Read More >>"> Throwback Thursday - The Novel (26.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Throwback Thursday - The Novel
MENU
About Us  

Josh mengikuti arah bicara Katarina, mencoba memberi perhatian penuh pada buku sialan yang menghalangi pandangannya ke wajah Katarina. Gadis manis itu telah berubah menjadi perempuan dewasa yang luar biasa cantik. Beberapa kali ia mengangguk – pura-pura menyimak – sambil matanya mencuri pandang ke wajah yang dirindukannya, dan merasa lega Katarina tidak menyadari itu.

Josh sampai di restoran pukul 18.30, seorang waiter segera membimbingnya ke meja Katarina. Dari jauh ia sudah melihatnya duduk manis di sudut ruangan, dengan segera dihentikannya langkah waiter yang membawanya dan menyuruhnya pergi.

Masih 30 menit lagi, batinnya. Josh mengambil duduk di meja lain yang berjarak untuk mengamati Katarina dari jauh. Sebentar-sebentar mata perempuan itu meremang, kemudian air matanya hilang, sebentar lagi dia tersenyum, saat lainnya kepahitan muncul disana. Katarina melamunkan apa ya?

"Ehm ... Maaf Pak, presentasi saya sudah selesai." Kata-kata Katarina menyadarkannya dari keasyikannya menatap perempuan itu.

"Sekian informasi dari saya pak, terima kasih atas waktu luangnya. Jika ada yang perlu ditanyakan kembali, Bapak bisa mengirim email ke alamat pada kartu nama saya atau ke nomor telepon yang tertera di sana. Kami pasti meresponnya dengan cepat." Katarina memberi keterangan penutup yang singkat, padat dan jelas sambil memberikan company profile perusahaannya ke seberang meja.

"Di sini tidak ada nomormu." Terang Josh sambil melambai-lambaikan kartu namanya.

"Seperti yang saya katakan, Bapak bisa langsung menghubungi nomor yang tertera di sana jika ada yang penting." Mata Katarina membelalak galak.

"Bagaimana jika aku merindukanmu?" Manik mata Josh menemukan manik mata Katarina dan menguncinya.

Hening.

"Maaf, Pak, saya tidak berjalan pada ranah di luar profesi saya sebagai MarCom PT. RBP. Urusan saya sudah selesai di sini, saya permisi dulu." Katarina bangkit berdiri dan segera berjalan keluar restoran tanpa menunggu respon dari Josh.

Tangan Josh dengan cekatan menangkap lembut lengan Katarina untuk menghentikan langkahnya. "Jangan pergi, Kat. Makan malam denganku disini."

Katarina menatap Josh tidak percaya, setelah apa yang dilakukannya dulu, apakah Josh berpikir ia memaafkannya? Josh meninggalkannya dan menelantarkan hubungan mereka yang baru seumur jagung. Ia hanya diberi pemberitahuan sehari sebelumnya. 

Sepucuk suratnya yang kusut masih disimpannya, terselip diantara lembaran catatan hariannya yang berjejer rapih dalam rak bukunya. Katarina bahkan hafal setiap huruf besar dan tanda baca dalam surat itu. Matanya menyorot marah, tugasnya sudah selesai dan ia tidak bisa tinggal lebih lama lagi.

"Lepaskan aku." Desis Katarina sambil menarik lengannya dengan kasar dan berjalan keluar dengan tubuh tegak dan hati yang hancur.

Katarina menekan tombol tutup pada lift beberapa kali agar pintu lift itu lekas menutup dan segera membawanya ke lahan parkir basement dimana dia memarkirkan VW Beetlenya. Bersandar pada dinding lift, ia merasa ajaib, tidak menangis meraung-raung seperti yang dipikirkannya di awal. Ia hanya merasa hatinya berlubang dan sakit.

Ketika pintu lift itu tinggal 5cm lagi menutup, jemari kokoh seorang lelaki menghentikannya. Katarina berdiri tegak dan menahan nafasnya. Pintu itu kembali membuka dan membiarkan Josh dengan tenang berjalan masuk untuk berdiri di sampingnya.

Josh mendekatkan tubuhnya perlahan dan bertanya, "Kuantar kau pulang ya?" Katarina tidak menjawabnya, ia menatap lurus ke depan. Sial! kenapa pintu lift harus memiliki efek cermin? Dengan begitu, walaupun Katarina membuang muka, Josh tetap dapat menatapnya melalui cermin itu.

Lift berdenting dan pintu itu membuka. Katarina langsung melesat keluar, dibayangi oleh Josh dibelakangnya. "Kat! Tunggu."

Jantung Katarina berdegup semakin cepat, semakin cepat pula ia memacu langkahnya. Sebelumnya, ia yakin hatinya telah mati karena ia sendiri yang membalutnya dengan kain kafan dan menguburkannya dalam-dalam.

Sekarang, bahkan mendengar langkah Josh dibelakangnya sudah membuat hatinya gemetar. Ia takut, takut bahwa ternyata ia tidak menguburnya cukup dalam, takut Josh akan mengorek mayatnya keluar dan menghidupkannya lagi dengan sentuhannya. Mobilnya sudah terlihat di depan, Katarina lekas membuka kunci mobilnya dari jauh dengan remote.

"Berhenti! Jangan melarikan diri dariku." Tangan besar itu segera menyambar lengan katarina, memutarnya hingga tubuh mereka berhadapan. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Perahu Waktu
9      9     0     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
Cinta Sebatas Doa
8      8     0     
Short Story
Fero sakit. Dia meminta Jeannita untuk tidak menemuinya lagi sejak itu. Sementara Jeannita justru menjadi pengecut untuk menemui laki-laki itu dan membiarkan seluruh sekolah mengisukan hubungan mereka tidak lagi sedekat dulu. Padahal tidak. Cukup tunggu saja apa yang mungkin dilakukan Jeannita untuk membuktikannya.
Ghea
11      11     0     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
The Red Eyes
309      116     0     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
Tinta Buku Tebal Riri
8      8     0     
Short Story
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan kejadian, nama dan tempat hanyalah kebetulan semata. NB : picture from Pixabay.com
DariLyanka
53      36     0     
Romance
"Aku memulai kisah ini denganmu,karena ingin kamu memberi warna pada duniaku,selain Hitam dan Putih yang ku tau,tapi kamu malah memberi ku Abu-abu" -Lyanka "Semua itu berawal dari ketidak jelasan, hidup mu terlalu berharga untuk ku sakiti,maka dari itu aku tak bisa memutuskan untuk memberimu warna Pink atau Biru seperti kesukaanmu" - Daril
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
197      85     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Horses For Courses
251      134     0     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Transformers
11      11     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu-
86      52     0     
Fan Fiction
Klub Kyudo Kazemai kembali mengadakan camp pelatihan. Dan lagi-lagi anggota putra kembali menjadi 'Budak' dalam camp kali ini. Yang menjadi masalah adalah apa yang akan dilakukan kakak Masaki, Ren, yang ingin meliput mereka selama 3 hari kedepan. Setelah menjadi juara dalam kompetisi, tentu saja Klub Kyudo Kazemai banyak menjadi sorotan. Dan tanpa diketahui oleh Masaki, Ren ternyata mengundang...