Read More >>"> I am sorry
Loading...
Logo TinLit
Read Story - I am sorry
MENU
About Us  

Menangani dua kekasih sangatlah pedih,boro-boro menjamin dua orang satu orang saja sudah susah.
Bella adalah sosok cewek cantik, banyak cowok yang ngantri menjadi pacarnya.Suatu saat dia tak mampu bedakan kedua cowok yang naksir padanya,dua setengah bulan yang lalu ia jadian dengan David,anak band di sekolahnya padahal sebelum ada David,Bella sudah jadian lebih dulu dengan Jeremi.
Aku gak tahu siapa yang seharusnya kupilih,kata  Bella sambil mengotak-atik hpnya.
Beberapa detik kemudian terdengar dering hpnya.Sebelum mengangkat telponnya,dia tersenyum sendiri seolah-olah orang gila kesasar sanking senangnya.Mengingat ini pertama kalinya David nelpon semenjak Bella pulang liburan dari Bali dua hari yang lalu.
“Halo..”,sapa Bella lembut.
“Bel..gimana kabarnya?”,terdengar suara David 
“Baik.Ihh..seneng banget deh ditelpon ama kamu gini.Kamu gimana kabarnya”,Bella menanyakan kabar pacar keduanya itu.
“Aku sakit”,kata David singkat.
Bella heran David sakit apa setahunya David tidak sakit apa-apa.Suaranya baik-baik saja,suara batuk gak ada juga.”Sakit apa yah?kedengarannya serius padahal suaramu baik-baik saja,perutmu yah?”,kata Bella agak melucu.
David bukannya tertawa ia malah bertanya tentang apa yang Bella yang ia sembunyikan selama ini.”Bella..aku mohon terus terang saja.Siapa dia?”,kata David sedikit kecewa.
Bella bingung,ia tak lagi senyum.”Maksud kamu apa?”,Bella cemas barangkali David tahu.
“Loh..Bella pake nanya sih?Aku tanya siapa cowok di akun instagrammu?Minta tolong jangan bilang dia saudaramu!”,kata David dengan nada amat kesal.
“Aku masih gak paham deh maksud kamu apa”,kata Bella lirih,ia menggigit bibirnya.”Aku..”Bella belum selesai bicara,David langsung saja memotong kata-kata yang belum Bella tuturkan.
“Udahlah..aku mau nanya sekali lagi,siapa prioritas utamamu aku atau dia?”,kata David makin kecewa.
“David...biarkan aku jelaskan semuanya padamu”,kata Bella pucat.
“Bel...kita putus saja yah?Aku hanya berharap kamu bahagia bersama dia tapi asal kamu tahu detik-detik bersamamu sangat menyenangkan,aku suka hari-hari saat ada bersamamu.Sebenarnya,aku sangat sedih.Namun, satu bulan seusai ini aku mungkin akan baikan kog.Maafkan aku Bel..hubungan kita  harus berakhir secepat ini belum saja tiga bulan”,David berhenti sebentar.”Bella..apakah kamu tahu?Sungguh aku berharap aku dan kamu bisa bersama menikmati hari Valentine esok hari di kantin sekolah lagian aku dah satu minggu nggak melihat wajahmu lantas aku sangat merindukanmu,yah aku tahu kantin sekolah bukanlah tempat yang istimewa tapi kan aku dah pernah bilang keserdehanaan bersamamu adalah yang paling istimewa.Sekali lagi maafkan David....”,kata David lesuh seakan-akan putus asa
Bella yang mendengar kata-kata David sontak membisu,tak sadar kalau air matanya bercucuran deras membasahi pipinya,dia mengusap air matanya sambil memeluk erat boneka beruang pemberian David sebulan yang lalu.
“Ma..a.afkan aku David.Aku juga sangat mencintaimu tapi aku tak bisa ha..rus..me..mi..i..lih kamu”,suara Bella terbata-bata sambil menahan suara tangisnya.
“Iya..aku ngerti”,kata David lebih halus
“Aku akui kamu adalah sosok pria jantan,suka melucu,suka memberi kehangatan.Sekali lagi maafkan Bella sudah lahir untuk melukai hatimu.Aku tahu kamu sangat terluka”,kata Bella diiringi suara sesak tangis yang semakin terdengar keras.
“Iya Bella..aku paham kog.Selamat malam”,David segera menutup telponnya.Bella diam seribu bahasa tapi sesak di dadanya semakin menjadi-jadi,dia bertelungkup di balik selimutnya sambil menggigit jari-jarinya.Air matanya belum juga terkuras habis.Bantalnya basah kuyup.Bella harus menerima kenyataan ini.Bagaimana kalau Jeremi  tahu aku pernah ada hubungan dengan David dibalik asmara kami,apakah Jeremi juga akan mutusin aku?,bisik Bella dalam hatinya disertai rasa penyesalan yang amat dalam.

 

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Search My Couple
3      3     0     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Dia yang Bukan Aku
3      3     0     
Short Story
“Berhentilah menganggap aku tak bisa menafsirkan aksara yang kau rangkai untuk dia.”
Di Sudut Jalan Yang Sama
2      2     0     
Short Story
Sekarang, aku masih melewati jalan yang sama.
Marry Me
2      2     0     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
From Ace Heart Soul
4      3     0     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
ANAGAPESIS #ffwc2
3      3     0     
Short Story
Ini berawal dari harapan yang dipupuk kebiasaan. Oh, sebuah rutinitas yang mengesankan. Harapanku tumbuh, menjulang menantang akanan. . Hingga suatu ketika kenyataan menamparku agar putar halu. Ini tentang kamu.
Tak Pernah Memiliki
4      4     0     
Short Story
Saling menunggu seseorang, dalam diam. Berakhir tak indah, berujung pisah. Kita yang tak pernah bisa untuk saling memiliki.
CURHAT
4      4     0     
Short Story
Ponsel ditemukan bukan untuk pajangan. Selagi bicara itu gratis, apa susahnya memberi kabar.
Pertimbangan Masa Depan
4      4     0     
Short Story
Sebuah keraguan dan perasaan bimbang anak remaja yang akan menuju awal kedewasaan. Sebuah dilema antara orang tua dan sebuah impian.
Penenun Nasib
3      3     0     
Short Story
Hari kasih saya tak terbatas untuk sepasang kekasih. Hari kasih sayang berhak termiliki siapapun yang mengagungkan cinta. Kupersembahkan kisah ini untukmu, wahai pemintal mimpiku ... (True Story)