Read More >>"> Nina and The Rivanos (3. Cassanova) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nina and The Rivanos
MENU
About Us  

Meski lima tahun sudah lewat, Nina Amalia Putri nggak bisa melupakan kejadian yang dialaminya hari itu. Sejak saat itu, kehidupan Nina emang nggak pernah sama lagi. Tapi cewek ini memastikan nggak ada momen se-absurd saat Raka “nembak” Nina di muka umum. Meski secara nggak langsung sih.

“Aku udah nggak punya muka lagi. Abis ini aku mau berhenti sekolah.”

Nina menelungkup di atas kedua lutut. Suaranya teredam di antara isak tangisnya.

“Jangan gitu dong, Nin. Kalau nggak ada kamu, aku sama siapa?” Olivia jadi ikut cemas. Cewek yang udah berteman dengan Nina sejak SMP itu nelangsa melihat sahabatnya begini.

Apalagi Olivia tahu, sejak tiga tahun terakhir hidup Nina benar-benar berantakan. Sebenarnya begitu kelulusan SMP setahun lalu, Nina udah nggak mau lanjut sekolah lagi. Tapi para guru SMP mereka maksa Nina buat lanjut SMA. Bahkan Kepala Sekolah juga ikut jemput Nina ke rumahnya.

“Aku udah berusaha, Liv. Aku udah berusaha diam, nggak menonjol, tapi kenapa jadinya malah begini?”

“Begini gimana? Bukannya Raka malah bersihin nama kamu ya? Bukannya dia belain kamu tadi? Aku denger lho. Satu sekolah pasti denger juga.”

Mendengar nama Raka disebut, Nina langsung naik pitam. Ia mengangkat mukanya, memandang Oliv dengan pelototan membara.

Bahkan di kegelapan gudang pun, Oliv ketakutan melihat ekspresi Nina.

“AKU. NGGAK. SUKA. KAMU PIKIR SENENG DIKEJAR-KEJAR COWOK KAYA DIA?! NGGAK!”

***

Siapa coba cewek yang nggak suka dikejar-kejar Raka?

Seraya membersihkan sisa-sisa MOS pagi itu, Raka membatin senang. Sejak pidato berwibawanya tadi pagi, ada banyak cewek yang mengerumuninya. Minta nomor telpon, masukan, nasehat, bahkan ada beberapa yang melempar “kode” padanya.

Siapa yang nggak suka dengan Raka coba? Sebagai cowok yang berani membela seorang cewek yang namanya tercemar, popularitas Raka pasti akan bertambah.

“Edan ya senyum-senyum sendiri? Dasar cassava.” bisik salah satu panitia MOS. Raka menoleh dan menjawab sinis.

Cassanova, goblok. Sirik ya? Makanya ganteng, j***k awakmu, Val.”

Noval hanya mencebik, lalu lanjut memungut sampah yang ditinggalkan junior-junior mereka.

Ganteng-ganteng a** yo podo ae, kampret.

Raka nggak menyadari umpatan yang baru dilontarkan sahabatnya. Ia baru saja dilewati oleh segerombol panitia MOS cewek yang melempar pandangan sinis terhadapnya. Gerombolan itu dipimpin oleh Adel, cewek dandanan menor dari kelas XI IPA 2.

Kapok, makanya gaya tuh dijaga. Kan pacarnya marah.”

“Pacar? Siapa yang mau pacaran sama cewek kaya dia? Bosen, aku udah sering nyoba cewek semacam dia selama jadi vokalis.”

Noval mengelus-elus dadanya, ber-istighfar. Beberapa bulan lalu, Raka Rivano memang baru saja terpilih jadi vokalis baru band sekolah. Wajah cakep, suara bagus, ditambah kemampuan main gitar yang luar biasa. Belum menghitung kemampuan ngomongnya yang bisa bikin banyak cewek klepek-klepek.

Raka benar-benar sadar kemampuannya “menguasai” orang lain. Sayangnya ia nggak memanfaatkan semua itu seperti seharusnya. Ia yang sejak MOS memang udah kepedean, jadi tambah kepedean lagi.

Ditambah lagi pencapaian yang diraih band Raka baru-baru ini. Tiga bulan lalu, band Raka menjuarai tiga kompetisi indie sekaligus. Dan baru minggu kemarin, akun Youtube band SMA Naraya mendapat 10 ribu subscribers. Padahal sebelum Raka masuk, subscribers-nya mentok di angka 500-an.

Dengan segala pencapaian itu, kepala cowok cakep ini pun makin besar dan mulutnya makin nggak terkontrol lagi.

“Eh, ada Nina! Bro, aku tinggal di sini ya barang-barangnya. Tolong balikin ke Pak Qomar ya semuanya.”

Raka tiba-tiba melepaskan karung besar yang sedang dipegangnya. Membuat isinya porak-poranda lagi di atas paving sekolah.

“Lah? Kok aku?  Kamu mau ke mana? Lho? RAKA!!!”

Raka nggak mendengar lagi teriakan Noval. Ia sedang berlari ke gerbang sekolah, mengejar dua cewek yang baru mengeluarkan sepeda mini dari parkiran.

“DEK! DEK NINA…TUNGGU BENTAR! PLEASE TUNGGU MAS RAKA BENTAR!”

***

Begitu mendengar teriakan yang familiar itu, Nina segera tancap gas. Diikuti dengan Oliv yang juga ada di belakangnya. Tapi berhubung ini jam pulang sekolah, area depan gerbang jadi padat banget.

“DEK NINA! OY! SEK! Maaf ya.”

Raka menyelip-selip di antara kerumunan siswa Naraya yang berduyun-duyun mau pulang. Hingga sampailah ia tepat di samping sepeda cewek yang dikejarnya.

“Liv, maaf ya gangguin bentar. Aku cuma mau minta maaf ke Dek Nina, bentaaar aja.”

Raka mengeluarkan suara manis plus senyum mautnya, tepat saat Olivia baru buka mulut.

“Tolong…jangan gangguin aku lagi, tolong. Aku nggak kuat lagi, Ka.” rintih Nina, suaranya nyaris nggak terdengar.

Tapi melihat scene ala drama Korea seperti ini, semua siswa yang sedang bergerak pulang langsung terhenyak. Bahkan para penjual cilok, sempol, dan yang lainnya juga ikut memerhatikan.

“Aku cuma mau minta maaf, Dek Nina. Tapi seriusan aku nggak mau mempermalukan kamu. Aku cuma mau kasih tahu faktanya ke semua orang aja.”

“Tolong, Ka, aku nggak peduli. Please berhenti mainin aku, Ka. Aku manusia bukan boneka.”

Nina menggeleng, lalu melanjutkan naik ke sepeda. Tapi Raka memegangi ban belakangnya.

“Aku nggak pengen mainin kamu! Dari awal aku nggak ada niatan jadiin kamu boneka, Dek.” Raka bersikeras.

“Aku benar-benar suka kamu.”

Entah dari mana datangnya. Begitu Raka mengucapkan kalimat terakhirnya, kerumunan di depan gerbang sekolah itu gempar. Banyak sekali cewek yang berteriak-teriak. Bahkan yang cowok ikut memberikan siulan.

Bahkan Olivia yang cuma figuran di scene romantis Raka – Nina, ikut memerah mukanya.

Tepuk tangan terus berlanjut. Nina masih bergeming, nggak menoleh sama sekali ke cowok yang baru saja menembaknya. Tapi tiba-tiba di antara kerumunan, terdengar sebuah suara tajam yang bikin hening seketika.

“Oh, jadi si cassava sekolah mau eksperimen lagi nih ya? Sekarang sama cewek jelek lagi! Keabisan stok cewek cantik buat dimainin ya?”

Adel menyeruak ke depan barisan. Ia mengibaskan rambut panjangnya yang diikal, nggak peduli rambut itu mengenai orang di sampingnya.

Raka yang tadinya memegang erat ban sepeda Nina, melepaskan tangannya dari sana.

Ia membalikkan tubuh, melemparkan senyum mautnya lagi pada cewek super judes yang sedang menantangnya. Tiga puluh senti dari Adel, Raka baru berhenti, membuat wajah keduanya sangat dekat.

“Ciyee…iri ya sama Dek Nina? Maaf ya, aku itu cowok tulen. Aku paham banget gimana membedakan cewek yang cantik dan yang jelek.” bisik Raka, sangat jelas hingga bisa didengar seluruh orang yang ada di sana.

“Dan aku nggak suka cewek yang cantiknya cuma ketolong make-up aja, kaya kamu. Udah jelek, mulut ancur, bahasa Inggris nggak bisa pula. Cassanova, bukan CASSAVA.”

Ledakan tepuk tangan riuh di sana, bercampur sorak dan siulan. Untungnya sekolah mereka nggak ada tepat di pinggir jalan raya. Kalau misalkan ya, pasti jalanannya jadi macet saking gaduhnya suasana di depan gerbang sekolah Naraya.

Tahu dirinya kalah telak, Adel hanya bisa menggigit bibir. Matanya berkaca-kaca, tapi Raka nggak peduli.

Saat Raka memutar badan, Nina sudah lenyap dari hadapannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • renicaryadi

    @elham udah dong om udah updet. Makasih ya udah nungguin. Lagi sakit gigi haha

  • elham

    Miriiip ..... :( skarang aq percaya apa yg q alami ini layaknya cermin...

    kereeen banget kak..
    D tinggu sllu klanjutanya.
    Smoga sllu d beri kesehatan trus..biar bisa nulis karya slanjut e

    Smangat

  • elham

    Sampek Sini masih sama...jdi k ingat ama almrhum..

  • aiana

    udah selesai sampai bag 3, di tunggu updatennya,
    boleh juga mampir di storyku kak...

  • yurriansan

    Awal baca pesanmu udah lucu :D.
    Isi.crtanya juga menarik. Aku finish bca smpe.chapter 3.

    Mmpir juga ya k storyku ku,.tlong krisannya juga :D

Similar Tags
Detik Kesunyian
241      201     3     
Short Story
Tuhan memiliki beribu cara untuk menyadarkan kita. Entah itu dengan cara halus, kasar, bahkan menampar. Tapi peringatan itu yang terbaik, daripada Tuhan mengingatkanmu dengan cara penyesalan.
Dunia Tiga Musim
31      13     0     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
Hello, Troublemaker!
16      8     0     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Her Glamour Heels
290      214     3     
Short Story
Apa yang akan kalian fikirkan bila mendengar kata heels dan berlian?. Pasti di khayalan kalian akan tergambar sebuah sepatu hak tinggi mewah dengan harga selangit. Itu pasti,tetapi bagiku,yang terfikirkan adalah DIA. READ THIS NOWWW!!!!
DarkLove 2
12      5     0     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
Paragraf Patah Hati
37      11     0     
Romance
Paragraf Patah Hati adalah kisah klasik tentang cinta remaja di masa Sekolah Menengah Atas. Kamu tahu, fase terbaik dari masa SMA? Ya, mencintai seseorang tanpa banyak pertanyaan apa dan mengapa.
Teater
140      41     0     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
About Secret Admirer
13      7     0     
Romance
Untukmu yang bernasib sepertiku Hanya bisa menyimpan sebuah nama Selalu menyimpan rasa rindu dan cinta Namun tak bisa memiliki hati dan raganya Menyelami lautan rasa penuh luka Merajut kisah sendiri bersama puluhan rasa dalam diam Berharap dia tahu tanpa kita mengatakannya Hatinya berisik, mulutnya bungkam Selamat menikmati 😃😃 Based on true story 🌃🌃
NADI
23      15     0     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
Perahu Waktu
3      3     0     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu