Read More >>"> May be Later (Bingkai 21 : Inikah akhir) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - May be Later
MENU
About Us  

Di hari libur ini Rion terpaksa harus menjalani pekerjaan rumah tangga, berbelanja isi kulkas karena kakaknya yang sedang dinas keluar kota dan pembantunya yang izin untuk menikahkan anaknya di kampung sedangkan kulkas isinya sudah ludes, dan dia perlu sedkit sayuran dan daging untuk terus bertahan hiduo selama orang rumah sedang pergi.

Tapi supermarket dekat rumahnya tutup karena libur Nasional, terpaksa ia harus menjalankan mobilnya mencari supermarket yang buka, dan disinilah ia berada, sebuah swalayan di ujung jalan cukup jauh dari rumahnya.

Saat sedang serius membedakan dua kaleng ikan sarden yang biasa ia ihat di rumahnya ia merasa hoodienya  di tarik oleh seseorang saat menoleh ia melihat seorang anak perempuan bermata bulat.

“Om Dafrion?” Rion sontak menempelkan telunjuknya pada bibir mengisyaratkan anak itu agar tak berteriak, ia sudah sengaja berpenampilan sedikit lusuh dengan memakai hoodie abu-abu dan celana training agar tak terlalu menjadi pusat perhatian.

“Miara, bunda kan sudah bilang jangan suka keliaran kaya bocah saying, bikin khawatir,” Rion seketika mendongak dan tertegun melihat wanita yang berdiri anggun sambil merangkul anak perempuan bermata bulat itu.

***

“Saya ga nyangka bisa ketemu Bunda Maida lagi, ini anak Bunda?” tanya Rion antusias, wanita yang memanggil anak perempuan yang dipanggil Miara itu ternyata Bunda Maida gurunya dan Gify semasa sekolah dasar, saksi pertemuam pertamanya dengan gadis itu.

“Iya anak bungsu saya, haduh ga nyangka kamu sudah segede ini, ganteng begini, Bunda jadi merasa tua,” tawa anggun menyertai kalimat Bunda Maida, beliau sebenarnya tak terlihat berbeda dari terakhir Rion meliahatnya saat perpisahan sekolah dasar, Bunda Maida masih tampak sehat, muda dan tetap menguarkan aura keibuannya yang khas.

“Bunda juga ga nyangka kamu sekarang malah pacaran sama Gify, sejak dulu kalian memang terlihat cocok tapi kamu tidak pernah diberitakan pacarnya siapa,” Rion hanya tersenyum tipis, melihat senyuman Rion yang sedikit janggal Bunda Maida jadi paham sepertinya ada masalah diantara dua muridnya dulu ini.

"Gify marah sama Rion Bun, hubungan kami cukup rumit, dan Gify tak tahan dengan keadaan ini, padahal Rion sangat sayang sama Gify," adu Rion bak kembali ke belasan tahun silam.

“Rion, adakalanya kita itu ga bisa selama-lamanya berada di samping orang yang menurut kita berharga, ada kalanya kita harus menghadapi masalah, lalu berpisah. Kita juga perlu menjauh dan memeriksa serta memperbaiki kekurangan kita, karena sejatinya hubungan antar manusia mutlak adanya perpisahan,” Rion memandang kosong pada permukaan meja yang hanya ada 3 gelas cappuccino, sudah 3 orang pula yang mengatakan hal yang sama padanya, adakalanya hubungan itu harus usai dengan perpisahan, apa kini saatnya ia harus berpisah dengan Gify? Pertanyaanya, mengapa ia harus berpisah dengan Gify padahal di sisi lain ia rasa ia tak mampu berdiri tegak tanpa Gify.

***

Hari ini Rion putuskan untuk kembali berbicara dengan Gify, ia tadi sudah ke rumah gadis itu namun kata pekerja di rumahnya sudah sejak pagi Gify sudah pergi ke kampus, entah apalagi yan diurus gadis itu di sana, bukannya dia sudah wisuda.

Pertanyaan Rion terjawab melihat Gify yang sedang berbincang dengan lelaki yang sama tempo hari, sedikit banyak perasaan Rion panas, apa karena lelaki ini Gify meninggalkannya?

Saat melihat dirinya yang berdiri memandang Percakapan dua orang itu di depan mobilnya, ternyata Gify juga menoleh padanya, sesaat gadis itu tampak tertegun, lalu sepertinya pamit dengan sedikit berbasa-basi lalu melangkah menuju tempatnya berdiri.

“Kita perlu bicara,” ucap gadis itu sebelum Rion mengutarakan pertanyaan yang sama.

***

Ini adalah konser akhir tahun paling meriah yang diadakan tahun ini, Mega konser solonya yang ke delapan selama perjalanan kariernya, tidak benar-benar solo sih, ada beberapa sahabat artisnya yang mengisi acara seperti group vocal multitalent Bestfour, penyanyi muda seperti Yasmin dan Rizki.

Sudah sejak siang gedung Convention Centre tempat diadakannya perhelatan itu sudah dipenuhi para fansnya yang dating dari penjuru kota, bahkan ada yang dari luar negeri datang untuk menikmati secara langsung senandung merdu pemuda itu.

“Gila rame banget fans lu di depan susah banget tadi mobil gue masuk parkiran,” Rion mendengus mendengar keluhan Aksa, pemuda itu dating telat padahal sahabatnya yang lain sudah dating dari tadi.

“Salah elu ga ikutin teknis yang udah dibicarain minggu lalu, telat lagi, coba barengan sama sobat lu yang lain dah beres dari tadi.” Rion hanya menggelengkan kepala melihat Aksa yang menggerutu sambal buru-buru ke ruang ganti bahkan pemuda itu belum di briefing  sama sekali. Tiba-tiba datang seorang gadis muda yang mendekatinya malu-malu.

“Kak Dafrion?” Rion hanya tersenyum menanggapi sapaan gadis muda itu, lalu cepat-cepat menyuruh gadis itu untuk diam, karena gadis itu hampir saja berteriak histeris karena tidak sengaja bertemu dengannya.

“Heheh maaf Kak, aku kesenengan bisa lihat kakak,” Gadis itu lalu bercerita banyak, ternyata ia jauh-jauh datang dari Thailand, ia sengaja mengambil cuti kerja demi datang pada Mega konsernya. Sampai akhirnya gadis itu menghadiahinya foto-foto polaroid, keindahan Thailand. Tempat-tempat ini pernah ia datangi saat syuting dulu di sana.

Sejenak ia tertegun, andai Gify masih di sisinya mungkin lusa akan menjadi hari keberangkaan liburan mereka ke Thailand, seperti yang pernah ia niatkan.

Rion berjalan menghampiri ranselnya, mengeluarkan buku dongeng putri ikan, hadiah petamanya untuk Gify. Ia merasa bernasib sama dengan Jaka si tokoh utama dongeng itu. Singkat cerita Jaka adalah pemuda yang tak memiliki apapun bahkan tak ada orang yang mau menjadi temannya, ia sudah tak lagi punya semangat hidup. Sampai akhirnya tanpa sengaja saat memancing ia mendapatkan seekor ikan unik dan siapa yang tahu ternyata ikan itu adalah pewujudan seorang putri cantik. Tanpa ada yang tahu pemuda itu pun menikah dengan putri itu dan hidup bahagia , pemuda itu hidup lebih baik bahkan memiliki banyak pengikut yang menyenanginya dan bekerja dengannya, namun tak ada yang tahu si lelaki sudah memiliki istri karena status istrinya yang merupakan perwujudan putri ikan. Namun suatu saat sang putri tiba-tiba meminta berpisah karena harus menahan cemburu melihat banyak wanita yang mendekati sang suami disamping itu sang putri harus kembali ke untuk memimpin kerajaan, walau sang pemuda tak menyetujui karena sangat mencintai istrinya. Pada akhirnya sang putri tetap pergi meninggalkan Jaka seorang sendiri.

Rion menghela napas, menatap keluar jendela besar dari ruagannya, kini ia sendiri, tidak akan ada lagi gadis yang akan menceramahinya panjang lebar tentang sehat padahal nyatanya gadis itu adalah gadis yang cuek, tidak akan ada lagi yang mengancamnya agar tak mengadukan kebiasaan konsumsi junk food gadis itu, tidak akan ada lagi gadis yang menguatkannya kala ia jatuh, kini ia harus menghadapi semuanya sendiri, mengandalkan dirinya sendiri. Saat melihat pesawat terbang melintasi langit yang mungkin saja membawa gadis itu ia mengatakan pada hatinya yang kini ia tahu cinta pertamanya yang penuh kenangan hampir seumur hidupnya telah mengucapkan selamat tinggal.

***

Sudah sejak tiga puluh menit berlalu, tapi dua insan ini tampak berdiam diri dan malah lebih betah menatap hidangan dihadapan mereka dan jangan lupa buku dongeng yang dulu sekali pernah ia berikan pada Gify, entah untuk apa Gify membawanya, Rion sudah tampak gelisah, apalagi melihat pandangan Gify yang masih datar dan kosong, apa kesempatannya benar-benar sudah habis kali ini?

“Beberapa hari lalu aku bertemu Bu Maida, kamu ingat?” Gify mendongakkan wajahnya menatap Rion yang mulai membuka percakapan. Gadis itu tersenyum kecil, mengangguk, bagaimana bias ia lupa dengan guru favoritnya saat sekolah dasar.

“Beliau ga banyak berubah, masih terlihat keibuan,”

“Mungkin memang sudah aura Bu Maida seperti itu, pasti sekarang sudah menikah dan punya anak ya?” Rion mengangguk membenarkan dugaan Gify.

“Kalau bukan karena Bu Maida mungkin kita ga akan sampai ke tahap ini,” Gify tersenyum tipis lagi, lalu sdikit menggeleng, embuat Rion mengernyitkan dahinya.

“Sudah takdir yang Maha Kuasa membuat kita bertemu, Bu Maida hanya perantara,” lalu Gify mengeluarkan sebuah amplop coklat mengangsurkannya pada Rion.

“Dan mungkin sudah takdir pula keadaanya jadi seperti ini,” lanjut Gify sambal mengisyaratkan Rion untuk membuka amplop itu. Rion tentu terkejut setelah membaca deretan kalimat berbahasa asing di kertas itu, ia paham artinya.

“Tapi kenapa kamu baru ngasi tahu aku sekarang Fy, kamu benar-benar ingin menyudahi semuanya ternyata,” nada suara Rion sarat penuh luka, pemuda itu sangat kecewa dengan keadaan sekarang.

“Awalnya hanya iseng daftar, tapi ternyata lulus,”

“Aku sanggup bila harus LDR,” ucap Rion penuh keyakinan, sungguh ia akan menunggu Gify seberapa lamapun itu, sudah ia katakan kan? Ia tak sanggup bila harus berpisah dengan Gify.

“Aku yang ga bisa Rion,” wajah Rion mengeras terbayang kejadian beberapa menit lalu.

“Lelaki itu kan alasannya? Dia lulusan universitas yang mau kamu masukin, jujur saja Fy kalau misalnya hati kamu sudah berubah,” sentak Rion sedikit terbawa emosi.

“Jangan seret orang lain dalam masalah kita, kamu tau bagaimana perasaanku, kalau aku mau berpaling sejak dulu banyak kesempatan untuk berpaling, tapi memang kenyataannya kita masih belum dewasa mengahadapi hubungan ini Ri, mungkin belum saatnya kita bersatu,mungkin kita memang saling mencintai, tapi kita berada di waktu dan situasi yang tidak tepat, ada hal yang harus kita prioritaskan, tapi ga bisa sejalan dengan perasaan kita, mari saat ini kita kejar prioritas kita masing-masing, kamu dengan karir kamu, dan aku dengan pendidikanku, dan tidak bisa kita pungkiri kita masih terlalu muda dan terlalu sedikit memiliki pengalaman untuk menghadapi situasi seperti ini. mungkin di waktu nanti saat kita bertemu lagi dengan sosok yang baru dan membangun hubungan yang benar,” Rion hanya tertunduk pasrah sudah tak ada lagi harapan, memang harus selesai sampai di sini. Ia jadi teringat saat pertama kali mereka bertemu, dirinya yang pemalu, Gify yang cuek. Gify yang mebuatnya berusaha bangkit untuk menjadi lelaki sesungguhnya. Ia yang kini berhasil menjadi seseorang berpikir bisa membahagiakan gadis itu namun nyatanya ia hanya menyakiti dan mengecewakan gadis itu berulang kali. Kini gadis itu sudah lelah dan memilih mundur. Gadis itu sepertinya sadar kepentingan masing-masing yang bentrok tak bisa membuat hubungan ini tak bisa lagi berjalan selaras.

“Sekali kamu pergi, bisa saja berubah Fy, dan ga ada kesempatan kembali,” Gify menatapnya dengan pandanga teduh,membuat perasaan pemuda itu berdesir.

“Bila saat kita bertemu lagi kita berada di situasi yang membuat kita ga bisa bersatu lagi atau mungkin kita ga bertemu lagi, aku sudah ikhlas Ri, mungkin memang kita ga berjodoh,” Rion tidak mampu berkata-kata lagi saat melihat senyum tulus gadis dihadapannya seolah gadis itu sudah melepas segala beban beratnya. Yang kini ia tahu cinta pertamanya yang penuh kenangan hampir seumur hidupnya telah mengucapkan selamat tinggal.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • camarseptakum

    @aryalfaro terima kasih sudah mampir

    Comment on chapter Bingkai 1 : Anak itu
  • aryalfaro

    Chapter 1 saya sudah menyenangkan ceritanya ^^ Saya akan membaca chapter selanjutnya ^^

    Comment on chapter Bingkai 1 : Anak itu
Similar Tags
Simbiosis Mutualisme seri 1
117      27     0     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Arion
12      6     0     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
Mengapa Harus Mencinta ??
5      5     0     
Romance
Jika kamu memintaku untuk mencintaimu seperti mereka. Maaf, aku tidak bisa. Aku hanyalah seorang yang mampu mencintai dan membahagiakan orang yang aku sayangi dengan caraku sendiri. Gladys menaruh hati kepada sahabat dari kekasihnya yang sudah meninggal tanpa dia sadari kapan rasa itu hadir didalam hatinya. Dia yang masih mencintai kekasihnya, selalu menolak Rafto dengan alasan apapun, namu...
BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS
102      24     0     
Romance
Ingin bersama siapa kau hidup hingga di hari tuamu? Sepasang suami istri yang saling mencintai namun dalam artian yang lain, saat akan reuni SMA pertama kali memutuskan saling mendukung untuk mendapatkan orang yang masing-masing mereka cintai. Cerita cinta menyakitkan di SMA yang belum selesai ingin dilanjutkan walaupun tak ada satupun yang tau akan berakhir seperti apa. Akankah kembali menya...
ALVINO
25      11     0     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
Aku & Sahabatku
141      29     0     
Inspirational
Bercerita tentang Briana, remaja perempuan yang terkenal sangat nakal se-SMA, sampai ia berkenalan dengan Sari, sifatnya mengubah hidupnya.
Ignis Fatuus
13      9     0     
Fantasy
Keenan and Lucille are different, at least from every other people within a million hectare. The kind of difference that, even though the opposite of each other, makes them inseparable... Or that's what Keenan thought, until middle school is over and all of the sudden, came Greyson--Lucille's umpteenth prince charming (from the same bloodline, to boot!). All of the sudden, Lucille is no longer t...
Love Warning
9      6     0     
Romance
Dinda adalah remaja perempuan yang duduk di kelas 3 SMA dengan sifat yang pendiam. Ada remaja pria bernama Rico di satu kelasnya yang sudah mencintai dia sejak kelas 1 SMA. Namun pria tersebut begitu lama untuk mengungkapkan cinta kepada Dinda. Hingga akhirnya Dinda bertemu seorang pria bernama Joshua yang tidak lain adalah tetangganya sendiri dan dia sudah terlanjur suka. Namun ada satu rintanga...
Monday
4      4     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
Hati Yang Terpatahkan
19      10     0     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?