Read More >>"> That Devil, I Love (Part 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - That Devil, I Love
MENU
About Us  

Sebelumnya....

"Airin..."

" Pak Dave Wijaya. Ah hai...." kata Airin serasa membungkukkan badannya.

"Penampilan yang bagus", puji Dave

" Ah benarkah ? terimakasih " Airin tersenyum lembut.

" Hmm, mau berdansa dengan ku ? "

 

" Apa tidak apa-apa ?"

" All is well honey ", Dave menampilkan kerlingan matanya dan mengulurkan tangannya.

Airin pun tersenyum geli dan segera meraih uluran tangan Dave, kemudian berjalan menuju tempat di mana orang-orang sedang berdansa. Di lain pihak ada mata tajam yang senantiasa memperhatikan gerak-gerik Airin dan Dave, siapa lagi kalau bukan...

" Rayn.."

" Lisa.."

" Kau tidak membalas pesanku ", kata Lisa

" Maaf aku sibuk " Kata Rayn dengan sesekali menyesap minuman di tangannya.

" Aku dengar kau ada proyek film baru"

" Hm, begitulah ", kata Rayn acuh.

Kemudian scene beralih pada dua sejoli yang sedang berdansa. Perlahan sekarang mereka menjadi pusat perhatian. Selain karena memang dua orang itu adalah tokoh terkenal, gerakan dansa yang mereka tampilkan di lagu dengan tempo lagu yang agak cepat terlihat indah. Namun pemandangan itu tak lama karena tempo lagu berubah menjadi lambat.

" Sepertinya kau sering berdansa Nona ", ucap Dave.

" Ah tidak, hanya saja aku pernah memainkan peran sebagai penari dalam salah satu film ku. Aku pikir itu jawabannya jika Anda bertanya darimana saya bisa berdansa "

"(Tersenyum) Aku dengar kau sudah putus dengan kekasihmu"

" Secepat itu kah kabar tersebar." Kata Airin sambil memperhatikan tangannya yang melekat indah di dada bidang Dave.

" Bukan seperti itu, aku hanya.. selama ini aku selalu memperhatikanmu", bisik Dave di telinga Airin.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Airin hanya tersenyum geli sambil memandang lurus ke mata Dave. Ia berusaha mencari celah candaan dari mata Dave, namun yang dia temukan adalah sorot mata yang tampak serius. Sadar akan tingkahnya, kemudian ia memutus kontak mata dengan Dave dan membuang pandangannya ke sembarang arah. Namun sayang sekali, berharap lepas dari tatapan Dave, ia malah terperangkap dalam tatapan Rayn. Rayn menatapnya tajam. Ingin sekali Airin memutus kontak mata dengan Rayn, namun ia tidak bisa. Ia selalu saja seperti ini, mendadak lemah ketika Rayn menguncinya dengan tatapan. Lalu ide gila mulai menyeruak dalam otaknya.

" Dia sedang memperhatikanku. Aku akan coba melihat ekspresinya" Kata Airin dalam hati.

Entah setan darimana tapi saat ini Airin berpikir untuk membuat Rayn kesal. Mungkin itu terdengar semacam orang yang kurang kerjaan. Namun sejauh ini yang Airin lihat adalah Rayn selalu kesal dengannya ketika Ia terlau dekat-dekat dengan lelaki lain. Mungkin Rayn cemburu. Ya setidaknya itu yang diharapkan Airin.

Setelah memutus kontak mata dengan Rayn, kemudian Airin merapatkan dirinya ke Dave. Tangan yang semula hanya bertengger di dada Dave, kini telah beralih melingkar dengan manis pada leher Dave. Kemudian Ia membisikkan sesuatu di telinga Dave.

" Aku benar-benar tersanjung Tuan "

Dave pun tersenyum mendengarnya. Sedangkan Airin, setelah membisikkan kalimat itu pada Dave, ia menyempatkan diri sekilas melihat Rayn. Benar saja, Rayn terlihat sedang menyipitkan matanya sambil tetap memperhatikan dua sejoli yang seolah-olah sedang dimabuk asmara. Namun tiba-tiba ada yang menginterupsi pengamatanRayn.

" Siapa yang kau perhatikan ", kata Lisa sambil mencari-cari obyek yang sedari tadi Rayn perhatikan.

" Bukan siapa-siapa. Hanya menikmati dansa orang-orang " jawab Rayn.

" Kenapa kita tidak bergabung saja dengan mereka. Sepertinya cukup menyenangkan."

Mendengarnya Rayn pun berpikir sejenak. Setelah menimbang-nimbang dengan baik, akhirnya Ia pu mengulurkan tangannya kepada Lisa.

" Ayo..."

" With my pleasure my prince "

Lisa menyambut uluran tangan Rayn. Kemudian mereka berjalan dengan bergandengan tangan menuju main hall. Tiba-tiba tempo musik berubah menjadi lebih cepat. Ini adalah part yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang sedang berdansa. Pada part ini orang-orang akan saling bertukar pasangan dansanya. Pertukaran ini akan terjadi 4 kali dan pasangan terakhir dari pertukaran ke empat akan menjadi pasangan yang harus menyelesaikan musik dansa sampai akhir.

Pertukaran pertama telah terjadi. Airin telah terpisah dari Dave, begitupun Rayn dan Lisa. Pada saat pertukaran itu, tidak sengaja Airin bersiborok mata dengan Rayn. Kemudian Airin mengalihkan pandangannya. Tak berapa lama pertukaran pasangan kedua akan datang. Entah kenapa jarak antara Airin dan Rayn menjadi lebih dekat. Airin jadi bisa melihat dengan jelas permainan dansa Rayn. Beberapa menit kemudian pertukaran pasangan dansa ketiga datang. Rayn dan pasangannya tepat berada di samping Airin dan pasangan dansanya. Jantung Airin mulai berpacu lebih cepat. Ia menyadari jika pertukaran terkahir akhirnya ia akan bersama Rayn. Sebenarnya ia senang bila itu terjadi, hanya saja dia sedang tidak mau terlalu dekat dengan lelaki itu. Ia takut akan jatuh semakin dalam.

Pertukaran pasangan keempat segera tiba. Airin mulai tampak gelisah. Kemudian ketika para pasangan dansa lainnya mulai bertukar pasangan, Airin hanya diam di tempatnya dan menunduk ke bawah. Sedetik kemudian ia melihat sepatu yang ia kenal betul milik siapa. Kemudian ia mulai mengangkat pandangannya, terus sampai bertatap mata dengan sosok laki-laki yang ada dihadapannya. Disaat orang-orang sudah mulai berdansa dengan tempo lagu yang lebih lambat, Airin masih asik memandangi obyek yang berada di depan matanya. Menyadari kebodohannya, ia pun segera melangkahkan kaki untuk pergi meninggalkan pasangan dansanya itu. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena laki-laki itu meraih pergelangan tangan Airin. Kemudian ditariknya Airin dengan sekali sentak hingga Airin bertabrakan dengan dada bidang lelaki itu.

" Setidaknya selesaikan permainan yang sudah kau mulai. Aku tidak mau besok tersiar kabar 'seorang Rayn Wijaya ditolak bermain dansa oleh lawan mainnya di film', itu terdengar memalukan", ucap Rayn

Mendengarnya Airin pun segera memperbaiki posisinya. Segera ia melabuhkan kedua tangannya di dada bidang Rayn. Sedangkan tangan Rayn sudah bertengger manis di pinggang ramping Airin. Perlahan namun pasti mereka mulai berdansa dengan mengikuti alunan musik yang terdengar romantis.

" Kau bebar-benar hebat ", ucap Rayn

Airin masih diam membisu menikamti dansa.

" Kurang dari waktu 24 jam pasca putusnya dirimu dan pacarmu itu, tidak ku sangka kau akan langsung mendapatkan 2 calon korban baru"

Mendengar itu segera Airin mengarahkan pandangannya ke mata Rayn. Di tatapnya Rayn dengan sorot tatapan tanda tanya. Melihat tatapan Airin kepadanya, Rayn lantas tidak mampu menahan kekehannya. Mengejek Airin benar-benar telah menjadi hobinya sekarang. Entahlah, melihat Airin yang selalu menanggapi ejekannya dengan ekspresi yang berbeda-beda benar-benar menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Ingatkan aku jika salah, calon pertama fotrografer baru agensi kita. Kedua, Dave Wijaya, kakakku.."

Mendengar perkataan Rayn, lantas Airin mengerinyitkan dahinya kemudian tertawa renyah. Melihat ada yang tidak beres dengan reaksi Airin, lantas gantian Rayn yang mengerutkan dahinya tanda bingung.

Sementara Airin masih sibuk dengan kekehannya. Disela-sela itu, Airin jadi berpikiran untuk membalas perlakuan Rayn padanya. Tanpa aba-aba, tiba-tiba Airin merapatkan tubuhnya pada Rayn.

"Kenapa tuan ? apa kau ingin menjadi calonku yang ketiga, hmm?", kata Airin sambil memainkan lembut jarinya membentuk pola tidak teratur di bagian dada kiri Rayn.

Demi Tuhan, pasca perlakuan Airin, Rayn merasakan ada sengatan listrik yang tiba-tiba melandanya. Jantungnya tiba-tiba berdegub kencang dan otaknya tiba-tiba berhenti sepersekian detik. Sampai akhirnya ia mencoba menormalkan detak jantungnya dan berusaha bersikap tenang. Ayolah lelaki mana yang tidak bereaksi begitu jika bagian sensitif tubuhnya disentuh oleh seorang perempuan.

"Kenapa diam, hmm ? Ah, apa jangan-jangan kau cemburu ?"

Pembalasan Airin tidak hanya sampai disitu, kemudian ia mengalungkan lenmgannya ke leher Rayn. Akibatnya tubuh Airin hampir menempel sempurna dengan Rayn. Dan lagi-lagi Rayn menahan nafasnya sepersekian detik. Menurutnya, ini ada yang salah. Rayn seharusnya sudah biasa berdekatan dengan Airin, mengingat mereka adalah pasangan di film. Namun Rayn benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tubuhnya bereaksi berbeda. Apa karena jika selama ini kedekatan mereka hanya berdasar script belaka, untuk itu Rayn tidak pernah merasakan apa-apa. Tapi sekarang berbeda, ini datang dari inisiatif gadis ini sendiri. Tak mau terlalu lama berkemelut dengan dirinya, akhirnya Rayn membuka suaranya.

"Kau bilang tadi apa ? Menjadi calonmu yang ketiga ? Hei nona aku bahkan bisa mendapat 100 gadis yang jauh lebih baik daripada dirimu. Dan apa cemburu ? Gadis sepertimu ? Sadarlah untuk menyukaimu pun aku tak sudi.", Kata Rayn sambil menatap Airin dengan tatapan mengejeknya.

Airin tampak berpikir bagaimana cara membalas omongan Rayn. Tidak tahukah Rayn, setiap kata yang terucap dari mulutnya adalah sebilah belati bagi Airin. Jika tadi ada sekitar 33 kata yang terucap dari bibir Rayn, maka sejumlah 33 belati telah sukses menikam hati Airin. Apalagi kalimat terakhir membuat Airin tersenyum miris, tampaknya perasaan yang ia pendam selama kurang lebih 9 tahun tidak akan pernah muncul ke permukaan.

"Tapi kenapa ? kenapa kau selalu muncul dihadapanku, kenapa kau selalu mengganggu hidupku, dan kenapa kau mau berdekatan denganku ? Tidakkah kau tertarik padaku ?", Airin mencoba menyugesti dirinya sendiri. Bahwa selama ini gangguan yang diberikan Rayn adalah salah satu bentuk ketertarikan lelaki itu padanya.

"Karena aku tidak menyukaimu, aku tidak suka kau bahagia dengan para korbanmu itu, aku tidak suka kau berlagak baik dihadapan semua orang, dan aku paling tidak suka kau berdekatan dengan keluargaku"

Airin mengerjapkan matanya tanda kaget dengan pernyataan Rayn.

"Demi Tuhan, jika yang kau maksud saat aku berdansa dengan kakakmu tadi, bukan aku yang mau. Kakakmu yang mengajakku, tentu saja..."

"Tentu saja kau tidak akan menolaknya, karena kau murahan, kau gampangan, kau..."

Belum sempat Rayn menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Airin mendorong keras tubuh Rayn, hingga posisi dansa mereka terlepas. Sebenarnya saat ini Airin ingin meneriaki Rayn karena telah menghinanya. Dia tidak habis pikir, kenapa dia bisa mencintai sosok iblis di depannya ini. Tak mau memperpanjang drama dengan Rayn, Airin memutuskan untuk membalikkan badan bermaksud untuk meninggalkan Rayn. Namun belum sempat melangkah, Rayn mencengkeram lengan Airin, kemudian menarik tubuh Airin hingga bertubrukan dengan dada Rayn untuk yang kedua kalinya.

"Lepas !", kata Airin memberontak dalam rangkulan Rayn.

"Tidak akan, kau tidak bisa meninggalkanku sendirian di tengah lantai dansa. Aku tak pernah ditinggalkan"

"Aku bilang lepas ! Aku muak bersamamu. Kau selalu mengejekku, kau selalu menghinaku, bagaimana jika semua perkataanmu itu salah, kau bahkan tidak mau mengenalku, kau...."

Airin tak sanggup lagi melanjutkan perkataannya, tiba-tiba suaranya tertahan di tenggorokan. Rupanya saat ini Airin tengah berusaha menahan tangis, matanya juga mulai berkaca-kaca.

Melihat seseorang dihadapannya seperti hendak menangis, entah kenapa ada sedikit rasa sakit tak kentara melanda hati Rayn. Rayn pun segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ballroom, berharap tidak ada yang menyadari apa yang terjadi antara dirinya dan Airin.

Merasa aman, akhirnya Rayn membawa Airin pergi dari tempat itu. Rayn tidak ingin mengambil resiko. Jika Airin menangis di hadapannya saat ini, ia takut besok akan tersiar kabar negatif tentang dirinya yang membuat Airin menangis. Tentu Rayn belum ingin mengakhiri karirnya.

Sepanjang perjalanan Airin masih meronta ingin dilepaskan. KArena jujur saja, cekalan Rayn pada tangan Airin cukup menyakiti tangannya. Saat ini mereka telah berada di lift yang bergerak ke atas, saat di dalanya Rayn pun melepaskan tangan Airin.

"Aw, sakit...", erang Airin.

Mendengar itu, Rayn hanya melirik sekilas ke arah Airin.

"Apa kau gila ? Sebenarnya kau mau membawa ku kemana ?", tanya Airin.

Rayn tidak menanggapi pertanyaan Airin, dia hanya memandang lurus ke depan.

"Rayn... (Melangkah ke hadapan Rayn)"

Setelah Airin mengatakan itu tiba-tiba terdengar suara 'triiiiing", tampaknya Rayn telah sampai di lantai tujuannya. Segera ia meraih jari tangan Airin, kemudian menggenggamnya. Airin yang diperlakukan seperti itu tentu terkejut. Pasalnya, sebelumnya Rayn memegang pergelangan tangan Airin dan menyeretnya untuk mengikuti dirinya. Namun pegangan yang ini terasa begitu berbeda. Tidak ada cekalan, tidak ada seretan. Rayn hanya menariknya saja dan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi Airin. Memang bukan rasa sakit, namun perasaan senang yang melanda Airin. Terlalu fokus dengan genggaman Rayn padanya, Airin tidak sadar jika saat ini Rayn dan dirinya telah berhenti di suatu tempat. Genggaman Rayn pun telah terlepas dari jemarinya.

Lantas Airin mencoba mengedarkan pandangan ke ruangan ini. Yang dilihat pertama kali adalah adanya lemari pakaian, lalu disampingnya ada meja rias, kemudian sampingnya lagi ada semacam pintu kaca. Ah Airin bisa menebak jika di balik pintu kaca itu pasti ada balkonnya. Kemudian ia melanjutkan pandangannya, dan ia menemukan sebuah ranjang berukuran king size. Tunggu, Airin mulai memproses hasil pandangannya, lemari, meja rias, balkon dan ranjang... jadi sekarang mereka ada di...

"Kamar hotel ? Kenapa kamu mengajak ku kesini ?", kata Airin sambil membersihkan jejak air matanya.

 

Bersambung...

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Diskusi Rasa
3      3     0     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Aranka
30      13     0     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
Satu Nama untuk Ayahku
130      27     0     
Inspirational
Ayah...... Suatu saat nanti, jikapun kau tidak lagi dapat kulihat, semua akan baik-baik saja. Semua yang pernah baik-baik saja, akan kembali baik-baik saja. Dan aku akan baik-baik saja meski tanpamu.
Meja Makan dan Piring Kaca
429      57     0     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
KESEMPATAN PERTAMA
311      251     4     
Short Story
Dan, hari ini berakhir dengan air mata. Namun, semua belum terlambat. Masih ada hari esok...
Ketika Bulan Juni Patah Hati
287      30     0     
True Story
Judul Buku: Ketika Bulan Juni Patah Hati Jenis Buku: Kumpulan Puisi Status: Telah Terbit Penerbit: Zukzez Express Jatim, 2020
Heartbeat
4      4     0     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
Nope!!!
22      9     0     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
If Only
5      4     0     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
Cerita Cinta Di Sekolah
3      3     0     
Short Story
Sebuah cerita anak SMP yang sedang jatuh cinta dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Namun, ada seseorang yang mencoba menerornya. Dan secara tidak langsung, orang tersebut bermaksud untuk mengganggu hubungan kisah asmaranya.