Read More >>"> Ingatan (Bab 14) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ingatan
MENU
About Us  

...

Kadang, saat sesuatu yang sangat kau inginkan tak jadi milikmu, harusnya kau terima saja dengan ikhlas. Tak perlu memaksakan karena sesungguhnya yang tahu apa yang terbaik untukmu bukanlah kau sendiri.

Sesuatu yang dipaksakan kebanyakan tak pernah berakhir baik. Itulah yang terjadi di kisah ini. Semuanya berakhir dengan sebuah penyesalan.

Jika saja dulu Ezra tak membawa Okta ke rumahnya dan memaksakan kehendak agar gadis itu tinggal bersamanya, mungkin saja rasa cintanya pada gadis itu tak hidup lagi dan ia tak harus berbohong. Dan jika saja Ezra tak membawa Okta ke rumahnya, mungkin saja masa lalu Anita tak terulang lagi. Mungkin rumah tangga Ezra dan Anita juga tak akan bahagia, tapi setidaknya hal buruk lainnya bisa dicegah.

Tapi, seperti yang selalu orang bijak katakan. Akan ada satu hal baik yang lahir dari banyaknya hal buruk yang diterima dengan tulus.

Ezra akhirnya menyerah akan cintanya pada Okta. Ia sadar bahwa ia dan Okta memang tak ditakdirkan bersama. Ia membiarkan Okta pergi ke Filipina dan menikah dengan Alex, seperti apa yang gadis itu mau.

Anita juga menyerah akan cintannya pada Okta. Meski sulit, ia berusaha hidup bersama Ezra yang menganggapnya seolah  tak ada.

Ezra sendiri merasa sudah tak punya tujuan hidup lagi. Ia bahkan hampir bunuh diri 1 tahun lalu. Tapi semuanya berubah saat Anita membawa pulang seorang anak yang Anita bilang ia adopsi dari panti asuhan.

Ezra mendapat tujuan hidupnya lagi. Ia tak tahu kenapa, tapi anak yang diberi nama Inezz itu membuatnya ingin jadi ayah yang baik. Ia ingin merawat Innez. Ia ingin memastikan bayi kecil itu mendapat hidup layak. Meski bukan darah dagingnya, ia merasa sangat menyayangi Innez.

Anita dan  Ezra pun membesarkan Innez dengan penuh kasih sayang. Mereka tak membiarkan gadis itu kekurangan apapun. Dan sebagai imbalannya, Anita dan Ezra mendapat tawa mereka kembali. Innez tumbuh menjadi gadis yang manis. Bahkan di usianya yang masih 5 tahun ia sudah sangat pintar dan bijak.

Seperti sekarang. Gadis itu tak menyentuh semua makanan di meja makan padahal ia sudah sangat lapar. Ia tak akan makan kalau ayah dan ibunya tak ikut makan.

“Ayah, Ibu!” teriak Innez senang saat akhirnya ayah dan ibunya datang.

“Maaf, Nak. Ibu terlambat. Kenapa Innez nggak makan duluan?”

“Innez mau makan sama ayah dan ibu. Lebih enak kalau makan sama-sama.”

“Ya udah. Kita makan ya. Berdoa dulu, Nak.” Ezra pun melipat tangannya dan memimpin doa.

Selesai makan malam, Innez pun duduk di ruang tamu. Menunggu ayah dan ibunya yang sedang membersihkan diri. Orangtuanya itu baru saja pulang bekerja. Tak lama, Innez mendengar bel pintu rumahnya ditekan. Gadis kecil itu pun membukakan pintu.

“Om Alex!” teriaknya girang lalu segera menghambur ke pelukan Alex. Om Alex ini adalah temanya ayah dan ibu.

Alex menggendong Innez ke ruang tamu dan duduk di sofa. Kemudian Ezra pun datang. Seperti biasa. Ayahnya Innez itu selalu menatapnya tak suka.

“Ayah, Om Alex datang lagi.” Innez bermain dengan tangan Alex.

“Innez, ayah boleh bicara sama om Alex nggak?” Ezra mengambil Innez dari pangkuan Alex. “Innez ke kamar dulu ya, Nak.” Ezra tersenyum pada Innez setelah dilihatnya gadis kecil itu mengangguk.

Setelah memastikan Innez sudah meninggalkan ruang tamu, barulah Ezra bicara pada Alex. Ia tak mengerti kenapa sampai sekarang Alex terus datang ke rumahnya. Ia juga bingung kenapa Alex ikut-ikutan mengurusi Innez sementara ia sudah memperistri Okta. Emosi Ezra selalu berada di level paling tinggi setiap melihat wajah laki-laki itu.

“Aku berhak atas Innez,” kata Alex dengan wajah sendu. “Besok ulang tahun Innez,” sambungnya.

“Aku sudah mengizinkanmu bersama Okta. Apa sekarang kau sedang menyia-nyiakan dia?!” suara Ezra meninggi.

Anita yang baru datang langsung bisa mengerti kenapa Alex ada di rumahnya. Besok ulang tahun Innez. Tanpa bisa ditahan, air mata Anita pun menetes.

“Alex, Ezra harus tahu semuanya sekarang. Innez juga harus tahu.” Dengan terisak Anita menghampiri Alex.

Alex merasa apa yang Anita katakan benar. Ia pun menatap Ezra dengan mantap. “Kau laki-laki paling brengsek yang sayangnya beruntung.” Alex membuka ceritanya dengan sebuah makian untuk Ezra.

Pertemuan Ezra dan Okta yang terakhir, saat gadis itu berpamitan untuk pergi ke Filipina,  Okta berbohong. Ia hanya ingin menjauh dari Ezra dan akhirnya tinggal di rumah yang Alex sediakan. Okta mengandung anak Ezra saat itu dan  ia memang punya keingingan memberikan anak pada Ezra. Meski tahu dirinya punya rahim yang lemah dan sadar bahwa nyawanya bisa dalam bahaya jika melahirkan seorang anak, Okta tetap ingin mengandung dan melahirkan anak Ezra.

9 bulan Okta mengandung dan akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan. Dan pada hari Okta melahirkan buah cintanya dengan Ezra, di hari itu jugalah ia meregang nyawa.

Sebelum melahirkan, Okta sudah bertemu dengan Anita dan meminta sesuatu dari Anita. Okta ingin Anita merawat putrinya itu, dan Anita pun menyanggupinya. Anita membawa pulang bayi Okta seminggu setelah Okta meninggal. Mengaku bahwa bayi itu ia adopsi, ia memohon pada Ezra agar diizinkan mengurus bayi kecil itu. Dan Ezra mengizinkan.

Ezra tiba-tiba saja pusing. Ia tak bisa berdiri lagi dan akhirnya terduduk di lantai rumahnya. Okta tak pernah menikah dengan Alex. Dan yang membuat Ezra menangis adalah, Okta yang ia cintai itu sudah meninggal. Ezra merasa dirinya benar-benar pendosa. Ia bahkan tak tahu kalau Okta sudah tiada.

Tak bisa menahan dukanya, Ezra menangis sekuat yang ia bisa.

“Jadi, dimana anakku dan Okta?” tanya Ezra setelah lelah menangis.

“Di kamarnya. Sedang tidur.”

Ezra mengernyit bingung.

“Okta memberiku hak menamainya.” Alex tersenyum tulus pada Ezra. “Jovanka Innez.”

Tangis Ezra pun kembali pecah. Pantas saja selama ini ia begitu menyayangi Innez. Gadis kecil itu anaknya. Darah dagingnya. Okta mengabulkan keinginannya.

.

.

Pukul 7 pagi, Innez bangun dari tidurnya. Ia lumayan terkejut saat melihat Alex ada di sampingnya. Ia pun membangunkan Alex.

“Om Alexi nginep di rumah Innez?” tanya bocah itu dengan raut wajah senang.

“Iya. Sekarang kamu mandi dan siap-siap. Pakai baju yang bagus. Kita bakal pergi ke tempat seseorang.”

Ezra, Anita, Alexi dan juga Innez yang ada di gendongan Ezra tiba di sebuah pemakaman. Berjalan masuk beberapa belas langkah, mereka akhirnya sampai di sebuah pusara. Tiga orang dewasa tadi pun langsung meneteskan air mata. Orang yang sangat mereka sayangi sudah terbaring di sana.

“Ayah, ini makam siapa?” tanya Innez. “Loh? Kenapa Ayah, Ibu sama Om Alex nangis?”

Ezra berjongkok dan mengusap nisan di sana. ‘Aku mencintaimu, Okta. Selamanya.’ Ezra berucap sungguh dalam hati.

“Om Alex, ini makam siapa?” tanya Innez lagi.

Ezra memeluk Innez erat. Air matanya tak mau berhenti mengalir. “Innez, mulai sekarang panggil om Alex dengan sebutan papa Alex ya, Sayang. Dan ini, ini makam ibu kamu. Ibu Okta.”

….

Selesai.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Move On
7      7     0     
Romance
"Buat aku jatuh cinta padamu, dan lupain dia" Ucap Reina menantang yang di balas oleh seringai senang oleh Eza. "Oke, kalau kamu udah terperangkap. Kamu harus jadi milikku" Sebuah awal cerita tentang Reina yang ingin melupakan kisah masa lalu nya serta Eza yang dari dulu berjuang mendapat hati dari pujaannya itu.
Silver Dream
113      43     0     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
Mencintaimu di Ujung Penantianku
50      32     0     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Late Night Stuffs
16      9     0     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
The Bet
302      121     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
Night Wanderers
245      111     0     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...
Blue Diamond
34      15     0     
Mystery
Permainan berakhir ketika pemenang sudah menunjukkan jati diri sebenarnya
Dimensi Kupu-kupu
241      89     0     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
MONSTER
81      37     0     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
Flying Without Wings
18      12     0     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.