Read More >>"> Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS] (Devon) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

"Lo sakit?" tanyaku.

"Nggak kok. Biasa aja."

"Lo kebelet ke belakang yah?" tanyaku. 

Ryo pun menggeleng.

"Loh terus kenapa lo nggak ngewaro gue?"

"Ehm.. Gue lagi ada pikiran aja."

"Lo tau lo boleh cerita ma gue kapan pun lo mau kan, Ryo." Aku setengah memaksa.

"Sorry. Gue lagi pengen sendiri nih. Lo ke kantin sendiri aja yah hari ini." Ryo bilang asal-asalan dan berlalu begitu saja. Dia bahkan tidak melihat mataku ketika bicara. Pasti ada yang tidak beres.

Tiba-tiba rombongan murid cewek menyeruak memasuki kantin. Rupanya Devon sedang dikeroyok. Susah juga yah kalau punya tampang di atas rata-rata. Dengan terpaksa, aku masuk kantin dan berjalan perlahan di belakang rombongan Devon-ers itu. Aku membeli semangkuk udon, tempura dan miso soup dari counter Japanese food di kantin. Kantin sekolah ini memang ada beberapa counter, Japanese food, Italian food, Korean food, Chinese food, McDonalds dan French bakery. 

Aku kembali duduk sendirian di tangga dekat kantin, tempat Ryo dan aku selalu makan bersama. Tangga itu mengarah ke loteng yang sekarang sudah disegel. Dulunya loteng itu tempat rahasia eskul Pramuka. Tapi karena sudah tua, loteng itu pun tidak boleh dipakai lagi. Lagian siapa juga yang mau naik ke sana. Tampangnya angker gitu.

Dari jauh aku melihat Devon berjalan sendiri ke kelas. Aneh juga, ke mana semua penggemarnya pergi.

"Hei, Devon! Sini-sini!" Aku melambaikan tanganku dengan hebohnya.

Dia bergerak perlahan mendekatiku dan mengangkat alisnya. Sumpah deh. Aku kesal juga diperlakukan begini.

"Aduh ngomong dong!" Aku berlagak frustasi dan sekilas kulihat Devon tersenyum.

"Makanan jepangnya enak?" tanyanya.

"Lumayan. Tapi gue dah bosen banget sama makanan di kantin ini. Udah lima tahun gue makan makanan yang itu-itu mulu. Harusnya kita minta menu baru," kataku sambil bergeser supaya Devon bisa duduk.

Mengerti signal yang kuberikan, Devon pun duduk dan menyeruput teh botol yang sedari tadi dipegangnya.

"Di Jerman ada teh botol yah?"

Devon tersenyum lagi dan menggeleng.

"Terus ini pertama kalinya lo minum dong,"

"Nggak juga. Gue sampai kelas 4 SD tinggal di Jakarta. Terus baru deh pindah ke Jerman ikut nyokap gue," tatapannya menerawang.

"Terus nyokap lo sekarang ikut pulang ke Indonesia?"

"Nggak. Gue pulang ke Indonesia soalnya nyokap gue baru menikah lagi dengan seorang pria Perancis dan gue dikirim ke sini untuk tinggal dengan bokap," katanya.

Muka Devon selalu terlihat sedih. Begitupun senyumnya. Sekarang aku mengerti kenapa.

"Sorry," gumamku. Aku seharusnya tidak usah menanyakan itu padanya di hari pertamanya di sekolah. Bodoh sekali aku.

"Tidak apa-apa. Aku sudah bisa menerimanya. My mom never loved me anyway," katanya dengan tatapan menerawang itu lagi.

"Sekarang lo seneng dong tinggal sama bokap lo?" Aku berusaha menghiburnya sembari berharap dia akan mengatakan bahwa dia senang sudah kembali ke Indonesia dan bahwa ayahnya memang menyayangingnya.

"Ngga juga. Bokap gue tinggal sama keluarganya. Jadi gue tinggal di salah satu apartemen miliknya,"

"Oh," hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Aku tidak tahu harus menghiburnya dengan cara apa karenan aku bahkan baru mengenalnya.

Benar deh, kata siapa anak orang kaya itu bahagia? Lihat aku contohnya. Aku selalu ditinggal di istana yang kosong melompong dan hanya sekali-sekali ditengok oleh Papa. Tapi setelah mendengar cerita Devon, aku bahkan tidak berhak mengeluh. Setidaknya aku tahu Papa sangat menyayangiku.

"Gue duluan yah. Harus ketemu kepala sekolah ngurusin surat-surat," kata Devon tiba-tiba. Aku tidak tahu kalau dia benar-benar ingin menemui kepala sekolah atau tidak tahan dengan ke-awkward-an suasana di antara kita berdua.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • Kang_Isa

    Keren. Lanjut, ya. Sukses selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
  • TamagoTan

    @ikasitirahayu1 Salam kenal juga! :) Thank you dah mampir yah.

    Comment on chapter Prolog
  • ikasitirahayu1

    Salam kenal, kak

    Comment on chapter Sang Salju dan Sang Awan
Similar Tags
Teru Teru Bozu
4      4     0     
Short Story
“Teru-teru bozu, make tomorrow into a bright day and i’ll bring you something”
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
78      5     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Secret Elegi
45      14     0     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
DANGEROUS SISTER
69      15     0     
Fan Fiction
Alicea Aston adalah nama barat untuk Kim Sinb yang memiliki takdir sebagai seorang hunter vampire tapi sesungguhnya masih banyak hal yang tak terungkap tentang dirinya, tentang jati dirinya dan sesuatu besar nan misterius yang akan menimpanya. Semua berubah dan menjadi mengerikan saat ia kembali ke korea bersama saudari angkatnya Sally Aston yang merupakan Blood Secred atau pemilik darah suci.
Iskanje
29      9     0     
Action
Dera adalah seorang mahasiswa pindahan dari Jakarta. Entah takdir atau kebetulan, ia beberapa kali bertemu dengan Arif, seorang Komandan Resimen Mahasiswa Kutara Manawa. Dera yang begitu mengagumi sosok lelaki yang berwibawa pada akhirnya jatuh cinta pada Arif. Ia pun menjadi anggota Resimen Mahasiswa. Pada mulanya, ia masuk menwa untuk mencari sesuatu. Pencariannya menemui jalan buntu, tetapi ia...
KESEMPATAN PERTAMA
311      251     4     
Short Story
Dan, hari ini berakhir dengan air mata. Namun, semua belum terlambat. Masih ada hari esok...
(not) the last sunset
3      3     0     
Short Story
Deburan ombak memecah keheningan.diatas batu karang aku duduk bersila menikmati indahnya pemandangan sore ini,matahari yang mulai kembali keperaduannya dan sebentar lagi akan digantikan oleh sinar rembulan.aku menggulung rambutku dan memejamkan mata perlahan,merasakan setiap sentuhan lembut angin pantai. “excusme.. may I sit down?” seseorang bertanya padaku,aku membuka mataku dan untuk bebera...
Unknown
4      4     0     
Romance
Demi apapun, Zigga menyesal menceritakan itu. Sekarang jadinya harus ada manusia menyebalkan yang mengetahui rahasianya itu selain dia dan Tuhan. Bahkan Zigga malas sekali menyebutkan namanya. Dia, Maga!
Behind the Camera
21      8     0     
Romance
Aritha Ravenza, siswi baru yang tertarik dunia fotografi. Di sekolah barunya, ia ingin sekali bergabung dengan FORSA, namun ternyata ekskul tersebut menyimpan sejumlah fakta yang tak terduga. Ia ingin menghindar, namun ternyata orang yang ia kagumi secara diam-diam menjadi bagian dari mereka.
Cute Monster
3      3     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"