Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Lärm am Nachmittag) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

KERIBUTAN DISORE HARI


" Kau monster, menjauh dari Tuan putri!!"


" Tuan putri, segera menjauh darinya! Atau kau akan dimakan oleh Orc itu"


"Cepat lepaskan kami kau Orc bajingan!!"


"Tenanglah kalian berdua!! Dia tidak akan menyakiti kalian jika kalian tidak melawan.. Yang lebih penting bagaimana kalian bisa sembuh secepat ini? Bukankah sebelum kutingggalkan kalian masih tertidur? Aku tidak percaya bahwa mantra penyembuh ku cukup kuat untuk menyembuhkan kalian. Jadi bagaimana kalian bisa bangun?"


"BERISIK.. Aku yang menyembuhkannya... Jadi diamlah,.. Aku mau tidur!!" Aku terbangun gara-gara suara berisik mereka, Dan masih dengan menutup mataku aku berteriak kepada mereka. kemudian melanjutkan tidurku.


Sepertinya berhasil.. mereka sudah tidak berisik lagi...


"Seperti kata Tuanku, sebaiknya kita diam dan tidak menganggu beliau tidur."


"Apa katamu? Orc  rendahan sepertimu berani memerintah kami?"


"Sadari derajatmu Orc rendahan!!"


Ah sial mereka berisik lagi_-


"Cukup!! Kalian berdua, diamlah!! Orxsia, Jika mereka mengeluarkan kata-kata tidak perlu lagi segera seret dan lempar mereka berdua keluar, mengerti!!" Aku yang sudah kesal dan kehilangan mood untuk tidur bangkit dan memerintahkan hal itu ke Orxsia.


"Baik Tuan." Mendengar jawaban Orxsia, mereka berdua pun terdiam.


(Hap'') Tiba-tiba Luxia memeluk ku dengan erat.


"Hei, Apa-apanya ini?"


"Terima kasih... Terima kasih banyak Glen. Se-selain sifat menyebalkan mu.. kau itu benar-benar bisa membuatku takjub...Terima kasih telah menyembuhkan mereka berdua." Dengan menangis dia memelukku semakin erat.


"Yah...Kau berlebihan Luxi... Aku Tidak..."


Tunggu..Tinggu dulu... Jangan memelukku dengan erat... Aku bisa merasakan sesuatu dibagian dadaku.. sialan... Begitu lembut dan terasa kenyal....Tidak.. aku tidak boleh berpikir kotor...Tapi entah kenapa aku malah teringat sensasi yang kurasakan pagi tadi.. sialan.. untukku yang masih perjaka ini tentu saja adalah pukulan yang telak.


Entah disadari atau tidak. Tapi pelukannya makin erat kepadaku.. Disampingku kenik-tidak.. sesak nafas yang kuderita.. yah ini lumayan nyaman.


"Hei kau berlebihan tahu..." 


Mendengar ku yang mengatakan hal itu Luxia hanya menggelengkan kepalanya. Pasti mereka adalah teman yang berharga hingga dia begitu senang saat melihat mereka sembuh.


"Yah aku tahu kalau mereka adalah temanmu yang sangat berharga... Tapi bisakah kau lepaskan aku? Apa kau tidak malu dilihat teman-teman mu menangis?  Aku Tidak bisa bernafas... Selain itu aku bisa merasakan dadamu lagi loh...Itu begitu menelanku..ugh.." 
Mendengar ku mengetakan hal itu ,dia segera melepaskan dan mendorongku.


"Sialan kau Glen.. kau menghancurkan suasana bagus tadi." Dia mengatakan itu, tapi entah mengapa aku merasakan dia tidak berusaha mengejekku, aku malah merasakan sebuah senyuman terpancar darinya.. dan itu terasa tulus..


"Terima kasih" dia berkata dengan lirih kemudian berbalik ke arah teman-teman nya yang sedang dipegang oleh Orxsia.


"Kalian Tenanglah... Mereka bukan orang jahat.. yah walaupun orang disana itu mempunyai sifat seperti penjahat.. tapi aku jamin dia sebenarnya baik kok, jadi bisakah kalian tenang? Orxsia bisa kau lepaskan mereka?"


"SIAPA YANG KAU MAKSUT PENJAHAT!!"
Mengabaikan teriakan ku dia tetap berdiri menghadap mereka. Mereka pun menjawab,


"Baiklah putri. Kami a-akan tenang."


"Jika putri percaya mereka, maka saya pun akan mempercayainya."


Akhirnya mereka berdua di bebaskan oleh Orxsia.


Tapi beneran deh. Mereka mengabaikan ku?


'' Bagus kalau kalian sudah tenang! Mari kalian Perkenalakan diri masing-masing. Pertama orang besar yang memegang kalian itu bernama Orxsia, dia Merupakan bawahan orang dibelakang ku ini." 


Luxia memperkenalkan Orxsia kepada kedua temannya itu sembari menunjuk kearah ku yang berada dibalakangnya.


"Hei! Aku rasa kau akan memperkenalkan diriku dengan seenaknya. Jadi biar ku perkenalkan diriku sendiri. Namaku Glen Indera, aku yang telah menyelamatkan kalian semua. Jadi kalian harus berterima kasih atas kebaikan ku dan hormati aku...-_-...  Oh ya.. Apa kau tahu ? Kami adalah sepasang kekasih loh.." Karna jengkel dengan tatapan tidak percaya mereka bahwa aku yang telah menyelamatkan mereka, akhirnya aku iseng mengucapkan itu sembari merangkul Luxia yang berada didepanku.


"Eh..eh? Ke-kekasih? Apa yang kau bicarakan Glen? Jangan buat orang salah paham lagi!! Cepat jelaskan Candaanmu ke mereka!!" Seolah baru mengetahui makna dari apa yang kuucapkan, Luxia segera melepas rangkulan ku dan memegang pundakku, dia menggoyangkan tubuhku..


"Ja-jadi putri sudah mempunyai kekasih? Baguslah." Elf wanita itu mengucapkan itu sembari matanya berkaca-kaca.


"Sebenarnya aku kecewa karena pilihan putri adalah manusia seperti dirinya, tapi melihat putri bahagia aku ikut bahagia." Elf pria ikut berbicara dengan nada yang entah bagaimana terdengar kecewa.


"Jadi itu yang terjadi antara kalian berdua. Tuan, saya ikut bahagia atas Anda dengan Elf wanita ini. Semoga Tuan lekas memberikan Tuan muda untuk saya asuh." Orxsia ikut-ikutan menyuarakan pendapatnya atas guyonanku.


Hei? Bukankah Kalian terlalu menganggap ini serius! Lagian,  bukankah terlalu cepat Untuk membuat bayi? Lagipula mana mau aku kalo sampai anakku diasuh oleh laki-laki seperti mu!! Bukankah lebih cocok untuk diasuh ibunya atau pelayan wanita? 


Aku memikirkan itu ketika Luxia berhenti menggoyangkan tubuhku dan sama-sama terdiam ketika melihat reaksi mereka.


"Hei Luxia... Bukankah mereka terlalu menanggapi serius guyonanku." Aku secara pelan mengucapkan itu kepada Luxia.


"Ka–kau bodoh Glen! Lihat perbuatanmu... Kau harus bertanggung jawab dan menjelaskan kepada mereka!!" Luxia terus saja kembali menggoyangkan badanku sembari menyatakan pernyataan untukku bertanggung jawab atas ucapanku.


"u u o B-Baiklah, berhenti mengoyanku.. Terima kasih... Seperti yang diucapkan Luxia, aku akan bertanggung jawab atas perbuatan dan ucapanku. Sekarang, apa kalian punya rekomendasi nama yang bagus?.."
Mendengarku mengucapkan hal itu, Elf wanita dan Orxsia terlihat semakin berbinar matanya, sementara Elf pria itu entah bagaimana terlihat murung.


"Ka-Kau bajingan Glen! Kau semakin membuat keadaan makin rumit!Dengar! Bukan tanggung jawab itu yang kami maksut, Yang aku maksut itu penjelasan. Lagian kita tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang kalian pikirkan."


"H..he.. apa kau tidak ingat apa yang kita lakukan tadi pagi.. yang kita tertangkap basah oleh ketua de..ugh" kata-kataku terhenti ketika Luxia mulai mencekik leherku dengan muka merahnya.


" Kau benar-benar bajingan Glen. Sampai kapan kau buat keadaannya makin rumit? Jika kau tidak dapat diam, maka akan ku buat kau diam untuk selamannya." Dengan mata berkaca-kaca dia mengucapkan itu sembari mencekik ku.


"A...am..pun uh" Sial dia beneran berniat membunuhku nih.


"Cukup Nona Luxia, sebaiknya anda hentikan itu sebelum Tuan Glen beneran mati. Pikirkanlah anak dikandungan anda jika terlahir tanpa ayah" Orxsia mengatakan itu sembari memegangi Luxia.


 Aku yang lepas dari cekikannya terjatuh lemas. Leherku benar benar sakit.


"Aku setuju dengan Orc ini, Pikirkanlah hal itu Putri. Sebaiknya anda tenang dulu!" Si cewek Elf ikut-ikutan menenangkan Luxia.


"Uhuk..uhukk..Wahh gawat nih! Sepertinya tidak lucu jika aku bilang ini cuma candaan. Bisa-bisa bukan hanya Luxia yang membunuhku, tapi mereka semua akan berkoalisi untuk melakukan hal itu, anjir karena terlalu asik mengerjai Luxia malah kejebak kondisi seperti ini." Aku memikirkan berbagai hal ketika melihat keseriusan Mereka bertiga dalam menenangkan Luxia.


"Wah-wah Sepertinya sudah mau sore. Aku pergi mencari bahan makanan dulu ya. Orxsia setelah selesai, nanti susul aku ya!" dengan kecepatan kilat aku meninggalkan mereka bertiga yang masih ribut.


"Sialan kau Glen, kau mau melarikan diri!!" Luxia terus saja meronta-ronta untuk lepas dari Orxsia dan hendak mengejarku.

.

.

Note: Maaf,  Kata-katanya terlalu vulgar ngk ya? Kalau misalkan terlalu vulgar nanti akan saya ganti.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Ballistical World
262      131     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Moment
5      5     0     
Romance
Rachel Maureen Jovita cewek bar bar nan ramah,cantik dan apa adanya.Bersahabat dengan cowok famous di sekolahnya adalah keberuntungan tersendiri bagi gadis bar bar sepertinya Dean Edward Devine cowok famous dan pintar.Siapa yang tidak mengenal cowok ramah ini,Bersahabat dengan cewek seperti Rachel merupakan ketidak sengajaan yang membuatnya merasa beruntung dan juga menyesal [Maaf jika ...
Kesempatan
362      208     0     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
Cincin dan Cinta
1105      682     22     
Short Story
Ada yang meyakini, jika sama-sama memiliki cincin tersebut, kisah cinta mereka akan seperti Vesya dan Zami. Lalu, bagaimanakah kisah cinta mereka?
Sebuah Kisah Tentang Dirinya
38      24     0     
Romance
Setiap orang pernah jatuh cinta dan mempunya ekspetasi tinggi akan kisah percintaannya. Namun, ini adalah kehidupan, tak selalu berjalan terus seperti yang di mau
Titisan Iblis
10      10     0     
Romance
Jika suatu saat aku mati, aku hanya ingin bersamamu, Ali .... Jangan pernah pergi meninggalkanku..... "Layla "
Until The Last Second Before Your Death
286      226     4     
Short Story
“Nia, meskipun kau tidak mengatakannya, aku tetap tidak akan meninggalkanmu. Karena bagiku, meninggalkanmu hanya akan membuatku menyesal nantinya, dan aku tidak ingin membawa penyesalan itu hingga sepuluh tahun mendatang, bahkan hingga detik terakhir sebelum kematianku tiba.”
KAMU MILIKKU
721      493     8     
Short Story
Apa yang tidak diucapkan, tidak berarti tidak berada dalam hati.
Nightmare
8      8     0     
Short Story
Malam itu adalah malam yang kuinginkan. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan dan bernyanyi bersama di taman belakang rumahku. Namun semua berrubah menjadi mimpi buruk. Kebenaran telah terungkap, aku terluka, tetesan darah berceceran di atas lantai. Aku tidak bisa berlari. Andai waktu bisa diputar, aku tidak ingin mengadakan pesta malam itu.
Ternyata...
13      12     0     
Short Story
Kehidupan itu memang penuh misteri. Takdir yang mengantar kita kemanapun kita menuju. Kau harus percaya itu dan aku akan percaya itu. - Rey