Read More >>"> CELOTEH KUTU KATA (KUTU RAMBUT) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CELOTEH KUTU KATA
MENU
About Us  

                                                                     KUTU RAMBUT

 

 

 

            Kawan,

            Pernahkah kau dengar hujan yang turun di malam hari? Ketika daun-daun pada luruh ke bumi. Sewaktu binatang malam sudah enggan tuk bernyanyi. Saat itu segenap manusia sudah terbang ke alam mimpi. Namun tahukah kau kawan, bahwa di tengah sepinya malam yang melangutkan jiwa, masih ada satu sosok yang belum mampu memejam mata, yaitu aku!

            Ya, aku. Sosok lelaki gondrong yang belakangan ini terus mencoba berbohong tentang kondisi hati dan kantongnya yang kosong melompong. Bukan karena udelku bodong atau kulitku yang gosong. Kesialanku sungguh bikin bengong.

            Semula aku sangka, otak kotorku timbul sebagai akibat banyaknya kutu yang bersembunyi di balik rambut gondrongku. Rambut yang menjadi pesona tersendiri di usia remajaku, nyatanya kini jadi belenggu yang mengekang setiap langkah kakiku. Setiap lirikan gadis yang aku kira karena terpesona, ternyata justru sebaliknya. Mereka melirik karena heran atau bahkan jijik melihat aku yang masih bisa bertahan hidup dengan ribuat kutu rambut yang menghuni kepalaku.

            Andai saja ada seorang dokter yang berkenan membedah isi kepalaku, yakin, dokter itu pasti akan terkejut melihat isi kepalaku ini. Di situ sudah tak ada lagi organ yang bernama otak, yang ada tinggal sekumpulan kutu yang berkoloni memenuhi batok kepalaku.

            Karena itu jangan heran kalau aku justru selalu berpikir kebalikannya dari apa yang di pikir orang normal. Jika orang lain berpikir 3 X 4 = 12, menurutkun itu salah. Karena menurut perhitungan otak kutu yang memenuhi kepalaku, 3 X 4 = 1500, 4 X 6 = 2000, dan 3R = 10.000 meskipun variabel R belumlah diketahui bilangan berapa. Jangan ditanya itu rumus darimana sebab para tukang foto juga memakai sebagai standar tarifnya.

            Jika tiap hari orang-orang rajin baca kitab suci, para kutu yang menghuni otakku justru memberi perintah untuk membaca tafsir mimpi. Aku juga tak percaya lagi dengan yang namanya wakil rakyat, sebab aku merasa telah tercerabut dari rakyat. Bagiku rakyat di negeri ini tak boleh sebagai boneka, yang hanya disanjung ketika pesta demokrasi tiba. Tapi setelah itu, rakyat hanyalah sampah.

            Kutu rambut yang memenuhi kepalaku juga membuatku tak lagi percaya adanya keadilan. Sebab yang kutahu, setiap ada kasus besar yang banyak melibatkan banyak pejabat tinggi, prosesnya tak kunjung usai, bahkan akhirnya masuk peti es. Beku. Sifat hukum di negeriku, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Setiap kebijakan yang dibuat oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya wakil rakyat, nyatanya tak pernah berpihak pada kepentingan rakyat. Wajar jika kutu rambut di kepalaku mengatakan mereka hanyalah wakil partai yang bertopeng NKRI.

            Kutu rambut yang ada di kepalaku juga kerap menunjukkan padaku berbagai kepincangan yang terlihat lucu. Setiap ganti pemimpin jargon berantas korupsi selalu jadi program prioritas tapi nyatanya kasus korupsi semakin meluas. Kata kutu rambut, hal itu karena tidak seimbangnya hukum yang berlaku.

            Masih kata kutu rambut di kepalaku, di sini hukuman untuk kasus korupsi dengan nominal milyaran rupiah sama dengan maling seekor ayam. Faktor utamanya karena produk hukum yang dipakai hingga saat ini masih peninggalan kolonial Belanda sehingga meringankan para penguasa. Namanya aja KUHP jadi artinya Kasih Uang Habis Perkara. UUD menjadi Ujung-Ujungnya Duit.

            Jengah dengan pengaruh buruk yang disebarkan kutu rambut yang kini menjalar ke seluruh organ penting tubuhku, malam itu kubulatkan tekad, esok hari akan kupangkas habis rambutku. Aku tak peduli meski hal itu berarti akan mengurangi nilai kegantenganku. Tujuanku hanya satu, bebas dari pengaruh kutu.

            Dan begitu kepalaku jadi plontos tanpa sehelai rambut, aku tersenyum, terasa lebih ringan kepalaku. Tapi anehnya, dari rambut tembal yang berserak, tak satupun tampak adanya kutu. Saat selanjutnya aku justru mendengar tawa cekikikan dari kawanan kutu rambut yang ternyata telah bermigrasi ke otak dan hatiku.

            Otakku jadi terasa bebal. Hatiku jadi teramat bengal. Tak ada nasehat baik yang mampu singgah sebagai pencerah. Segala yang berbau kebaikan hanya lewat lubang telinga kiri dan langsung keluar lewat lubang telinga kanan. Di sini kurasakan peranan kutu yang lebih dominan.

            Aku jadi marah dan teramat membenci diriku sendiri. Aku muak dengan sifat lemah yang membelenggu kehidupanku. Aku merasa hidup ini sudah bukan kehidupanku lagi. Seolah-olah setiap helaan napasku hanya untuk mewakili kehidupan para kutu rambut.

            Bagai ikan terlempar ke darat, aku megap-megap. Kutu rambut yang telah menguasai seluruh hidupku berkata dengan bangga, bahwa mereka akan menguasai hati dan pikiran setiap orang yang mengais napas di negeriku.

            Negeri para kutu rambut yang makin semrawut! Jadi jagalah kebersihan rambutmu. Rambut di kepala, rambut di di atas bibir, rambut di dada, dan yang terpenting rambut yang tumbuh subur di bawah perut.

            Jangan sampai rambut di bagian itu dikuasai kutu rambut yang tak tahu malu.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • HeruP

    @[dear.vira] trims sudah mampir, tunggu kunjunganku ya

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • HeruP

    @dear Vira, makasih sudah mampir, lain waktu pasti aku mampir ke ceritamu

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • dear.vira

    Bagus ceritanya sangat menginspirasi, kalau berkenan like ceritaku juga ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575
    Salam semangat! :)

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • AstardiSkai

    @HeruP sama2, semangat berkarya terus ya

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @kairadish trims sudah baca celotehanku tentang kutu

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @AstardiSky. Trims udah mampir dan baca celotehanku ini,

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • AstardiSkai

    Wow, pilihan dan permainan katanya keren. Membaca karya ini, serasa membaca satu paket 2 in 1, puisi sekaligus novel

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • kairadish

    Permainan katanya bikin wah sendiri, sukses terus kak!!

    Comment on chapter KUTU KATA
  • ShiYiCha

    Baru nyadar kalo jika disambung dengan kata khusus yang mengikutunya, kata "Kutu" artinya bisa unpredictable banget. Kerenn banget. Kasih krisar buat punyaku, dongg Kak. Masih acakadut, nih

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • yurriansan

    hanya dengan satu kata "KUTU" bisa jadi berjuta makna. Permainan katamu keren, kayaknya udah expert ya...
    Boleh nih kasih saran buat veritaku yang masih pemula. sukses ya...

    Comment on chapter KUTU BERDAMAI DENGAN LUKA
Similar Tags
Humanity's Pill
2      2     0     
Short Story
My names Henry and sometimes I wonder whether the future of technology is humanitys hope or just for the idiots who thought giving dogs a way to communicate with humans was a good idea.
Ibu
4      4     0     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Lavioster
31      12     0     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
Telat Peka
13      8     0     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Melodi Sendu di Malam Kelabu
4      4     0     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Turn on Your Heart
28      11     0     
Romance
Siapa bilang sekolah khusus seni tidak sesibuk jurusan eksak? Jika sekolah biasa hampir setiap hari diberikan tugas yang menumpuk, sekolah seni Saraswati mewajibkan siswanya tampil di atas panggung setiap minggu. Terutama bagi anak seni drama seperti Yuner, tugas sekolahnya membuat Yuner seperti orang gila. Hari ini berakting gembira, besok ia harus berlagat seperti orang yang pemarah, dan l...
Titik Bukan Koma
407      300     4     
Short Story
Makna dalam yang diselimuti kisah sederhana
Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah Swt.
4      4     0     
Short Story
Ketabahan Seorang Hamba Allah Dalam Menjalani Ujian Yang Diberikan Oleh Allah Swt.
LOVE IN COMA
355      286     7     
Short Story
Cerita ini mengisahkan cinta yang tumbuh tanpa mengetahui asal usul siapa pasangannya namun dengan kesungguhan didalam hatinya cinta itu tumbuh begitu indah walaupun banyak liku yang datang pada akhirnya mereka akan bersatu kembali walau waktu belum menentukan takdir pertemuan mereka kembali
Kini Tinggal Kenangan
1      1     0     
Short Story
Berkisahkan tentang seorang gadis cantik yang harus mengalami tekanan mental dikarenakan ditinggalkan oleh orang yang disayang.