Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Kegelapan dan Keputusasaan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Sial. Kegelapan ini lagi. Apakah aku sudah mati lagi? Begitu lemah kah aku sampai mendapatkan kematian 2 kali secepat ini? 

Ditengah kegelapan yang kurasakan saat ini, aku hanya bisa memikirkan kesalahan terbesar yang kulakukan. 

Aku terlalu meremehkan lawanku! Akibat dari itu kini  hal ini terjadi.  Kegelapan benar-benar menyelimutiku. Untuk melihat kedua tanganku saja aku tidak bisa. Bahkan aku ragu, apakah aku sudah membuka mataku? Tetapi yang lebih mengerikan bukan hanya itu,kini bahkan aku tidak dapat merasakan semua inderaku. Rasanya seolah tubuhku sendiri tidaklah ada.

Sesal? Yah kurasa tidak ada gunanya juga menyesali sesuatu yang sudah sangat terlambat begini. Sekarang  yang sedang kupikirkan bukanlah rasa sesal itu, melainkan sampai kapan aku mengalami kegelapan ini? Apakah tidak ada yang dapat kulakukan?

Mengingat lebih jauh, bukankah sebelum aku mati, luxiria berusaha menolongku saat wanita brengsek itu hendak memengalku? Apa yang terjadi selanjutnya?    Kuharap dia tidak apa, mengingat sekilas aku juga melihat Orxsia berhasil menangkap wanita itu.

Memikirkan itu semua benar-benar membuat kepalaku pusing, Namun tidak lama berselang, aku melihat sebuah cahaya dikejauhan. Cahaya kecil itu seperti bergerak mendekatiku dan semakin lama semakin besar, hingga akhirnya cahaya yang menyilaukan itu menabrakku seolah hendak memakanku.

“Huh? Apa yang terjadi? Ouch. Darah? Kenapa perutku berlubang dan penuh darah? Ada apa dengan rasa sakit ini? Huh? Bukankah ini saat sebelum aku mati? Apa yang terjadi!!” 

“ Rupanya kau masih bisa mengoceh! Baiklah akan kubungkam mulutmu dan kuhilangkan rasa sakitmu!!” 

Seolah menyadarkan aku dari lamunanku, wanita brengsek itu mengayunkan senjatanya berusaha memengal kepalaku.

Kenapa adegan ini terjadi lagi? 

Bukannya memejamkan mata, kini aku memandang  wanita yang mengayunkan pedangnya itu dengan tampang kebingungan. Bukannya aku tidak takut  akan ayunan pedangnya yang hendak mengenai leherku, namun kebingunganlah yang lebih menguasaiku.

“Clang”

“Lu… xi?” 

Kenapa lidahku menjadi terbata saat ini?

“ Apa yang hendak kau lakukan? Bukankah kau Lihat dia sudah menyerah? Kenapa kau ingin membunuhnya?”

“Kau bilang kenapa? Bukankah dia perampok?”

“Dia bukankah perampok!"

“Hem, Jadi begitu. Kau kekasihnya rupanya. Tapi percuma, dia akan mati juga. Sebaiknya kau menyerah saja!" Wanita ber-armor itu menyuarakan suaranya walaupun masih dalam kuncian Orxsia.

“DIAM!! Cepat bawa dia pergi Orxsia, sebelum aku bunuh dia ditempat ini!"

“Seolah kau dapat melakukannya saja. 【« wahai dewi air yang pengasih. Rubahlah airmu menjadi pisau yang memotong pendosa ini menjadi dua.Water Blade»】”

Sebuah semburan air muncul dari bawah diantara posisi orxsia dan wanita itu. Tanpa sempat menghindar, air itu berhasil memotong kedua tangan orxsia yang tengah memegang wanita itu juga beberapa rambut wanita itu ikut terpotong. Tanpa membuang waktu, wanita itu berbalik dan dengan pedangnya wanita itu menebas leher Orxsia dengan cepat. Kepala orxsia lepas dan darah hijau mengalir kebawah dari lehernya, tubuhnya pun ambruk dan kejang-kejang. Setelah melakukan itu, wanita itu mengibaskan pedangnya untuk menghilangkan darah orxsia yang menempel di bilah pedang itu.

“Apa? Orxsia!!”

Melihat hal itu, semua kebingungan dalam diriku lenyap. Kini, kebingungan itu berubah menjadi rasa takut yang amat mendalam. Faktor dari rasa takut itu bukanlah wanita yang barusan membunuh Orxsia, melainkan dari wanita yang kini berada didepanku, tidak lain dia adalah Luxia. 

Dengan sisa kekuatanku, aku berusaha bangkit mati-matian. Namun percuma, tubuhku benar-benar sudah tidak dapat kugerakan. Bahkan akibat dari gerakan yang aku paksakan ini, luka di perutku makin menegang dan darah mengalir begitu deras. Rasanya benar-benar menyakitkan.

“Luxi, Aku mohon! Pergilah! Aku sudah percuma untuk diselamatkan. Selamatkan dirimu sendiri! Aku mohon pergilah! Aku mohon!” Dengan sisa kekuatanku, aku berusaha mengatakan itu.

Pandanganku mulai terasa kabur dan nafaskupun terasa amat berat dan menyakitkan.

“Apa yang kau bicarakan? Bukankah kita ditakdirkan bersama? Jika kau memang ditakdirkan untuk mati, maka aku akan mati bersamamu! Jangan meremehkan kekuatan Seorang Elf! Aku Tidak akan menyerah! Glen.” Luxia mengakhiri kalimatnya sembari tersenyum ke arahku.

Tapi, seolah berlainan dengan apa yang barusan dia katakan, kini walaupun dengan kaburpun aku melihat tangannya sedikit gemetaran. Dia pasti tahu, bahwa orang yang dapat mengalahkan Aku dan Orxsia bukanlah orang yang dapat dianggap remeh. Tapi dia tetap berusaha berdiri didepanku untuk melindungiku.

SIAL! Kata-katanya bukanlah menenangkanku, melainkan malah membuatku semakin ketakutan. Oleh karena itu, aku tetap berusaha mengerakan tubuhku mencoba bangkit.

“Aku tidak peduli dengan percintaan bodoh kalian! Namun, jika kau mencoba mengganguku dan melindunginya, maka kau juga harus dihabisi!” 

“Clang.. Clang.. ” Kedua pedang mereka beradu.

Wanita itu mulai menyerang Luxia. Walaupun kekuatan Wanita itu telah melemah dan dala kondisi kelelahan, namun  wanita itu sepertinya masih cukup punya energi untuk bertarung dengan Luxia. Disisi Lain, omongan Luxia tentang kekuatan Ras Elf bukanlah sebuah omong kosong. Dengan bakat kelincahan alaminya dia mampu terus menerus menghindari serangan wanita itu dan mendaratkan serangan juga. Harus kuakui untuk segi kelincahan Luxia lebih baik dariku. Namun tetap saja, Untuk segi kekuatan Luxia benar-benar tidaklah unggul. Luka yang diberikan luxia tidaklah terlalu dalam.

Kini, Luxia berhasil memojokan wanita itu dengan terus-terusan menyerangnya. Namun seolah berlawanan dengan keadaan yang menguntungkan itu. Tiba-tiba..

JLEB 

Perut  bagian atas Luxia tertembus bilah pedang.

“Sepertinya kau terlalu asik menyerang hingga membuka celah pertahananmu begitu lebar. Dasar amatir.” Ucap wanita itu sembari menarik pedangnya.

“ Uhuk” Luxia Mengeluarkan batuk darah dari mulutnya dan ambruk ke depan.

Berlainan dengan tubuhku yang dapat bertahan hingga sejauh ini, sepertinya tubuh Luxia tidaklah sekuat itu.

Aku Yang melihat itu benar-benar putus asa. Aku berusaha mengerakan tubuhku dengan paksaan, namun hasilnya tubuhku malah ambruk ke depan dengan wajah menghadap ke depan kearah Luxia. Merangkak pun tidak dapat kulakukan. sial.. sial .. sial.. kenapa aku begitu lemah!!

“Jan.. gan! K-Kumohon Hen.. tikan!! Cukup bunuh aku saja!” Dengan memohon penuh keputus-asaan sembari bercucuran air mata aku berusaha memohon  atas nyawa luxia ketika aku melihat wanita itu menaruh ujung bilah pedangnya tepat diatas leher Luxia.

“…”

“G-G..len..”

Jlebb..

Pedang itu menusuk leher Luxia, aliran  darah mulai merembes dan mengalir dibawahnya. Pipi Putih Luxia kini berubah warna menjadi merah akibat genangan darah itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
L for Libra [ON GOING]
159      64     0     
Fantasy
Jika kamu diberi pilihan untuk mengetahui sebuah kenyataan atau tidak. Mana yang kamu pilih? Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Claire. Dirinya menghadapi sebuah kenyataan yang mengubah hidupnya. Dan setelahnya, dia menyesal telah mendengar hal itu.
PROMISES [RE-WRITE]
75      50     0     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
Noterratus
61      31     0     
Mystery
Azalea menemukan seluruh warga sekolahnya membeku di acara pesta. Semua orang tidak bergerak di tempatnya, kecuali satu sosok berwarna hitam di tengah-tengah pesta. Azalea menyimpulkan bahwa sosok itu adalah penyebabnya. Sebelum Azalea terlihat oleh sosok itu, dia lebih dulu ditarik oleh temannya. Krissan adalah orang yang sama seperti Azalea. Mereka sama-sama tidak berada pada pesta itu. Berbeka...
MONSTER
81      37     0     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
HER
8      8     0     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
Time Travel : Majapahit Empire
630      237     0     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
KETIKA SEMUA DIAM
8      8     0     
Short Story
Muhammad Safizam, panggil saja Izam. Dilahirkan di kota kecil, Trenggalek Jawa Timur, pada bulan November 2000. Sulung dari dua bersaudara, memiliki hobby beladiri \"Persaudaraan Setia Hati Terate\". Saat ini menjadi seorang pelajar di SMK Bintang Nusantara School Sepatan Tangerang, prog. Keahlian Teknik Komputer & Jaringan kelas 11. Hub. Fb_q Muhammad Safizam
CHERRY & BAKERY (PART 1)
55      36     0     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah
7      7     0     
Short Story
Sobara adalah anak SMA yang sangat tampan. Suatu hari dia menerima sepucuk surat dari seseorang. Surat itu mengubah hidupnya terhadap keyakinan masa kanak-kanaknya yang dianggap baginya sungguh tidak masuk akal. Ikuti cerita pendek Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah yang akan membuatmu yakin bahwa masa kanak-kanak adalah hal yang terindah.
Love in the Past
312      257     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.