumpul. Mereka memang sudah bertambah dekat dengan seiring berjalannya waktu.

      Sesampainya Manu dan Daniel di lapangan basket mereka langsung menghampiri teman temannya di pinggir lapangan.

      "Wih ini dia yang diomong - omongin dari tadi akhirnya datang" ucap laki - laki yang sedang memegang kaleng soda. Mike.

      "Ayo ngomongin siapa lo, gue atau Manu?" Tanya Daniel. Manu dan Daniel mengambil kaleng soda yang sengaja di sisakan untuk mereka.

      "Manu lah, buat apa ngomongin lu, gak penting" balas Nata.

       Manu meneguk isi kaleng soda itu hingga tersisa setengah "ngapain lo pada ngomongin gue?" Tanya Manu.

       Nata, Mike, dan briyan saling bertatapan. "Lo gak tau berita? Padahal se antero sekolah udah tau kali" ujar Briyan dengan tertawa.

      "Gak tuh" balas Manu.

      "Jadi gini, gue bakal kasi tau ke lo, lo itu udah keterlaluan banget sob. Masa lo ngelempar permen karet ke Sia" tutur Briyan dengan tampang heran. Sedangkan anak anak basket yang lain hanya menggeleng - gelengkan kepalanya.

      "Dia yang mulai, ya gue cuman kesel aja sama dia, gak ada salahnya dong, ya emang sedikit keterlaluan sih lagian gue juga udah minta maaf" Balas Manu setelah menghabiskan minuman kaleng di gengamannya.

      "Trus di maafin?" tanya Nata, Briyan, Mike dan Daniel bersamaan.

      Manu hanya mengerutkan bibirnya dan menggeleng.

      "Ck, ck, ck kasihan" balas bersamaan. Lagi.

                                --???--

TBC

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
fall
40      13     0     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
Untouchable Boy
8      4     0     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
Contract Lover
87      26     0     
Romance
Antoni Tetsuya, pemuda mahasiswa kedokteran tanpa pengalaman romansa berusia 20 tahun yang sekaligus merangkap menjadi seorang penulis megabestseller fantasy komedi. Kehidupannya berubah seketika ketika ia diminta oleh editor serta fansnya untuk menambahkan kisah percintaan di dalam novelnya tersebut sehingga ia harus setengah memaksa Saika Amanda, seorang model terkenal yang namanya sudah tak as...
Iskanje
29      9     0     
Action
Dera adalah seorang mahasiswa pindahan dari Jakarta. Entah takdir atau kebetulan, ia beberapa kali bertemu dengan Arif, seorang Komandan Resimen Mahasiswa Kutara Manawa. Dera yang begitu mengagumi sosok lelaki yang berwibawa pada akhirnya jatuh cinta pada Arif. Ia pun menjadi anggota Resimen Mahasiswa. Pada mulanya, ia masuk menwa untuk mencari sesuatu. Pencariannya menemui jalan buntu, tetapi ia...
Kamu&Dia
4      4     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.
ATHALEA
11      6     0     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
Dear, My Brother
0      0     0     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
Senja Menggila
3      3     0     
Romance
Senja selalu kembali namun tak ada satu orang pun yang mampu melewatkan keindahannya. Dan itu.... seperti Rey yang tidak bisa melewatkan semua tentang Jingga. Dan Mentari yang selalu di benci kehadirannya ternyata bisa menghangatkan di waktu yang tepat.
Error of Love
14      8     0     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Sebuah Penantian
8      2     0     
Romance
Chaca ferdiansyah cewe yang tegar tapi jauh didalam lubuk hatinya tersimpan begitu banyak luka. Dia tidak pernah pacaran tapi dia memendam sebuah rasa,perasaanya hanya ia pendam tanpa seorangpun yang tau. Pikirnya buat apa orang lain tau sebuah kisah kepedihan.Dulu dia pernah mencintai seseorang sangat dalam tapi seseorang yang dicintainya itu menjadi milik orang lain. Muh.Alfandi seorang dokt...