KUTU LONCAT
Kutu loncat pernah menjadi hama paling mematikan dan paling ditakuti oleh kaum tani di republic ini. Keganasannya membantai batang-batang padi yang disemai membuat jutaan petani harus merugi. Lalu dimanakah sekarang keberadaan kutu loncat itu?
Seperti jenis hama pada umumnya, kutu loncat saat ini sudah bermetamorfosa menjadi bentuk lain yang lebih berbahaya. Karena kutu loncat yang sekarang hidup di hati dan pikiran manusia. Maka jangan heran jika banyak orang yang bersifat plin-plan layaknya kutu loncat.
Dari beribu jenis kutu loncat, yang terkenal paling mematikan dan membahayakan adalah varian kutu loncat yang hidup di tubuh caleg. Dengan mewarisi ilmu kutu loncat yang pandai pindah-pindah tempat, mereka bisa leluasa berpindah partai demi sebuah jabatan yang jadi tujuan ambisi. Dari kutu loncat pula, mereka pandai bersilat lidah saat kampanye. Mereka juga pandai obral janji-janji kosong yang sebenarnya termasuk jenis kebohongan publik.
Tapi tidak, dari hasil penerawangan paranormal kondang di seantero jagad, ternyata hama kutu loncat sudah meracuni setiap umat. Bahkan sampai menjangkiti masyarakat kelas bawah. Berkat kutu loncat, pemikiran manusia jadi gampang melompat-lompat. Sekarang berkata B, selang beberapa detik berganti A atau C. Karena kutu loncat pula, pikiran manusia jadi mobat-mabit layaknya lentera tertiup angin.
Makanya orang sekarang menjadi mudah bimbang. Pikirannya mudah goyah. Pendiriannya tak menentu ibarat air di atas daun talas. Semangat dan keinginannya juga angin-anginan tergantung musim yang dijadikan tolok ukuran.
Loncat sana, loncat sini, sudah jadi kebiasaan. Bahkan di kalangan kaum muda loncat dari satu hati ke hati yang lain, dibilang lumrah. Sehingga kutu loncat yang sesungguhnya justru hanya bisa mendesah. Resah! Keberadaan mereka mulai tergeser oleh tingkah polah manusia yang banyak akal bulusnya. Padahal bulus aja gak punya akal.
Loncatan telak yang paling dirasakan dampaknya adalah lompatan pemikiran manusia. Karena hati dan otak yang sudah diintervensi oleh pasukan kutu, tak heran jika makhluk bernama manusia jadi lebih licik dari kutu. Jangankan pada sesama manusia, kepada Yang Maha Pencipta-pun manusia berani melompati takdir-Nya.
Coba deh tengok di café-café atau tempak kongkow yang mahal di kota-kota, ada begitu banyak manusia berotak kutu loncat yang sedang merayakan hari kelahirannya. Mereka menari sambil bernyanyi happy bhirtday to you. Menurut otak kutu mereka, ulang tahun adalah bertambahnya usia yang akan menambah segala hal sesuai yang diharapkannya.
Otak kutu mereka tak dapat memahami bahwa ulang tahun bukan bertambah usia, namun sebaliknya justru berkurangnya usia. Mereka harusnya sedih sebab dengan semakin berkurangnya usia jatah hidup mereka akan semakin habis pula waktu mereka untuk ibadah, mencari bekalnya kematian. Sementara manusia yang berotak kutu justru merayakan hari pengurangan jatah umurnya dengan berpesta pora.
Sungguh ironi bukan?
Pasukan kutu loncat yang ada di otak manusia telah memelintir pola pikir sehingga manusia berbuat makin jauuuh dari yang seharusnya. Kutu loncat membuat manusia tak lagi menyadari bahwa semua yang asyik-asyik dan enak-enak sesungguhnya adalah perangkap setan.
Tapi manusia yang berotak kutu loncat tak peduli dengan semua itu. Dengan bangga mereka menebar angkara murka. Dengan senyum mereka menghalalkan segala bentuk tindakan mesum. Dengan beringas mereka merampas hak dan harta milik orang lain secara ganas. Dengan sadis mereka membabat habis hutan-hutan tanpa berpikir bahwa anak cucunya nanti yang akan menangis.
Sekarang sebelum kutu loncat itu benar-benar menguasai hati dan pikiranmu seutuhnya, ada baiknya kau mulai kembali meyakini ayat-ayat seruan Illahi. Laksanakan segala bentuk kebajikan tanpa pandang bulu. Karena kutu loncat hanya bisa minggat dari dasar hati jika seseorang sudah ikhlas berpasrah diri pada Yang Maha Suci.
Mari kita mulai, membasmi kutu loncat yang bersemayam dalam diri.
@[dear.vira] trims sudah mampir, tunggu kunjunganku ya
Comment on chapter PRAKATAKUTU