Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Heilende Magie) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Heilende Magie

(Sihir Penyembuhan)

 

Tidak lama setelah aku bertarung dengan tanaman itu, akhirnya aku berhasil menebas dan mengalahkannya  ketika dia mengigit lengan kiriku.  Memanfaatkan celah ketika aku digigit aku berhasi menebas dan membelah batang dibawah kepalanya. Gigitannya sedikit sakit sih dan darah mengalir dari lenganku, tetapi aku rasa ini tidak terlalu parah.


Setelah dia mati ternyata tubuhnya bergerak keatas dan menjadi lurus seperti sebuah pohon bambu pada umumnya serta kemudian menegang dan mengeras. Cara mati yang aneh.


Kemudian aku memotong batangnya yang menjadi lurus tadi menjadi beberapa bagian dengan pedangku. Hasilnya?

Dugaanku benar, batang bagian atas dekat kepalanya memang berlubang, mungkin sebagai lambungnya. Tapi bagian bawahnya beruas-ruas tertutup. Sehingga akupun mendapatkan tempat minum yang kubutuhkan.


Setelah menbuat 4 tempat minum aku memutuskan untuk mengisinya disungai serta membersihkan luka dan diriku dari darahku sendiri. Sungai ini terlihat  jernih dengan pinggiran landai  berbatu kecil dan tidak terlalu dalam dengan lebar kurang lebih 30 meteran. Sepertinya bagian yang lumayan dalam terletak ditengah-tengah sungai. Tetapi karena airnya sangat jernih sehingga aku bahkan bisa melihat ikan berenang disana.


Setelah selesai membersihkan diri dan menyiapkan air. Akupun menyiapkan api dan memasak makanan.


Tepat ketika aku selesai memasak mereka berdua datang.


Sepetinya mereka berdua sudah mulai akrab sekarang, tetapi Orxsia sepertinya memasang wajah ketidaknyamanan. Apa yang terjadi?


"Hei. Kalian tepat waktu. Mari sini duduk, makanananya sudah matang sekarang."


Melihatku mengatakan itu Orxsia tiba –tiba berlari panik kearahku.


" Tuan. Apakah Anda baik-baik saja? Kenapa tangan kiri Anda berdarah ? Apakah ada musuh menyerang?" Dengan panik Orxsia bertanya kepadaku setelah melihat darah mengalir dari lengan kiriku.


Meskipun sudah kubersihkan tetapi aku membiarkan darah tetap mengalir disana untuk menutup luka ku dengan sendiri. Aku menjelaskan bahwa tadi aku berniat mengambil minum dan bertemu dengan tanaman aneh yang dapat menyerangku. Karena aku pikir tubuhnya dapat dibuat untuk tempat minum maka akupun  memutuskan untuk mengalahkannya. Dia berhasil mengigit lengan kiriku tetapi aku juga berhasil membunuhnya. Dan berusaha menenangkan Orxsia. Setelah dia tenang giliran Elf menyebalkan itu yang panik.


"HEI!! bukankah itu tanaman Beiber (Moster pengigit)? Bagaimana kau dapat mengalahkannya? Bahkan kami para Elf memilih menghindarinya dan enggan berurusan dengan moster  itu. Monster yang dewasa dapat tumbuh sekitar 7 meter kau tahu? Dan dia dapat menyemburkan gas beracun. Meskipun yang kau lawan masih belum dewasa dan belum bisa menyemburkan racun, tetapi tetap saja bahkan untuk monster yang masih anak-anak, senjata panah tidak mempan kepadannya dan Elf biasa jarang bisa mengalahkannya walaupun monster itu masih dihitung kelas anak-anak." Dengan panik dan serasa tidak percaya Luxiria bertanya kepada Glen.


"Sudah..Sudah, toh aku sudah berhasil mengalahkannya kan. Mari lupakan dan makan." Aku berusaha mengatakan hal itu dengan keren, tetapi faktanya, 


"Apa-apaan yang barusan dia katakan? Itu tanaman adalah monster yang  masih dihitung anak-anak? Apakah monster itu memang  sekuat itu? Yah mengingat fakta bahwa gigitannya lumayan menyakitkan untuk seukuran anak-anak aku bisa percaya bahwa yang dewasa benar-benar menakutkan. Untuk sekarang aku bersyukur karena bertemu dengan yang berukuran anak-anak. Tapi lain kali aku tidak boleh ceroboh dan ada baiknya untuk menghindari monster tanaman yang lebih dewasa." Aku memikirkan itu dan mulai berkeringat dingin.


Setelah tenang kamipun mulai makan.


''Enak! Aku tidak menyangka kau dapat memasak makanan seenak ini. Padahal kau tidak menggunakan bumbu apapun."


"Yah aku memang lumayan ahli memasak, selain itu aku juga punya skill memasak, tetapi karena aku tidak tahu tanaman mana yang dapat aku gunakan sebagai bumbu jadi aku tidak menggunakan bumbu apapun."


Sudah lama aku tidak dipuji oleh seorang wanita, jadi aku sedikit merasa malu dan tersanjung secara bersamaan.


Ketika aku memikirkan hal itu aku teringat dengan teman-temanku Alex dan Andre.

Mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan mereka lagi, tapi apay ang sedang mereka lakukan sekarang ini ya? Aku jadi merasa nostalgia.


Setelah selesai makan aku memutuskan melihat dan memakan sedikit tanaman obat untuk kuanalisis rasanya. Saat nostalgia tadi aku teringat bahwa aku memiliki suatu skill atau apalah itu bernama Poison Netralish, dari namanya kemungkinan ini adalah kemampuan untuk menentralkan atau meniadakan racun, sehingga kemungkinan besar racun tidak mempan padaku.

Tetapi tetap saja, karena itu aku tidak dapat membedakan mana racun dan mana obat. Jadi Setelah makan beberapa tanaman obat ini, aku kemudian meminta sistem untuk menganalisisnya. 


Aku sebenarnya iseng bertanya kepada sistem siapa tahu dia dapat membantuku menganalisisnya, dan ternyata dia benar-benar bisa menganalisisnya.Tahu gitu dari dulu aku meminta dia untuk menganalisis setiap tanaman yang kutemui, tapi yasudah lah.

[ Jawaban. Tanaman Hiporeg. Efek: penyembuhan. Tanaman Hipostam. Efek: Penambah stamina. Tanaman Hiponam. Efek: pemulihan Mana. Tanaman Helenan Efek: pemulihan jiwa. ]

 Jadi mereka berhasil menemukan 4 tanaman yang berbeda kah. Dan keempat tanaman itu memiiki rasa yang berbeda-beda. Mereka berasa seperti rasa rempah-rempah. Mungkinkah tanaman itu dapat kubuat menjadi bumbu? Mungkin nanti akan kucoba.

"Bagus seperti nya kalian menemukan tanaman yang sangat berharga. Aku terkesan denganmu Orxsia karena berhasil mematuhi perintahku. Aku juga sangat terkean padamu Luxia karena telah mengetahui tanaman yang sangat berharga seperti ini" aku memuji mereka berdua.

"Terima kasih banyak Tuan Glen. Saya sangat senang telah mendapatkan pujian dari Anda" Orxsia tersenyum dengan tulus dan merasa sangat senang atas pujianku.

"Ka-kau.. Aku tidak butuh pujianmu. Aku mendapatkan pengetahuan ini dari temanku yang tengah terbaring disana." Bertolak dengan apa yang diucapkannya sepertinya mukanya berubah sedikit merah dan senyum kecil terbentuk dibibirnya. Mungkin dia masih marah padaku karena mencicipi tanaman obat yang  seharusnya untuk teman-temannya.

"Lalu bagaimana caranya kau menggunakan tanaman obat ini? Apakah kau hanya tahu tanaman ini tanpa tahu cara menggunakanya?"

"AKU TAHU CARA MENGGUNAKANNYA! Aku pernah melihat dan diajari temanku untuk membuat obat tradisional Para Elf yang sederhana. Jadi jangan meremehkanku!!" dia dengan marah membentakku.

"Baiklah.. Baiklah.. cepat lakukanlah."
Kemudian dia mengambil daun dari tanaman itu, meremasnya dan menaruh diatas kepala Elf perempuan yang tengah terbaring sembari mengucapkan mantra.

« Oh Fee, Barmherzigkeit, heile die Seele und den Körper eines kranken Menschen mit deiner Barmherzigkeit, bring Frieden in seine Seele, bring dein heiliges Wasser in seinen Körper und heile alles. »
"(Wahai ibu peri yang penuh belas kasihan.Sembuhkanlah jiwa dan tubuh orang yang sedang sakit ini dengan rahmatmu.Bawalah kedamaian kedalam jiwanya.Bawalah Air sucimu untuk tubuhnya.Serta sembuhkanlah semuanya) " 
Aku mendekat kepadanya dan  melihatnya dengan seksama. 

Pemberitahuan.Skill Learn telah diaktifkan.Apakah anda ingin mempelajarinya?.Ya atau tidak?. 
Tentu saja aku tertarik dan ingin mempelajarinya.Jadi (YA).

Rupanya dia menyadari kalau aku sedang melihatnya. Mukanya berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Tetapi dia tetap melanjutkan membaca mantra yang lumayan panjang lalu tiba-tiba tangannya sedikit bercahaya dan muncul lingkaran sihir dibawahnya.Setellah dia mengucapkan kalimat terakhir dari mantranya sebuah air hijau menetes dari tangannya dan terjatuh kebawah melewati lingkaran sihir, setelah melewat ilingkaran sihir itu airnya  berubah jadi biru muda. Kemudian menempel diatas dahi elf itu berbentuk seperti air raksa. Tak beberapa lama air itu meresap kedalam tubuh elf itu dan tubuhnya mulai bersinar. Namun sinar itu kemudian meredup dan menghilang.


"Apakah berhasil?" aku lebih  mendekat lalu bertanya kepadanya.


"Ja-jangan mendekat kau membuatku tidak bisa berkosentrasi" dia mendorongku menjauh.


"Jadi gagal? Apakah prosesnya gagal?''


"  Tidak. Aku memang pemula dalam mantra penyembuhan jadi hanya ini yang dapat kulakukan.kita akan membutuhkan beberapa kali lagi untuk berhasil.aku memang payah"


"   Kau hebat kok. Yah karena kau masih pemula jadi kau harus berlatih dan belajar lebih keras."

"Ti-tidak . Aku tidak membutuhkan pujianmu!" tiba-tiba mukannya tambah merah dan dia berpaling menghindar tatapanku.

Kenapa sih dia ini? Apakah kalimatku salah? Yah sudahlah..
 
Ngomong-ngomong karna baju anti peluruku sudah sobek-sobek dan tidak layak dipake jadi aku melepaskannya.dan hanya memakai baju dalam lengan pendek yang berwarna hitam.
Saat aku melihat tubuhku dia air aku baru menyadari kalau tubuhku benar benar berubah jadi kecil layaknya pemuda berusi tujuh belas tahun.

Setelah pengobatan selesai, aku pun memutuskan bahwa kita harus bergerak kearah tenggara menyusuri sungai. Mungkin saja akan ada desa dihulu sungai ini.Saat aku memberitahunkan keputusan ini kepada luxia bahwa dia berhak memutuskan untuk mengikuti kami atau berpisah dengan kami.Dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti kami karena mungkin saja desa yang kami temui itu memiliki obat penyembuh bagi kedua temannya. Perjalanan pun dimulai…

 

Suka cerita ini? 

Penasaran kelanjutannya?

Dukung penulis dengan memberi 👍 serta review ⭐ nya ya🙏🙇

Agar cerita ini makin bisa Naik peringkat dan Lebih dikenal..
Thanks😆

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Galang dan Refana
10      10     1     
Short Story
“Untuk apa kita diciptakan di dunia? “ seorang gadis yang sudah cukup lama ku kenal mengajukan sebuah pertanyaan. Ia melemparkan pandangan kosongnya ke sebuah dimensi ruang. Tangannya yang dipenuhi perban memeluk lutut seolah tangah melindungi tubuh dan jiwa rapuhnya
Ksatria Dunia Hitam
11      11     0     
Short Story
Dia yang ditemui bersimbah darah adalah seorang ksatria dunia hitam yang kebetulan dicintainya
Di Semesta yang Lain, Aku mencintaimu
13      13     0     
Romance
Gaby Dunn menulis tulisan yang sangat indah, dia bilang: You just found me in the wrong universe, that’s all, this is, as they say, the darkest timeline. Dan itu yang kurasakan, kita hanya bertemu di semesta yang salah dari jutaan semesta yang ada.
SALAH ANTAR, ALAMAKK!!
595      455     3     
Short Story
EMMA MERASA BOSAN DAN MULAI MEMESAN SESUATU TAPI BERAKHIR TIDAK SEMESTINYA
SERENA (Terbit)
316      176     0     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Let it go on
936      681     1     
Short Story
Everything has changed. Relakan saja semuanya~
Life
12      12     0     
Short Story
Kutemukan arti kehidupan melalui kalam-kalam cinta-Mu
Seseorang Bernama Bintang Itu
297      224     5     
Short Story
Ketika cinta tak melulu berbicara tentang sepasang manusia, akankah ada rasa yang disesalkan?
Kenzo Arashi
54      35     0     
Inspirational
Sesuai kesepakatannya dengan kedua orang tua, Tania Bowie diizinkan melakukan apa saja untuk menguji keseriusan dan ketulusan lelaki yang hendak dijodohkan dengannya. Mengikuti saran salah satu temannya, Tania memilih bersandiwara dengan berpura-pura lumpuh. Namun alih-alih dapat membatalkan perjodohannya dan menyingkirkan Kenzo Arashi yang dianggapnya sebagai penghalang hubungannya dengan Ma...
Melody Impian
393      281     3     
Short Story
Aku tak pernah menginginkan perpisahan diantara kami. Aku masih perlu waktu untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaanku padanya tanpa takut penolakan. Namun sepertinya waktu tak peduli itu, dunia pun sama, seakan sengaja membuat kami berjauhan. Impian terbesarku adalah ia datang dan menyaksikan pertunjukan piano perdanaku. Sekali saja, aku ingin membuatnya bangga terhadapku. Namun, apakah it...