Read More >>"> CELOTEH KUTU KATA (KUTU-KUTU SEMU) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CELOTEH KUTU KATA
MENU
About Us  

KUTU-KUTU SEMU

 

 

Jika kutu telah menghuni hati, tiada lagi kesetiaan pada janji. Dusta akan menjadi tradisi. Rasa cinta hanya dianggap illusi. Seperti embun yang menghiasi pucuk daun di pagi hari, kutu hati akan menyikat habis segala harapan dan mimpi. Kehadirannya yang hanya sesaat akan menimbulkan sakit hati yang kuat. Kutu hati mampu mengubah seorang pendamba menjadi pemberi harapan palsu yang bersifat durjana.

Kutu hati menyerap rasa kasih saying yang mengalir dalam darah seseorang. Sehingga dalam diri yang tersisa tinggallah keinginan untuk melukai. Tak peduli meski korbannya adalah seorang kekasih.

Kutru hati membuat ruang hati yang lapang menjadi sempit, sehingga menerima kebenaran jadi sulit. Jika diajak berdialog sukanya berbelit. Jika punya harta berubah pelit. Bahkan tak jarang kutu hati membuat orang terserang sembelit. Maka jangan heran dalam pengaruh kutu hati kehidupan akan semakin terasa pahit.

Jika kutu jiwa telah berkuasa dalam raga, jangan pernah harap akan datangnya bahagia. Rasa cinta akan berubah jadi derita karena ruang dada terisi penuh oleh nestapa. Kutu jiwa akan memakan habis setiap keinginan taubat, sehingga berganti dengan aneka macam tipu muslihat.

Seperti mendung yang menghalangi sinar matahari, kutu jiwa menutupi hati dari berbagai perbuatan baik. Layaknya kemarau yang berkepanjangan, membuat tanah jadi kering kerontang kutu jiwa mengeringkan raga dari nilai-nilai bersahaja. Ruang jiwa bakal diliputi debu, hingga hilang segala bentuk rindu yang pernah mendayu.

Kutu jiwa membuat orang kehilangan arah. Hidup terasa terjajah. Lemah tanppa gairah. Saban hari jiwa dilanda resah dan gelisah. Bawaannya pengin marah meski tiada orang yang berbuat salah. Kemana jiwa hendak melangkah jika diri sudah terkulai pasrah. Kemana pandangan akan terarah sedangkan mata hati tertutuplah sudah. Hanya gamang yang bisa dijamah dalam kekeluan yang menjerat lidah.

Tak guna lagi segala bentuk caci dari mulut-mulut nyinyir. Tiada lagi serangkaian kata-kata manis dari bibir yang tipis. Mata hanya bisa meneteskan tangis. Tak peduli jiwa meringis disayat ujaran dan perilaku sadis.

Kutu-kutu semu memang tak terlihat. Ia terlindung pada dinding-dinding hati yang kuat. Percuma orang beradu urat sebab kutu semu pandai bersilat. Biarpun orang terlihat sehat, namun dalam pengaruh kutu semu, yang namanya kesadaran akan satang terlambat. Segala bentuk nikmat bakal disikat dan diembat.

Kutu-kutu semu meracuni pola pikir setiap umat. Merusak nilai luhur setiap adat. Mengobarkan tindak maksiat. Seperti udara yang bebas berembus ke segenap penjuru, kutu semu mampu jadi pemicu keonaran di setiap waktu. Membantai setiap pemikiran maju. Membelenggu setiap jiwa yang coba mengharuu biru. 

Kehadiran kutu semu memang tidak terlacak. Baru terasa adanya ketika sudah meninggalkan jejak. Tanpa disadari mereka beranak pinak, menjajah kehidupan manusia tanpa jejak. Akibatnya, sirnalah segala sikap bijak. Otrang-orang tak mampu berdiri tegak. Jatuh dan terhenyak.

Kutu-kutu semua mengggerogoti setiap kalbu, hingga orang-orang hanya mampu diam tergugu. Semangat hidup menjadi layu. Akal pikiran menjadi buntu. Akibat rong-rongan kutu semu, manusia layaknya seonggok baju. Yang tak berdaya guna jika tiada yang mengenakannya.

Sejengkal pun, tiada lagi tempat untuk sembunyi, karena kutu semu ada di setiap inci bumi. Mereka hadir di antara air yang mengalir. Mereka ada di dalam udara yang merasuk ke rongga dada. Mereka menghuni di tiap tempat yang terpapar sinar matrahari. Mereka eksis di ujung bibir yang pandai mengumbar janji manis.

Pada siapa manusia harus mengadu atas merebaknya kutu semu? Pada siapa manusia harus bertanya tentang bahaya kutu semu yang merajalela? Pada siapa dicari jawab atas kehadiran kutu semu yang biadab.

Hanya satu tempat yang bebas dari pengaruh kutu semu, yaitu liang lahat.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • HeruP

    @[dear.vira] trims sudah mampir, tunggu kunjunganku ya

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • HeruP

    @dear Vira, makasih sudah mampir, lain waktu pasti aku mampir ke ceritamu

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • dear.vira

    Bagus ceritanya sangat menginspirasi, kalau berkenan like ceritaku juga ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575
    Salam semangat! :)

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • AstardiSkai

    @HeruP sama2, semangat berkarya terus ya

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @kairadish trims sudah baca celotehanku tentang kutu

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @AstardiSky. Trims udah mampir dan baca celotehanku ini,

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • AstardiSkai

    Wow, pilihan dan permainan katanya keren. Membaca karya ini, serasa membaca satu paket 2 in 1, puisi sekaligus novel

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • kairadish

    Permainan katanya bikin wah sendiri, sukses terus kak!!

    Comment on chapter KUTU KATA
  • ShiYiCha

    Baru nyadar kalo jika disambung dengan kata khusus yang mengikutunya, kata "Kutu" artinya bisa unpredictable banget. Kerenn banget. Kasih krisar buat punyaku, dongg Kak. Masih acakadut, nih

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • yurriansan

    hanya dengan satu kata "KUTU" bisa jadi berjuta makna. Permainan katamu keren, kayaknya udah expert ya...
    Boleh nih kasih saran buat veritaku yang masih pemula. sukses ya...

    Comment on chapter KUTU BERDAMAI DENGAN LUKA
Similar Tags
Teman Kecil
7      7     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Hujan Terakhir Bersamamu
12      12     0     
Short Story
"Kamu tak punya alasan untuk tidak menyukai hujan," katamu waktu itu. Namun sekarang aku punya banyak alasan untuk membencinya.
Desider
11      11     0     
Short Story
"Kerinduan yang Mendalam"
You be Me
12      12     0     
Short Story
Bagaimana rasa nya bertukar raga dengan suami? Itulah yang kini di alami oleh Aktari dan Rio. Berawal dari pertengkaran hebat, kini kedua nya harus menghadapi kondisi yang sulit.
simbiosis Mutualisme seri 2
192      130     0     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Untukmu Ibu Ani
9      9     0     
Inspirational
Sebuah Persembahan Kecil untuk Ibu Sri Mulyani Indrawati.
Menara 36 tingkat (Puisi)
12      12     0     
Short Story
Sebuah puisi tentang laki-laki
Patah Seketika
9      9     0     
Short Story
Selalu bersama bukan berarti memiliki rasa yang sama. Hanya saja, mungkin aku cukup pas menjadi pendengar setia, bukan sebagai seseorang yang selalu dia puja.
Iskanje
83      60     0     
Action
Dera adalah seorang mahasiswa pindahan dari Jakarta. Entah takdir atau kebetulan, ia beberapa kali bertemu dengan Arif, seorang Komandan Resimen Mahasiswa Kutara Manawa. Dera yang begitu mengagumi sosok lelaki yang berwibawa pada akhirnya jatuh cinta pada Arif. Ia pun menjadi anggota Resimen Mahasiswa. Pada mulanya, ia masuk menwa untuk mencari sesuatu. Pencariannya menemui jalan buntu, tetapi ia...
To Be Feminine
32      27     0     
Romance
Seorang gadis adalah sosok yang diciptakan Tuhan dengan segala kelembutan dan keanggunannya. Tapi... Apa jadinya kalau ada seorang gadis yang berbeda dari gadis biasanya? Gadis tangguh yang bisa melukai siapa saja. Lee Seha bukan seorang gadis biasa. Sekali mengangkat tangan seseorang akan terluka. Dan orang itu adalah sahabatnya. Sebuah janji terjalin dan menuntunnya pada perubahan baru da...