Read More >>"> ORIGAMI MIMPI (Sabar dalam Pemantasan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Setelah memperbincangkan mengenai jodoh yang tidak diketahui keberadaannya, yang entah kapan datangnya maka tak ada satu pun yang sanggup meramalkan kepada siapa hati akan berlabuh, menambatkan rasa kasih untuk sang pemilik hati.

Terlihat seorang pria termenung, mengggamit pikiran-pikiran yang sudah 3 hari berlalu. Jodoh? Rasanya sudah waktunya. Namun, siapa yang telah menarik jiwa ini? Adakah yang mampu mengisi kekosongan di hati?

“Aku ingin memiliki seseorang itu.” Ucapnya tersenyum melihat ke langit yang menunjukan warna bersahabat dengan manusia. Melukiskan bahwa hari ini semesta sedang bersahabat.

“Apakah mungkin?” serunya kembali dengan perasaan hati yang gusar.

Kebimbangan sering kali melanda hati dan perasaan manusia. Kebimbangan muncul ketika adanya keraguan di dalam diri, jika kita terbiasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan, kita akan menjadi gamang menjalani hidup ini, kita akan menjadi orang yang tidak punya pendirian mengakibatkan logika bertolakbelakang dengan hati, tidak sejalan sebagaimana mestinya. Logika menginginkan aku harus melakukannya dengan dan bagaimana caranya sedangkan hati menahan untuk melakukan suatu ketidaklogisan yang di luar dari nalar manusia.

Kebimbangan juga juga menjadi tolak ukur antara logika dan iman. Bukan berarti logika sebagai penghancur iman, terkadang dalam kondisi apapun harus melihat segala sesuatunya dengan pemikiran terbuka (open mainded). Karena itulah kebenaran berdasarkan iman merupakan cinta dan kasih Allah kepada umatnya.

Iman yang lemah, dalam Al-Qur'an sudah dikatakan sifat ragu-ragu atau was-was adalah hasil tipu daya setan, jika seseorang sering ragu dalam mengambil keputusan berarti orang tersebut imannya lemah, orang yang kuat imannya tidak akan bisa setan mempengaruhinya dalam mengambil keputusan. Apa lagi sering berpikiran negatif terhadap suatu hal, jika seseorang sering mempunyai pikiran yang negatif terhadap berbagai hal maka ketika orang tersebut dihadapkan kepada pilihan dalam mengambil keputusan, orang tersebut menjadi ragu-ragu dalam mengambil keputusan karena semua pilihan yang akan diambilnya terlihat negatif di pikirannya.

Maka dari itu kembalilah kita lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, yang memiliki jagat bumi beserta isinya. Jangan berusaha menghindari apa yang menjadi problem (masalah), ketika merasa bimbang mengambil keputusan mengadulah kepada-Nya, mintalah petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kuatkan mental, ambilah keputusan yang terbaik dari yang terbaik dan janga ragu-ragu lagi. Setiap keputusan pastilah mempunyai resiko, mau tidak mau, suka tidak suka tentunya harus dijalani. Jika itu bersifat negatif, jadikanlah itu pembelajaran hidup selanjutnya karena hal tersebut sudah biasa terjadi, jangan disesali dikemudian hari yang penting kita sudah memikirkan dengan matang terhadap keputusan yang akan kita ambil.

“Kamu terlihat gusar Dzik!” Taufan tiba-tiba menghampirinya terduduk di bangku taman kampus yang tak jauh dari kelasnya.

“Ah, tidak juga.” Ucapnya datar.

“Kamu melamunkan apa sih?” Taufan angkat bicara.

“Kamu ingat apa yang aku bicarakan padamu waktu itu?” tanya Dzikri dengan penuh teka-teki.

“Hmmm.” Taufan berkutat dengan pemikirannya sendiri.

“Perbincangan kita tidak terjadi satu sampai dua kali Dzik, bisa diperjelas kembali apa sebenarnya maksudmu?” Taufan melanjutkan pertanyaannya.

Mengenai jodoh.” Jawabnya dengan nada bicara yang teramat pelan.

“Lalu?” Taufan masih terlihat bingung.

“Aku menginginkannya.” Dengan intonasi yang tidak berubah.

“Benarkah?” jawab Taufan antusias.

“Tentu.” Dzikri dengan mata yang berbinar.

“Kepada siapa?” ungkapnya dengan rasa penasaran.

“Entahlah.” Ambiguitas menjadi persoalan ini.

“Bagaimana bisa seperti itu? Kamu menginginkannya tetapi tidak tahu kepada siapa menambatkan hati.”

“Matakuliah Bu Windi, yang membuatku tertarik akan hal itu.” Ucapnya polos.

“Aneh, ada angin apa kamu bisa seperti ini?” Taufan berkomentar.

“Ada rasa ingin memiliki, ada rasa di mana hanya aku yang mengetahuinya. Ada rasa bahwa aku membutuhkan suatu sandaran selain kedua orangtua dan keluarga, membutuhkan tempat ternyaman selain rumah sendiri, membutuhkan kesegaran dunia selain bumi Allah ini. Pada dasarnya aku juga manusia, haus akan kasih sayang dari orang-orang yang aku cintai dan sayangi. Satu hal yang harus kamu tahu, aku juga mencintai wanita, sama seperti pria-pria lain. Seperti yang kamu lihat, aku memang jarang sekali berkomunikasi dengan wanita.”

“Aku paham akan hal itu. Apakah kamu serius dengan perkataanmu? Taufan menyelidik.

“Aku serius untuk masalah ini. Hanya saja, ini belum waktunya Fan. Aku selalu mempertimbangkannya setiap hari.” Nada kecewa.

“Bukankah hal seperti itu harus disegerakan, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?”

“Aku berpikir seperti itu juga, ada hal yang jauh lebih penting dari ini karena Allah akan memberikan kepadaku seseorang yang Dia tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang aku cari selama ini dari pada membuat ku membuang-buang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai itu.”

“Namun aku tak ingin terburu-buru untuk mengambil keputusan ini, masih ada banyak hal yang harus aku perbaiki. Terutama dalam diri ini. Perkara jodoh dan segala usaha yang ku lakukan, aku serahkan kepada dzat yang Maha Benar dan Maha Baik. Allah S.W.T.”

“Jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?” Taufan bertanya kembali

“Aku akan bersabar dalam memantaskan dan membenahi diriku dengan siapa yang nantinya akan menjadi rumah dan ibu dari anak-anakku. Pada akhirnya tujuan terakhir dalam menyempurnakan separuh agama adalah pernikahan, di mana mahligai cinta untuk pertama kali di bangun. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku Daripada kita trus meminta kpd Allah, seseorang yg seperti apa yang kita inginkan, Lebih baik kita isi hari2 kita untuk trus membenahi diri Karena sesuai dengan janji Allah dalam Qu’an Surat An-Nur ayat 26.” Jelasnya Panjang lebar.

“Aku mendapatkan pelajaran baru darimu hari ini. Terima kasih.” Ucap Taufan.

“Kembali kasih.” Dzikri mengukir senyumnya.

Memantaskan diri dan berbenah diri bukan hanya perkara jodoh melainkan perkara akhirat. Amal baik apa yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, pertanggungjawaban apa yang akan ditujukkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala nantinya, pertanggungjawaban yang akan membawa seseorang kepada Jannah dan keabadian yang hakiki. Memantaskan dan berbenah diri bukan hanya perkara akhirat melainkan perkara dunia juga. Ilmu dan kebaikan apa yang sudah membawa seseorang menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya, membuat seseorang hijrah dari yang buruk menjadi lebih benar untuk selanjutnya. Bagaimana mempelajari kehidupan yang lebih dari layak untuk disinggahi dengan bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki, bukan bertindak seolah-olah di bumi ini kamu mengetahui segalanya.

Ketika memperdebatkan perkara dunia, maka dengan mudahnya berkata "Aku ingin memperbaiki diri terlebih dahulu." Memperbaiki dalam segala bidang aspek kehidupan mulai dari ibadah, pakaian, perkataan, tindakan, cara bergaul dengan sesama, bahkan mempelajari kembali cara berkomunikasi yang benar dengan khalayak ramai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (40)
  • SusanLin

    Bagus kak ceritanya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Terlalu ngedramatisir banget

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Kok gue ngerasa b aja ya sama ni cerita

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • Rikaim

    Seru kak ceritanya bikin greget bacanya

    Comment on chapter EPILOG
  • Siska

    Bagus kak ceritanya aku sukak

    Comment on chapter EPILOG
  • Richan

    Kerennnn πŸ‘

    Comment on chapter EPILOG
  • Boomie

    Ceritanya ngena banget aku sukak kak, cepat di cetak ya kak ga sabar pengen baca lahi d versi cetaknya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • IndahPratiwi

    @EsterGrisham maunya sih gitu hehe. but thaanks untuk sarannya

    Comment on chapter PROLOG
  • IndahPratiwi

    @Agus5bismillah doakan saja kak

    Comment on chapter PROLOG
  • EsterGrisham

    Saran saja, untuk Arga kan karakternya puitis gitu, kasih gombalan saat Arga bacain puisi ke Keysa mungkin lebih keren.

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Syahadat & Seoul
13      12     0     
Romance
Lee Jeno, mencintaimu adalah larangan bagiku, dan aku sudah melanggar larangan itu, patut semesta menghukumku ... Diantara banyak hati yang ia ciptakan kenapa ada namamu diantara butiran tasbihku, dirimu yang tak seiman denganku ...
Comfort
34      27     0     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
Again
132      82     0     
Romance
"Kita bertemu lagi, sebagai pisah yang belum punah." _________________________ Apa pun alasannya, Amelia Carla berharap tidak akan bertemu lagi dengan Arbian Fahrez. Setidaknya Amelia Carla sudah menyelesaikan segala perihal yang menyangkut pria jangkung itu. Demi apa pun, Arbian Fahrez akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahannya. Mungkin sekadar menyampaikan resah yang masi...
Sial Mulu, Ah!
10      10     0     
Short Story
Gimana rasanya jika hidupmu selalu dirundung kesialan?. Pasti buat kesel dan tidak menyenangkan. Entah emang bawaan lahir atau ada orang yang tega jampi-jampi gue sehingga gue sial mulu. Arghh...
Istri Siaga Vs Suami Siaga
11      11     0     
Short Story
Kala itu sedang musim panas. Ketika pak su tiba-tiba berkeinginan untuk mengajak istri dan anaknya ke Waterpark. Biasanya boro-boro mau ke Waterpark. β€œEnakan ke sungai ajalah, Bun! Lebih alami, dan renang pun bisa banyak gaya, mau gaya batu sampai gaya katak, bisa langsung ada contoh bendanya! Hehe!” timpal pak su sembari tersenyum nakal ketika aku yang minta berenang.
Pintu Tembus Pandang
10      10     0     
Short Story
sakitnya ga seberapa, malunya itu :)
Kentut Pembawa Petaka
9      9     0     
Short Story
Kentut bocah ini sangat berbahaya, nampaknya.
HABLUR
132      76     0     
Romance
Almarhum Mama selalu bilang, "Yang membedakan permata dengan batu lain adalah tingkat tekanan yang mengubahnya." Ruby Andalusia. Coba tanyakan nama itu ke penghuni sekolah. Dijamin tidak ada yang mengenal, kecuali yang pernah sekelas. Gadis ini tidak terkenal di sekolah. Ia ikut KIR, tetapi hanya anggota biasa. Ia berusaha belajar keras, tetapi nilainya sekadar cukup untuk ber...
Aku Mau
344      196     0     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Little Spoiler
52      42     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...