Read More >>"> The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS] (Here goes nothing) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

Here goes nothing,” katanya kepada diri sendiri.

Ia mengatur napasnya dan membuka kertas hitam itu.

‘Kakak kamu, Raden Ajeng Kiranna Ayu. Cantik yah? Tapi nggak akan lama lagi.’ 

Keringat dingin sudah bukan lagi berbentuk butiran di dahi Rhea. Sekarang ia merasa seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Sepoy-sepoy angin yang bertiup lembut dari jendela membuat tubuh Rhea gemetar. Ia kelihatan sibuk berpikir, seolah menimbang-nimbang apakah ia harus memberi tahu Kiran tentang ini atau mengacuhkan surat kaleng itu. Sesungguhnaya Rhea tidak pernah menyangka ia akan sepeduli itu pada Kiran. Tetapi ketika ia membaca baris demi baris tulisan itu, Rhea merasa isi perutnya diaduk-aduk karena khawatir dan juga marah.

Rhea bangkit berdiri dan berjalan mundar-mandir di kamarnya beberapa kali. Kemudian ia pun bergerak menuju pintu dan memutar kenop pintu. Langkah kakinya yang tidak memakai sandal membuat derakan-derakan halus ketika ia berjalan menuju kamar Kiran. Ia mengetuk pintu lima kali, kode yang Rhea dan Kiran buat ketika masih kecil untuk memberi tahu bahwa mereka lah yang mengetuk pintu satu sama lain dan bukan Bibik atau orang tua mereka.

“Rhea?” suara Kiran terdengar bingung.

“Ya, ini gue,” jawab Rhea.

Kiran berderap menuju pintu dan membukanya. Ia terlihat sangat bingung. Sudah lama sekali ia tidak mendengar ketukan itu di pintu kamarnya. Lebih tepatnya lagi, sudah lama sekali Rhea dan Kiran tidak saling bicara. Hari ini hari yang baik rupanya. Setidaknya itulah yang Kiran kira.

“Lo besok ada acara nggak?” tanya Rhea.

Kiran yang tambah bingung karena Rhea sebelumnya nggak pernah peduli Kiran kemana dan sama siapapun hanya bisa bengong.

“Heh! Lo denger nggak gue ngomong apa?”

“Eh..Eh. Nggak kok. Besok aku cuma ada bimbel aja,” jawab Kiran terbata-bata.

“Nggak usah bimbel. Lo pulang langsung. Jangan kemana-mana lagi,” kata Rhea.

“Loh? Kenapa, Rhe? Emang ada apa?” tanya Kiran. Kiran mulai memainkan kalungnya yang berbentuk kupu-kupu dan memiliki mata batu sapphire di tengahnya. Kebiasaan Kiran ketika ia gugup dan Rhea tahu itu.

“Nggak usah banyak tanyalah. Pokoknya lo besok jangan kemana-mana. Lebih tepatnya lo pulang ke rumah habis pulang sekolah langsung dalam beberapa hari ini. Ada masalah yang harus gue klarifikasi,” jawab Rhea panjang lebar.

“Ada apa sih, Rhe? Aku bisa bantu apa?” tanya Kiran, khawatir.

“Lo bantu gue dengan diem di rumah. Ngerti nggak?” tanya Rhea dengan tidak sabar.

Kiran pun dengan berat hati mengangguk.

“Ya udah. Gitu aja,” Rhea kemudian melenggang pergi tanpa berbasa-basi.

Kiran tentu saja tambah bingung. Ia menutup pintu perlahan kemudian bergerak menuju tembok yang memisahkan kamar Rhea dan Kiran. Ditempelkannya telinganya ke tembok, berusaha mendengar jika Rhea mengatakan sesuatu di kamar sebelah. Namun sia-sia. Hanya ada dentuman-dentuman drum dan bunyi senar gitar elektrik yang disiksa pemainnya. Kiran mengambil hapenya dan mencari nomor Cherris di sana.

“Halo?” suara Cherris yang cerah ceria terdengar di seberang sambungan telepon.

“Cher, aku ada masalah nih,” kata Kiran to-the-point.
Terdengar helaan napas Cherris,” Apa? Rhea lagi?”

“Iyaaaah..”

“Kenapa lagi dia?” tanya Cherris. Suaranya terdengar bosan dan lelah.

Rupanya ini bukan pertama kalinya Kiran menelepon dan curhat tentang Rhea dan keanehannya ke Cherris. Rhea, Cherris dan Ara memang sudah berteman baik sejak SD. 

“Dia aneh banget, Cher. Dia nyuruh gue langsung pulang ke rumah beberapa hari ini. Katanya ada masalah yang harus dia klarifikasi,” jawab Kiran.

“Kiran sayaaaaang. Rhea kan adik kamu. Nggak aneh dong dia ngomong gitu.”

“Iya tapi..”

“Rhea punya kesibukan dia sendiri. Kamu juga harus cari kesibukan sendiri dong. Cari pacar kek,” kata Cherris dengan centilnya.

Tanpa Kiran ketahui, Cherris memang lagi sibuk manja-manjaan dan suap-suapan sama Clyde di sofa ruang keluarganya Clyde.

“Aduh aku nggak punya waktu buat cari cowok ah. Keluargaku aja udah berantakan gini,” gerutu Kiran.

“Kiran. Masa SMA tinggal berapa bulan lagi loh. Enjoy dong!” kata Cherris dengan tidak sabar.

“Aku nggak bisa nggak khawatirin keluarga aku, Cher..”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • TamagoTan

    @Kang_Isa Thank you so much! Salam kenal juga, Kak! Nanti aku mampir yah ke cerita Kakak!

    Comment on chapter Prolog
  • Kang_Isa

    Keren. Ceritanya mistis banget, ikutan merinding juga. Salam kenal, Kak. Jika berkenan, mampir juga di ceritaku, ya.
    Salam semangat selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Woozi's Hoshi
113      30     0     
Fan Fiction
Ji Hoon dan Soonyoung selalu bersama sejak di bangku Sekolah Dasar, dan Ji Hoon tidak pernah menyangka bahwa suatu hari Soonyoung akan pergi meninggalkannya...
Secuil Senyum Gadis Kampung Belakang
2      2     0     
Short Story
Senyumnya begitu indah dan tak terganti. Begitu indahnya hingga tak bisa hilang dalam memoriku. Sayang aku belum bernai menemuinya dan bertanya siapa namanya.
Hematidrosis
3      3     0     
Short Story
Obat yang telah lama aku temukan kini harus aku jauhi, setidaknya aku pernah merasakan jika ada obat lain selain resep dari pihak medis--Igo. Kini aku merasakan bahwa dunia dan segala isinya tak pernah berpihak pada alur hidupku.
A D I E U
13      8     0     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
The Killing Pendant
11      2     0     
Mystery
Di Grove Ridge University yang bereputasi tinggi dan terkenal ke seluruh penjuru kota Cresthill, tidak ada yang bisa membayangkan bahwa kriminalitas sesepele penyebaran kunci jawaban ujian akan terjadi di kelas angkatan seorang gadis dengan tingkat keingintahuan luar biasa terhadap segala sesuatu di sekitarnya, Ophelia Wood. Ia pun ditugaskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik semua itu, ke...
DarkLove 2
12      5     0     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
SURAT CINTA KASIH
362      294     6     
Short Story
Kisah ini menceritakan bahwa hak kita adalah mencintai, bukan memiliki
Nonsens
290      237     3     
Short Story
\"bukan satu dua, tiga kali aku mencoba, tapi hasilnya nonsens. lagi dan lagi gadis itu kudekati, tetap saja ia tak menggubrisku, heh, hasilnya nonsens\".
Why Him?
2      2     0     
Short Story
Is he the answer?
Aku. Kamu. Waktu
41      16     0     
Romance
Aku adalah perempuan yang tidak diperkenankan untuk hidup oleh orang lain. Aku adalah perempuan yang berdosa hanya karena jatuh cinta. Aku adalah perempuan ketiga dari kisah cinta yang bukan sesungguhnya