Read More >>"> From Ace Heart Soul
Loading...
Logo TinLit
Read Story - From Ace Heart Soul
MENU
About Us  

Pemuda dengan rahang tegas dan bahu tegap itu berjalan mendekatiku. Senyumnya teduh sama halnya dengan tatapan miliknya. Setelah kuamati dari  jauh, dia berhenti berjalan disaat berjarak satu meter dari hadapanku, dia mulai membuka suara. Senyumnya tidak pernah luput sedikitpun.

"Siang Ace, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Pulang kuliah langsung ke cafe tempat biasa ya."

Namanya Gilang. Laki-laki yang menyandang sebagai sahabat kecilku itu memang sering menghabiskan waktu bersamaku selesai kuliah. Jurusan kami berbeda. Aku jurusan Farmasi dan Gilang jurusan Tehnik. Selain itu, aku yang baru saja sarjana satu sudah ketinggalan jauh dengan Gilang yang mengambil sarjana dua.

Pukul enam sore. Setelah menyelesaikan seluruh tugas dan kelas tambahan, aku memesan ojek online untuk pergi ke cafe yang ditunggu Gilang.

"Jadi kamu mau mengatakan apa?" Tanyaku langsung ke intinya. Gilang menatap mataku intens, senyumya mengembang. Jantungku berdebar-debar. 

Bisakah sehari saja kamu tidak membuatku jatuh hati? 

Gilang terkekeh kecil. Lesung pipitnya terlihat jelas, pipinya merona, sepertinya ia sangat malu mengungkapkan sesuatu.

"Gilang?"

Gilang berhenti tertawa, kemudian memegang punggung tanganku lalu mengelusnya. Aku benar-benar terkejut.

"Ace, umur kita 'kan sudah dewasa. Bukankah sudah waktunya kita untuk menikah?" Gilang menatapku dengan serius. Aku bingung ingin ber-ekspresi senang atau ragu. "Kalau aku ingin menikah, tidak masalah lagi bukan? Kamu juga sudah waktunya untuk menikah."

"Aku... menikah?" Kataku dengan naga gugup. Gilang mengangukkan kepala. "Tapi, dengan siapa?"

Aku tahu jawabannya, namun aku hanya memancingnya.

Gilang mengulum senyumnya. "Dengan seseorang yang menerima sisi burukmu."

"Gilang sendiri dengan siapa?"

Raut wajah Gilang kembali cerah, pipinya terlihat merona. Aku semakin menerka hal-hal aneh.

"Ada seorang gadis yang aku cintai selama ini," seru Gilang dengan napas menderu. Aku semakin tersenyum lebar. "Orang tuaku sudah merestui hubunganku dengan gadis itu. Dua hari yang lalu aku baru saja melamarnya."

Aku menyerngitkan dahi heran. Senyumku belum luntur. "Melamar? Kenapa aku baru tahu? Dengan siapa?"

"Gadis itu bernama... "Gilang mengecilkan suaranya membuatku memukul pundaknya keras. "Aku malu bilangnya."

"Ya ampun Gilangg!!" Aku benar-benar gemas dengan wajah malu laki-laki itu.

"Senia."

"Apa?" Aku mendengar jelas, namun ingin meyakinkan diriku.

"Nama gadis itu Senia." Gilang terkekeh kecil, senyumnya memang tidak selebar tadi, namun cukup menguatkan keyakinanku. "Aku akan menikah dengannya minggu depan."

Lantunan musik bernada rendah mengisi ruang di dalam telingaku. Aroma serbuk kopi tercium harum. Mentari senja memudar dengan perlahan. Tertutup dirgantara yang terbangun bak dinding pembatas. Aku jatuh. Terjebak dalam alur yang justru tak sesuai impian.

Aku berusaha tersenyum, "Aku turut bahagia."

How do you feel about this chapter?

0 0 3 1 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
Similar Tags
TAKSA
1      1     0     
Romance
[A] Mempunyai makna lebih dari satu;Kabur atau meragukan ; Ambigu. Kamu mau jadi pacarku? Dia menggeleng, Musuhan aja, Yok! Adelia Deolinda hanya Siswi perempuan gak bisa dikatakan good girl, gak bisa juga dikatakan bad girl. dia hanya tak tertebak, bahkan seorang Adnan Amzari pun tak bisa.
Mendadak Halal
110      28     0     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Ghea
3      3     0     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Letter hopes
15      8     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
Teman Khayalan
10      3     0     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
DRAMA
2      2     0     
Short Story
Harusnya kau tahu ....
Penenun Nasib
3      3     0     
Short Story
Hari kasih saya tak terbatas untuk sepasang kekasih. Hari kasih sayang berhak termiliki siapapun yang mengagungkan cinta. Kupersembahkan kisah ini untukmu, wahai pemintal mimpiku ... (True Story)
Camelia
3      3     0     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri
Daniel : A Ruineed Soul
3      3     0     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
Secret’s
27      16     0     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...