Read More >>"> Noterratus (3. Pangeran Arold) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Noterratus
MENU
About Us  

Istana Pangeran Arold sangat berbeda dengan istana Dewi Daisy. Istana itu penuh dengan alat-alat peperangan yang menempel di didingnya. Sepanjang lorong yang mereka lewati mereka menemukan berbagai macam peralatan perang dari yang terlihat umum maupun yang terlihat unik dan langka.

“Kenapa Pangeran Arold disebut pangeran? Bukan Dewa?” Azalea bertanya tidak mengerti. Sebenarnya sedari tadi dia sudah memikirkan pertanyaan itu, hanya saja dia takut untuk mengutarakannya. Dia takut membuat kesalahan di negeri orang lain.

“Karena dia memang masih pangeran, belum di angkat menjadi Dewa sebenarnya,” jawab Krissan dengan tenang seperti biasanya.

Azalea menghentikan langkahnya. Dia menatap Krissan dengan seksama. Dia semakin yakin jika Krissan adalah bagian dari rencana jahat orang bersosok hitam yang membuat seluruh warga sekolah membeku. Tapi dia tidak boleh gegabah, dia harus bermain tenang. Dia tidak ingin mati di negara yang tidak dikenalnya ini. Dia harus kembali ke negerinya lebih dulu.

“Apa kita akan berjalan disini terus menerus. Dari tadi tidak ada belokan atau ujungnya. Apa kita tersesat?” tanya Azalea sambil meraba-raba salah satu patung berwujud kuda dengan lapisan emas di depannya. Dia terpesona akan indahnya patung itu. Dengan mata yang terbuat dari kristal murni, serta rambutnya yang berasal dari sutra selembut kualitas teratas sudah berhasil membuatnya terpesona.

Azalea mengelus rambut kuda itu. Tanpa disangkanya sendiri, itu adalah alat untuk membuka jalan menuju tempat Pangeran Arold berada. Azalea masuk ke dalamnya. Seperti tadi, Krissan mengekorinya. Bisa dibilang petualangan ini hanya dirinyalah yang beraksi, sedangkan Krissan hanya sebagai penonton atau orang yang hanya menemaninya kesana kemari.

“Ternyata kalian secepat itu menemukan pintu masuknya. Aku kira kalian akan berputar-putar lebih lama di sana.” Suara seorang laki-laki remaja menggema di ruangan itu. Barulah dia memunculkanwujudnya di tengah-tengah ruangan bersamaan dengan lampu yang menyala terang secara bersamaan. Membuat mata kedua orang itu silau.

“Bisakah kamu menunjukkan jalan ke mana kami harus menuju tahap selanjutnya?” kali ini Krissan yang angkat bicara. Laki-laki itu terlihat jengah dengan apa yang ada di depannya. Seorang laki-laki remaja dengan rahang tegas mirip Krissan dan hidung mancungnya yang sama persis berhasil membuat Azalea menyandingkan kedua wajah mereka. memang benar-benar terlihat mirip. Yang berbeda hanya rambut mereka. Pangeran arold memiliki rambut berwarna putih dan lurus. Sedangkan Krissan mempunyai rambut berwarna hitam legam dan sedikit bergelombang.

“Ohh. Kau sungguh tidak sopan.” Pangeran Arold berujar santai tapi sarat akan makna. “Apa kita harus langsung memulainya? Padahal aku ingin bermain-main dulu. Kau tahu, seperti anak remaja pada umumnya. Aku sangat menyukai segala hal tentang permainan. Apa...”

“Suah cukup!! Kita mulai saja. Apa yang akan kamu berikan untuk tantangan ini?” geram Krissan dengan marah. Dia tidak suka melihat Azalea ditatap remeh oleh anak remaja itu.

“Baik. Baik. Kamu sangat tidak sabaran,” kesal Pangeran Arold sambil mengerucutkan bibirnya.

“Aku akan bertanya. Hanya satu pertanyaan saja dan kamu harus menyebutkan alasannya. Jika alasanmu kuat, kamu bisa melanjutkan perjalananmu menuju ke tempat ayahku berada. Dia yang menyimpan buku itu sebenarnya. Tapi tidak, sebenarnya ibuku yang menyimpannya. Dan hanya ibuku yang tahu itu dimana.” Pangeran Arold melirik sinis ke arah Krissan. Wajahnya terlihat sangat muak dengan kehadiran orang itu. Jika bukan karena neneknya-Dewi Daisy yang menyuruhnya. Dia tidak akan mau melakukan hal ini.

“Kenapa kamu mau menyelamatkan seluruh penghuni sekolah?”

Azalea tidak perlu membutuhkanwaktu lama untuk berpikir. Dia suda sangat mantab dengan jawaban yang akan dia utarakan. Sepanjang perjalanan dia memikirkannya, maka ketika Pangeran Arold memberinya pertayaan itu dia sudah bisa menjawabnya dengan siap.

“Karena aku menyayangi mereka. Meskipun kebanyakan dari mereka membenciku atau tidak menyukaiku tapi aku selalu merasa mereka sebenarnya melindungiku. Hanya saja aku terlalu menyayangi mereka sampai-sampai aku lupa bahwa sebuah kekerasan bukanlah senuah bentuk kasih sayang. Tapi aku memang benar-benar menyayangi mereka seperti aku menyayangi diriku sendiri.”

“Menyayangi diri sendiri? yang ada aku melihatmu membenci dirimu sendiri. Berarti kamu juga membenci mereka.” Pangeran Arold menjawab dengan penuh intimidasi. “Sayangnya jawabanmu salah besar. Kamu dan temanmu akan masuk ke dalam penjara bawah tanah. Selamat berjuang!”

Setelah mengucapkan kalimat itu. Lantai yang dipijaki Azalea dan Krissan menghilang. Mereka terjatuh ke dalam lubang di bawahnya yang mengantarkan mereka langsung ke penjara bawah tanah.

Melihat lantai kembali menutup, membuat Pangeran Arold bernapas lega. Jika dia semakin melihat kedua orang itu, bisa dibayangkna seperti apa dirinya nanti. Beruntung dia tidak perlu berlama-lama berurusan dengannya. 

“Akhirnya selesai juga,” gumamnya sambil merenggangkan tangannya.

***

“Apa kamu bodoh menjawab sesuatu hal yang tidak masuk akal seperti itu? Kapan kamu mau jujur dengan apa yang kamu rasakan sebenarnya?” bentak Krissan dengan marah. Dia tidak suka terjebak diantara reruji besi yang mengungkung mereka. apalagi suasananya temaram dengan lampu kuno seadanya.

Azalea hanya bisa menunduk pasrah sambil memeluk dirinya sendiri. Dia tahu sudah tidak ada waktu lagi. Ini hari kedua mereka menjelajah mencari buku Noterratus. Dia juga sudah gagal menjawab pertanyaan Pangeran Arold. Apalagi besok adalah hari terkahir mereka untuk menemukan buku Noterratus itu. Azalea sangat sedih jika mengingat hal itu. Dia bahkan tidak mendengarkan gerutuan Krissan yang menyumpah serapahi jawabannya. 

Azalea berdiri dari duduknya. Matanya menelisik ke arah dinding yang berada di belakangnya. Dia mengamati setiap ukiran yang ada di dinding. Ukirannnya sangat unik dan terlihat susah untuk diukir dengan tangan. Tapi tidak menutup kemungkinan itu adalah ukiran tangan. Pengamatan Azalea berlanjut lagi. Kali ini dia melihat ukiran acak yang tidak beraturan. Dia menggesernya tapi tidak bisa. Dia mencoba menggerakkan permata kecil yang berada di sisi pembatas ukiran. Dan ketika permata itu berubah tempat, ukiran itu bergerak rapi ke tengah. Azalea menikmati hal itu. Dia kemudian melakukan hal yang sama dengan ke enam batu permata yang lain. setelahnya semua ukiran itu bergerak rapi dan menyusunnya dengan teratur. Azalea terkesiap dengan ukiran yang ada di sana. Ada tiga nama. Dan Azalea sangat kaget dengan itu semua.

Ukiran itu tiba-tiba bersinar menyilaukan mata. Azalea menutup matanya. Cahaya terang itu menghilang begitu saja setelah beberapa saat. Dia membuka matanya. Di sekelilingnya hanya ada nuansa putih tanpa warna. Bahkan pakaian hitam yang dia pakai berubah warnanya menjadi putih. Azalea menatap sekeliling kembali. Dimana-mana hanya putih yang mengelilinginnya. Kepalanya terasa pusing ketika semua teka-teki yang berusaha dia sambungkan dengan semua ini. Dan itu membuatnya memekik kesakitan.

Tags: tlwc19 fantasy

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Praha
4      4     0     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.
The War Galaxy
105      20     0     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...
6 Pintu Untuk Pulang
3      3     0     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Judgement Day
6      6     0     
Short Story
Telepon itu berdering di waktu dan nama yang salah. Jessi tak kuasa, meringkuk ketakutan di sudut kamarnya. Adalah Nino Herdian yang menghubunginya namun Jessi nyaris kehilangan akal sehatnya. "Aku membunuhnya dua tahun yang lalu," Jessi berbisik lirih. "Aku membunuh Nino dua tahun yang lalu!"
Misteri Rumah Tua
4      4     0     
Short Story
Nata dan Farah mencoba menyelidiki kasus rumah tua penuh misteri yang membuat mereka berdua merencanakan penyelidikan. Tapi sebelum hal itu terjadi. Misteri lain datang menghampiri. Farah menghilang dan Nata harus menemukan Farah sebelum memecahkan misteri rumah tua itu. Apakah Nata berhasil menyelesaikan kedua kasus itu?
MEI, SI TOKOH DALAM NOVEL
4      4     0     
Short Story
Pernah nggak sih kamu bermimpi, dan mimpinya itu berasa nyata banget? Atau pernah nggak sih kamu memipikan sesuatu untuk kemudian menjadi kenyataan? Pernah kamu memimpikan seseorang yang nggak dikenal kemudian bertemua dengan orang tersebut dalam dunia nyata di kemudian harinya? Atau pernah kamu bermipi sebelum mengalami suatu kejadian yang kemudian kamu menyadari kalau mimpi tersebut merupakan ...
Memories Never Die
2      2     0     
Short Story
Ketika Ella harus memilih untuk kembali pada cinta pertamanya atau mencintai seseorang yang telah membuat dirinya bahagia saat ini. Namun satu persatu kenangannya bersama Devan mulai ia lupakan dan Dokter Gilang selalu ada bersamanya untuk membuat dirinya merasa lebih bahagia.
U&I - Our World
4      4     0     
Short Story
Pertama. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu indah, manis, dan memuaskan. Kedua. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu menyakitkan, penuh dengan pengorbanan, serta hampa. Ketiga. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu adalah suatu khayalan. Lalu. Apa kegunaan sang Penyihir dalam kisah cinta?
Cute Monster
3      3     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Revealed
5      5     0     
Short Story
Pembunuh bayaran yang di tuduh melakukan pembunuhan yang tidak dia lakukan memutuskan untuk bekerja sama dengan detektif yang bertanggung jawab dengan kasus itu. Semuanya itu tidak dia lakukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk 'semuanya'.