Read More >>"> CELOTEH KUTU KATA (KUTU PIKIRAN) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CELOTEH KUTU KATA
MENU
About Us  

KUTU PIKIRAN

 

 

            Kopi hitamku masih kental, sama seperti pikiran kolot peninggalan kaum feudal. Di otak liarku, serangkaian ide binal tebar pesona, layaknya sosok wanita bergincu tebal. Banyak kritik social yang ingin aku obral untuk meninju barisan orang berotak bebal yang menganggap hidup sekadar tempat membual. Hingga aku menjadi mual. Terlalu tolol rasanya menilai hidup tak lebih baik dari barang abal-abal.

            Pernah terlintas dalam pikiranku untuk berjuang menggenggam dunia yang tak kekal. Sampai akhirnya aku gagal. Langkahku terjungkal. Dalam pikiranku yang semakin nakal, menikmati hidup haruslah total. Layaknya orang meneguk secangkir kopi kental, bukan untuk menjadi terkenal, tapi sekedar mendatangkan pemikiran-pemikiran astral.

            Aku tak peduli, meski sepasukan kutu mencoba meracuni pikiranku tentang kabar akan datangnya kemakmuran. Bagiku kemakmuran tak lebih setumpuk jerami busuk yang sengaja didengungkan sebagai sarana membujuk. Dalam kopi kentalku tak pernah sekalipun aku temukan aroma kemakmuran yang selama ini digembar gemborkan. Aku lebih percaya pada pahit dan manis dalam racikan kopi yang tersaji. Perpaduan rasa itu membuat mataku melek bahwa kutu yang coba meracuni otakku adalah sebuah doktrin jelek.

            Menikmati kopi kental selagi hangat, akan menjungkirbalikkan pandangan dan pemikiran sesat. Aroma kopi yang mengepul akan mengusir kutu-kutu pikiran coba berkumpul dalam otak yang tumpul. Racikan kopi yang pas akan menumpas dan melibas setiap kutu pikiran yang mengajak hati bertindak keras. Jangan paksakan diri untuk melakukan suatu hal di luar kekuatan. Jangan menentang arus jika diri tak bisa berenang. Sebab tenggelam itu menyakitkan.

            Menyedah secangkir kopi dengan sedikit gula, adalah sarana yang tepat untuk menggambarkan pahitnya nostalgia. Jarang aku menyadari bahwa hidup hanyalah sekedar numpang lewat. Aku terus menggeliat, melakukan sesuatu walaupun minim manfaat. Persetan jika ada orang menghujat. Aku akan tetap lewat meski kau halangi dengan pagar berkawat.

            Menikmati secangkir kopi kental membuatku menyadari gejala munculnya kutu pikiran yang sering menyesatkan. Pikiran-pikiran kotor datang menggelontor. Pikiran-pikiran sesat dating menjerat. Pikiran-pikiran liar mendesak jiwa berlaku onar. Pikiran-pikiran nakal merubah nilai sakral menjadi sebuah mistik berbauu astral. Pikiran-pikiran mesum menjadikan diri tersenyum di kulum ketika melihat dada nan ranum.

            Karena itu ingin kukosongkan pikiranku untuk menjauhi serangan kutu. Kubiarkan kopi kental merasuki jiwa, menghantarkan kehangatan  yang mengalir di setiap urat nadi, memberikan esense lain yang selama ini tak kumiliki. Dalam pikiran kosong aku mampu menakar tindakan bohong. Dalam pikiran kosong tertutuplah selongsong hati yang seringkali bolong. Dalam pikiran kosong, aku menikmati suasana bengong.

            Bagiku pahit adalah obat mujarab untuk mengusir banyak penyakit. Terutama penyakit yang disebabkan oleh kutu pikiran. Akibat banyaknya kutu pikiran, ide-ide kreatip yang membuatku senantiasa berpikir positip, tiba-tiba lenyap dan berganti dengan pemikiran negatip. Otak serasa sudah berubah jadi intip. Kerak gosong yang tak dapat melahirkan suatu inisiatip untuk berbuat baik.

            Ketika kutu pikiran sudah menyerang, pola pikir yang biasanya selalu luhur layaknya tindakan Arjuna, serta merta bergeser 180 derajat. Sifat ksatria lenyap. Cahaya pencerahan menjelma jadi gelap. Dalam otak yang tersisa hanya tangis dan ratap. Perlahan tapi pasti, pola pikir berubah jadi sosok Butho Cakil yang bersifat jahil bin methakil. Pikiran nakal selalu usil, suka melihat hal yang batil. Suka menonton gadis yang bugil.

            Kutu pikiran seperti secangkir kopi hangat yang dengan cepat merayap di sepanjang tenggorokan untuk kemudian menjamah lambung yang kadang kembung. Tanpa peduli semua orang yang menyaksikan jadi pada bingung atas ulah yang jadi gemblung. Layaknya Mbilung otak hanya bisa berdengung karena telah meninggalkan keyakinan pada Yang Maha Agung.

            Dengan cepat kutu pikiran memelintir kiblat hingga orang jadi enggan sholat. Orang jadi lebih suka berbuat maksiat daripada melantunkan dua kalimat syahadat. Kutu pikiran membuat orang benar-benar jadi murtad.

            Pun demikian dengan pikiranku. Ide-ide cemerlang yang sebelumnya banyak aku kembangkan jadi serangkaian kalimat motivasi, meski sekadar dalam novel fiksi, pada akhirnya harus berkarat di dasar otak. Kutu pikiran telah memakin habis semua sisi baikku sehingga aku hanya bisa menuliskan kisah yang kelabu. Kisah percintaan yang mengharu biru, kisah perjalanan yang terjal dan berliku, serta kisah satire atas kebobrokan yang tengah melanda negeriku.

            Hingga habis sudah wedang kopi di dalam cangkirku, aku hanya mampu menatap kosong pada gumpalan ampas hitam di dasar cangkir. Ampas kopi yang lembut tapi legam, seakan sedang menatapku sambil melontarkan ejekan. Atau bahkan mungkin caci maki. Entahlah? Pikiranku yang sudah dikuasai kutu tak mampu lagi untuk berkelit dari tuduhan yang bersifat nylekit.

            Seperti ampas kopi di dasar cangkir yang sebentar lagi akan dibuang dan tersingkir, aku sudah tak mampu lagi berpikir. Aku hanya mampu meratap semoga kutu dalam pikiranku segera lenyap. Agar aku bisa kembali menguasai alam pikiranku untuk melahirkan pemikiran yang tak lagi tabu.

            Dan ketika cangkirku telah kosong, aku masih saja duduk bengong, tak jauh beda dengan orang songong.

            Aku terus saja bengong hingga anjing tak lagi menggonggong!

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • HeruP

    @[dear.vira] trims sudah mampir, tunggu kunjunganku ya

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • HeruP

    @dear Vira, makasih sudah mampir, lain waktu pasti aku mampir ke ceritamu

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • dear.vira

    Bagus ceritanya sangat menginspirasi, kalau berkenan like ceritaku juga ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575
    Salam semangat! :)

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • AstardiSkai

    @HeruP sama2, semangat berkarya terus ya

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @kairadish trims sudah baca celotehanku tentang kutu

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • HeruP

    @AstardiSky. Trims udah mampir dan baca celotehanku ini,

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • AstardiSkai

    Wow, pilihan dan permainan katanya keren. Membaca karya ini, serasa membaca satu paket 2 in 1, puisi sekaligus novel

    Comment on chapter CINTA KUTU KALBU
  • kairadish

    Permainan katanya bikin wah sendiri, sukses terus kak!!

    Comment on chapter KUTU KATA
  • ShiYiCha

    Baru nyadar kalo jika disambung dengan kata khusus yang mengikutunya, kata "Kutu" artinya bisa unpredictable banget. Kerenn banget. Kasih krisar buat punyaku, dongg Kak. Masih acakadut, nih

    Comment on chapter PRAKATAKUTU
  • yurriansan

    hanya dengan satu kata "KUTU" bisa jadi berjuta makna. Permainan katamu keren, kayaknya udah expert ya...
    Boleh nih kasih saran buat veritaku yang masih pemula. sukses ya...

    Comment on chapter KUTU BERDAMAI DENGAN LUKA
Similar Tags
HER
12      12     0     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
Sepotong Hati Untuk Eldara
32      24     0     
Romance
Masalah keluarga membuat Dara seperti memiliki kepribadian yang berbeda antara di rumah dan di sekolah, belum lagi aib besar dan rasa traumanya yang membuatnya takut dengan kata 'jatuh cinta' karena dari kata awalnya saja 'jatuh' menurutnya tidak ada yang indah dari dua kata 'jatuh cinta itu' Eldara Klarisa, mungkin semua orang percaya kalo Eldara Klarisa adalah anak yang paling bahagia dan ...
The Killing Pendant
47      38     0     
Mystery
Di Grove Ridge University yang bereputasi tinggi dan terkenal ke seluruh penjuru kota Cresthill, tidak ada yang bisa membayangkan bahwa kriminalitas sesepele penyebaran kunci jawaban ujian akan terjadi di kelas angkatan seorang gadis dengan tingkat keingintahuan luar biasa terhadap segala sesuatu di sekitarnya, Ophelia Wood. Ia pun ditugaskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik semua itu, ke...
Bayang Janji
344      264     2     
Short Story
Mawar putih saksi sebuah janji cinta suci
Waktu Itu, Di Bawah Sinar Rembulan yang Sama
7      7     0     
Romance
-||Undetermined : Divine Ascension||- Pada sebuah dunia yang terdominasi oleh android, robot robot yang menyerupai manusia, tumbuhlah dua faksi besar yang bernama Artificial Creationists(ArC) dan Tellus Vasator(TeV) yang sama sama berperang memperebutkan dunia untuk memenuhi tujuannya. Konflik dua faksi tersebut masih berlangsung setelah bertahun tahun lamanya. Saat ini pertempuran pertempuran m...
The Journey is Love
36      28     0     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
Maafkan Aku Elsa
324      280     3     
Short Story
Zahra dan Elsa sudah bersahabat sejak masuk kedalam pesantren mereka sudah seperti saudara yang tak terpisahkan. namun semuanya berubah semenjak Zahra menjadi terkenal karena ia memenangkan lomba Qiro\'ah tingkat provinsi.
BUNGA DESEMBER
8      8     0     
Short Story
Sebuah cerita tentang bunga.
Yuri
8      8     0     
Short Story
Kami, sepasang gadis yang baru memekarkan kelopak cinta di awal musim dingin, berpagut dalam ciuman untuk pertama kalinya. Dalam dekapan lidah yang terasa manis itu, dunia seolah membukakan kaleidoskop violet-krem yang membekas dalam dunia serba putih.
Guguran Daun di atas Pusara
269      195     1     
Short Story