Read More >>"> Langit Jingga (Bagian 4 - Jingga; (Mem)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Langit Jingga
MENU
About Us  

Tik – Tok – Tik – Tok

 

Lamat-lamat Lyra menatap jarum jam digital di layar handphone, membandingkan dengan jam berwarna krem yang tersemat di pergelangan tangan. Sisi-sisinya memang sudah pecah, namun ia enggan meninggalkan benda itu terpajang sebagai barang simpanan di lemari, atau menjelma bak sebuah peninggalan kenangan dalam kardus. Terlalu berharga. Satu kata yang menggambarkan betapa dirinya tidak ingin lepas, meski di mata orang lain hanya sebuah pengingat waktu yang murah.

 

Bahannya alumunium, dapat ditemukan pada kios-kios pinggir jalan yang selalu ramai pengunjung. Terpampang lebar di depannya; ‘Jam Tangan Murah Mulai 25 Ribu’. Lyra tentu tahu, karena yang membelikannya mengajak ia serta ketika itu. Berhimpitan dengan hiruk pikuk manusia yang satu sama lain mengabaikan budaya mengantri, atau setidaknya sekedar menyingkir jika tidak terlalu berkepentingan dan sudah membeli. Dari sanalah, ibu Lyra dapat membeli hadiah istimewa ini.

 

Teringat bagaimana dahulu ketika sekolah, bahkan untuk berharap memiliki baju lebaran pun dia tidak sanggup. Dan untungnya, itu tidak lagi dirasakan oleh adik-adiknya. Semoga saja.

 

“Bapak Setyo ....”

 

Suara berat dari arah informasi ruang IGD mengagetkan, lantas dengan terburu gadis itu bangkit dan menghampiri. Saat itulah ia sadar bahwa ibunya tidak ada di tempat. Entah apa yang dipikirkannya hingga lupa memperhatikan sekitar. Kemudian pesan masuk ke layar handphone, dengan getar yang tidak asing.

 

My mom

Ibu urus keperluan administrasi ke desa untuk pengajuan bantuan dulu. Kalau ada apa-apa, telepon ya Teh.

 

“Iya, Pak.”

 

Petugas tersebut mengamati Lyra sebentar, “Keluarga bapak Setyo?”

 

“Iya, saya anaknya,” jawab Lyra mantap.

 

Pria berjanggut tipis yang masih muda dengan wajah segar tersebut memberikan beberapa lembar kertas. “Silahkan dibawa ke pusat informasi rawat inap ya, Bu.”

 

Lyra mengernyitkan dahi. Apa dia se-tua itu hingga dipanggil ‘Bu’?

 

“Segera ya, Bu. Biar bapaknya bisa langsung di antar ke lantai atas.”

 

Dengan terpaksa gadis itu menelan rasa herannya, kemudian tersenyum, “Makasih, Om.”

 

“Om?”

 

Lyra meninggalkan lelaki itu segera, dimana tatapannya terasa terus menuju pada dirinya karena panggilan yang ia sematkan sebelum pergi. “Sukurin!” gumam Lyra senang.

 

***

 

“Sudah punya KTP, mbak?” tanya karyawan wanita yang dengan cekatan mengatur berkas rawat bapak Lyra. “Sudah.”

 

“Sudah lebih dari dua puluh tahun?”

 

Lyra membatin, Apa-apaan ini? Tadi disangka ibu-ibu, sekarang disangka anak kecil. Bingung saya.

 

“Iya, sudah,” ucap perempuan itu setelah merogoh E-KTP dari dalam tas gendongnya. Lantas meletakkan kartu tersebut di atas meja.

 

“Ini kami jadikan jaminan, ya.” Lyra hanya mengangguk. Cukup lama proses hingga akhirnya menjadi kesal sendiri. Belum lagi merasa beberapa mata seperti memandang aneh padanya. Inilah hal yang tidak ia suka ketika berada di tempat umum. “Seharusnya aku pakai masker tadi.”

 

Lyra menunduk, entah merasa sesuatu tengah mendekati perlahan. Dan anehnya tercipta was-was. “Gimana, Cin?” Reflek Lyra menoleh, kemudian mendapati pria berperawakan tinggi-putih berada di sisinya. Wajahnya bersih, menawan dengan badan tegap dan sedikit berisi. Pakaian perawat berwarna putih polos seakan menyatu dengan tubuhnya. Dan ia dibuat kikuk tatkala pria tersebut ‘memergoki’ dirinya, dengan cepat lantas menunduk serta memajukan posisi duduk. Bukan karena hal apapun, tetapi salah satu lengan orang tersebut berpegangan pada sandaran kursi yang ditempati Lyra. Niat hati ingin menegur, tapi tak sanggup.

 

“Oke, Cin.” Suara hentakan sepatu menggema, bahkan sampai ke jantung Lyra. Semakin lama, kian menjauh. Ia melirik sepintas, bayangan pria itu telah sirna. Masuk dan melebur bersama beberapa perawat lain ke bagian bangunan belakang tempat pelayanan lanjut yang dikondisikan serius.

 

Huft. Lyra menghela napas, untung saja tidak terlalu lama. Atau bisa-bisa sesak napas Lyra dibuatnya. “Ini Mbak, berkasnya. Silahkan diberikan ke pusat informasi ruang IGD.”

 

Gadis itu menerima sebuah map khusus bertuliskan nama rumah sakit milik pemerintah ini, dengan beberapa lembar kertas di dalamnya. Serta sebuah kartu pengenal untuk penunggu pasien yang langsung saja ia kantongi. Kemudian meninggalkan ruangan menuju tempat yang diintruksikan, sembari menenangkan diri. Rasa kaget sungguh masih terasa, sudah seperti habis maling buah di tetangga sebelah rumah saja.

 

Lyra pun heran, sebab lelaki tadi nampak tak asing. Tapi dia juga tidak ingat siapa orang itu. Akankah teman sekolahnya, atau seseorang yang pernah berpas-pasan dengannya di suatu tempat. Semakin mengingat, malah sakit kepala. Ah, mungkin hanya perasaan saja.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • PenaLara

    @yurriansan Siyap, Mom. Thank you ^^

    Comment on chapter Bagian 3 - Langit; Awan Mendung
  • yurriansan

    @PenaLara waaah aku dpet julukan baru lgi di Tinlit wkwkwk.
    eh sma kok, aku juga msh bljar. lapakku aja bnyak kritikan juga.

    update chapter bru dlu, next aku bca2 lg ya...

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
  • PenaLara

    @yurriansan thanks mommy,masih belajar 😅. Semoga mommy mau sering-sering krisan karyaku 😍

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
  • yurriansan

    Dari yg aku bca, aku blum mnmukan "greget" d crita ini, mungkin kamu hrus cpt2 tmbh chapter baru, biar trjawab :D.
    Klau boleh saran, tuljsanmu udah rapi dan diksinya bagus, tpi lbh bags lg klo lebih Showing. supay cerirany lbh hidup

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
Similar Tags
Temu Yang Di Tunggu (up)
98      18     0     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Nyanyian Laut Biru
17      8     0     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
Untuk Reina
87      25     0     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?
Love Dribble
61      19     0     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
The Past or The Future
2      2     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Begitulah Cinta?
104      28     0     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Ending
37      14     0     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
PALETTE
3      3     0     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
The Second Lady?
4      4     0     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
CHERRY & BAKERY (PART 1)
26      11     0     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...