Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Kalung Biru Saphire) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

"Maaf membuatmu menunggu"

Luxia berjalan masuk dengan membawa semangkuk bubur gandum dan menyerahkan kepadaku.

"Tidak apa-apa, terima kasih. Kelihatanya lezat, aku makan ya.. " Setelah mengunyah beberapa sendok, akupun melanjutkan,

" Emm rasanya ada campuran tanaman penyembuh ya? Ini enak. Kau mau?" 

Aku menyodorkan sendok kayu berisi bubur ke Luxia.

"Tidak, kau habiskan saja biar cepat sembuh!.. iya, ini tadi aku beri tanaman Hipogrip sebagai bumbu."

" Kau ternyata pandai memasak Luxi. Kalau begini, rasanya aku mau makan makananmu setiap hari! "

"M-Memakan...Setiap hari? I-Itu berati... Istri?" Dengan pelan luxia berbicara sendiri. Telinga panjang dan mukannya berubah jadi sedikit memerah.

"Hey... kau bicara apa? Aku tidak terlalu mendengarmu!"

"Ti-tidak... Tidak ada." Luxia berusaha mengeleng dan mengipas-ngipaskan tangannya secara berlebihan.

"Hei ayolah! Bukankah tadi ada kata istri? Apakah kau ingin aku meminangmu?"

"Eh? Em apa itu meminang?"

" Kau tidak tau? Maksutku aku ingin menjadikanmu istriku!''

''Eh??"

Akupun menaruh piring buburku kemudian memegang tangan luxia.

"Luxia? Maukah kamu menjadi istriku?"

"Hah?? Apa kau sedang becanda? Ini tidak lucu!"

"Bercanda? Apakah aku seperti bercanda? Lihatlah mataku! Apakah ada ketidakseriusan dimata ku?"

"T-Tapi kenapa begitu mendadak?  Bukankah kita baru bertemu beberapa bulan yang lalu?"

"Kenapa? Aku juga tidak tau. Aku hanya merasa dan merasa sangat takut kehilanganmu semenjak aku terbangun. Kesedihan menyelimutiku, ketakutan ini begitu besar. Aku bahkan tidak tau apa yang sebenarnya kurasakan ini. Yang kutahu aku mencintaimu luxi, dan aku bermaksud menjadikanmu istriku!"

Mendengar ucapanku mata luxia sedikit berkaca-kaca. Seolah berpikir sejenak, kemudian luxia membalas mengengam tanganku dan berkata dengan lirih,

"A-Aku Juga.."

"Juga? Kau juga mencintaiku?"

Tanpa berkata apapun luxia hanya mengangguk lirih.

" Apakah kau mau menjadi istriku?"

Sekali lagi dia hanya mengangguk lirih.

Hatiku serasa sangat ringan saat ini. Melupakan rasa sakit diperutku aku memeluk luxia.

"Em Ah, Glen?? Ingat kondisimu!! Bukankah perutmu masih terluka?"

"Tidak apa-apa. Sakitnya tidak berasa kok.''

Memang benar, ini terasa nyaman. 
"Ah" aku teringat sesuatu. Melepaskan luxia akupun berusaha menjangkau laci meja disamping kiri, namun tidak bisa, perutku terasa sedikit sakit. Apa karna aku terlalu banyak bergerak.

'' Luxi? Bisakah kamu ambilkan sesuatu dilaci nomor dua di sana?"

"Disini? Buku?"

"Tidak-tidak, coba periksa dibawah buku itu!"

"Baik. Ini? Kalung?"

'' iya. Bagaimana kalung itu menurutmu?"

"Ini sangat cantik, dan warna biru ini sangatlah indah dan terasa murni."

''Begitukah. Kalau begitu pakailah! Kalung itu untukmu.''

"Eh? Benarkah?''

" Iya. Disini tidak ada pembuat atau penjual cincin. Jadi aku harap kau suka kalung itu sebagai gantinya. Sini, coba kupakaikan!''

Setelah menyerahkan kalung itu, Luxia pun duduk disamping ranjangku dengan posisi membelakangiku.

'' Nah sudah! Coba berdiri, aku mau lihat."

Menuruti perkataan ku diapun berdiri menghadapku. 

Wow, kalung itu benar-benar cocok dipakai olehnya. Rambut putih terurai itu pas dengan kalung biru itu. Walau pakaian adalah pakaian orang desa biasa tapi kesan keanggunan seorang putri benar-benar muncul dari gadis didepanku ini. Tapi bukankah dia memang seorang putri?

"B-Bagaimana?"

" Kau benar-benar cantik dan anggun, Luxi. Kalung itu benar-benar cocok untukmu!"

Membalas Jawabanku dia menubruk dan memelukku :''

"Aduduh pelan-pelan!"

"Ah Maaf. Tapi, Terima kasih Glen!''

'' Iya, Sama-sama."

Akupun membalas pelukannya. Ini benar-benar nyaman. 

Selang beberapa saat kami pun saling menatap satu sama lain. Tidak lama Luxia menutup matanya. 

Menuruti naluri, kami berdua pun mulai memajukan wajah masing-masing. Hembusan nafas sudah saling mengenai wajah kami masing-masing. Bibir kamipun akan segera bertemu,

.

.

.

 

"Tok Tok Tok..Tuan?? Ini saya Orxsia!"

'' Jdug"... Karna terkaget,  bukannya bibir kami yang bertemu malah jidat kami yang bertemu.

Aduduh, kampret kau orxsia!!!

Aku dan Luxia memegangi jidat masing². Sebenarnya rasa sakit ini tidak seberapa, tapi rasa malunya ini loh :''. Bahkan luxia menundukan wajahnya terus menerus.

'' Buka sana!"

"Eh? Untuk bangkit saja aku tidak kuat luxi, terus bagaimana caranya aku membuka pintu??''

''Em" Tanpa menatap wajahku luxia bangkit berbalik membuka pintu.

Tok... Tok... Tok...

"Iya sabar!"

"Tuan? Bolehkan saya masuk?" Ujar Orxsia, meminta izin untuk masuk ke dalam kamarku.

Waktu yang tidak tepat. Bangkai kau!

"Masuklah!"

Orxsia masuk kemudian memasang pose menghormat dengan sedikit membungkukkan badannya.

Melihatku dan Luxia saling memegang jidat terlebih luxia yang menunduk terus dia berucap,

"Sepertinya saya menganggu waktu anda ya Tuan? Mohon maafkan kelancangan Hamba. 

"Tidak apa-apa. Ada apa?"

" Saya ucapkan selamat atas kesembuhan Anda, Tuan."

"Oh, terima kasih. Oh ya. Kalau tidak salah, kau juga membantu merawatku bukan? Terima kasih ya!"

"Tidak Tuan. Sudah menjadi kewajiban hamba untuk merawat Master hamba ketika sakit. Jadi, Tuan tidak perlu berterima kasih."

"Begitu ya. Ehem... Ah baiklah. Karena kalian sudah ada disini, ada yang ingin kuberitahukan. Besok lusa kita akan melanjutkan pergi ke Desamu Luxia."

"Hah? Apa maksutmu? Bukankah kau belum sembuh? Paling tidak kita harus disini Sebulan atau 2 bulan untuk memastikan kesembuhannya! Liat saja tubuh kurusnya itu!! Kau pikir kau bisa pergi dengan tubuh Kurusnya itu!!!"

Dengan marah luxia mengatakan itu.

"Benar yang dikatakan Nona, Tuan. Anda harus beristirahat dahulu sampai luka Anda menutup."

"Tapi bukankah Desamu sedang dalam bahaya ? Apa tidak sebaiknya kita bergegas ke sana?"

" Jangan kuatirkan hal itu, Glen. Kerajaanku mempunyai banyak prajurit, jadi serangan Orc itu pasti bisa untuk ditangani. Lagipula siapa yang peduli dengan orang-orang itu. Kau harus fokuskan dirimu untuk menyembuhkan diri."

Kerajaan? Aku pikir itu adalah sebuah Desa. Tunggu dulu, bukankah Luxia bilang dia adalah anak Raja? Jadi, itu memang kerajaan. 

Kira-kira kalau aku membawa Luxia dengan selamat, aku akan mendapatkan hadiah tidak ya?

Tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh. Bukankah kerajaannya akan diserang? Kenapa dia begitu tenang akan hal itu? Tapi malah panik akan keadaanku. Bukankah akan terjadi perang? Harusnya kita bergegas.

" Aku rasa tubuhku akan sembuh ketika kita tiba disana kok. Jadi kau tidak usah kuatir... Aduh.." 

Mungkin karna aku terlalu banyak bergerak, perutku kembali terasa nyeri dan sakit. Darah segar merembes dari perban diperutku.

"Bukankah sudah kubilang!! Tidurlah dan jangan bergerak, lukamu terbuka lagi kan!!" Dengan panik Luxia menyuruhku tidur dan berusaha mencari perban baru serta mengambil tanaman obat.

"B-Baik." Aku menuruti luxia untuk kembali tidur.

Tiba-tiba, pandanganku terasa kabur dan aku pingsan lagi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Sanguine
128      72     0     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
Si Mungil I Love You
5      5     0     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
L for Libra [ON GOING]
260      134     0     
Fantasy
Jika kamu diberi pilihan untuk mengetahui sebuah kenyataan atau tidak. Mana yang kamu pilih? Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Claire. Dirinya menghadapi sebuah kenyataan yang mengubah hidupnya. Dan setelahnya, dia menyesal telah mendengar hal itu.
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
331      173     0     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
If Only
7      6     0     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
IRIS
322      257     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
The World Between Us
86      54     0     
Romance
Raka Nuraga cowok nakal yang hidupnya terganggu dengan kedatangan Sabrina seseorang wanita yang jauh berbeda dengannya. Ibarat mereka hidup di dua dunia yang berbeda. "Tapi ka, dunia kita beda gue takut lo gak bisa beradaptasi sama dunia gue" "gue bakal usaha adaptasi!, berubah! biar bisa masuk kedunia lo." "Emang lo bisa ?" "Kan lo bilang gaada yang gabis...
Lilliput
7      7     0     
Short Story
Apa Kau percaya lilliput? Mungkin terdengar klasik dan kuno, tapi ketika Aku membuka pintu kamar itu, Aku percaya!
Keep Your Eyes Open
7      7     0     
Short Story
Ketika mata tak lagi bisa melihat secara sempurna, biarkan hati yang menilainya. Maka pada akhirnya, mereka akan beradu secara sempurna.
Strange Boyfriend
7      7     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.