Read More >>"> Surat Kaleng Thalea (Surat Pertama ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Surat Kaleng Thalea
MENU
About Us  

Jakarta, 02 Oktober 2015

Jangan kau kira Cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah keterpautan jiwa dan jika itu tak pernah ada, Cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

-Kahlil Gibran-

Gadis berkerudung itu sedang menyandarkan punggungnya pada sebuah pohon beringin yang rindang terletak di taman kampus yang sangat asri. Matanya tak pernah lepas dari sekelompok lelaki yang duduk membentuk lingkaran di bawah pohon jambu kancing yang hanya berjarak sekitar dua belas meter di seberangnya. Mata hijau kecokelatan itu berbinar saat matanya menatap sosok yang sangat menarik perhatiannya sebulan terakhir ini. Berbagai macam ekspresi telah muncul diwajah lelaki berparas rupawan itu, Thalea sangat menikmati waktu senggangnya untuk mengamati laki-laki itu dari kejauhan. Melihat bagaimana lelaki itu tersenyum, tertawa, kesal, marah, namun dia belum pernah melihat raut wajah sedih yang dimiliki lelaki itu. Thalea tersenyum sendu.

Hanya melihat, tanpa pernah bisa mendekat. Hanya melihat, tanpa bisa menyapa. Hanya melihat, tanpa bisa menyentuh.

"Abdullah Afwan Alatas" gumam Thalea sembari melebarkan senyumnya.

Thalea bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan taman itu sebelum Ia benar-benar merasa menjadi seorang wanita idiot yang tersenyum sendiri di bawah pohon sambil menatap lelaki yang sampai kapan pun takkan pernah menatap dirinya.

**********************

Jakarta, 08 Oktober 2015

Thalea dan Sarah sedang mengintip dibalik sebuah tiang beton bercat abu-abu yang kokoh berdiameter 2 meter. Jantung Thalea berdegup sangat kencang saat melihat sosok yang ditunggu-tunggunya sejak dua puluh menit yang lalu akhirnya menampakkan batang hidungnya. Thalea meremas pergelangan tangan Sarah yang sejak tadi digenggam olehnya "Ya Allah Sarahhh akhirnya si Afwan muncul juga. Duh Sar dia suka gak ya sama masakan Aku?" ujar Thalea cemas. "Berdoa ajah Le, semoga dia suka. Semua juga tahu kok masakan kamu kan nomer satu" hibur Sarah mencoba menenangkan.

Sarah telah mengetahui sejak beberapa minggu yang lalu mengenai Thalea yang akhirnya mulai terbuka perihal "jatuh cinta" yang sedang Ia rasakan, awalnya Sarah pun terkejut sama seperti Dante dan Dandee ketika tahu Thalea menyukai seorang Afwan, namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena itu hak Thalea. Sarah pun telah melarang dan menolak dengan keras saat Thalea ingin membuatkan makan siang untuk Afwan yang akan diletakkan di dalam loker milik lelaki itu. Namun, apa daya seorang Sarah bila harus melawan Thalea yang cerewet dan keras kepala. Berakhirlah mereka disini, dibalik tembok mengawasi gerak-gerik seorang Abdullah Afwan Alatas.

Afwan hari ini tampil menakjubkan dengan setelan kaus polo merah dan jeans hitam panjangnya tak lupa sepatu convers putih yang membalut kakinya. Tubuh tegap itu berjalan menuju loker mahasiswa untuk meletakkan buku-buku yang sudah tak digunakan lagi dimata kuliah selanjutnya.

Afwan mengernyitkan dahi hingga menimbulkan lipatan-lipatan kasar dikeningnya saat melihat sebuah kotak bekal berwarna hitam berpadu dengan biru muda, Afwan melihat sebuah pesan dan membaca pesan yang tertempel diatas penutup kotak bekal yang bertuliskan :
 

" Hope you like it, Fwan"

-WhiteRose-

"Cih. Masih zaman ya memangnya 'penggemar rahasia'?"Afwan berdecih jengkel.

Afwan pun mengambil kotak bekal tersebut, kemudian menimbang-nimbang kotak bekal itu sambil berpikir mau dikemanakan makanan ini.

"Nih makanan mau Aku apakan ya? dibuang mubazir, kalau dimakan? Bisa jadi di dalamnya ada racun!" Afwan mendapatkan ide saat dilihatnya sosok Brian salah seorang teman satu jurusan, kemudian menyuruh lelaki tersebut menghampirinya dan langsung memberikan kotak bekal itu secara Cuma-Cuma yang disambut senyum sumringah dari Brian karena Ia mendapatkan makan siang gratis. Afwan pun pergi meninggalkan lokernya setelah mengambil buku-buku yang dibutuhkan untuk mata kuliah selanjutnya.

Dari kejauhan Thalea tersenyum pedih melihat Afwan yang memberikan makan siang buatannya kepada orang lain tanpa sedikit pun menyentuh makanan itu. Sarah yang dengan setia di sebelahnya hanya bisa mengusap punggung Thalea memberi kekuatan kepada sahabatnya.

"Mungkin Afwan udah kenyang kali ya Sar? makanya dia kasih makanan buatan aku ke temennya" tanyaThalea lebih kepada dirinya sendiri dengan lirih. Sarah hanya tersenyum sendu menanggapi. "Oke. Kalau gitu, besok aku akan buatin Afwan sarapan ajah deh. Pasti dia kalau pagi belum makan" seru Thalea dengan senyum seribu wattnya. Sarah tercengang melihat perubahan mood Thalea yang luar biasa itu.

"Yaudah yuk Sar kita pergi. Makan dulu, laper nih!" Thalea langsung menarik tangan Sarah yang masih tercengang menuju kantin.

****************
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bloody Autumn: Genocide in Thames
72      24     0     
Mystery
London, sebuah kota yang indah dan dikagumi banyak orang. Tempat persembunyian para pembunuh yang suci. Pertemuan seorang pemuda asal Korea dengan Pelindung Big Ben seakan takdir yang menyeret keduanya pada pertempuran. Nyawa jutaan pendosa terancam dan tragedi yang mengerikan akan terjadi.
CALISTA
3      3     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?
The Friends of Romeo and Juliet
279      42     0     
Romance
Freya dan Dilar bukan Romeo dan Juliet. Tapi hidup mereka serasa seperti kedua sejoli tragis dari masa lalu itu. Mereka tetanggaan, satu SMP, dan sekarang setelah masuk SMA, mereka akhirnya pacaran. Keluarga mereka akur, akur banget malah. Yang musuhan itu justru....sahabat mereka! Yuki tidak suka sikap semena-mena Hamka si Ketua OSIS. dan Hamka tidak suka Yuki yang dianggapnya sombong dan tid...
Let Me Go
23      10     0     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Sweet Sound of Love
0      0     0     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
Meta(for)Mosis
69      13     0     
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya. Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
The Black Envelope
12      3     0     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Woozi's Hoshi
114      31     0     
Fan Fiction
Ji Hoon dan Soonyoung selalu bersama sejak di bangku Sekolah Dasar, dan Ji Hoon tidak pernah menyangka bahwa suatu hari Soonyoung akan pergi meninggalkannya...
pat malone
37      5     0     
Romance
there is many people around me but why i feel pat malone ?
Starlight and Integra
81      16     0     
Fantasy
Siapakah sebenarnya diriku? Apa saja yang sebenarnya disembunyikan oleh orang-orang di sekitarku? Dimana kekeasihku Revan? Mungkinkah dia benar-benar telah tewas saat peristiwa pelantikan prajurit itu? Atau mungkinkah dia ditangkap oleh Kerajaan Integra, musuh kerajaanku? (Roselia Hope, warga Kerajaan Starlight)