Read More >>"> Koma (Face It) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Koma
MENU
About Us  

Face It

 

“I HATE MONDAY!!!!!!!” Bagi sebagian orang di beberapa belahan Dunia ini mungkin pernah atau sedang mengucapkan kalimat itu. Itulah yang terjadi pada Naura dan Ruri saat ini. Ketika dihadapkan kenyataan harus kembali ke Sekolah setelah mengalami akhir pekan yang menyedihkan sekaligus melelahkan. Naura dan Ruri masih berdiri di depan gerbang utama Sekolahnya. Beberapa kali menarik nafas panjang dan menghembuskan nafas mereka dengan kasar tak pelak menjadi pusat perhatian bagi beberapa siswa lain yang memasuki Sekolahnya.

“Ra...Kamu udah siap???”Tanya Ruri yang sejak tadi tak melepaskan pegangan tangannya dari Naura. “Gak tau Ri...”Jawab Naura singkat sambil menunduk rambut panjang yang biasa Naura kucir kini dibiarkan tergerai menutupi luka lebam di pipinya. Naura dan Ruri harus bersiap dengan gosip recehan yang disebarkan oleh Sandra walau hanya selang sehari sepertinya berita bohong yang disebarkan Sandra sudah terdengar di seluruh penjuru Sekolah.

“Kemana sich tuch orang????Katanya gak boleh ngehindar dari masalah?Katanya gak boleh lari dari masalah?Katanya harus berani ngehadapin masalah?katanya harus nyelesaiin masalah??Dia sendiri dah jam segini, malah belom keliatan batang idungnya!!!!!”. “Ra... kok malah ngedumel sendiri????. “Gak apa-apa!!!”jawab Naura yang kembali mengangkat kepalanya.

“Dia ngedumel ke Aku Ri!!!!!”, “TIIIIAAAAANNNN!!!!”Naura dan Ruri bersamaan menoleh kearah suara yang tak asing bagi Mereka. “Ka..Ka..mu mulai masuk Sekolah hari ini????”Tanya Naura yang kini dilanda kebingungan yang bertambah, bagaimana menghadapi Tian setelah kejadian kemarin di kamar Ruri?

“Ya...keliatannya gimana???Lagian ada yang bilang bentar lagi Kita ujian, Aku gak mau cuman gara-gara kondisi Aku sekarang, Aku malah jadi gak naek kelas!!!!”Tian lantas melirik Naura dan Ruri bergantian.

“Kita hadapin bareng????” tanya Tian kembali menatap Naura dan Ruri seolah Tian mengerti apa yang akan terjadi pada mereka. Naura dan Ruri bersamaan mengangguk kemudian mengambil alih kursi roda Tian dari Pak Wito.

Begitu melewati gerbang utama sekolah, seisi sekolah memperhatikan kedatangan Naura, Tian dan Ruri. Sejak awal Tian memang selalu menjadi perhatian, apalagi saat ini, Naura dan Ruri bisa merasakan atmosfer yang tak karuan disekitar mereka. Kini Naura paham apa yang dimaksud Tian orang bisa nyakitin kita cuman dari cara mereka mandang Kita.

Naura mempercepat langkahnya mendorong kursi roda Tian begitu pula dengan Ruri, Mereka seakan telah muak mendeskripsikan berbagai tatapan orang-orang yang berada sekitar Mereka. Naura dan Ruri merasa bersalah telah membesar-besarkan masalah yang mereka alami, kenyataannya masalah yang dihadapi oleh Tian lebih besar dari yang mereka bayangkan, Naura tak bisa membayangkan perasaan Tian saat ini sedang Tian hanya terdiam dengan raut wajah yang sedingin es.

“Woooowww liat siapa yang dateng guys!!!!!Setelah mereka dijemput sama Om-om sekarang jadi dayang pangeran cacat!!!!”Sapaan  dari Sandra yang beserta kawanannya lebih mirip seperti Tiupan Angin Ribut yang menghentikan langkah Naura, Tian dan Ruri menuju kelasnya.

“Kalau ngomong tuch yang sopan!!!!!jangan asal nyablak aja tuch mulut!!!!” Ruri telah tersulut emosi jarinya telah terkepal bersiap melayangkan jotos mentah pada Sandra tak peduli jika Sandra adalah Kakak kelasnya. “Jangan Ri Kita lagi ada disekolah!”Naura mencoba menahan Ruri. “Kenapa Kalian takut????”Tantang Sandara yang melangkah maju mendekati Naura, Tian dan Ruri. Melihat Sandra yang terus mendekat Naura mengubah posisinya kini Dia berdiri tepat di depan Tian, membelakangi Tian dan seolah menantang balik Sandra.

“Kita bukan takut, tapi emang gak berguna dengerin omongan Kamu, Coz yang ngomong juga orang gak berguna!!!!!!” Naura melihat Sandra tengah mengambil ancang-ancang melayangkan tangannya ke wajahnya, dengan cepat Naura menahan dan membanting sembarang tangan Sandra yang hendak menamparnya.

Naura mendekatkan wajahnya pada Sandra dan berbisik, “Jangan Kamu kira Aku diem selama ini karena takut dan gak bisa ngelawan Kamu!!!Asal Kamu tahu,  sekarang gilaran Kamu yang harus siap-siap buat kehancuran Kamu dan Ibu Kamu!!!!!”Naura lantas menghantamkan bahunya pada bahu Sandra yang membuat Sandra nyaris terjatuh bila tak ditahan oleh teman yang ada dibelakanngnya. Naura kembali ke posisinya semula lalu mendorong kembali kursi roda Tian membelah Sandra dan kawannya untuk memberi jalan pada Naura, Tian dan Ruri.

Naura segera membantingkan badan di kursinya setelah memasuki kelas, kemudian mengipas-ngipas wajahnya, berulang kali menarik nafas dan membuangnya tak beraturan seperti orang habis marathon. “Giiiillllaaaaaa, sejak kapan Kamu jadi berani ngelawan gitu sama Sandra Ra..?”Tanya Ruri yang kembali duduk disebelahnya setelah membantu Tian membenahi posisinya. “Haduwww Ri,,,Aku juga gak tau kok tiba-tiba bisa ngomong gitu!!!pake acara ngancam-ngancam segala,,Haduwwwwww ni mulut bener-bener deh!!!!!!”Naura memukul-mukul mulutnya. “Udah deh gak usah lebay gak nyadar apa dari tadi Kita diperhatiin seisi kelas”, masih konsisten dengan wajah datarnya Tian mengeluarkan beberapa buku pelajaran dari tasnya.

Naura dan Ruri bersaman mengedarkan pandangannya ke seisi kelas diantara mereka ada yang saling berbisik sambil menatap Naura, Ruri serta Tian, sebagian lagi ada yang terang-terangan mencibir Naura dan Ruri mungkin dampak dari gosip recehannya Sandra, sebagian hanya menatap ke arah Tian dengan rasa iba, prihatin dan kasihan.

“Naura apapun yang orang bilang tentang Kamu, Aku tetep percaya sama Kamu!!!”Nico mengegam bahu Naura dari belakang membuat Nuara terperanjat tapi toh tak bisa menghindar, Naura menatap Nico dengan tersenyum seadanya dan berusaha melepaskan genggaman Nico dibahunya. Ruri melihat Tian membuat kepalan jemari diatas buku pelajaraanya sambil memalingkan wajah ke jendela Kelas. “Nic...mending Kamu balik ke kursi Kamu gih!!!!bentar lagi Bu Eli dateng!!!!!” suruh Ruri sambil mengibas-ngibas tangannnya menjauhkan Nico dari Naura.

Nico menuruti perintah Ruri karena Bu Eli memang tengah memasuki Ruangan Kelas. “Selamat Pagi....”Sapa Bu Eli. “Pagi...Bu.....”. jawab semua murid. “Sebelum pelajaran Sekolah dimulai ada beberapa hal yang akan Ibu sampaikan, yang pertama seperti kalian ketahui salah seorang teman Kita Tsubastian Stefanus baru mengalami kecelakaan dan sekarang telah pulih namun keadaannya tidak seperti dulu, Ibu harap kalian bisa bekerjasama dan membantu Tsubastian agar tidak merasa kesulitan selama proses belajar, Ingat PROSES BELAJAR bukan saat UJIAN!!!” Seolah menegaskan peringatan Bu Eli memberikan intonasi berbeda pada dua kata tersebut.

“Selanjutnya Ibu harap kalian tidak terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya terutama yang menyangkut nama baik Sekolah Kita, apalagi sampai menyebarkan isu tersebut melalui media sosial, dan yang terakhir Naura Wilensa dan Ruri Varencia setelah jam pelajaran terakhir harap menemui Ibu Lina di Ruangan Konseling”. “Baik Bu..”Jawab Naura dan Ruri.

Naura membenamkan wajahnya dalam lipatan tangan, kali ini Ruri pun mengikutinya. “Woooiiii Kalian bukannya disuruh ke Ruang Konseling!!!!!”tegur Tian seusai jam pelajaran terakhir selesai. “Iiiiyyyyaaaaaa!!!!!” jawab Naura dan Ruri yang masih membenamkan wajahnya. “Tian Kamu ikut Kita kan????”Ruri mengangkat kepalanya melihat ke arah Tian. “Ogaaahhhh Aku kan gak disuruh kesana!!!!”diakhiri cengiran Tian malah buru-buru memasukan semua buku pelajarannya kedalam tas. “Temen macem apa Kamu????!!!!!”Ruri mengerucutkan bibirnya lalu membenamkan kembali wajahnya.

“Kemana perginya Naura sama Ruri yang sangar kaya tadi pagi????”Tian tersenyum jahil sambil meninggalkan Naura dan Ruri yang semakin terbenam dalam kursi mereka.  “Ayoo Aku temenin deh tapi Aku tunggu di luar OK!!!!”Tian menghentikan kursi rodanya saat di depan pintu kelas. Mendengar ucapan Tian Naura dan Ruri seperti mendapat tenanga tambahan, keduanya buru-buru bangkit dari kursi masing-masing dan mengikuti Tian menuju Ruang Konseling.

“Tok...tok..tok...!!!”Naura mengumpulkan semua keberanian yang Dia punya untuk memngetuk pintu Ruang Konseling. “Silahkan masuk!”jawab Bu Lina dari dalam ruangan. “Kalian Naura Wilensa dan Ruri Varencia dari kelas 11-A??Tanya Bu Lina ketika Naura dan Ruri memasuki Ruangan. “Benar Bu Saya Naura dan ini Ruri”. “Silahkan duduk”, pinta Ibu Lina. “Kalian sudah tau kenapa Kalian Saya panggil ke ruangan Saya?” Tanya Ibu Lina pada Naura dan Ruri. “Sedikit”, jawab Naura dengan ragu.

“Saya mendapat laporan berikut foto seperti ini,”Ibu Lina memperlihatkan ponselnya yang memuat gambar Naura dan Ruri yang sedang memasuki mobil Alphard hitam milik Tian dan saat itu Pak Wito yang membukakan pintu untuk Naura dan Ruri. “Tapi Bu kejadiannya tak seperti yang diberitakan sebenarnya...”penjelasan Naura terhenti karena suara ketukan pintu Ruangan Konseling. “Iya silahkan masuk!!!”Pinta Bu Lina sambil memberi isyarat pada Naura untuk berhenti sejenak menjelaskan permasalahan yang sebenarnya terjadi.

“TIAN????PAK WITO????” Naura dan Ruri begitu terkejut saat melihat sosok yang memasuki Ruang Konseling. Sementara Bu Lina mempersilahkan Pak Wito untuk duduk di sofa bersama dengan Naura dan Ruri. “Sepertinya Kalian sudah saling kenal???”Tanya Bu Lina pada Pak Wito, Naura dan Ruri sambil menatap mereka secara bergantian.

“Pertama izinkan Saya memperkenalkan Diri, Saya Wito Santoso Kepala Sekertaris di Perusahan NJ Tobacco, kebetulan Saya di berikan kepercayaan untuk mengurus segala keperluan dan kebutuhan Tsubastian Stefanus yang merupakan putra bungsu dari Predir perusahan tempat dimana Saya bekerja. Dan mengenai bukti yang Anda milik, Saya tidak akan menyangkal keberadaannya karena memang demikian adanya saat itu Saya membukakan pintu mobil untuk Mba Naura dan Mba Ruri karena mereka akan ikut mengantar Mas Tsubastian melakukan Fisioterapi, ini jadwal terapinya, kemudian ini rekaman kamera dasbor mobil yang membawa Kami, dari mulai pecakapan hingga apa yang Kami lakukan di dalam mobil pada hari itu semuanya terekam dan disimpan dalam memory card ini, silahkan Anda bisa mengceknya.” Pak Wito mengakhiri penjelasannya dengan menyerahkan beberapa arsip jadwal dan rekap medis Tian serta memory card pada Ibu Lina.

Naura dan Ruri saling tatap, Mereka tak menyangka Tian dan Pak Wito dengan mudah menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Bu Lina tampak mengecek berapa arsip yang diserahkan oleh Pak Wito kemudian mengecek rekamana dalam memory card yang diserahkan Pak Wito.

Naura terkejut mengingat tragedi melarikan diri dari rumahnya terjadi dihari yang sama. Tian menangkap ekspresi Naura, lagi-lagi Tian bisa memahi apa yang dipikirkan oleh Naura. Tian segera men-chat Nuara, walau Naura sedang berada dihadapannya. Naura segera mengecek ponselnya saat bergetar.

From : Tian

“Tenang aja...Yang kerekam cuman sampai Aku dan Pak Wito nganterin Ruri pulang, selebihnya gak ada lagi rekaman.”

Naura segera mengetik balasan chat pada Tian

To : Tian

“Thank’s so much”

Setelah melihat bukti-bukti yang diserahkan Pak Wito akhirnya Bu Lina mengakhiri permasalahan yang menjadikan Naura dan Ruri sebagai terdakwanya. Naura, Ruri, Tian dan Pak Wito beriringan keluar dari Ruang Konseling.

“Pak Makasih banyak ya sudah bantu Kita berdua menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi,,,”Naura menyalami Pak Wito seraya membungkukan badannya sebagai rasa hormat dan ungkapan terimakasihnya. “Gak apa-apa memang seharusnya Saya yang meluruskan kesalah pahaman yang terjadi ini, Saya pun tak berkenan bila disebut sebagai Om-om yang doyan ABG!!!!!” tukas Pak Wito sambil terkekeh.

“DRRREEEEETTTT...DREEEETTT”, lagi-lagi ponsel Naura bergetar...

“Papa sudah dirumah, sepertinya ada yang harus Kita bicarakan!!!!!”

“Siapa Ra????Tanya Ruri saat melihat wajah Naura yang tiba-tiba menjadi pucat setelah membaca pesan di ponselnya. “Papa...”Jawab Naura pelan.

 

To Be Countinued...

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • dede_pratiwi

    nice story, kusuka bahasa yg dipakai ringan. keep writing...udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter Casanova
  • yurriansan

    Mainstream si, tp jokes nya bikin ngakak...????

    Comment on chapter Casanova
Similar Tags
With you ~ lost in singapura
7      7     0     
Fan Fiction
Chaeyeon, seorang siswi SMA yang sangat berani untuk pergi menyusul Tae-joon di Paris. Chanyeol, seorang idol muda yang tengah terlibat dalam sebuah skandal. Bagaimana jika kedua manusia itu dipertemukan oleh sebuah takdir?
Harmonia
100      59     0     
Humor
Kumpulan cerpen yang akan membuat hidup Anda berubah 360 derajat (muter ke tempat semula). Berisi tentang kisah-kisah inspiratif yang memotivasi dengan kemasan humor versi bangsa Yunani. Jika diterbitkan dalam bentuk cetak, buku ini akan sangat serba guna (bisa untuk bungkus gorengan). Anda akan mengalami sedikit mual dan pusing ketika membacanya. Selamat membaca, selamat terinspirasi, dan jangan...
Mr. Kutub Utara
6      6     0     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
Gray Paper
6      6     0     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
Time Travel : Majapahit Empire
618      235     0     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Trust
39      21     0     
Romance
Kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan.
Promise
8      8     0     
Romance
Bercerita tentang Keyrania Regina. Cewek kelas duabelas yang baru saja putus dengan pacarnya. Namun semuanya tak sesuai harapannya. Ia diputus disaat kencan dan tanpa alasan yang jelas. Dan setelah itu, saat libur sekolah telah selesai, ia otomatis akan bertemu mantannya karena mereka satu sekolah. Dan parahnya mantannya itu malah tetap perhatian disaat Key berusaha move on. Pernah ada n...
Senja Kedua
44      18     0     
Romance
Seperti senja, kau hanya mampu dinikmati dari jauh. Disimpan di dalam roll kamera dan diabadikan di dalam bingkai merah tua. Namun, saat aku memiliki kesempatan kedua untuk memiliki senja itu, apakah aku akan tetap hanya menimatinya dari jauh atau harus kurengkuh?
My Big Bos : Mr. Han Joe
2      2     0     
Romance
Siapa sih yang tidak mau memiliki seorang Bos tampan? Apalagi jika wajahnya mirip artis Korea. Itu pula yang dirasakan Fraya ketika diterima di sebuah perusahaan franchise masakan Korea. Dia begitu antusias ingin segera bekerja di perusahaan itu. Membayangkannya saja sudah membuat pipi Fraya memerah. Namun, apa yang terjadi berbeda jauh dengan bayangannya selama ini. Bekerja dengan Mr. Ha...
The Red Eyes
267      77     0     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...