Read More >>"> ORIGAMI MIMPI (#8 Dia adalah Dery) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Di tengah keramaian hingar bingar kota Jakarta, Keysa berjalan seorang diri. Sesaat kemudian ia pun mengeluarkan ponsel di dalam sakunya. Lalu ia berusaha menelfon sang ibu. Keysa pun bercengkarama dengan ibu lewat telfon. Tiba-tiba dari belakang sebuah tangan telah meraih pundak Keysa.

"Key, ngapain?"

Keysa sangat terkejut saat Dery tiba-tiba ada di belakangnya. Dery pun duduk di samping Keysa. Percakapan dengan sang ibu telah diakhiri oleh Keysa.

"Kebetulan banget ya kita ketemu disini."

Dery tersenyum lalu ia mengajak Keysa untuk jalan bareng dirinya. Di lapangan sana ada pasar malem, Dery berniat mengajak Keysa bermain disana. Sesampainya disana, ratusan manusia telah memadati pasar yang penuh dengan warna-warni. Keysa tertarik dengan sebuah permainan lempar gelang. Dery mengikuti Keysa.

"Gue mau lo yang main, lo pokoknya harus bisa ngedapetin boneka-boneka ini."

Dery pun mulai bermain. Satu kali lempar, ia gagar. Lemparan kedua pun ia juga gagal. Dan lemparan terakhir, ia berhasil memasukkannya pada sebuah kaleng yang berdiri. Keysa jingkrak-jingkrak kegirangan karena Dery berhasil mendapatkan sebuah boneka panda besar. Dery memberikan boneka itu kepada Key.

"Thank's ya Der."

Mereka berdua pun berkeliling mengitari pasar malam.

"Gue mau naik itu, lo mau ikut?"

"Tapi gue phobia tinggi Key."

Keysa menarik tangan Dery lalu memaksanya untuk ikut naik bersama Keysa. Keringat dingin bercucuran berlinang membasahi wajah Dery. Tangannya bergemetar saat keranjang yang ditumpanginya perlahan tiba di atas. Keysa tertawa geli melihat raut wajah Dery.

"Gue nggak nyangka nyali lo ciut banget ya Der."

Dery terus memegang erat tangan Keysa, sesaat Keysa ingin melepaskan genggaman itu, Dery menolak lantaran ia masih merasa takut. Keysa mengambil tissue yang ada di dalam tasnya. Lalu perlahan ia mengusap wajah Dery. Keysa berhenti mengusap saat Dery menatapnya penuh makna.

"Ini lo usap dulu wajah lo, biar nggak kusut."

Dery menerima tissue pemberian Keysa lalu mengusap wajahnya. Keranjang sudah tiba di bawah, mereka berdua pun keluar dan mencoba permainan yang lain. Keysa nampak begitu bahagia, begitu pun dengan Dery. Rasa lelah pun mendera. Keysa dan Dery duduk di dekat tukang siomay. Lalu Dery meninggalkan Keysa untuk sejenak. Sesaat kemudian Dery kembali menghampiri Keysa dengan membawa dua jagung manis ditangannya.

"Ini makan!" ucap Dery sambil menyodorkan jagung manisnya ke tangan Key.

"Lo tau aja gue lagi laper."

Dery tersenyum dan duduk di samping Keysa. Sesekali Dery melirik ke arah Keysa, begitupun sebaliknya.

"Gue bersyukur banget telah di pertemukan dengan lo Der, walaupun lo dan Arga adik kakak, tapi lo beda banget sama Arga."

Rasanya sudah lama sekali Keysa tidak mengeluarkan tawa lepas seperti saat ini. Sejak kepergian Arga, Keysa seakan lupa cara tertawa. Hanya mendung yang seringkali menghiasi wajahnya. Namun tuhan menurunkan Dery sebagai pengobat lara pada diri Keysa. Walau itu bukan cinta, setidaknya Keysa bisa tertawa lepas seperti sedia kala.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Dery mengajak Keysa untuk pulang. Mereka berjalan berdua dan Keysa merasa nyaman sekali berada di dekat Dery. Sesampainya di tempat tinggal Keysa, Dery mengutarakan niatnya untuk mengajak Keysa main ke Ancol besok pagi. Keysa menerima tawaran Dery karena esok hari ia libur bekerja. Dery pun meninggalkan Keysa dan beranjak pulang ke kosannya.

Malam seakan cepat sekali berlalu, mentari sudah menyilau terang dari timur. Keysa beranjak bangkit dari ranjang. Dibukanya kelambu jendela lalu ia melihat ke arah bawah. Seorang lelaki berbaju hitam sudah stay di depan parkiran.

"Dery."

Keysa mengambil ponselnya lalu menelfon Dery. Sejak sepuluh menit yang lalu Dery sudah ada disana. Keysa meminta Dery agar menunggunya lima belas menit lagi. Segera Keysa membersihkan dirinya dan bersiap-siap. Lima belas menit pun berlalu, Key segera turun dan menghampiri Dery.

"Nggak telat kan?" ucap Keysa dengan napas terengah-engah.

"Enggak kok Key, ayo berangkat!"

Dery dan Keysa beranjak menuju halte. Sesaat kemudian bus telah datang dan Dery menggandeng tangan Keysa lalu masuk ke dalam bus. Sesaat Keysa melirik ke arah Dery begitupun sebaliknya. Di dekat jendela Keysa menatap jalanan luar. Jalanan yang dipadati oleh kendaraan, asap tebal yang berkaburan walau masih pagi. Keysa termenung di dekat jendela. Hatinya tidak sepenuhnya merasa senang. Dery menyadari hal itu.

"Lo masih belum bisa melupakan Arga ya Key?" tanya Dery yang sontak membuat Keysa kebingungan.

"Lo benar Der, walaupun gue lari ke Jakarta sekalipun, gue masih belum sepenuhnya melupakan Arga. Dia adalah cinta pertama gue Der,sulit untuk gue melupakannya begitu saja. Tapi gue nggak mau hidup dalam harapan semu, gue bakal tunjukkan pada Arga bahwa gue bisa hidup tanpa dia."

"Memang seharusnya lo seperti itu Key, gue akan bantu lo Key."

Keysa tersenyum senang karena Dery mau membantunya, walaupun ia sendiri kakak kandung dari Arga, tak sedikitpun tertampak ia membela Arga. Keysa senang karena menurutnya Dery menanggapi hal ini secara dewasa, ia tau mana yang harus dipersalahkan dan mana yang patut dibela. Dalam perjalanan, Keysa menyandarkan kepalanya pada bahu Dery.

"Gue siap kok Key jadi bahu saat lo butuh."

Untuk kesekian kalinya Keysa tersenyum, perlahan ia menyeka air mata yang tanpa terasa jatuh merembas ke permukaan. Kenapa harus lo yang harus rela jadi tempat bersandar gue Der? kenapa bukan Arga yang jelas-jelas udah jadi tempat berlabuhnya cinta gue?

Tibalah mereka di gerbang masuk Ancol, Dery dan Keysa segera membeli karcis lalu masuk ke dalamnya. Berbagai permainan siap disuguhkan didalamnya. Satu per satu dari permainan tersebut dicoba oleh Keysa dan Dery.

"Gue seneng lo bisa tertawa lepas kayak gini Key."

"Ini semua kan juga berkat lo Der."

Rasa lapar mendera keduanya, di sudur barat sana terdapat restoran kecil. Dery dan Keysa menghampirinya. Dipesannya dua porsi spagetti pedas dan dua gelas jus jeruk. Sesaat kemudian makanan dan minuman yang dipesan tiba di meja makan mereka berdua. Keysa bersemangat menyantap makanannya, sesekali ia menyuapi Dery begitupun sebaliknya. Seusai makan mereka berdua berjalan mengitari Ancol yang begitu luas.

"Apa sih yang membuat lo selalu baik ke gue Der?"

Tiba-tiba Key mempertanyakan hal itu kepada Dery sambil melangkah Dery menjawab pertanyaan dari Key.

"Gue ingin selalu ada di samping lo saat lo butuh seseorang yang mampu memberikan bahunya untuk lo bersandar dan saat lo butuh seseorang untuk menyeka setiap air mata yang jatuh."

Mereka berdua melanjutkan langkah mereka, suasana mendadak menjadi hening.

"Gue sayang dan cinta sama lo Key."

Keysa menghentikan langkahnya, menatap Dery penuh dengan pertanyaan. Perlahan Dery meraih tangan Keysa dan meyakinkan Keysa bahwa ia sangat mencintai Keysa sejak dulu, sejak ia belum mengenal Arga.

"Lo nggak perlu menjawab ucapan gue Key, gue tau kok jawaban yang akan lo beri apa. Gue cuma ingin lo tau perasaan gue yang sebenernya. Mungkin gue terlalu bermimpi tinggi untuk bisa mendapatkan cinta lo Key."

Dery mendadak menundukkan kepalanya, Keysa menjadi bimbang dengan perasaannya.

"Mungkin bukan lo yang ada dihati gue saat ini, tapi gue ingin mencoba untuk mencintai lo Der, gue ingin lo bantu gue melepaskan nama Arga di hati gue."

Spontan Dery mendongakkan kepalanya dan mencoba meyakinkan apa yang didengarnya barusan. Keysa memutuskan untuk mencoba mencintai Dery, walau hal itu butuh waktu yang tidak cepat. Dery juga telah berjanji akan membantu Keysa melepas nama Arga di hatinya.

Mereka berdua pun melanjutkan langkah mereka dengan saling bergandengan.

How do you feel about this chapter?

2 6 29 2 4 1
Submit A Comment
Comments (40)
  • EsterGrisham

    Dapat rekom cerita ini dari teman, dari awal udah bikin baper. Author suka banget ngelelehin hati adek hihihi. Tapi pusing juga kalau baca dari hp. Semoga kedepannya bisa baca versi cetaknya ya.

    Comment on chapter PROLOG
  • ParkSihyun

    Sukak sama alur ceritanya 😊

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • ParkSihyun

    Mantul, bikin baper 😍😍

    Comment on chapter PROLOG
  • Agus5

    Mantap, ditunggu versi cetaknya

    Comment on chapter #6 Goodbye, Kelly
  • Septia98

    Bapernya kena. Apalagi si Arga ituuuu

    Comment on chapter EPILOG
  • Septia98

    Kerenn

    Comment on chapter EPILOG
  • logophile13

    Bapering endinggggggggggggggggggg

    Comment on chapter EPILOG
  • seniman1212

    Sumpah, part2 akhir bikin emosi terkuras. Baperrrrrrrrrr

    Comment on chapter #13 Memory of Arga
  • seniman1212

    gemes sama si Arga, kaku banget orangnya. But i like him

    Comment on chapter #2 Look At You
  • Miraesti

    Suka sama karakternya Dery

    Comment on chapter EPILOG
Similar Tags
Ruang Nostalgia
4      4     0     
Short Story
Jika kita tidak ditakdirkan bersama. Jangan sesali apa pun. Jika tiba-tiba aku menghilang. Jangan bersedih, jangan tangisi aku. Aku tidak pantas kamu tangisi. Tapi satu yang harus kamu tau. Kamu akan selalu di hatiku, menempati ruang khusus di dalam hati. Dan jika rindu itu datang. Temui aku di ruang nostalgia. -Ruang Nostalgia-
SpOnTaNiTaS
4      4     0     
Short Story
Mari tertawakan diri sendiri sejenak....
23.10
3      3     0     
Short Story
Hanya karena jari yang bergoyang dapat mengubah banyak hal
Nadine
52      14     0     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Sepotong Hati Untuk Eldara
15      7     0     
Romance
Masalah keluarga membuat Dara seperti memiliki kepribadian yang berbeda antara di rumah dan di sekolah, belum lagi aib besar dan rasa traumanya yang membuatnya takut dengan kata 'jatuh cinta' karena dari kata awalnya saja 'jatuh' menurutnya tidak ada yang indah dari dua kata 'jatuh cinta itu' Eldara Klarisa, mungkin semua orang percaya kalo Eldara Klarisa adalah anak yang paling bahagia dan ...
Life
4      4     0     
Short Story
Kutemukan arti kehidupan melalui kalam-kalam cinta-Mu
The Past or The Future
2      2     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
The Bet
175      38     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
ABLASI
58      15     0     
Romance
Biarkan kita menjadi asing, hingga akhirnya berpaling dari segala yang dikatakan saling; saling merindu, saling membutuhkan, dan saling menyayangi. Bdg, 25/12/2018
My Teaser Devil Prince
60      22     0     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...