Read More >>"> The Friends of Romeo and Juliet (3. Dilar) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Friends of Romeo and Juliet
MENU
About Us  

Rumahku adalah klinik untuk hewan peliharaan di kompleks perumahan. Setiap pulang sekolah, aku ganti menjaga pet shop di bagian depan, sementara pegawai part time yang kami bayar tersenyum dan melambai dengan riang karena sudah bebas tugas.

Karena tidak ada pelanggan yang harus dilayani aku meraih smartphone ku dan mengetik untuk seseorang. Masih sedikit geram dan dadaku terasa panas.

‘Aku d rmh. Kutunggu.’

Bahasa chat-ku menunjukkan kemarahan. Sikapku kekanak-kanakan. Tapi mau bagaimana lagi?

Sebuah meongan langsung muncul tepat setelah kutekan tombol send. Sebuah kucing hitam tuksedo jantan di dalam kandang muncul pertama. Barulah pemiliknya yang takut-takut melongok muncul. Aku menatapnya dengan pandangan agak terlalu dingin, membuatnya tambah mengkerut.

“Em…Kak Dilar…”

“Masuk Rey.”

Tanpa berkata apa-apa, aku meraih kandang Mamo, si kucing hitam itu. Lalu menyerahkannya pada kakakku yang bertugas melakukan grooming. Sementara itu, dia masih berdiri kaku di depan counter. Aku mengangkat alis.

“Duduk aja.”

Dia pun duduk. Wajahnya masih menunduk. Aku menghela napas. Lalu meraih ujung dagunya, “Hei,”dia mendongak, matanya yang cokelat gelap jernih menatapku dengan rasa bersalah. Padahal aku tahu dia tidak bersalah. “Aku nggak marah.”

Dia mengerjap, “Beneran?”

“….” Aku dengan kikuk berpikir lagi, “yah…cemburu, sedikit. Jadi bukan salahku kalau ‘marah’-nya ngikut.”

Akhirnya dia tertawa, kecil. Tapi cukup untuk membuat wajahku tersenyum dan hatiku menghangat.

“Yuki nggak ke rumahmu?” dia menggeleng.

“Katanya mau balas dendam dan bikin rencana kerja yang lebih bagus, jadi dia ke tempat kak Risa Bendahara 1. Kak Hamka nggak ke sini?”

“Nggak, dia capek pasti. Lagian kubilang ada jadwal grooming anjing besarnya Pak Jaya hari ini.”

Dia melongo sedikit, “memang Pak Jaya punya anjing?”. Pak Jaya adalah tetangga kami yang kerjanya hanya duduk di teras, bercerita kepada anggota keluarganya yang menganggur tentang perjuangannya di perang kemerdekaan. Dan seingat Rey yang pernah jadi korban karena ditugaskan ibunya mengantar makanan, di rumah Pak Jaya tidak ada hewan peliharaan, apalagi anjing.

“Nggak.” Kujawab cepat. Dia sadar aku sengaja karena Hamka phobia anjing. Kami tersenyum, lalu tertawa.

Kalau saja tadi pulang sekolah lebih cepat, kami bisa lebih cepat berduaan. Tidak mudah pacaran ketika masing-masing sahabat kami bermusuhan. Tapi aku sudah bertekad sejak SMP dan kami pun mulai pacaran ketika dia masuk SMA.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Help Me to Run Away
4      4     0     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
Promise
4      4     0     
Romance
Bercerita tentang Keyrania Regina. Cewek kelas duabelas yang baru saja putus dengan pacarnya. Namun semuanya tak sesuai harapannya. Ia diputus disaat kencan dan tanpa alasan yang jelas. Dan setelah itu, saat libur sekolah telah selesai, ia otomatis akan bertemu mantannya karena mereka satu sekolah. Dan parahnya mantannya itu malah tetap perhatian disaat Key berusaha move on. Pernah ada n...
Warna Warni Rasa
10      5     0     
Romance
Rasa itu warna. Harus seperti putih yang suci. Atau seperti hijau yang sejuk. Bahkan seperti merah jambu yang ceria. Rasa itu warna. Dan kau penentunya. Banyak gradasi yang harus di lalui. Seperti indahnya pelangi. Bahkan jika kelabu datang, Kau harus menjadi berani seperti merah. Jangan seperti biru yang terlihat damai, Tapi jika marah akan menghancurkan bumi seperti tsunami. R...
Kaichuudokei
66      5     0     
Fantasy
“Suatu hari nanti aku akan mengubahnya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Bagaimanapun caranya. Jadi, saat waktu itu tiba, jangan menghalangiku!” (Nakano Aika) “Aku hanya ingin mengubahnya.. aku tidak ingin itu terjadi, aku mohon.. jika setelah itu kalian akan menghapus semua ingatanku, tidak masalah. Aku hanya tidak ingin menyesali sesuatu selama hidupku.. biarka...
Comfort
14      7     0     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
The Ruling Class 1.0%
18      8     0     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
If Only
5      4     0     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
One-room Couples
7      3     0     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
Gray Paper
3      3     0     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
Adelia's Memory
4      4     0     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?