Hari Ke-1
Banyak yang berpikir, jika hari ini akan ada tontonan gratis, ternyata tidak. Seluruh murid 11 IPA 1, tidak hadir. Ini cukup mengejutkan untuk mereka.
Bu Mika—guru bimbingan konseling 11 IPA 1, yang sudah siap menunggu di depan gerbang untuk menarik mereka ke tengah lapangan, kembali ke ruangannya dengan wajah kesal. Karena pagi-pagi sekali dia sudah berada di sekolah, berdiri di depan gerbang, dan ternyata hasilnya nihil.
“Kira-kira hukuman apa yang pantas untuk anak-anak itu.”
Hari Ke-2
Semua berjalan seperti biasa. Bu Mika tidak lagi berdiri di depan gerbang, untuk menunggu anak-anak 11 IPA 1. Saat ini, dia berada di kelas 11 IPA 1, duduk manis di kursi salah satu murid. Namun, hingga bel masuk berbunyi, tak satupun murid kelas itu menampakan dirinya.
Saat dia hendak keluar dari kelas itu, tiba-tiba dia dikejutkan dengan security sekolah yang membawa 20 surat izin tidak masuk sekolah, yang ditanda tangani oleh orang tua masing-masing.
Hari Ke-3
Melihat dan mendengar tingkah para murid 11 IPA 1, Kepala Sekolah mengadakan rapat darurat dengan Pak Angga dan Bu Mika. Apa yang harus mereka lakukan? Apakah mereka harus menerima permintaan mereka tentang pergantian guru bahasa Indonesia di kelas itu? Ada apa antara anak-anak itu dengan Bu Tiara, hingga menyebabkan mereka bertingkah seperti ini? Apa ada yang tidak mereka ketahui? Dan mengapa bisa mereka kompak seperti ini?
Udah namatin novel zor the teenager eh ternyata ada kelanjutannya disini, telat tau :')
Comment on chapter 0.1 | Bonus!