Read More >>"> L for Libra [ON GOING] (1. Awal Dari Segalanya) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - L for Libra [ON GOING]
MENU
About Us  

Bola kristal yang bersinar dipegang olehnya. Menutup mata serta berkonsentrasi dilakukan seraya menggosok bola itu dengan kedua tangannya.

"Wahai bola kristal yang bersinar layaknya bintang yang mengarahkan. Tunjukkan kejadian besar yang akan muncul di hari-hari depan." Berpakaian seperti seorang ahli ramal, orang itu menatap bola itu dan melihat hal yang tak disangkanya.

"Apa, ada apa?" tanya orang yang membayarnya untuk mengetahui hal ini. Tatapan matanya tajam pada sang peramal. "Apa yang kamu lihat?"

"Aku... melihat sekelompok pemberontak. Para Antarton, penolak keadilan," kata peramal itu dengan suara bergetar.

"Antarton tidak pernah menjadi berbahaya. Apa yang mereka lakukan?" tanya laki-laki yang membayar peramal itu.

"Antarton kesal akan kelakuan kaum Atoma, para rakyat jelata yang membangkang pada keinginan mereka. Atoma meminta kejayaan untuk kaum mereka." Getaran suara peramal itu terdengar jelas.

Laki-laki itu terhenyak. "Be... berarti."

"Ya, semua anggota keluarga Libra, para penjunjung keadilan akan dihabisi dan dilenyapkan dari Mythia." Peramal itu mengangguk pelan sambil mempertahankan wajah datatnya. Laki-laki itu sangat tahu kalau peramal itu ketakutan. Sebab peramal itu keturunan Leo serta Libra yang dominan, yang membuatnya akan dihabisi pula.

Laki-laki itu keluar dari tenda peramal itu dengan wajah murung. "Libra akan musnah? Aku tidak akan biarkan ini terjadi." Langkah kakinya berderap menuju daerah terpencil, hendak menyusun rencana.

????????????

Hentakan kaki terdengar kencang. Derapannya yang cepat membuktikan dirinya sedang terburu-buru.

"Papa, ini sudah hampir telat! Kenapa aku tidak dibangunkan?!" teriak panik seorang gadis berkuncir kuda dengan wajah yang masih mengantuk.

Ayah sang gadis yang dipanggil papa menatapnya heran. "Loh, ini baru jam setengah enam. Papa aja baru bangun. Kamu tidak mungkin telat."

"Nah, kan. Eh?" Gadis itu sangat kebingungan.

"Jangan-jangan kamu dikerjai kedua kakakmu." Papa meneguk secangkir kopi di tangannya. Memutuskan percakapan. Gadis itu berlari cepat ke kamar kakaknya, Kenta dan Genta.

"Buka pintu!" teriaknya.

Hening. Tak ada suara dari penghuni kamar itu. Beberapa saat kemudian muncullah orang yang dimaksud. "Apaan sih, dek?" tanya Kenta yang baru terbangun dari tidurnya.

"Kakak yang ngerjain aku, kan?!" seru Claire.

"Aduh, dek. Jelas-jelas kakak baru bangun tidur. Lihat mata kakak, sipit sehabis tidur. Lihat rambut kakak, berantakan tanda baru bangun. Bahkan jika kamu hirup hawa napas kakak, kamu pasti pingsan. Perlu bukti lagi?" Kenta memegangi kepalanya dan bersandar pada bingkai pintu.

Claire menatap kakaknya yang pemalas dengan kasihan. Saat dirinya tertuduh, sempat-sempatnya berpose. "Maaf, kak. Sana tidur lagi."

Kenta berjalan gontai menuju tempat tidurnya.

"Berarti ini kelakuan Genta,"geram Claire.

"Ada rakyat jelata yang memanggil nama saya?" Genta muncul dari belakang Claire. Claire menatap kakaknya marah. "Nope, bukan aku." Genta menyanggah pemikiran Claire yang bahkan belum diutarakan.

"Jadi siapa, dong?"

"Kelakuan tangan jahilku," tawa Genta. Claire mengangkat vas bunga di sampingnya dengan mata mengkilat marah.

????????????

Desahan lelah keluar dari mulut Claire. Bagaimana tidak? Kakak laki-lakinya terus mengganggu dan menjahilinya setiap saat. Tas yang tersampir di pundaknya ditaruh di meja. Dia terduduk sambil memaki-maki Genta yang menerobos lampu merah, padahal Claire jauh dari kata terlambat. Untungnya dia sampai di sekolah dengan selamat.

"Begitu aku dapat SIM, akan kubalas perbuatannya. Jantungku masih bermaraton bersama deruan motornya. Untungnya ajal belum menjemput," gumam Claire.

Claire mengeluarkan sebuah buku catatan dan mencatat waktu kedatangan setiap murid di kelas XII IPA 1. Jadi wajar jika dia datang saat ruangan kelas belum berpenghuni.

"Ada-ada saja permintaan Pak kepala sekolah. Kan, tidak ada gunanya mendaftar waktu kehadiran.

Sebuah pesan muncul di ponsel Claire. Deringannya terdengar.

Lala: Hai IPA 1. Di sini sang IPS 3 memanggil.

Claire: Di mana?

Lala: Tebak.

Claire: Sekolah?

Lala: Lo pikir gue macam lo? Ya enggak, lah. Gue masih di kasur. Baru bangun.

Claire: Oh, gitu. Sekali lagi aku bilangin kamu, jangan pakai bahasa gaul sama aku.

Lala: Kenapa? Nanti kebiasaan terus di-bully teman-teman sekelas lo? Jangan takut, sobat. Teman baik mu ini bisa mem-bully balik.

Claire: Hei!

Lala: Dah, ah. Gue mau tidur lagi. Sampai jumpa di sekolah, IPA 1!

Tidak ada lagi pesan yang masuk dari Lala. Claire menatap ponselnya kesal. Lebih tepatnya pada makhluk bernama Lala. "Bagaimana aku bisa berteman dengannya, ya?"

????????????

Suasana rumah lengang. Hanya ada sepasang suami istri yang duduk berhadapan tanpa kata-kata yang terucap dari bibir keduanya. "Claire sudah hampir 16 tahun." Ibu dari Claire, Kenta, dan Genta memulai pembicaraan.

"Ya, sepertinya kita harus rela dan pasrah pada keadaan." Sang ayah hanya menunduk sambil memainkan gelas di tangannya.

"Aku tidak ingin kehilangan dia," kata ibu itu. Wajahnya sedih, suaranya lirih.

Sang ayah memegang tangan istrinya dan menatap dengan tatapan lembut. "Kita lakukan saja sesuai permintaan orang itu. Kita masih berhutang budi padanya."

Keduanya saling berpandangan dan menghembuskan napas pasrah.

????????????

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
For Cello
81      56     0     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
If Sarcasm is A Human Being
9      9     0     
Short Story
Apa yang terjadi jika sebuah kata sifat yang abstrak memiliki rupa dan karakteristik bak seorang manusia? Sar tidak memilih hidupnya seperti ini, tetapi ia hadir sebagai satu sifat buruk di dunia.
Weak
6      6     0     
Romance
Entah sejak kapan, hal seromantis apapun kadang terasa hambar. Perasaan berdebar yang kurasakan saat pertama kali Dio menggenggam tanganku perlahan berkurang. Aku tidak tahu letak masalahnya, tapi semua hanya tidak sama lagi. Kalau pada akhirnya orang-orang berusaha untuk membuatku menjauh darinya, apa yang harus kulakukan?
Black Roses
789      362     0     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Cute Monster
10      10     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Nyanyian Laut Biru
47      34     0     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
Ellipsis
38      28     0     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
Unbelievable Sandra Moment
11      11     0     
Short Story
Sandra adalah remaja kalangan atas yang sedang mengalami sesuatu yang tidak terduga apakah Sandra akan baik-baik saja?
Shinta
170      103     0     
Fantasy
Shinta pergi kota untuk hidup bersama manusia lainnya. ia mencoba mengenyam bangku sekolah, berbicara dengan manusia lain. sampai ikut merasakan perasaan orang lain.
Old day
10      10     0     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.