Read More >>"> L for Libra [ON GOING] (3. Perubahan Warna) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - L for Libra [ON GOING]
MENU
About Us  

Pagi yang hening seperti biasa. Claire terbenam ke dalam novel yang dibacanya. Satu kata mengejutkan hati Claire. Sang pemilik suara berjalan menghampirinya. "Hei, mulai belajar hari ini," bentak Varo.

Claire menatap makhluk di depannya kesal. Bisakah dia lebih sopan? Di mana tata kramanya? Claire menarik napas untuk mengurangi emosi di dadanya. Jika penghuni kelas ini mengetahui dirinya bertengkar dengan anak lain, dia akan semakin dicibir. Bisa-bisa mereka mengajukan surat penurunan tingkat pada guru. "Di mana?" tanyaku sabar.

"Rumah gue. Genta tahu," katanya singkat. Langkah kakinya membawanya pergi keluar kelas IPA 1. Claire menghembuskan napas lega. Varo benar-benar orang yang menyebalkan. Bisa saja Claire terbawa suasana dan memarahi Varo. "Apa tadi dia bilang Genta tahu? Dari mana dia tahu Genta?"

"Selamat siang, anak-anak. Siapkan kertas selembar. Kita ulangan," kata guru matematika Claire. Hembusan napas di dalam hati, malas terlihat dari mata. Claire benar-benar tidak habis pikir dengan guru-guru yang mengajar kelas ini. Tidak pernah ulangan dadakan dilakukan.

Claire melaksanakan ulangan dadakan itu dengan lancar. Walau memiliki memori eidetik, dirinya tetap harus belajar. Kemampuan itu hanya bertahan selama 10 menit. Setelah itu, otaknya akan bekerja secara normal. Claire menyelesaikan ujian bersamaan dengan teman-temannya yang lain. Pelajaran pun dimulai.

????????????

"Hai, adik kesayangan," seru Genta sambil tersenyum. Beberapa gadis dari sekolah Claire menatap Genta dengan tatapan memuja. Menurut sumber, yaitu Lala, Genta memiliki wajah yang tampan dengan senyum yang mempesona. Claire mendecih saat mendengar jawaban itu. Menurutnya, Genta hanyalah orang paling menyebalkan yang terkadang baik kalau ada maunya.

Claire naik ke motor Genta dan memasang helm. Tangannya melingkar di badan Genta. "Jangan ngebut. Belum mau mati, kan?"

Genta tersenyum seram. "Tenang kita tidak akan ditangkap polisi. Lagian kakak sudah profesional dalam hal balapan motor." Claire memukul helm di kepala Genta. Genta mulai melajukan motornya dengan kecepatan standar.

"Ada anak IPA 2 yang kenal kakak. Dia suruh kakak antar aku ke rumahnya." Claire kembali membuka topik pembicaraan.

Genta tampak kebingungan. "Aku tidak pernah berkenalan dengan anak di sekolahmu kecuali Lala. Siapa?"

"Namanya Varo—"

"Oh, Varo sih tahu. Dia anak terajaib yang pernah kakak temui," potong Genta, "dia suruh kamu ke rumahnya? Wah, saya curiga." Claire kembali memukul helm Genta. "Aduh, sakit. Rumahnya tidak jauh dari rumah kita. Hanya berbeda beberapa kilometer."

"Beberapa kilometer jauh, lah."

"Beberapa puluh meter maksudnya. Dekat rumahnya teman kakak," jelas Genta, "Varo itu sangat supel. Walau begitu, kakak bisa melihat kalau dia kurang menyukai perempuan. Saat adik teman kakak yang menyukainya mendekati Varo, dia membentaknya dengan keras. Begitu saja sudah kesal, apalagi menyuruh seorang gadis ke rumahnya. Jangan-jangan kalian—"

Emosi Claire tersulut. Dia mencubit perut Genta. Genta berteriak kesakitan. Kecepatan motornya bertambah. Polisi yang hendak menilang Genta dilewati. "Aduh, dek. Kamu sadar tidak kalau cubitanmu itu meninggalkan banyak warna di tubuh? Cubitan kamu yang minggu lalu sudah berubah menjadi kuning. Cubitan dua hari yang lalu menjadi biru. Cubitan saat ini pasti berwarna merah."

Claire terkekeh. "Kalau begitu, boleh kucubit lagi?" Genta menggeleng dan meminta maaf. Motor mereka sampai di sebuah rumah. Rumah Varo.

"Kakak tinggal, ya. Nanti pulang sendiri." Genta menjalankan motornya. Claire mendengus kesal. Sambil merapikan rambut dan pakaian, Claire berjalan menuju pintu depan rumah Varo.

Ting tong

"Siapa?" tanya seorang perempuan yang terlihat muda dan cantik. Claire terbengong sejenak dan tersadar.

"Saya Claire, teman Varo. Saya harus mengajarkan dia pelajaran IPA. Bisa dibilang saya suruhan Bu Sari," kata Claire. Perempuan di depannya tersenyum.

"Oh, ternyata Bu Sari langsung melaksanakan permintaan saya. Silahkan masuk. Varo sedang bermain bola dengan tetangganya." Perempuan itu mengajak Claire masuk. "Kenalkan, saya mamanya Varo." Apa yang dimaksud mama Varo saat berkata kalau Bu Sari melakukan permintaannya?

Apa Claire salah dengar? Apa benar perempuan yang masih muda ini mamanya Varo. Tampaknya hanya seperti kakak perempuannya. Sekarang jelas mengapa kata orang Varo tampan. Ternyata menurun dari mamanya.

Mama Varo melirik Claire. "Tidak terlihat seperti itu, ya?"

Claire mengangguk cepat.

"Duduk, Claire. Mau minum apa?" tanya mama Varo ramah, "teh?"

Claire mengangguk. Mama Varo pergi ke dapur. Claire menatap kesana kemari melihat interior rumah Varo. Keluarga Varo termasuk simpel. Rumahnya didominasi warna hitam, putih, dan abu-abu. Barang-barangnya yang tidak terlalu banyak menimbulkan kesan luas. Banyak foto-foto yang terpampang di dindingnya, dibingkai dengan warna hitam.

Claire menatap foto terbesar yang ada di ruang tamu itu. Foto ini membedakan antara foto lainnya karena dibingkai dengan warna merah. "Aneh. Warna merah tidak cocok jika dipadukan dengan warna hitam," pikirnya. Dia menatap foto keluarga itu. Ada mama, papa, dan kakak perempuan Varo. Tanpa sadar, sudah 1 menit dia menatap foto itu.

Deg

Claire membelalakkan matanya bersamaan dengan kedatangan Varo. Varo bisa melihat ekspresi kaget Claire dan sumber ekspresi itu. Varo berjalan mendekati Claire. "Lo sama kayak gue, kan?"

Mama Varo muncul dari dapur, menatap Varo dengan bingung. "Kamu bicara apa, Varo?"

Claire berlari keluar dari rumah itu. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Dia masuk ke dalam bus. Dari kaca, bisa dilihatnya kalau Varo berlari mengikutinya. Claire memalingkan wajahnya.

"Apa aku tidak salah lihat?" gumam Claire, "mata mereka sekeluarga... berubah menjadi merah?"

????????????

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Simbiosis Mutualisme
7      7     0     
Romance
Jika boleh diibaratkan, Billie bukanlah kobaran api yang tengah menyala-nyala, melainkan sebuah ruang hampa yang tersembunyi di sekitar perapian. Billie adalah si pemberi racun tanpa penawar, perusak makna dan pembangkang rasa.
Zo'r : The Teenagers
92      68     0     
Science Fiction
Book One of Zo'r The Series Book Two = Zo'r : The Scientist 7 orang remaja di belahan dunia yang berbeda-beda. Bagaimana jadinya jika mereka ternyata adalah satu? Satu sebagai kelinci percobaan dan ... mesin penghancur dunia. Zo'r : The Teenagers FelitaS3 | 5 Juni - 2 September 2018
Kebaikan Hati Naura
12      11     0     
Romance
Naura benar-benar tidak bisa terima ini. Ini benar-benar keterlaluan, pikirnya. Tapi, walaupun mengeluh, mengadu panjang lebar. Paman dan Bibi Jhon tidak akan mempercayai perkataan Naura. Hampir delapan belas tahun ia tinggal di rumah yang membuat ia tidak betah. Lantaran memang sudah sejak dilahirikan tinggal di situ.
Melody untuk Galang
9      9     0     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
The Best I Could Think of
10      10     0     
Short Story
why does everything have to be perfect?
My Reason
32      25     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
It Takes Two to Tango
10      10     0     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Gue Mau Hidup Lagi
12      12     0     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
When I Was Young
178      128     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
LULLABY
314      132     0     
Fantasy
Lowin mengingat Nasehat terakhir yang diberikan oleh sang kakak mowrine sebelum ia mengemban tugas dari kerajaan. Sang kakak mowrine juga harus melanggar larangan dan terpaksa berbohong untuk mendapat kepercayaan dari keluarga yang akan ia tinggalkan. Bukan tanpa alasan mowrine melakukan hal itu, ia melihat sesuatu didiri lowin yang mengusik ketenangan. Namun, Kenyataan tidak sesuai dengan har...