Read More >>"> The More Cherlones Mysteries (Story Behind) (#4 part 5) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The More Cherlones Mysteries (Story Behind)
MENU
About Us  

chapter 4: An Another Strange Cherlone (part 5)

 

"Siang tadi, aku menghubungi Daxton dari kamar Farah. Laki-laki itu bilang bahwa Chester membeli The Survivor darinya—di Cheap And Smart Fashion yang di Area London. 


     "Kau bisa lihat gambarannya? Rupanya Chester tidak kalah cerdik dari kita," ungkap Farah blakblakan.


     "Jadi kau menghubungi Daxton dari rumah ini?" Don terbelalak. 


     "Berani sekali kau melakukannya. Padahal kau sendiri yang selalu bilang kalau kita tidak boleh melakukan kebodohan," katanya lagi seakan tak percaya.


     "Aku tidak membuka posisimu sebagai Don," balas Farah dengan nada tajam, sebelum meneruskan, "Memang Farah harus berakhir sebagai korban pembunuhan. Jadi sebentar lagi, aku harus lenyap dari rumah ini. Maka, sebagai jalan yang paling aman, aku akan keluar dari halaman belakang."


     "Dan aku melewati pintu utama menuju halaman depan sebagai Don," sahut Don pintar—mengikuti arah keinginan bosnya, yang justru berakhir dengan kebingungan. "Akan tetapi, mau ke mana kita ini? Apa hubungannya dengan informasi dari Daxton? Bukankah aku harus selamanya di tempat ini?"


     "Chester dan Cheryl tengah menuju ke sana, goblok! Tempatnya Daxton—Cheap And Smart," jawab Farah melotot tak sabaran. 


     "Dan satu hal lagi, jangan naik elcar mewah Cherlone, karena kita tidak mau Elmer sampai mengetahui lokasi itu," katanya lagi dengan luar biasa ketus.


     "Jalan kaki memang menyehatkan di zaman yang serba kian canggih ini. Terima kasih," sahut Don menimpali, sambil tertawa dan meregangkan tubuhnya. Tak terbersit dalam pikirannya sedikit pun jika tiga setengah jam berikutnya—persisnya pada pukul setengah delapan malam—satu lusin agen Europe Region Bureau Investigation meringkusnya di rumah yang sama.


     Dia cukup terkejut sekaligus terkesima, ketika mendapati Chester yang dengan cepat mengetahui fakta bahwa Farah yang bersama mereka hampir seharian ini bukanlah sosok asli anak ketiga Brandon yang sesungguhnya.


     "Perempuan misterius yang menjadi Farah Cherlone itu. Dia pasti sudah kabur—pergi ke suatu tempat yang jauh, dan tidak akan pernah kembali lagi ke sini. Bukankah benar begitu?" pernyataan sekaligus pertanyaan Chester padanya yang cukup keras, dipenuhi dengan campuran amarah dan kekesalan.


     Setelah laki-laki brengsek yang ternyata Landon Simmons itu dibawa pergi oleh tim ERBI ke markas mereka untuk diperiksa, Chester dan Cheryl berusaha mencari tahu siapa sosok sesungguhnya yang menipu mentah-mentah semua orang di rumah sebagai Farah Cherlone.


     "Bagian surat pengantar warisan yang baru dari Ayah itu—," kata Cheryl karena teringat akan sesuatu, "—bukankah tadi sore ketika masih ada Mr. Tristan Fryer, kukatakan juga ada kemungkinan Ayah mempunyai saudara atau saudari kembar?"


     "Sarron, jangan bilang kalau kau sudah melupakan omonganku itu," katanya mengingatkan kakak yang si Tuan Pengacara.


     "Sarron, kau malah mengalihkan fokus perhatian kami pada peristiwa pertemuan Ayah dengan Mr. Fryer semalam," ujar Chester dengan sikap agak menuding kakak tiri laki-lakinya itu.


     "Sudahlah," dengan bijak, Don asli menengahi.


     Farah asli baru berkomentar setelah lama pulih dari pingsannya tadi. Masih terekam jelas dalam benaknya, peristiwa penculikan dirinya oleh Brandon palsu pada dini hari ini. Katanya dengan terbata-bata, "Orang jahat itu sangat mirip dengan Ayah. Dia memang perempuan, tetapi punya postur serta kondisi fisik tubuh seperti layaknya laki-laki. Memang bukan mustahil, jika dialah saudari kembar ayah kita."


     Don asli berdiri di tengah-tengah semua saudaranya. Diulurkannya satu telapak tangannya ke udara. Sambil mengatupkan telunjuk dengan jempol di samping wajahnya, dia berujar, "Well, ayah kita mempunyai rahasia besar."


     Spontan Sarron mengangkat satu telapak tangannya, "Aku dan Farah juga mempunyai suatu rahasia besar. Pada waktu acara minum wine kami bersama Don palsu semalam, si Landon Simmons brengsek itu meniru gayamu barusan dengan sukses. Dia memang layak mendapat tepuk tangan yang paling meriah sebagai seorang aktor."

 

*end of chapter 4*

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • AstardiSkai

    @yurriansan saya luruskan ya.. judul sebelumnya, The Cherlones Mysteries. Kalo seri, saya baru masukin Duo Future Detective Series yang cerita pertamanya ya dwilogi The Cherlone Mysteries dan The More Cherlone Mysteries ini.
    Oh ya, kalo mao nulis cermis ya harus baca jenis cerita ini terlebih dulu. Dwilogi ini lahir setelah saya getol baca serinya Sherlock Holmes dan punya si ratu cermis Agatha Christie

    Comment on chapter #3 part 2
  • AstardiSkai

    @yurriansan oke, terima kasih ya udah mau mampir dan juga kasih komentar positifnya di sini

    Comment on chapter #3 part 2
  • yurriansan

    kalau berkenan, mampir juga ya keceritaku. tapi, nggak "semenantang" ceritamu. :)

    Comment on chapter #1 part 1
  • yurriansan

    aku belum baca seri sebelumnya, tapi udah tergoda sama yg ini. yah, meskipun aku hobi nnton drama detektif atau versi film, aku sulit untuk menuliskan cerita misteri. apalagi yang konfkiknya rumit begini. salut buat author :D

    Comment on chapter #1 part 1
Similar Tags
Dendam
19      11     0     
Mystery
Rian Putra Dinata, seorang pelajar SMU Tunas Muda, memiliki sahabat bernama Sandara. Mereka berdua duduk di bangku yang sama, kelas XI.A. Sandara seorang gadis ceria dan riang, namun berubah menjadi tertutup sejak perceraian kedua orang tuanya. Meskipun Sandara banyak berubah, Rian tetap setia menemani sahabatnya sejak kecil. Mereka berjanji akan terus menjaga persahabatan hingga maut memisahk...
SOLITUDE
28      21     0     
Mystery
Lelaki tampan, atau gentleman? Cecilia tidak pernah menyangka keduanya menyimpan rahasia dibalik koma lima tahunnya. Siapa yang harus Cecilia percaya?
The Black Envelope
26      12     0     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Cecilia
4      4     0     
Short Story
Di balik wajah kaku lelaki yang jarang tersenyum itu ada nama gadis cantik bersarang dalam hatinya. Judith tidak pernah menyukai gadis separah ini, Cecilia yang pertama. Sayangnya, Cecilia nampak terlalu sulit digapai. Suatu hari, Cecilia bak menghilang. Meninggalkan Judith dengan kegundahan dan kebingungannya. Judith tak tahu bahwa Cecilia ternyata punya seribu satu rahasia.
Flashdisk
6      5     0     
Short Story
Ada yang aneh dengan flashdiskku. Semuanya terjadi begitu saja. Aneh. Lalat itu tiba-tiba muncul dan bergerak liar pada layar laptopku, semuanya terasa cepat. Hingga kuku pada semua jariku lepas dengan sendirinya, seperti terpotong namun dengan bentuk yang tak beraturan. Ah, wajahku! Astaga apalagi ini?
Ruman Tengah Jalan
8      7     0     
Horror
Blocked Street
195      86     0     
Horror
Ada apa dengan jalan buntu tersebut? Apa ada riwayat terakhir seperti pembunuhan atau penyiksaan? Aryan dan Harris si anak paranormal yang mencoba menemukan kejanggalan di jalan buntu itu. Banyak sekali yang dialami oleh Aryan dan Harris Apa kelanjutan ceritanya?
Reflection
6      6     0     
Short Story
Ketika melihat namun, tak mampu melakukan apapun
A KID WITH NO BODY
6      6     0     
Short Story
A kid trying to solve a mystery that killed his parents
Mimpi Dari Masa Lalu
399      263     4     
Short Story
Sebuah cerita yang menceritakan tentang seorang gadis yang selalu mendapatkan mimpi buruk yang menakutkan, hingga suatu saat dia bertemu seorang laki-laki disekolahnya yang bersikap aneh dan mencurigakan, tetapi ternyata laki-laki itulah yang membantu gadis itu untuk mendapatkan jawaban mengenai mimpi buruknya itu.