Read More >>"> BAYANG - BAYANG JIWA (6) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BAYANG - BAYANG JIWA
MENU
About Us  

• • • •

Pagi ini anak-anak berkumpul pukul 7 pagi karena kata Pak siswoyo akan ada jalan santai.

 

"Hai Zean." Sapa Della dengan senyuman yang mengembang entah itu senyuman karena kejadian semalam dengan Vano atau itu senyuman karena bertemu Zean di pagi ini.

Zean menghiraukan perkataan Della.

 

Loh, Zean kenapa lagi?- Batin Della.

 

Apa jangan-jangan semalam dia ngeliat aku sama Vano.- Batin Della

 

"Ze, Kamu kenapa sih?" Tanya Della kebingungan .

 

"Hahaha enak ya semalam dinyanyiin." Kata Zean lalu langsung pergi meninggalkan Della.

 

Oh, Zean cemburu rupanya. -Batin Della. 

Della langsung menghampiri Zean namun saat Della baru saja ingin menyapa ternyata ada Zean sedang mengobrol dengan cewek cantik berambut panjang bernama Felly itu. Felly memang idaman pria-pria karena selain parasnya yang cantik Felly juga sangat pindah bahkan dia selalu mendapatkan juara olimpiade.

Della yang melihat Zean sedang mengobrol dengan Felly langsung mengurungkan niat untuk menyamperi Zean.

Saat berbalik badan tiba-tiba ada cowo dibelakang Della yang membuat dirinya kaget.

 

"Astaga Vano kamu tuh ya kebiasaan kerjaannya bikin kaget terus." Kata Della sambil memukul lengan Vano pelan.

 

"Hehehe maaf abisnya aku lagi keliling sini tiba-tiba ada kamu yang lagi berdiri disini baru aja aku mau nyapa kamu udah balik badan duluan."Kata Vano.

 

"Kamu pasti lagi ngeliat Zean sama cewek itu ya?"Tanya Vano.

Della hanya menganggukan kepalanya.

 

"Udah sabar aja ada aku kok tenang." Kata Vano sambil tersenyum ke Della.

 

"Ya udah balik aja yuk kan katanya mau ada jalan santai." Kata Della ke Vano.

 

"Loh, Ini tumben Del lo nggak sama Zean?" Tanya Revan bingung saat melihat Della dengan Vano.

 

"Zean lagi asik ngobrol tuh sama Felly." Kata Della sambil menunjuk Zean dan Felly.

 

"Wagela Zean..Zean jago juga tu anak." Kata Revan yang membuat muka Della langsung berubah menjadi cemberut.

 

"Aduh, Salah ngomong deh gue." Kata Revan sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

 

"Hehehe maaf Dell gue nggak maksud." Kata Revan sambil nyengir.

 

"Heem" Della hanya membalasnya dengan deheman.

 

• • • •

 

Saat Zean dan Felly sudah selesai mengobrol, Mereka berdua langsung balik ke perkemahan.

Namun karena Zean melihat Della sedang bermain dengan Vano, Zean memutuskan untuk kembali ngobrol bersama Felly.

 

"Fel, Jangan pergi dulu dong temenin gue disini."Kata Zean yang menahan Felly.

 

"Eh iya" Jawab Felly yang kaget karena tangannya ditahan Zean.

Della yang menyadari bahwa Zean masih dengan Felly, Hatinya merasa kesal.

 

"Udah Del nggak usah diliatin bikin galau doang percuma." Kata Vano yang sedang melihat Della ke arah Zean dan Felly dengan muka yang kesal.

 

"Kesana aja yuk" Ajak Vano sambil menunjuk ke arah sungai yang ada di belakang perkemahan.

 

"Yaudah ayo." Kata Della.

Setelah sampai di sungai Vano dan Della duduk di pinggir sungai.

 

"Del, Kamu lagi emosi kan? Mau tau cara ngeredainnya?" Tanya Vano.

 

"Gimana?" Tanya Della penasaran.

 

"Coba deh batu ini kamu lempar sekencang mungkin ke dalam sungai." Kata Vano sambil memberi satu batu berukuran kecil ke Della lalu Della langsung melemparkan sekeras mungkin ke dalam sungai.

 

"Kalau bisa kamu sambil ngeluarin emosi kamu." Lanjut Vano.

Della langsung mengikuti kata-kata Vano.

 

"ZEAN NYEBELIN!" Kata Della sambil melempar batunya.

 

"ZEAN JAHAT!" Lanjut Della yang masih sambil melempar batu itu ke dalam sungai dan masih banyak lagi kata-kata yang dilontarkan Della untuk Zean.

 

"Udah" Kata Della sambil menghela nafas lega.

 

"Gimana sekarang perasaannya? Masih kesal?" Tanya Vano.

 

"Udah nggak nih Van, Makasih ya atas saranya" Kata Della sambil tersenyum ke arah Vano.

 

"Sama-sama" Jawab Vano sambil tersenyum juga.

Setelah itu Della dan Vano menikmati waktunya di pinggir sungai sambil mengobrol dan bercanda sampai akhirnya menjelang sore karena anak-anak disuruh untuk mandi dan siap-siap untuk acara nanti malam.

 

• • • •

Acara malam ini adalah api unggun dan menerbangkan lampion.

Lampion akan diterbangkan setelah api unggun.

Sekarang siswa/siswi di suruh kumpul untuk membentuk lingkaran karena ditengah-tengahnya akan diisi dengan api unggun.

Tadinya, Rencana Della ingin duduk di sebelah Zean saat api unggun.

Namun, Saat Della ingin menghampiri Zean justru ada Felly yang sudah menghampiri Zean terlebih dahulu.

 

"Ze, Gue boleh duduk disini?" Tanya Felly ke Zean.

Zean awalnya ingin menolak karena rencananya Zean ingin duduk disebelah Della. Namun tidak jadi karena Zean sudah terlalu kesal melihat Della dan Vano yang daritadi berduaan.

 

"Iya duduk aja Fel, Lagian nggak ada orang juga di sebelah gue." Kata Della ke Felly.

 

"Tumben lo nggak sama Della biasanya nempel mulu. Lagi ada masalah?" Tanya Felly ke Zean.

 

"Lagi males gue sama dia. Lagian dia juga kayaknya sudah punya yang baru tuh." Kata Zean sambil menunjuk Della dan Vano dengan dagunya itu.

 

"Dia anak baru kan? Kemarin gue liat dia di ruang kepsek soalnya kayak lagi daftar sekolah gitu sama orang tuanya." Kata Felly.

 

"Iya." Jawab Zean singkat.

 

"Jago juga Della ngedeketinnya yang cakep-cakep." Kata Felly sambil melihat ke arah Della dan Vano.

Zean hanya tersenyum kesal melihat perkataan orang yang ada di sebelahnya itu.

 

"Kok Zean jadi sama Felly terus Della kok jadi dekat sama Vano sih?" Tanya Revan ke dirinya sendiri saat ingin menghampiri Zean.

 

"Woi bro!" Sapa Revan yang langsung duduk di sebelah Zean.

 

"Tumben lo nggak sama Della?" Tanya Revan yang bingung karena sejak pagi Zean dan Dell tidak seperi biasanya.

 

"Lo liat aja sendiri tu." Kata Zean.

 

"Della jadi dekat ya sama Vano. Tapi kalo diliat-liat cocok juga sih." Kata Revan yang langsung mendapat pukulan dari Zean.

 

"Eh iya maaf-maaf salah ngomong gue." Kata Revan yang langsung meminta maaf karena merasa bersalah.

 

Coba ah gue mau introgasi Della juga. -Batin Revan.

 

"Bentar ya gue mau nyamperin Della." Kata Revan ke Zean dan Felly.

Zean hanya membalas dengan deheman.

 

"Woi Del!"Sapa Revan.

 

" Eh hai Rev" Kata Della.

 

"Eh, Btw lo anak baru ya? Kenalin gue Revan cowo terganteng, terkece, terkeren, terpopuler se negara ini." Kata Revan bercanda sambil mengulurkan tangannya ke Vano untuk berkenalan.

 

"Hai, Nama gue Vano salam kenal Rev." Balas Vano sambil tersenyum.

 

"Iya, Salam kenal juga." Kata Vano.

 

"Del, Tumben lo nggak sama Zean lagi ada apa kalian berdua?" Tanya Revan ke Della.

 

"Lo nggak liat itu Zean daritadi pagi sama Felly terus? Lagian Zean duluan kok yang nyuekin gue." Kata Della dengan nada yang kesal.

 

"Gue jadi bingung." Kata Revan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

 

"Yaudah gue balik ke Zean ya." Kata Revan.

 

"Iya udah bye." Kata Della ke Revan.

 

"Iya bye, Duluan ya Van semoga lo betah sekolah disini." Kata Revan ke Vano.

Setelah itu Revan langsung balik ke tempatnya.

 

"Del, Revan itu anaknya keliatan humoris ya. Dari cara dia memperkenalkan diri aja udah keliatan dia humoris." Kata Vano.

 

"Revan emang gitu anaknya humoris banget. Mungkin kamu bakal senang kalo temenan sama dia." Kata Della ke Vano.

 

• • • •

 

Sekarang adalah saatnya kita semua duduk melingkar untuk membuat api unggun.

 

"Anak-anak ada yang bisa bermain gitar?" Tanya Pas Siswoyo saat api unggun sudah mulai dinyalakan.

 

"Saya bisa pak." Kata Vano sambil angkat tangan.

 

"Kamu bisa?" Tanya Pak Siswoyo.

 

"Bisa pak, Kebetulan saya juga bawa gitar. Saya ambil dulu ya pak." Kata Vano lalu langsung ke tenda untuk mengambil gitarnya.

Setelah mengambil gitar Vano langsung kembali ke tempat.

 

"Ok anak-anak acara kita kali ini dibawa enjoy aja ya nggak usah tegang-tegang banget tujuan kita kesini buat senang-senang kok." Kata Pak Siswoyo.

 

"SIAP PAK." Jawab anak-anak.

 

"Oh iya kita nyanyi-nyanyi aja yuk diiringi dengan Vano. Oh iya Vano ini anak baru, Dia baru bisa datang kemarin malam jadi tidak bisa satu bus dengan kita-kita. Ayo Vano perkenalan diri dulu." Kata Pak Revan lalu mempersilakan Vano untuk memperkenalkan diri.

Vano langsung berdiri.

 

"Halo semuanya nama saya Devano biasa dipanggil Vano. Saya anak baru disini salam kenal semuanya." Kata Vano yang memperkenalkan dirinya sambil tersenyum. Semua cewek-cewek menatap Vano dengan tatapan kagum. Vano sebenarnya orangnya sangat ramah kepada orang tapi emang kalau udah kesel sama orang, Orang itu bisa dibabat abis sama dia.

Vano juga ganteng dan dia jago banget basket sama seperti Zean. Zean dan Vano sama-sama jago basket dan senang banget sama basket.

Dari awal Vano ke sekolah untuk daftar sekolah sudah banyak anak-anak cewek yang berbisik-bisik karena kegantengan Vano.

Setelah memperkenalkan diri Zean hanya menatap Vano dengan tatapan malas.

 

"Ok Vano ini pindahan dari sekolahan internasional jadi mohon bantuannya semua." Kata Pak Siswoyo ke anak-anak.

 

"Vano kamu bisa duduk." Kata Pak Siswoyo.

 

"AYO KITA MULAI ACARA API UNGGUN INI!" Kata Pak Siswoyo dengan hebohnya.

 

"Van, Mainin lagu dong." Kata seorang siswi cewek.

 

"Ok, Ada yang mau request lagu apa?" Tanya Vano.

 

"Best part dong Van." Kata seorang siswi cewek lagi.

Vano memainkan lagu itu sambil bernyanyi.

Selain jago basket Vano juga jago bermain gitar dan bernyanyi.

Semua siswa/siswi menikmati suara Vano dari awal lagu sampai akhir karena suaranya yang halus membuat semua siswa/siswi menikmati lagu yang dibawakan Vano kecuali Zean.

Setelah Vano nyanyi semua siswa/siswi bertepuk tangan dan banyak yang memuji Vano karena bakatnya.

 

"Vano, Aku boleh nanya nggak?" Tanya sebuah cewek lagi.

 Vano memang banyak dikagumi cewek-cewek walaupun Vano terkadang merasa risih karena cewek-cewek terlalu berlebihan tapi Vano mencoba untuk tetap ramah karena dia sadar kalau dia anak baru di sekolah ini.

 

"Iya boleh." Jawab Vano ramah.

 

"Kamu udah punya pacar belum?" Tanya seorang cewek itu dengan nada yang polos.

 

"Pacar mah belum tapi calon ada." Kata Vano dengan percaya diri.

 

"Guys gimana sekarang kita main truth or dare?" Usul Revan.

Usul dari Zean langsung disetujui oleh siswa/siswi disini.

 

"Caranya pake batu aja nanti dioper ke samping sampai Pak Siswoyo bilang stop dan orang yang megang batu itu kena." Kata Revan yang sedang menjelaskan rulesnya.

 

"Boleh juga tuh kuy!" Kata Zean yang antusias.

 

"Kita mulai ya." Kata Revan.

 

"Satu.."

 

"Dua.."

 

"Tiga..." Semua siswa saling oper batu itu sampai Pak Siswoyo bilang

"STOP!" 

Batu itu berhenti di tangan Zean.

"Zean, Truth or dare?" Tanya Pak Siswoyo.

 

"Truth pak." Jawab Revan.

 

"Ok, Ada yang mau nanya ke Zean? Maksimal dua pertanyaan." Kata Pak Siswoyo.

 

"Aku mau nanya. Sekarang lagi dekat sama Felly ya?"Celetuk seorang siswi itu.

 

"Hmm.. Bisa dibilang begitu." Jawab Zean dan raut muka Felly seperti malu-malu.

Della yang mendengar jawaban Zean moodnya langsung berubah drastis dan raut mukanya juga ikut berubah.

Revan juga terlihat kaget mendengar jawaban dari Zean. Revan langsung melihat ke arah Della. Revan merasa kasihan oleh Della karen Revan tau cerita Della dan Zean dari awal sampai sekarang.

Jadi Revan tau kalau Della pasti akan sakit mendengar jawaban dari Zean.

 

Oh, Jadi Zean lagi ngedeketin Felly?-Batin Della.

 

"Aku juga mau nanya. Della atau Felly?" Tanya seorang siswa ber jaket putih itu.

 

"Mungkin Felly sih kan Della udah ada yang baru." Jawab Zean yang bermaksud menyindir Della dan Vano.

Della mendengar jawaban itu langsung kaget dan menatap Revan dengan tatapan bertanya-tanya.

 

"Ok, Sudah dua pertanyaan lanjut." Kata Pak Siswoyo.

 

Para siswa/siswi pun lanjut mengoper batu.

"STOP!" Perintah Pak Siwoyo dan batu itu berhenti di tangan Della.

 

"Pas banget ya habis Zean langsung Della yang dapat." Kata Pak Siswoyo.

Della cuma tersenyum kecut. Perasaan Della sudah terlanjur sakit ke Zean setelah tau bahwa Zean lebih memilih Felly dibandingkan dirinya yang sudah menemani keseharian Zean.

 

"Saya mau nanya." Kata Vano sambil angkat tangan.

 

"Kalo cowok yang kamu suka tiba-tiba ninggalin kamu gimana?" Tanya Vano.

 

"Ya nggak gimana-gimana sih. Sakit mah itu pasti cuma ya bisa apa kalau dianya ninggalin orang yang selalu nemenin keseharian dia, ngehibur dia, nyemangatin dia, selalu jadi tempat keluh kesah dia kalau dianya aja ninggalin karena ada yang baru." Kata Della yang bermaksud menyindir Zean juga.

 

"Ekhem. Kayaknya makin panas ya suasanyanya." Kata Revan tiba-tiba.

Revan tau maksud jawaban Della adalah menyindir Zean dan maksud jawaban Zean tadi adalah menyindir Della.

 

"Aku mau nanya. Kalau Zean dapat yang lebih baik dari lo gimana?" Tanya Felly.

 

"Ya gue bisa apa. Mungkin gue bakal relain Zean sama orang itu. Lagian gue sama Zean juga kan dilarang orang tua jadi yaudah." Kata Della dengan raut muka yang berubah menjadi sedih. Zean juga mukanya berubah sedih cuma Zean masih tetep berusaha terlihat biasa saja.

 

"Ok, Lanjut" Kata Pak Siswoyo.

 

"STOP!" Kata Pak Siwoyo.

Batu itu terhenti di tangan Vano. 

 

"Aku mau nanya. Apa yang kamu harapkan dari cewek yang kamu suka?" Tanya Felly.

 

"Dia bisa menjadi miliku." Jawab Vano.

 

"Gue mau nanya juga. Apa yang bakal lo lakuin untuk cewek yang kamu lo suka?" Tanya Revan.

 

"I will do anything for her." Jawab Vano.

 

"Pak, Nyanyi-nyanyi aja yuk. Bosen." Usul seorang siswa yang langsung disetujuin oleh para siswa/siswi.

Para siswa/siswi semua langsung nyanyi-nyanyi random mulai dari lagu barat sampai lagu dangdut dan diiringi oleh Vano dengan gitar.

Vano terlihat sangat ahli dalam memainkan gitar karena Vano hampir bisa memainkan semua genre lagu.

Vano mendapat banyak pujian dari murid cewek maupun cowok karena keahlian dia dan juga kegantengan dia.

"Oke anak-anak, Acara selanjutnya adalah menerbangkan lampion." Kata Pak Siswoyo.

 

"Yuk semuanya berdiri." Ucap Pak Siswoyo.

Pak Siswoyo langsung membagikan siswa/siswi satu persatu lampion dibantu dengan beberapa guru yang ikut untuk mendampingi juga.

 

"Ok, Anak-anak sebelum kita semua menerbangkan lampionnya kita make a wish dulu ya dalam hati masing-masing." Kata Pak Siswoyo.

Setelah lampion dinyalakan anak-anak semuanya make a wish sebelum lampionnya diterbangkan.

 

Make a wish yang di buat Della adalah.

"Ya Tuhan, Aku ingin aku dan Zean bisa kembali seperti dulu lagi dan bantulah aku Ya Tuhan untuk memilih antara Zean dan Vano karena setelah aku kenal Vano ternyata Vano tidak seburuk yang aku kira justru dia punya banyak solusi kalau aku sedih pasti dia bisa kembali membuat aku tenang. Zean juga sama seperti itu. Kalo iya Zean lebih milih Felly bantu aku buat ngerelain Zean Ya Tuhan semoga Zean bahagia."

 

Make a wish yang dibuat Zean adalah.

"Bantu aku untuk ngelupain Della Ya Tuhan karena aku tau aku dan Della nggak bakal bisa bersama. Kita pasti bakal dipisah ujung-ujungnya sama orang tua kita. Semoga Felly pilihan aku yang tepat." 

 

Zean memang punya pikiran untuk melupakan Della karena Zean berfikir kalau dirinya dan Della tidak akan bisa bersatu.

Kalaupun sekarang bersatu ujung-ujungnya juga akan dipisah oleh orang tua mereka. Jadi sebelum itu terjadi Zean memutuskan untuk berpindah ke Felly.

Lagipula Della juga pasti bahagia dengan Vano. Itu yang selalu ada di pikiran Zean. Padahal sebenarnya Della masih mengharapkan Zean.

Zean juga berfikiran kalau dirinya harus membiasakan diri tanpa Della dan merelakan Della untuk Vano walaupun dalam hatinya masih tidak rela.

 

Setelah semua membuat permohonannya masing-masing semuanya menerbangkan lampion dengan bersamaan.

Lampion di atas terlihat indah.

Namun, Rencana Della yang tadinya ingin menghabiskan waktu dengan Zean justru malah gagal. Semuanya berjalan tidak sesuai dengan ekspetasi Della.

Della melihat Zean dan Felly menerbangkan lampion dengan ketawa-ketawa dan candaan ada yang terasa sesak di dadanya.

Sejak saat itu juga Della punya fikiran yang sama dengan Zean untuk melupakannya.

Della fikir saling melupakan adalah jalan terbaik untuk mereka berdua.

 

Kayaknya besok aku harus ajak ngomong Zean deh-Batin Della.

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Secret’s
86      64     0     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
BIYA
55      41     0     
Romance
Gian adalah anak pindahan dari kota. Sesungguhnya ia tak siap meninggalkan kehidupan perkotaannya. Ia tak siap menetap di desa dan menjadi cowok desa. Ia juga tak siap bertemu bidadari yang mampu membuatnya tergagap kehilangan kata, yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Namun kalimat tak ada manusia yang sempurna adalah benar adanya. Bidadari Gian ternyata begitu dingin dan tertutup. Tak mengij...
My Sunset
174      114     0     
Romance
You are my sunset.
Pensil Kayu
13      13     0     
Romance
Kata orang cinta adalah perjuangan, sama seperti Fito yang diharuskan untuk menjadi penulis buku best seller. Fito tidak memiliki bakat atau pun kemampuan dalam menulis cerita, ia harus berhadapan dengan rival rivalnya yang telah mempublikasikan puluhan buku best seller mereka, belum lagi dengan editornya. Ia hanya bisa berpegang teguh dengan teori pensil kayu nya, terkadang Fito harus me...
Lentera
37      33     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
Pisah Temu
15      11     0     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Story Of Me
65      41     0     
Humor
Sebut saja saya mawar .... Tidaak! yang terpenting dalam hidup adalah hidup itu sendiri, dan yang terpenting dari "Story Of me" adalah saya tentunya. akankah saya mampu menemukan sebuah hal yang saya sukai? atau mendapat pekerjaan baru? atau malah tidak? saksikan secara langsung di channel saya and jangan lupa subscribe, Loh!!! kenapa jadi berbau Youtube-an. yang terpenting satu "t...
Adelaide - He Will Back Soon
57      38     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
Dunia Gemerlap
288      152     0     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
Konstelasi
35      25     0     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.