Read More >>"> ORIGAMI MIMPI (#12 Paris, I'm in Love) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Kota paris menyambut Keysa dengan panoramanya yang sangat memukau, betapa beruntungnya Keysa yang kini harus menghabiskan hari-harinya di kota paling romantis di dunia ini. Keberuntungan yang dirasakan oleh Keysa tidak berhenti begitu saja, Perusahaan menempatkannya pada apartemen yang jaraknya sangat dekat dengan Menara Eiffel, sebuah menara bersejarah yang banyak dikenal dan dikagumi para insan di dunia ini. Keysa berjalan kaki menuju Autevil-mozart, sebuah apartemen yang telah disewa oleh perusahaan untuk Keysa bersinggah dalam beberapa bulan ke depan. Apartemen yang terletak di perumahan yang sangat populer di daerah tenang di kota Paris, membuat Keysa nyaman walau harus berjalan kaki untuk sampai ke apartemen.

Setibanya di apartemen Keysa sejenak merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang sudah dibalut rapi nan indah oleh seprai bercorak bunga yang senantiasa membuat kamar ini nampak begitu menyegarkan. Saking lelahnya, Keysa tidak menyadari bahwa hari sudah sore, ia bangkit dari ranjang lalu membersihkan dirinya. Sekarang di Paris tengah mengalami musim dingin, jaket tebal dikenakan oleh Keysa untuk mendapatkan kehangatan di luar sana.

Udara luar menyergap tubuh Keysa dengan kedinginannya, Key melangkah menuju tempat terindah di dunia ini untuk menyaksikan indahnya menara Eiffel yang menjulang tinggi menantang sang langit. Sungguh indah, indah sekali. Tiada kata yang bisa diungkapkan untuk mendeskripsikan betapa indahnya Menara Eiffel dari jarak yang paling dekat. Sejenak Keysa mengambil foto tuk dijadikan kenangan saat kelak dirinya kembali ke Indonesia. Sesaat kemudian seorang gadis cilik seperti keturunan Turki mendekati Key.

"Excuse me, this is for you, from someone," ucapnya sambil menyodorkan bunga lili yang semerbak wanginya.

"Thank you, what is your name?"tanya Keysa lebih dekat.

"I"m Nadine."

Gadis cilik itupun pergi meninggalkan Keysa. Bingung, bimbang, itu yang dirasakan Keysa saat ini. Celingak-celinguk mencari seseorang yang telah memberinya bunga.

"Masa iya ada secret admirer, aku kan masih beberapa jam berada disini."

Keysa mengangkat bahunya dan masa bodoh dengan orang misterius yang telah memberinya bunga itu. Ia masih ingin menatap kegagahan menara Eiffel di depan matanya kini. Sesaat sebuah tangan telah meraih pundak Keysa, segera Keysa membalikkan badannya terkejut.

"Excuse me."

"Dery....Kamu kok bisa disini?" ucapnya tidak percaya.

Ya, Dery ada di depan mata Keysa dengan sambutan senyum manisnya. Keysa merasa tidak percaya atas kedatangan Dery tiba-tiba sudah ada di tanah Paris.

"Jangan-jangan kamu yang ngasih aku bunga tadi ya ?"

Dery mengangguk dan tersenyum.

"Jahat, suka banget sih ngusilin aku. Oh iya, kenapa kamu bisa sampai disini dengan cepat? Bukannya take-off dari bandara Halim perdanakusuma menuju paris masih nanti malam?"

"Oke-oke, aku akan cerita."

Dery mengajak Keysa untuk duduk di rumput hijau bak karpet yang tidak jauh dari menara Eiffel.

"Sebenarnya itu ikut penerbangan kamu, saat kamu udah naik pesawat, dengan segera aku berlari dan aku duduk di bangku paling belakang. Aku sengaja melakukan ini, sebagai surprise untuk kamu."

"Dasar nakal, tapi sungguh aku sangat terkejut sekali. Awalnya aku pikir kalau aku udah punya secret admirer di kota ini, eh nyatanya kamu yang kerjain aku."

Dery tertawa lepas diikuti oleh Keysa. Tiba-tiba Keysa merintih sakit, sejak keberangkatannya, Keysa belum makan. Dery pun mengajak Keysa untuk mencari tempat makan. Mereka berjalan dan berhenti pada cafe Carlu yang berada di seberang jalan menara Eiffel. Keysa bergegas memesan makanan pada salah seorang pelayan cafe.

Seusai makan Keysa dan Dery berjalan-jalan di sekitar menara Eiffel sasmbil menikmati malam yang begitu indah dengan hawa dinginnya.

"Oh ya sayang, kamu tinggal dimana?"

"Iya-ya, kenapa aku lupa soal itu. Aku kesini belum menyewa apartement, mau ke hotel kejauhan."

"Terus gimana?"

Dery diam sejenak membolak-balikkan ide yang ada di otaknya.

"Gimana kalau aku nginap di apartemen kamu, semalam deh." tawar Dery.

"Kita kan bukan muhrim sayang, kalau terjadi apa-apa gimana?"

"Hei, kamu liat mata aku! Aku mencintai kamu, kamu adalah wanita terindah dalam hidupku. Aku tidak akan pernah merenggut keindahanmu sedikit pun, sebelum kita benar-benar mengikat janji suci di pelaminan kelak."

Keysa dan Dery pun berjalan menuju apartement. Setibanya di Apartemen, Dery langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa dan perlahan mulai memejamkan matanya. Dalam sekejab Dery nampak sangat pulas dengan tidurnya. Keysa mendekati Dery dan menutupi tubuh Dery dengan selimut tebal.

"Mimpi indah ya sayang," ucapnya sambil mencium kening Dery.

Tiba-tiba Dery meraih tangan Key yang hendak pergi sambil membuka matanya.

"Kamu takut aku bakal ngapa-ngapain kamu, tapi nyatanya kamu ngapa-ngapain aku." goda Dery.

"Dery...kamu kok nggak capek sih ngerjain aku mulu,"

Keysa beranjak dan naik ke atas ranjangnya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

"Udah tidur sana, udah malam."

"Ya udah aku tidur dulu and have a nice dream."

Keysa dan Dery saling memejamkan matanya. Udara dingin semakin mencekat, kota paris masih terlihat keindahannya di bawah naungan para bidadari bintang dan raja bulan. Keindahan terasa begitu lengkap malam ini.

Mentari sudah menyematkan sinarnya dari ujung timur yang sekejab ingin langsung membakar dunia ini dalam api kehangatannya. Keysa yang sudah bangun sejak tadi kini tengah memasak mie instan yang baru dibelinya tadi pagi di minimarket terdekat. Sementara Dery masih nampak sangat menikmati tidurnya di sofa. Udara dingin masih mencekat walau panas mentari sudah bersinar. Keysa merebus air untuk membuat teh hangat. Sesaat terasa sebuah benda keras menubruk dirinya dari belakang. Perlahan sebuah tangan merengkuhnya dengan erat. Keysa menyadari bahwa seseorang itu Dery. Keysa membalikkan badannya lalu memegang wajah Dery.

"Cepat mandi, bau nih!"

Dery tersenyum dan enggan melepas pelukannya kepada Key.

"Aku bahagia, karena pertama kali mata ini terbuka, kamulah orang pertama yang kupandang."

"Udah gombalnya nanti aja, aku mau buat teh hangat untuk kita." ucapnya hendak melepas pelukan Dery.

Namun Dery semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku nggak butuh teh hangat, ada di pelukanmu udah buat aku hangat pagi ini."

Lagi-lagi Dery mengungkapkan kegombalannya. Namun Keysa tidak putus asa sampai disitu, ia berusaha lepas dari pelukan Dery, hingga akhirnya Dery menyerah.

"Oke, aku akan mandi."ucapnya.

Sekarang adalah hari minggu, Keysa masih akan memulai kerjanya esok hari. Ia ingin sekali mengajak Dery berjalan-jalan menghabiskan waktu luang ini. Seusai Dery mandi dan berganti baju, Keysa menyodorkan semangkuk mie instan ditemani dengan teh hangat. Mereka berdua pun sarapan bersama.

"Kamu kapan cari tempat tinggal?"

"Kenapa? Kamu mau nemenin aku?"

Keysa mengangguk, dan mereka pun melanjutkan makan nya. Makan telah usai, Keysa dan Dery bergegas mengunci kamar apartement dan mereka berjalan menuju menara Eiffel.

"Aku pengen deh naik ke atas Menara," ucap Key sambil mendongakkan kepala menatap bangunan besi yang bersejarah itu.

Dery menarik tangan Keysa dan mengajaknya untuk naik ke atas menara. Menara ini terdiri dari beberapa tingkat yang terdapat jumlah anak tangga pada setiap dindingnya. Setelah cukup keras mereka berjuang hingga sampailah mereka di platform pengamatan. Kota Paris terlihat jelas dipandang bak sebuah miniatur yang tersusun rapi menurut tempatnya. Kekaguman dan rasa tidak percaya tertampak jelas di wajah Keysa. Berkali-kali ia membidik gambar seolah tak ingin meninggalkan sedetik pun untuk mengalihkan perhatiannya pada keindahan ini. Sesaat Keysa merogoh sesuatu di dalam tas kecilnya. Diambilnya sebuah kertas dan bolpoin.

"Ayo, kita tulis mimpi kita di kertas ini!”

Perlahan Keysa dan Dery berlomba menulis impian mereka di sebuah lembaran kertas putih itu. Lalu jari-jemari Keysa mulai membentuk kertas itu menjadi sebuah Origami.

"Ternyata Key masih ingat dengan Arga." ungkap Dery dalam hati.

Namun tidak seperti sebelumnya, Dery membiarkan Keysa melakukan apa yang ingin dilakukannya walau hal tersebut menyangkut Arga. Dery hanya tidak ingin merusak suasana hatinya dan Keysa disaat peristiwa indah seperti ini. Keysa bergegas menggantungkan Origami milik Keysa dan Dery pada bagian menara Eiffel. Sejenak Keysa memandang Dery yang tertegun diam sejak tadi.

"Kamu marah ya?"

"Kenapa aku harus marah?"

"Aku nggak bermaksud mengingat Arga lagi dengan Origami mimpi ini, tapi kita butuh mimpi dan harapan. Bukan berarti dengan aku membenci Arga, aku harus membenci Origami mimpi ini juga. Apa kamu tau mimpi apa yang aku tulis? Aku cuma ingin satu, yaitu bisa bersama terus dengan kamu."

Dery merengkuh Keysa dan suasana mendadak hening untuk sejenak.

"Aku nggak akan pernah bisa marah lagi kepada kamu, aku percaya kok kalau saat ini hanya nama aku yang ada di hati kamu."

Keysa tersenyum lega dengan pengakuan dari Dery.

"Kamu nggak perlu lagi cemas soal itu. Kamu boleh saja menghapus nama Arga dihati kamu, tapi kamu nggak akan pernah bisa lari dari kenangan yang pernah kamu lalui bersama Arga." tambahnya.

"Kita turun yuk, aku lapar!"

Rasa lelah menyelimuti keduanya, namun kelelahan tersebut terbayarkan sudah oleh keindahan menara Eiffel yang gagah perkasa. Keduanya berjalan beberapa langkah lalu memasuki kafe Constant. Keistimewaan dari kafe ini yaitu kemampuannya dalam menghidangkan masakan tradisional perancis. Keysa dan Dery memasuki kafe dan mereka duduk di sudut belakang, nampak Keysa yang tengah membolak-balik menu makanan yang hendak dipilihnya.

"Aku pilih Mousseline the patates douces.”

"Aku sama dengan kamu deh."

Key memanggil seorang pelayan dan memesan makanan yang telah dipilihnya.

*****

Sungai Seine nampak begitu menakjubkan dengan airnya yang jernih. Satu bulan sudah Keysa memijakkan kaki di tanah Paris. Hari-harinya terasa lebih indah saat Dery memutuskan untuk ikut tinggal disini. Sore itu, Keysa dan Dery berjalan dan duduk di pinggir sungai Seine. Angin yang menyergap membangkitkan asmara diantara Keysa dan Dery. Suasana hening beberapa menit, keduanya diam tanpa kata menatap arus air yang berjalan tenang. Perlahan Dery meraih tangan Keysa, sebuah kotak perhiasan dikeluarkannya dari saku celananya. Dibukanya kotak itu. Sebuah cincin berlian yang sangat anggun.

"Maukah kamu mengarungi kehidupan ini bersamaku, Keysa?"

Keysa diam sejenak, Dery telah melamar Keysa di pinggur sungai Seine yang disaksikan oleh ketenangan aliran air yang mengalir. Jantung Dery berubah deg-degan, keningnya perlahan mengeluarkan keringat dingin, dan tangannya mulai bergemetaran saat memegang kotak tersebut. Keysa tersenyum dan menjawabnya hanya dengan satu kata "iya". Bukan main senangnya Dery saat mendengar jawaban dari Keysa yang telah menerima lamarannya. Dery bergegas memasangkan cincin itu pada jari manis Keysa.

"Aku tidak akan membiarkan cincin ini terlepas walau hanya sedetik dari jari manismu," ungkap Dery lalu mencium tangan Keysa.

Keysa sangat bahagia sekali dengan keromantisan yang di dapatnya dari Dery. Di tepi sungai Seine, di dekat menara Eiffel, di tengah hingar-bingar di kota Paris, dengan penuh kelembutan Dery melamar Keysa. Cinta perlahan telah menyatukan dua hati yang sempat berjauhan.

How do you feel about this chapter?

3 2 29 4 3 1
Submit A Comment
Comments (40)
  • SusanLin

    Bagus kak ceritanya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Terlalu ngedramatisir banget

    Comment on chapter EPILOG
  • SahrulLelaki

    Kok gue ngerasa b aja ya sama ni cerita

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • Rikaim

    Seru kak ceritanya bikin greget bacanya

    Comment on chapter EPILOG
  • Siska

    Bagus kak ceritanya aku sukak

    Comment on chapter EPILOG
  • Richan

    Kerennnn πŸ‘

    Comment on chapter EPILOG
  • Boomie

    Ceritanya ngena banget aku sukak kak, cepat di cetak ya kak ga sabar pengen baca lahi d versi cetaknya 😊

    Comment on chapter EPILOG
  • IndahPratiwi

    @EsterGrisham maunya sih gitu hehe. but thaanks untuk sarannya

    Comment on chapter PROLOG
  • IndahPratiwi

    @Agus5bismillah doakan saja kak

    Comment on chapter PROLOG
  • EsterGrisham

    Saran saja, untuk Arga kan karakternya puitis gitu, kasih gombalan saat Arga bacain puisi ke Keysa mungkin lebih keren.

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Te Amo
9      9     0     
Short Story
Kita pernah saling merasakan titik jenuh, namun percayalah bahwa aku memperjuangkanmu agar harapan kita menjadi nyata. Satu untuk selamanya, cukup kamu untuk saya. Kita hadapi bersama-sama karena aku mencintaimu. Te Amo.
For One More Day
292      219     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Kita
34      29     0     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
DariLyanka
69      47     0     
Romance
"Aku memulai kisah ini denganmu,karena ingin kamu memberi warna pada duniaku,selain Hitam dan Putih yang ku tau,tapi kamu malah memberi ku Abu-abu" -Lyanka "Semua itu berawal dari ketidak jelasan, hidup mu terlalu berharga untuk ku sakiti,maka dari itu aku tak bisa memutuskan untuk memberimu warna Pink atau Biru seperti kesukaanmu" - Daril
Ketika Bulan Juni Patah Hati
604      265     0     
True Story
Judul Buku: Ketika Bulan Juni Patah Hati Jenis Buku: Kumpulan Puisi Status: Telah Terbit Penerbit: Zukzez Express Jatim, 2020
Salah Doa
9      9     0     
Short Story
Siang itu, aku mengikuti sebuah kajian agama tentang keutamaan bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Selama kajian itu, aku selalu menyimak, mendengarkan setiap perkataan ibu nyai. Beberapa menit sebelum kajian berakhir, bu nyai memberitahu kami tentang doa untuk menyambut bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Bu Nyai meminta kami mengulang setiap kata (doa) yang dia ucapkan. Saat bu nyai mengucapka...
AraBella [COMPLETED]
609      243     0     
Mystery
Mengapa hidupku seperti ini, dibenci oleh orang terdekatku sendiri? Ara, seorang gadis berusia 14 tahun yang mengalami kelas akselerasi sebanyak dua kali oleh kedua orangtuanya dan adik kembarnya sendiri, Bella. Entah apa sebabnya, dia tidak tahu. Rasa penasaran selalu mnghampirinya. Suatu hari, saat dia sedang dihukum membersihkan gudang, dia menemukan sebuah hal mengejutkan. Dia dan sahabat...
Secret Love Story (Complete)
312      191     0     
Romance
Setiap gadis berharap kisah cinta yang romantis Dimana seorang pangeran tampan datang dalam hidupnya Dan membuatnya jatuh cinta seketika Berharap bahwa dirinya akan menjadi seperti cinderella Yang akan hidup bahagia bersama dengan pangerannya Itu kisah cinta yang terlalu sempurna Pernah aku menginginkannya Namun sesuatu yang seperti itu jauh dari jangkauanku Bukan karena t...
Rasa yang tersapu harap
306      197     0     
Romance
Leanandra Kavinta atau yang biasa dipanggil Andra. Gadis receh yang mempunyai sahabat seperjuangan. Selalu bersama setiap ada waktu untuk melakukan kegiatan yang penting maupun tidak penting sama sekali. Darpa Gravila, cowok sederhana, tidak begitu tampan, tidak begitu kaya, dia cuma sekadar cowok baik yang menjaganya setiap sedang bersama. Cowok yang menjadi alasan Andra bertahan diketidakp...
Lagi tersesat! : Gajelas
8      8     0     
Short Story
Aduh! Adekku sama temen deketku yang entahlan udah balik ke rumah. Dan yang paling ngagetin, mereka udah bikin aliran BAMBANGISME, official banget di gazebo kebun. Pantesan pagi segarku hawa hawanya jadi sesak. NB: Nama masing masing karakter samaran ya wkwk