Read More >>"> Last October (Prolog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Last October
MENU
About Us  

Yaah… gerimis.”

Napasnya yang lelah terhembus panjang. Membuang gumpalan uap dingin tak terlihat dari dalam mulutnya. Tak lama kemudian, hujan benar-benar turun dengan derasnya. Membuat mata sayunya sontak membulat terkejut karena baru sadar dia harus segera pulang.

Gadis yang mengenakkan jaket berwarna merah itu kembali bergumam cemas. Tangannya segera sibuk merogoh kantung jaket berwarna merahnya untuk mengambil ponsel yang tersimpan di sana. Setelah mendapatkan apa yang dicari, jarinya yang gemetar mulai menekan beberapa nomer yang telah ia hafal di luar kepala. Lalu menempelkan ponselnya di permukaan daun telinga. Menunggu nada sambung itu berganti sapaan.

“H-hal..”

Wooy! Lu kemana aja sih?

Gadis itu mengernyit ngeri, serta merta menjauhkan telepon genggamnya dari telinga. Suara di seberang sana kembali terdengar, tapi gendang telinganya masih berdengung mendengar seruan melengking yang baru saja memutus salamnya tadi. Alih-alih menjawab sentakkan tadi, ia malah sibuk menerka speaker ponselnya mengalami kerusakan. Apalagi kalau bukan karena suara cempreng parah ini?

“Ke-kejebak hujan, gue di halte depan sekolah,”

“Ha?!”

Lagi-lagi gadis itu menjauhkan ponsel dari daun telinganya. “Selarut ini lo masih di sana?!”

“Em.. mending bilangin ke Bi Imah buat minta Pak Jo jemput gue deh? Gue tadi udah telpon, tapi gak dijawab,”

Yang di seberang hanya mendesah. Menciptakan sebuah jeda beberapa detik sebelum akhirnya menjawab,“Iya deh, tapi lo gak kenapa-napa ’kan? Suara lo gemeteran gitu,”

Ia mengernyit. Berpikir sejenak sebelum akhirnya tersadar bahwa suaranya memang bergetar sejak pertama ia bicara dengan seseorang di telepon itu. Ia menelan ludahnya sendiri seolah berhati-hati. Bingung ingin menjelaskan apa. Sungguh, baik otak maupun hatinya, saat ini sedang sangat sangat sangat kacau.

Hei? Lo gak kenapa-napa ‘kan?

“Ng-nggak kok, cuman kedinginan, buruan ya, m-makasih.” PIP!

Napasnya yang berat kini kembali menghembuskan karbondioksida. Lebih singkat, terdengar seperti menahan diri. Ia mengangkat sebelah tangannya yang mulai dingin dan meletakkannya di atas dada. Mencengkram kuat-kuat kerah jaketnya sendiri seraya memejamkan mata.

Tanpa sadar ia sudah menunduk, membatin sakit. Entah sejak kapan dia menjadi keras kepala ketika tahu pertahanan dirinya telah runtuh setelah berusaha sekuat mungkin untuk menahannya mati-matian. Air matanya meleleh jatuh. Menciptakan sensasi dingin yang menggelitik di pipi tirusnya yang semakin membeku kaku ketika angin malam bercampur hujan itu meniup dekat kepadanya.

Gadis itu kini bergeming. Melamun membayangkan kejadian beberapa saat lalu sebelum dia benar-benar berubah menjadi sediam patung. Matanya menyalang sendu pada hujan. Mengingat bagaimana ucapan-ucapan itu terlontar menusuk relung hatinya, yang tanpa sadar membuatnya meremas-remas jemarinya sendiri. Hingga menimbulkan rona merah dan berbekas cekungan kuku.

Hujan masih mengguyur deras. Rambutnya mulai basah terciprat hujan yang terbawa angin. Tubuhnya menggigil, wajahnya berubah merah. Memang sudah merah, tapi jadi semakin merah. Dia menangis diikuti pandangan yang mulai mengabur akibat genangan air mata melesat keluar dari dalam matanya. Ia menatap panik pada hujan. Lalu mengusap air matanya yang meleleh dengan kasar. Masih keras kepala.

Dia merutuk kesal karena pada akhirnya tangisnya pecah. Pikirannya mengancam dirinya sendiri bak seorang ibu pada anak untuk tidak menangis, tapi gagal. Sekuat apa pun dia meredam rasa itu, tetap saja dia menderita. Akal sehatnya telah tertutup dengan rasa berdenyut perih yang sama seperti di dalam hatinya. Membuatnya buta seketika dengan kecemburuan. Mengabaikan logika, kemudian membuang pikiran positifnya. Menuai kekecewaannya sendiri.

“Khi?”

Sibuk menangis membuatnya tak menyadari kedatangan sebuah mobil hitam jazz yang kini berhenti di hadapannya. Seorang gadis berambut panjang keluar dari dalamnya sambil merentangkan payung. Gadis dengan payung itu berjalan cepat ke arahnya. Sudah panik, sudah tahu kalau kawannya tidak sedang baik-baik saja.

“He-hei? Gue kelamaan dateng ya?” tanyanya nyaris berbisik, entah kenapa kerapuhan ikut menyerang hatinya.

“M-mirr..”

Gadis yang membawa payung itu tersentak. Membuat payung yang dibawanya terjatuh ke tanah. Merasakan pelukan sekaligus tangisan tumpah ruah di dalam dekapannya. Dia tak terkejut. Dia tahu ini akan terjadi.

“Udah gapapa, gue di sini,” tangannya menepuk ringan. Entah bagaimana caranya, dia ingin mencoba menenangkannya tanpa bertanya apa yang sedang terjadi.

 “Gue putus, Mir.”

Hela napas terdengar dari mulut si rambut panjang. Mereka tak berkata lagi. Hanya saling mengeratkan kembali pelukannya pada gadis di hadapannya dengan perasaan runyam.

Meski dia tahu apa yang terjadi, si rambut panjang tak ingin mengatakan apapun. Rahangnya mengeras berikut kedua tangannya mengepal. Dia tak tega mengumpat. Barangkali itu akan lebih menyakiti hati sahabatnya. Malah mungkin akan menimbulkan masalah baru lagi.

“Udah, ga usah dipikirin, sekarang kita pulang aja ya?”

Gadis itu mengangguk. Tak menolak ajakan sahabatnya yang kini tengah menuntunnya masuk ke dalam mobil dengan kondisi basah kuyup. Mereka hanya saling merangkul sampai akhirnya tiba di rumah.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dear.vira

    Beginningnya udh bikin penasaran nih, sukses selalu 😊 Jika berkenan mampir dan like story aku ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575.. Terima kasih :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
LELAKI DENGAN SAYAP PATAH
28      8     0     
Romance
Kisah tentang Adam, pemuda single yang sulit jatuh cinta, nyatanya mencintai seorang janda beranak 2 bernama Reina. Saat berhasil bersusah payah mengambil hati wanita itu, ternyata kedua orang tua Adam tidak setuju. Kisah cinta mereka terpaksa putus di tengah jalan. Patah hati, Adam kemudian mengasingkan diri dan menemukan seorang Anaya, gadis ceria dengan masa lalu kejam, yang bisa membuatnya...
The Difference
77      29     0     
Romance
Diana, seseorang yang mempunyai nazar untuk berhijab setelah ada seseorang yang mengimami. Lantas siapakah yang akan mengimami Diana? Dion, pacar Diana yang sedang tinggal di Amerika. Davin, sahabat Diana yang selalu berasama Diana, namun berbeda agama.
Good Art of Playing Feeling
2      2     0     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...
HEARTBURN
4      4     0     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Ineffable class
3      3     0     
Mystery
Seluruh penghuni kelas XII IPS E rata-rata tidak waras. Di mana ketua bucin menjadi wakil ketua dan ketua kelas sendiri adalah musuhnya guru BK. Dari 15 siswa separuhnya kerapkali hilang saat jam pelajaran, 5 lainnya tidur, sisanya pura-pura menyimak guru. 15 kepribadian berbeda yang jarang akur ini, harus bersatu mencari wali kelas dikabarkan menghilang selama seminggu. Gawatnya, tuduhan tidak...
Too Sassy For You
18      10     0     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Man in a Green Hoodie
32      6     0     
Romance
Kirana, seorang gadis SMA yang supel dan ceria, telah memiliki jalan hidup yang terencana dengan matang, bahkan dari sejak ia baru dilahirkan ke dunia. Siapa yang menyangka, pertemuan singkat dan tak terduga dirinya dengan Dirga di taman sebuah rumah sakit, membuat dirinya berani untuk melangkah dan memilih jalan yang baru. Sanggupkah Kirana bertahan dengan pilihannya? Atau menyerah dan kem...
Berhargakah Sebuah Jiwa???
367      264     6     
Short Story
Apakah setiap jiwa itu berharga? Jika iya, maka berapa nilai dari sebuah jiwa?, terlebih bila itu jiwa-mu sendiri.
Help Me
35      3     0     
Inspirational
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jika manusia berfikir bahwa dunia adalah kehidupan yang mampu memberi kebahagiaan terbesar hingga mereka bangun pagi di fikirannya hanya memikirkan dunia yang bersifat fana. Padahal nyatanya kehidupan yang sesungguhnya yang menentukan kebahagiaan serta kepedihan yakni di akhirat. Semua di adili seadil adilnya oleh sang maha pencipta. Allah swt. Pe...
CINTA SI GADIS BUTA
35      5     0     
Romance
Kemalangan yang dialami oleh seorang gadis yang bernama Reina. Reina, seorang gadis cantik dan juga baik hati di diagnosa oleh dokter terkena penyakit glaukoma. Dokter memperkirakan kalau dirinya masih dapat melihat dalam waktu 1 tahun. Tetapi, nasib baik tak lagi mau berpihak kepadanya. Kedua matanya buta hanya dalam 4 bulan setelah dia memeriksakannya. Dia hanya bisa pasrah menerimanya. Kehidu...