Read More >>"> INTERTWINE (Voglio Conoscerti) PART 2 (WHY ?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - INTERTWINE (Voglio Conoscerti) PART 2
MENU
About Us  

                                                                                                                Why?

 

 

Lalu lalang kesibukan di tempat ini mulai berubah sepi. Papan warna oranye dan tulisan berbunyi POS di dinding belakang para petugas loket, seakan menjadi icon yang selalu menarik perhatian.

Vella masih merenung di salah satu kursi bercat oranye terang. Sudah sejam yang lalu dia berada di sana. Ada sesuatu yang ingin dipastikan. Alih-alih di kepalanya masih berkecamuk tentang keputusan Noval dan Mella yang sama-sama sepakat menjadikannya sebagai pemeran snow white. Belum lagi kejadian beberapa waktu lalu di cafe Chrry&Bakery.

Ia menghela napas. Kini beralih pada sepucuk surat di tangannya.

“Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk sama drama—drama kehidupan, sampai lupa kalau ada punya misi yang harus aku selesaikan.” Gumamnya pada dirinya sendiri. Perhatiannya tertuju pada sepucuk kertas lusuh di tangannya.

Sudah satu bulan yang lalu Vella mengirim surat balasan. Tapi hingga hari ini, dia tidak menerima surat balasannya. Dia tidak lagi menganggap ini sepele. Meski sebenarnya dia merasa dipermainkan oleh surat misterius itu. Satu hal yang pasti, surat itu sukses membuatnya penasaran. Ia bahkan berjanji pada dirinya, ia harus bisa ingin menemukan siapa pengirim di balik surat-surat itu.

Ia melihat pantulan wajahnya dari lantai di bawah sana.

“Oke, aku harus menyelesaikan semua ini.” Pehatiannya

tertuju pada salah seorang petugas yang bergerak menghampirinya.

“Maaf Mbak, sudah jam 3 kami akan tutup.”

Vella bangkit dari duduknya. “Err. Tapi saya menunggu—“

“Mbak Vella ya?” seseorang menyapa dari belakang.

Vella berbalik. Dia melihat Paman Andi menghampirinya. Seorang petugas pengirim surat yang sudah cukup dikenalnya.

“Paman. Bukankah seharusnya surat temanku sudah sampai di Jakarta minggu ini?” tanyanya memastikan, “aku mengirimnya satu bulan yang lalu. Tapi kenapa—“

Paman Andi berfikir sejenak. “Wah tadi ada seorang petugas dari SMA mbak. Kebetulan dia mengenal mbak Vella, jadi saya  menyampaikan surat-surat balasan itu padanya.”

Selama beberapa detik Vella tercenung. Mungkinkah seorang petugas TU mengambil surat-surat yang akan dikirim ke SMA-nya termasuk surat balasan miliknya. Kurang kerjaan sekali orang itu. Apa gunanya jasa Pak POS kalau dia bertindak begitu. Dia sendiri merasa bodoh, sejak kapan dia begitu penasaran dengan balasan surat itu. Lalu kenapa tiba-tiba dia menjadi sebodoh ini?

“Oh. Baiklah. Sepertinya tadi aku lupa mengeceknya di TU.” Lanjut Vella basa-basi.

“Kalau begitu, mari.”

Vella mengangguk. Ia segera beranjak keluar dari kantor POS. Dia mengumpat pada dirinya sendiri.

“Buat apa juga aku ngarepin surat balasan,“ Vella

mendecakkan lidahnya. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya

beberapa meter dari pintu keluar kantor POS.

“Kalau Kak Vegan di Jakarta dan surat itu dari Bandung, jelas bukan Kak Vegan yang mengirimnya kan? Mereka orang yang berbeda.” Desis Vella. Dia kembali berjalan menapaki trotoar. Begitu dia melihat sebuah busway merapat ke halte, dia bergegas mempercepat langkah kakinya.

***

Selama perjalanan menuju Cherry&Bakery seperti biasanya, Vella terus memikirkan teka-teki ini. Dia tak lagi peduli mengapa dia menjadi begitu serius begini? Sejak kapan dia menjadi begini? Bukankah sketsa kosong yang dijelaskan Ivy beberapa waktu lalu sudah cukup membuatnya muak dengan orang misterius itu? Atau, mungkinkah dia mulai tertarik dengan kata-kata dalam Bahasa Italy di sana?

Sebuah notifikasi SMS dari ponsel di saku seragamnya menyadarkan Vella dari lamunan sesaatnya.

Tina: Vell, Kakak bakal pulang malem jadi maaf nggak bisa jemput kamu hari ini.

Vella tiba-tiba bangkit. Membuat beberapa penumpang di sampingnya ikut terkejut melihatnya.

“Ada apa Mbak?” tanya petugas busway terkejut. “Mau turun di sini?”Vella masih celingukan di dalam bus. Dia melihat keadaan di luar. Begitu ia berhasil menemukan huruf  “C dan B” warna coklat dengan hiasan kue dan donat, ia pun mengangguk pada petugas busway memberi isyarat kalau dia akan turun di halte selanjutnya.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • kania_young

    @yurriansan makasiih banyak yaaa ... ☺️

    Comment on chapter FLASH BACK
  • yurriansan

    @kania_young iya, crta mu asik loh dbcanya. moga rame like ya...

    Comment on chapter FLASH BACK
  • kania_young

    @yurriansan
    haha... iya kah XD ..... semoga lekas menemukan konfilknya... hihihi... okeyy meluncuurr...

    Comment on chapter FLASH BACK
  • yurriansan

    belumk etemu konfliknya, tapi asik untuk dibaca.
    mampir2 juga ya ke ceritaku... :D

    Comment on chapter FLASH BACK
Similar Tags
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
3      3     0     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Dinding Kardus
96      29     0     
Inspirational
Kalian tau rasanya hidup di dalam rumah yang terbuat dari susunan kardus? Dengan ukuran tak lebih dari 3 x 3 meter. Kalian tau rasanya makan ikan asin yang sudah basi? Jika belum, mari kuceritakan.
Pulpen Cinta Adik Kelas
5      4     0     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Kamu, Histeria, & Logika
413      56     0     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
Ghea
4      4     0     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Trust
20      9     0     
Romance
Kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan.
Stuck In Memories
78      25     0     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
CHERRY & BAKERY (PART 1)
26      11     0     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
Special
25      9     0     
Romance
Setiap orang pasti punya orang-orang yang dispesialkan. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Namun, bagaimana jika orang yang dispesialkan tidak mampu kita miliki? Bertahan atau menyerah adalah pilihan. Tentang hati yang masih saja bertahan pada cinta pertama walaupun kenyataan pahit selalu menerpa. Hingga lupa bahwa ada yang lebih pantas dispesialkan.
Secrets
38      17     0     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...