Read More >>"> IZIN (Hingga akhirnya butuh sebuah izin ...) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - IZIN
MENU
About Us  

Refa's day!

Setelah perayaan kecil-kecilan yang dirayakan dirumah karena Refa belum diketahui identitasnya oleh publik, Refa pun mempersiapkan keberangkatannya ke Paris. Pesta ultahnya hanya dihadiri orang-orang yang mengetahui siapa Refa dan itu sudah cukup membuat Refa bahagia sepanjang hari. Dia terlihat selalu tertawa. Nanti malam jadwal keberangkatannya ke Paris. Sore ini setelah dari makam Mama bersama Papa dan Reza, Refa berjalan-jalan dengan Indra. Mereka begitu bahagia namun saat akan pulang tiba-tiba...

"Mas Indra boleh aku minta sesuatu?"

"Bukannya tadi udah aku kasih hadiah?" Indra mencoba bercanda.

"Katanya Mas sayang sama Refa, kali ini Refa minta bukti." jawab Refa serius.

"Ih apa sih maksud kamu Ref, aneh deh." namun Refa hanya diam.

"Iya deh iya. Apapun permintaan kamu akan aku penuhi selama aku mampu."

"Janji?"

"Janji. Apa sih yang nggak buat kamu." Canda Indra namun Refa malah menatap Indra dalam.

"Mas Indra, aku minta putus." jelas Indra kaget.

"Jangan becanda deh Ref, nggak lucu."

"Ini permintaanku dan Mas janji akan memenuhinya."

"Tappp tapii bukan ini Ref. Akk ...apa salahku?" Sebagai jawaban Refa malah mengecup pipi kanan Indra.

"Makasih dan maaf Mas untuk semuanya. Cerita kita cukup sampai sini saja." kata Refa tegas lalu pergi begitu saja. Ia langsung menyetop taxi dan tidak mempedulikan panggilan Indra. Refa langsung mengirim pesan pada Indra.

#Jangan ikuti aku#

Lalu menelpon seseorang.

"Halo."

"Kak Reza, penuhi permintaan keduaku." diujung sana Reza menarik napas panjang.

"Harus ya sekarang? Kita nggak lagi ketemu."

"Nggak perlu kak. Aku cuma perlu jawaban dari kakak."

"Oke, baiklah. Silakan."

"Janji kakak untuk tidak mengizinkanku menangis, terluka dan pergi tanpa izin kakak....tarik itu." Reza langsung diam. Ia tau permintaan Refa akan aneh namun tak menyangka sejauh ini.

"Kakak?" tanya Refa setelah lama saling diam.

"Ada apa sebenarnya Refa?"

"Nggak papa. Aku hanya menginginkannya."

"Haruskah kulakukan itu? Aku tau kau sudah memiliki Indra tapi ..."

"Percaya pada adikmu kakak." potong Refa.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri dan aku ...ingin melupakanmu." Refa menutup mata setelah itu. Lama ....hingga akhirnya...

"Refa, aku mengizinkanmu menangis, terluka dan pergi....sesuka hatimu."

"Terimakasih kakak, terimakasih banyak." balas Refa dengan suara bergetar.

"Ref...a...Ref....halo? Halo?!" Refa terlanjur menutup ponselnya. Dan kini ponselnya malah tidak aktif.

Hujan turun. Refa menangis keras di taxi. Ia menangis untuk semuanya. Ia menumpahkan segala yang ia tahan selama ini. Tiba-tiba mobil seperti ditabrak dari belakang dengan keras. Dan semuanya terjadi begitu cepat. Namun Refa masih bisa melihat semuanya. Taxinya terbalik. Badannya terjepit, semuanya terasa sakit. Refa benar-benar merasa diantara hidup dan mati. Hingga kesadarannya berangsur menurun.

 

Dirumah sakit.

Reza tiba persis saat dokter keluar dari UGD. Papa sudah sampai lebih dulu.

"Bagaimana dok?" tanya Papa.

"Maaf Pak, Tuhan telah menjemputnya."

"App..apa?" semua kaget. Indra juga baru sampai.

"Bukankah tadi ia sempat sadar?" Papa masih tak percaya.

"Itulah kekuatannya. Dia kuat menahan luka yang luar biasa hingga akhirnya...ia tak mampu bertahan lagi." jawab Dokter lalu kembali masuk. Semua syok. Jelas. Bahkan Papa berkata ia sempat melihat Refa menangis dan tersenyum saat dibawa dari ambulan.

Reza begitu terpukul. Ia linglung. Ia teringat kembali telpon terakhir Refa.

'Bagus Refa, jadi kau meminta izinku untuk ini. Kau meminta izin dengan cara yang salah Refa, aku tak akan pernah mengizinkanmu.’ Batinnya menyesal. Saat melihat jasad Refa yang tersenyum dan terlihat begitu damai, Reza pun tak kuasa menitikkan air mata.

"Inikah jalan yang kau pilih untuk melupakanku? Inikah cara agar aku melupakanmu? Sejauh inikah jalan yang harus kau tempuh?" setelah Reza berhenti menangis,ia mulai menguasai diri, ia pun berkata,

"Baiklah, jika ini jalan yang kau pilih. Aku akan melupakan Dira dan mengenang Refa serta bahagia dengan siapa saja yang aku cinta. Aku janji." lalu ia mengecup kening Refa, lama.

"Selamat jalan Dira, Refa. Semoga kau bahagia disana…bersama Mama." tutupnya. Lalu keluar ruangan. Menyisakan bukti dan membiarkan semua sirna bersama hilangnya pemilik kenangan itu. Biarlah semua kenangan, harapan dan kenyataan yang begitu berharga kembali pada pemiliknya dan menantinya di kehidupan selanjutnya.

 

     

                                                             The End

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Soulmate Is My Idol
21      7     0     
Romance
Adeeva Afshen Myesha gadis cantik yang tak pernah mengenal cinta sampai dia menyukai salah satu penyanyi bernama Gafa Aileen, sebenarnya sebelum Gafa menjadi penyanyi terkenal Adeeva sudah menyukainya. "Gafa itu punya suara yang lembut, dia pembawa warna baru di hidup gue. Meskipun sekarang gue tau Gafa ga suka Gue tapi Gue yakin bakal bisa bikin Gafa jatuh cinta sama gue" ~Adeeva Af...
When Home Become You
2      2     0     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
unREDAMANCY
42      25     0     
Romance
Bagi Ran, Dai adalah semestanya. Ran menyukai Dai. Ran ingin Dai tahu. Simple. Celakanya, waktu tak pernah berpihak pada Ran. Ini membingungkan. Ran tak pernah berpikir akan mengalami cinta sendirian begini. Semacam ingin bersama tapi dianya nggak cinta. Semacam ingin memaksa tapi nggak punya kuasa. Semacam terluka tapi ingin melihatnya bahagia. Ini yang namanya bunuh dir...
F I R D A U S
10      4     0     
Fantasy
DanuSA
208      39     0     
Romance
Sabina, tidak ingin jatuh cinta. Apa itu cinta? Baginya cinta itu hanya omong kosong belaka. Emang sih awalnya manis, tapi ujung-ujungnya nyakitin. Cowok? Mahkluk yang paling dia benci tentu saja. Mereka akar dari semua masalah. Masalalu kelam yang ditinggalkan sang papa kepada mama dan dirinya membuat Sabina enggan membuka diri. Dia memilih menjadi dingin dan tidak pernah bicara. Semua orang ...
Hei cowok...I like you
10      7     0     
Romance
Hei cowok...i like you, kalimat itulah yang keluar dari mulut cewek berwajah pas-pasan kepada cowok berparas tampan yang wajahnya gak kalah cakep dengan cowok-cowok korea.
Meet You After Wound
4      3     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
Taarufku Berujung sakinah
91      21     0     
Romance
keikhlasan Aida untuk menerima perjodohan dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya membuat hidupnya berubah, kebahagiaan yang ia rasakan terus dan terus bertambah. hingga semua berubah ketika ia kembai dipertemukan dengan sahabat lamanya. bagaimanakah kisah perjuangan cinta Aida menuju sakinah dimata Allah, akankah ia kembali dengan sahabatnya atau bertahan degan laki-laki yang kini menjadi im...
Horses For Courses
108      23     0     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Game Z
43      17     0     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.