Read More >>"> Melting Point (04) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Melting Point
MENU
About Us  

Sagara sibuk memainkan pulpen yang dia pinjam dari Queenie. Dari tadi pagi Queenie sibuk protes untuk membatalkan taruhannya sampai sekarang sibuk mengganggu Sagara. Lalu pelajaran fisika di depannya sangat membosankan, terlebih lagi ini adalah pelajaran terakhir. Siapapun yang menyusun jadwal pelajarannya mungkin tidak pernah sekolah karena jam terakhir adalah jam malas.

"Ayolah, Gar. Kemaren gue marah-marah sama dia, mana mungkin dia gak dendam sama gue," protes Queenie sambil menarik-narik lengan seragam Sagara.

"Dih. Siapa suruh lo langsung setuju, bego."

"Lo gak bilang seleksinya sama dia," oceh Queenie.

"Ye, anjing. Lo juga main setuju aja," balas Sagara, matanya menatap lurus pada rumus-rumus fisika yang baru saja ditulis oleh gurunya di papan tulis, sementara tangannya sibuk memainkan pulpen dan tidak menghiraukan Queenie yang masih menarik-narik lengan seragamnya. "Kalo batal, lo harus ngerjain tugas gue selama sebulan."

Queenie berhenti menarik lengan seragam Sagara, matanya menatap Sagara kesal. "Dih, ogah," tolak Queenie cepat. "Ya udah gue ikut, tapi kalo gak masuk gue gak perlu ngerjain tugas lo kan?" tanya Queenie.

Sagara menoleh, pulpen yang dari tadi dia mainkan ditaruh di atas meja. "Ya udah, nggak."

"Gue harus belajar kagak tau malu nih," gumam Queenie sambil menutup buku fisikanya padahal pelajarannya baru akan berakhir lima belas menit lagi.

"Lah, tolol. Kapan lo tau malu sih?" tanya Sagara heran.

"Terserah."

"Lagunya Glenn Fredly?"

"Dih, gak jelas."

"Apa yang kurang jelas?" Sagara mengambil buku fisika Queenie dan mulai menggambar di salah satu halamannya.

"Lo. Lo gak jelas." Queenie memutar bola matanya malas.

"Jelas gini anjir. Ini gue di sini kaki gue masih napak di lantai, bukan setan yang gak jelas bentuknya," balas Sagara tapi masih fokus menggambar di buku Queenie.

"Lo ngapain sih? Jangan coret-coret buku gue lah," protes Queenie sambil mendekatkan kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan Sagara.

"Punya mata kan?"

"Wih! Ternyata jago gambar," ujar Queenie terkagum-kagum. "Mata gue ya itu? Tau kok mata gue bagus. Makasih-makasih, udah banyak yang muji."

"Percaya diri amat. Mata kucing ini, lo kucing?" tanya Sagara santai sambil menyelesaikan gambarnya

"Udah gak usah malu-malu kalo mau muji gue," balas Queenie menyenggol lengan Sagara pelan.

"Gue gak malu-malu, lo malu-maluin!" ketus Sagara.

"Tolong ngaca ya." Queenie menjawab sambil membereskan barang-barangnya.

"Ada muka gue yang ganteng."

"Najis!" ujar Queenie ketus. "Sekarang siapa yang malu-maluin, sat?" tanya Queenie kesal.

"Cewek tuh gak boleh kasar-kasar, bego." Sagara menutup buku fisika Queenie dan menaruh pulpen diatasnya.

"Peduli amat."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    wow queenie galak dan mau bunuh diri, hmhh apa sebabnya ya?
    seru nih ceritanya.gayamu menceritakan juga asyik. tapi, sebagai pembaca, aku merasa tiap chapternya spti tanggung. padahal udah bagus dri atas. kurang klimaks aja. tapi mungin, kalau aku selesaiin bacanya, bakalan 'ngeh ni critanya.

    mampir2 juga ya ke Three boys and a man punya ku, :D

    Comment on chapter 02
Similar Tags
She Is Falling in Love
3      3     0     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
Jangan Datang Untuk Menyimpan Kenangan
1      1     0     
Short Story
Kesedihan ini adalah cerita lama yang terus aku ceritakan. Adakalanya datang sekilat cahaya terang, menyuruhku berhenti bermimpi dan mencoba bertahan. Katakan pada dunia, hadapi hari dengan berani tanpa pernah melirik kembali masa kelam.
Harmonia
47      10     0     
Humor
Kumpulan cerpen yang akan membuat hidup Anda berubah 360 derajat (muter ke tempat semula). Berisi tentang kisah-kisah inspiratif yang memotivasi dengan kemasan humor versi bangsa Yunani. Jika diterbitkan dalam bentuk cetak, buku ini akan sangat serba guna (bisa untuk bungkus gorengan). Anda akan mengalami sedikit mual dan pusing ketika membacanya. Selamat membaca, selamat terinspirasi, dan jangan...
Foxelia
9      7     0     
Action
Red Foxelia, salah satu stuntman wanita yang terkenal. Selain cantik, rambut merahnya yang bergelombang selalu menjadi bahan bicara. Hidupnya sebagai aktor pengganti sangatlah damai sampai akhirnya Red sendiri tidak pernah menyangka bahwa ia harus melakukan aksi berbahayanya secara nyata saat melawan sekelompok perampok.
Sarah
249      196     2     
Short Story
Sarah, si gadis paling populer satu sekolahan. Sarah yang dijuluki sebagai Taylor Swift SMU Kusuma Wijaya, yang mantannya ada dimana-mana. Sarah yang tiba-tiba menghilang dan \'mengacaukan\' banyak orang. Sarah juga yang berhasil membuat Galih jatuh cinta sebelum akhirnya memerangkapnya...
(L)OVERTONE
23      6     0     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
SURAT CINTA KASIH
362      294     6     
Short Story
Kisah ini menceritakan bahwa hak kita adalah mencintai, bukan memiliki
Metanoia
22      6     0     
True Story
❝You, the one who always have a special place in my heart.❞
Orange Blossom
404      313     3     
Short Story
Kesepian, mimpi dan perjuangan, dua orang kesepian yang terikat dalam kesendirian, kisah yang bermula dari segelas Orange Blossom.
Last Hour of Spring
6      5     0     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.