Read More >>"> CAMERA : Captured in A Photo (Prolog I Aria POV) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CAMERA : Captured in A Photo
MENU
About Us  

PROLOG I ARIA

Saat itu langit sore sendang memamerkan cahaya jingganya yang indah dipandang mata, di dalam sebuah laboratorium terpencil di utara Kota Tua, sebuah kecelakaan terjadi. Seorang objek penelitian nasional melarikan diri setelah membunuh beberapa penjaga. Anak tak bergender, Aria namanya. Ia adalah seorang anak yang, seperti julukannya, tidak memiliki kelamin sama sekali. Ah, mungkin tidak benar memberinya panggilan seseorang seperti manusia ya? Karena ia hanyalah sebuah klon. Klon dari orang lain yang kini sudah berada di atas awan yang menggantung malas di lapisan ozon sana, atau mungkin bahkan lebih jauh lagi.

Aria adalah nama yang ia pakai sendiri, karena sejak mula dia dibuat, tidak ada yang mau repot-repot memberinya nama. Semasa hidupnya di laboratorium Kota Tua itu, ia hanya dipanggil dengan nomor spesimennya?1189191?yang mirisnya merupakan sandi angka dari nama ‘Aria’ yang dipilihnya.

Ia adalah keberadaan yang tidak diinginkan, lalu kenapa banyak sekali manusia yang tidak memiliki rasa kemanusiaan itu membuatnya untuk dijadikan bahan percobaan untuk projek rahasia pemerintah Human Cloning Project? Ia selalu mempertanyaan alasan keberadaannya di dunia ini. Sejak dibuat, ia tidak pernah merasakan kasih sayang, malah selalu dimaki sebagai makhluk bukan manusia. Padahal merekalah yang membuatnya. Kalau keberadaannya memang sebuah kesalahan dari sistem dalam dunia yang tidak adil ini, bukannya lebih baik ia dihapuskan saja sebelum ia tahu apa-apa tentang kebenaran?

Namun tampaknya, bahkan kematian itu juga terlalu baik untuknya. Untuk mati tanpa mengetahui apa-apa adalah suatu harapan yang sudah lama pupus jauh di dalam lubuk hati Aria. Kini, tujuannya cuma satu setelah dia mengetahui semua kebenaran dari keseluruhan HCP dan alasan pembuatannya : balas dendam.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • avrillyxc_

    wwww

    Comment on chapter Prolog I Aria POV
Similar Tags
If Is Not You
97      28     0     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Stay With Me
4      4     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
The Triple A (Remake)
47      18     0     
Mystery
Tim SMART telah kembali. Dengan misteri dan kasus yang baru. Lebih menantang! Lebih menegangkan! Bersiaplah untuk misteri yang akan menggugah pikiranmu!
DANGEROUS SISTER
66      15     0     
Fan Fiction
Alicea Aston adalah nama barat untuk Kim Sinb yang memiliki takdir sebagai seorang hunter vampire tapi sesungguhnya masih banyak hal yang tak terungkap tentang dirinya, tentang jati dirinya dan sesuatu besar nan misterius yang akan menimpanya. Semua berubah dan menjadi mengerikan saat ia kembali ke korea bersama saudari angkatnya Sally Aston yang merupakan Blood Secred atau pemilik darah suci.
Foxelia
10      8     0     
Action
Red Foxelia, salah satu stuntman wanita yang terkenal. Selain cantik, rambut merahnya yang bergelombang selalu menjadi bahan bicara. Hidupnya sebagai aktor pengganti sangatlah damai sampai akhirnya Red sendiri tidak pernah menyangka bahwa ia harus melakukan aksi berbahayanya secara nyata saat melawan sekelompok perampok.
Sepasang Dandelion
61      13     0     
Romance
Sepasang Dandelion yang sangat rapuh,sangat kuat dan indah. Begitulah aku dan dia. Banyak yang mengatakan aku dan dia memiliki cinta yang sederhana dan kuat tetapi rapuh. Rapuh karena harus merelakan orang yang terkasihi harus pergi. Pergi dibawa oleh angin. Aku takkan pernah membenci angin . Angin yang selalu membuat ku terbang dan harus mengalah akan keegoisannya. Keindahan dandelion tak akan ...
déessertarian
34      11     0     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Survival Instinct
3      3     0     
Romance
Berbekal mobil sewaan dan sebuah peta, Wendy nekat melakukan road trip menyusuri dataran Amerika. Sekonyong-konyong ia mendapatkan ide untuk menawarkan tumpangan gratis bagi siapapun yang ingin ikut bersamanya. Dan tanpa Wendy sangka ide dadakannya bersambut. Adalah Lisa, Jeremy dan Orion yang tertarik ketika menemui penawaran Wendy dibuat pada salah satu forum di Tripadvisor. Dimulailah perja...
Twisted
29      12     0     
Romance
Cinta. Kecil namun sanggup mengubah hidup. Ia menjadikan sesuatu begitu indah dan sempurna. Namun, apa yang nampak bukanlah apa yang sesungguhnya. Emily Primadona tidak pernah menyangka bahwa ia memasuki sebuah drama kehidupan yang biasanya hanya ada di dalam film dan novel. Namun ia tak boleh berhenti apapun alasannya, atau ia akan terjebak selamanya. (Berdasarkan kisah nyata.) ~~~ ...
Meet Mettasha
3      3     0     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...