Read More >>"> Heartache
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Heartache
MENU
About Us  

Jungkook menyenderkan kepala pada kaca jendela bus yang sedang ia tumpangi. Pikirannya mengelana entah kemana. Pemuda itu hanya menatap tak minat pada pemandangan di luar. Bus berhenti di sebuah halte dekat sekolah. Ingatan Jungkook kembali memutar memori kebersamaan bersama seorang gadis yang sudah hampir setahun ini mengisi relung hatinya.


Lamunannya terhenti ketika indera pendengarannya menangkap sebuah suara yang tak asing lagi baginya. Suara itu, suara dari seorang gadis yang sejak tadi berputar mengitari kepalanya. “Saehyun Noona…” lirihnya hampir seperti sebuah gumaman.


“Gadis menyebalkan!” rutuk Saehyun kecil namun masih bisa terdengar oleh Jungkook karena jarak keduanya yang cukup dekat.


Gadis itu kembali berjalan tanpa menghiraukan sekitar. Jungkook berniat hendak mengikuti, ingin rasanya pemuda itu menyapa si gadis. Sayang, tak lama langkahnya terhenti seiring dengan kedatangan seorang pemuda jangkung yang dengan seenaknya menggelantungkan tangan pada leher jenjang milik Saehyun.


Langkah gadis itu pun ikut terhenti, dan memperlihatkan tatapan tak suka pada pemuda di sampingnya. “Kau lagi!” desis Saehyun.
Mendengar itu membuat Jungkook berpikir apakah Saehyun mengenalnya. Jungkook tak bisa berbuat apa-apa … hanya bisa menatap mereka dari kejauhan.


“Kau sendirian? Mana pacarmu itu?” Tanya pemuda jangkung itu dengan nada mengejek.
Ingin rasanya Jungkook berteriak bahwa dia ada di belakang mereka, tapi kejadian kemarin itu menyadarkannya pada suatu fakta yang ia benci. Jungkook berharap bahwa fakta itu tak pernah terjadi.


“Diamlah, atau aku patahkan tanganmu!” ketus Saehyun.


“Biar aku tebak! Kau sedang bertengkar dengannya lagi kan?”


‘Aku harap juga kami hanya bertengkar,’ gumam Jungkook dalam hati.


“Lebih dari itu. Aku sudah putus dengannya.”
Wonwoo, nama pemuda jangkung tadi menghentikan langkah yang otomatis membuat tangannya terlepas dari bahu Saehyun. Wajahnya yang tampan terlihat terkejut dengan jawaban yang diutarakan si gadis. “Kau? Dengan Jungkook?” tanyanya mencoba memastikan. “Bagaimana bias?”


‘Tentu saja bisa, karena aku … semua karena aku yang bodoh ini!’ rutuk Jungkook dalam hati. Tangannya mengepal kuat.


Saehyun mengangguk kecil. Gadis itu mendadak berhenti lalu berbalik menatap sosok Wonwoo yang masih tertegun. Saehyun terkejut bukan main saat manik hitamnya menangkap sosok Jungkook yang juga menatapnya saat ini dengan tangan terkepal. Atensinya beralih lagi pada Wonwoo yang masih setia menunggu tanpa tahu apa atau siapa yang ada dibelakangnya serta situasi seperti apa yang sedang terjadi saat ini.


“Hei, Wonwoo, ganti nama belakangmu! Aku tidak menyukainya!” ucapnya dengan tatapan yang kembali mengarah pada Jungkook. Detik berikutnya gadis itu kembali merajut langkah meninggalkan Wonwoo dengan sejuta tanya.
Jungkook menatap tak mengerti atas apa yang diucapkan Saehyun barusan. Sementara itu, jangankan Jungkook, bahkan Wonwoo pun juga sama-sama tak mengerti.


“Nama belakangku? Jeon?” tunjuk Wonwoo pada dirinya sendiri. “Kau membencinya? Yak! Ji Saehyun!” Wonwoo berlarian kecil mengejar Saehyun yang sudah mendahului.


Sedangkan Jungkook, pemuda itu hanya bisa diam membisu dengan kepalan tangan yang semakin erat menatap kepergian Wonwoo bersama Saehyun.

 

 

FIN.

Tags: ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    nice story, tapi masih ada yang typo dan menurutku kalau bisa dalam satu kalimat jgan pakai 2 kata ganti. overall udah bagus kok suka sama ceritanya

Similar Tags
Jawaban
4      4     0     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Asa Menggenggam Kata
2      2     0     
Short Story
Kalbuku tersayat, mengenang kesalahan yang tak dapat kuperbaiki. Hatiku bimbang, kemana kaki harus melangkah?
#FFWC2 Wish
4      4     0     
Short Story
Cerita ini dibuat untuk kontes FFWC2 bersama Lokamedia
The Last Ecounter
4      4     0     
Short Story
Mampukah kita menghalangi takdir?
Allisya
4      4     0     
Short Story
Siapa yang bilang jika hubungan hanya mengandalkan ‘cinta’? nyatanya masih banyak elemen yang dibutuh dari hanya sekedar ‘cinta’. Nyatanya tanpa sebuah kepercayaan ‘cinta’ yang amat di agung itu bisa musnah.
Tenggelam
3      3     0     
Short Story
Percayakah kalian dengan seorang babu yang jatuh cinta pada majikannya? Cinta seorang babu itu tabu. Menggebu-gebu sampai akhirnya menjadi belenggu. Belenggu itu berwujud abu. Abu yang akan hilang bersama kelabu. Bagaimana perasaan cinta si babu? Entahlah, mungkin akan berdebu.
Teman Kecil
3      3     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
HILANG
3      3     0     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
Emily
2      2     0     
Short Story
... aku mencintainya.
365 Hari, Aku Bertanya pada Kalian?
2      2     0     
Short Story
Aku akan menceritakan kisahku pada kalian semua. Tidak, tidak. Aku tidak meminta belas kasihan kalian. Wanita seperti ku tidak perlu dikasihani oleh kalian. Karena setelah mendengar ceritaku ini, mungkin kalian akan memberiku kalimat penyemangat yang terdengar basi dan empat menit kemudian kalian sudah melupakanku. Jadi, aku tidak perlu itu semua. Aku hanya ingin bertanya kepada kalian, Apak...