Read More >>"> The Friends of Romeo and Juliet (39. Epilog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Friends of Romeo and Juliet
MENU
About Us  

Goresan pensil dengan serius diguratkannya di kertas. Tidak boleh ditekan, kata sang guru, nanti kalau diberi warna bisa memunculkan pola yang tidak diinginkan.

“Ya, begitu, Kak Hamka. Pelan-pelan aja, dilihat bentuk dasarnya.”

Dilar mengangguk puas kearah pacarnya, yang sedang mengajari, atau lebih tepatnya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda selama berminggu-minggu. PR Seni Rupa Hamka, yang mana belum selesai, atau bisa dikatakan belum dikerjakan.

Ralat lagi, sebenarnya sudah dikerjakan. Namun ketika Rey diminta untuk menilai hasilnya, dia berjengit dan meringis. Dengan berat hati mengatakan itu bukan gaya surealis. Itu abstrak. Hamka tertohok, jengkel, tapi tahu penilaian itu benar. Jadilah situasi mereka sekarang seperti ini. di sanggar Pak Ageng, dimana yang punya sedang mengawasi murid lain, Rey mengajari Hamka, dan Dilar mengajari Yuki.

“Salah tuh kalimatnya.”

Yuki langsung memajukan mulutnya sejauh mungkin, lalu mencoret kalimat dalam Rancangan Anggaran OSIS.

“Coret sampai titik. Kamu kan merencanakan anggaran, bukan minta sumbangan.”

Yuki tampak akan melontarkan kata-kata kotor ke arah Dilar, yang dengan angkuh melipat tangan di hadapannya. Mana sambil berdiri lagi. Tapi begitu sadar kesalahannya dalam kalimat yang dikatakan Dilar itu benar, dia hanya melempar pandangan penuh hina ke arah pacar sahabatnya itu.

Rey meringis melihat ‘keakraban’ keduanya. Hamka dengan wajah lelah menunjukkan sketsanya. “Ini gimana?”

Dengan terkejut Rey memperhatikan hasil sketsa yang dibuat Hamka untuk kesekian kalinya itu. Untuk ukuran orang yang hanya menggambar abstrak asal-salan sejak satu jam yang lalu, ini kemajuan besar. ciri-ciri surealis sudah terlihat.

“Bagus, lho kak! Udah kelihatan gaya surealisnya, jadi…”

Hamka menatap penyelamat di hadapannya dengan penuh syukur, karena lelah dan tidak sepenuhnya sadar, dia menggenggam tangan Rey.

“Makasih! Makasih banget!!!”

“HEH!!!!” Dilar dan Yuki langsung meninggalkan pos mereka. Dilar memisahkan tangan Hamka, sementara Yuki dengan protektif menarik mundur sahabatnya.

“Ngapain pegang-pegang pacar orang??!!!”

“Tau nih, mencari kesempatan dalam kesempitan!” Yuki menambahkan.

Hamka hanya melongo menerima kata-kata keduanya. Karena pikirannya benar-benar capek parah akibat melakukan kegiatan yang tidak biasa dilakukannya selama sepagian ini.

Rey kaget, tapi lalu tersenyum. Dan senyumnya berubah menjadi tawa, dia memeluk balik Yuki, yang menatapnya bingung. Dilar awalnya bingung, tapi lalu ikut tersenyum, lalu tertawa juga.

Untunglah. Untunglah ending kami nggak kayak Romeo dan Juliet.

Dengan bersuka cita, Dilar dan Rey sungguh-sungguh bersyukur memikirkan hal yang sama.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sebuah Musim Panas di Istanbul
3      3     0     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
LAST MEMORIES FOR YOU ARAY
337      263     5     
Short Story
Seorang cewe yang mencintai seorang cowo modus,php, dan banyak gebetannya. Sejak 2 tahun Dita menyukai Aray, tapi Aray hanya menganggapnya teman. Hingga suatu hari di hari ulang tahun Aray ia mengungkapkan perasaan yang selama ini bernama cinta, yang tak pernah ia sadari. Tapi semua sudah terlambat dihari ulang tahunnya juga hari dimana kepergian Dita untuk selama-lamanya.
He Used to be a Crown Prince
32      13     0     
Romance
Pacar Sera bernama Han Soo, bintang instagram terkenal berdarah campuran Indonesia-Korea. Han Soo hidupnya sederhana. Setidaknya itulah yang Sera kira hingga Xuan muncul di kehidupan mereka. Xuan membenci Han Soo karena posisinya sebagai penerus tunggal kerajaan konglomerat tergeser berkat ditemukannya Han Soo.
Bertemu di Akad
47      16     0     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...
PENTAS
9      6     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Abay Dirgantara
85      24     0     
Romance
Sebenarnya ini sama sekali bukan kehidupan yang Abay inginkan. Tapi, sepertinya memang semesta sudah menggariskan seperti ini. Mau bagaimana lagi? Bukankah laki-laki sejati harus mau menjalani kehidupan yang sudah ditentukan? Bukannya malah lari kan? Kalau Abay benar, berarti Abay laki-laki sejati.
Anggi
435      352     2     
Short Story
Benar kata pepatah lama. Kita tidak pernah sadar betapa pentingnya seseorang dalam hidup kita sebelum dia pergi meninggalkan kita. Saat kita telah menyadari pentingnya dia, semua telah terlambat karena dia telah pergi.
Panggil Namaku!
87      21     0     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
Cinta Dalam Diam
3      3     0     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.
Phi
10      3     0     
Science Fiction
Wii kabur dari rumah dengan alasan ingin melanjutkan kuliah di kota. Padahal dia memutus segala identitas dan kontak yang berhubungan dengan rumah. Wii ingin mencari panggung baru yang bisa menerima dia apa adanya. Tapi di kota, dia bertemu dengan sekumpulan orang aneh. Bergaul dengan masalah orang lain, hingga membuatnya menemukan dirinya sendiri.