Read More >>"> My Teaser Devil Prince (Chapter 6 || Jalan-jalan ❣️) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Teaser Devil Prince
MENU
About Us  

 

 

Hari ini Leon berncana mengajak Shevana jalan-jalan. Mood wanita itu terlihat buruk sejak dua hari yang lalu. Entah mengapa..

 

Jemarinya Mengetuk pelan pintu kamar Shevana. Karna tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya Leon memutuskan untuk membukanya sendiri.

 

Di sana, terlihat Seorang yang tengah bergelumung dengan selimut. Seolah mencari kehanggatan di tengah suhu udara dingin kota paris.

 

Ya.. Mereka masih diparis.

 

Berjalan mendekat, Leon diam memandang wajah polos gadis di depannya. Lagi.. Rasa asing itu kembali muncul setiap saat melihat Shevana di dekatnya. Tanpa sadar wajahnya mendekat, mengecup sekilas bibir merah ranum gadisnya.

 

Apa dia bilang tadi?

 

Gadisnya heh?!

 

Yang benar saja..

 

Shevana mengeliat, merasakan ada seorang yang mengecupnya pelan. Membuka matanya, dia terkejut mendapati Leon tengah tersenyum manis beberapa jengkal dari wajahnya.

 

"Pagi Ana.. Kau tambah terlihat jelek saat matamu terjaga." sapanya dengan lembut.

 

Shevana melirik sinis, "Aku memang tidak pernah merasa cantik, jadi jangan mengajak ku kelahi pagi-pagi." balasnya kesal.

 

Leon terkekeh mendengar balasan Shevana. Dia memang tidak akan pernah merasa bosan dengan gadis galak ini.

 

"Sudahlah, cepat mandi dan segeralah turun." Shevana tidak membalas, tapi tetap berdiri menuju kamar mandi.

 

Leon mengelengkan kepalanya melihat kemarahan yang shevana lakukan hampir tiga hari ini. Dia memang tetap berlaku seperti biasanya, hanya saja Leon tetap merasa jika Shevana tengah memendam kejengkelan terhadapnya.

 

Setelah di rasa cukup, Shevana turun menemui Leon.

 

''Apa ada acara lagi, hari ini?" tanya shevana saat sudah duduk di sebrang meja.

 

Leon menoleh, "Tidak. Tapi aku mau membawamu jalan-jalan. Setidaknya sebelum kita kembali, kau bisa merasakan sedikit liburan disini." ucapnya yang tidak membutuhkan persetujuan darinya.

 

Shevana mendesah lelah, ''Selalu semaunya sendiri, seperti biasa. Dasar arogan." gumam Shevana kesal.

 

Leon yang mendengar berpura bertanya, "Apa kau mengucapkan sesuatu?" Shevana mengeleng sebagai jawaban. Dia malas ribut dengan lelaki itu.

 

Seusai sarapan, leon mengiringnya masuk ke mobil lelaki itu. Kali ini.. Dia mengendarainya sendiri.

 

"Mengapa tidak mengajak Jordan?" tanya shevana melihat jordan hanya membukakan pintu mobil untuknya.

 

Leon menengok, "Tidak. Hari ini.. Aku hanya ingin berdua denganmu saja." jawabnya santai tanpa memikirkan jantung Shevana yang sedang membuncah mendengar ucapannya.

 

Mencoba tidak ke ge-eran, Shevana menoleh. "Bukankah dalam dua hari ini, kau memang hanya dengan bersamaku saja. Apa bedanya? "

 

"Tentu berbeda. Kemarin-kemarin karna memang urusan bisnis. Kal ini, khusus untuk mengajakmu jalan-jalan." shevana yang mendengar itu tidak bisa lagi mengontrol detak jantungnya. Dia menepuk pipinya beberapa kali, guna menyamarkan Semburat merah di pipinya.

 

Leon yang melihat itu tersenyum mengoda. "Ada apa? Mengapa menepuk pipimu berulang kali?" jedanya sebentar ''Wajahmu merah, apa kau sakit?" tanya nya berpura tidak mengerti, dengan mengulum bibir bawahnya.

 

Shevana gelagapan, "Tidak. Tidak.. Aku baik-baik saja. Sudah, perhatikan jalanmu saja sana. Tidak usah mempedulikanku." jawabnya mengibaskan tanganya.

 

Leon semakin terkekeh, dia baru tahu. Jika shevana mudah sekali merona hanya dengan ucapan saja.

 

Benar-benar mengemaskan. 

 

***

 

Wajah polos itu menunjukkan senyumannya, matanya berbinar melihat Pemandangan di hadapanya sekarang.

 

Jika kemarin-kemarin dia hanya bisa melihatnya lewat balkon kamarnya. Sekarang ini, dia benar-benar melihatnya langsung.

 

Keindahan manara Eiffel membuat senyumnya mengembang, kemudian dia mengoyangkan tangan Leon di sampingnya, yang di balas tatapan tidak mengerti leon.

 

"Aku mau naik, ayo kesana leon." ajaknya berbinar memandang leon yang menatapnya enggan.

 

''Kau sendiri saja. Aku malas jika harus berdesakan disana."

 

Shevana memberengut. "Aku tidak mengerti bahasa inggris. Jika aku tersesat bagaimana."

 

"Aku bisa menjemputmu lewat GPS di ponselmu."

 

Shevana semakin jengkel, tahu begini mending tidak usah di ajak kemari. Gerutunya. 

 

"Ya sudah jika tidak mau. Ayo pulang, tidur lebih bermakna dari pada harus berdiri tak berguna disini." ucap shevana kesal.

 

Leon menghela nafas, gadis galak nan keras kepala itu, selalu rewel jika tidak di turuti. Padahal.. Leon paling tidak suka direpotkan.

 

Tapi.. Mengapa sekarang, Dia malah tidak bisa jika menolak keinginan gadis yang sedang merajuk padanya ini?

 

Dan sadar atau tidak. Dia mulai tidak keberatan jika melakukan hal merepotkan untuk gadis itu, entah apa yang terjadi sebenarnya.. Leon juga tidak mengerti dengan jelas.

 

"Baiklah .. Kita kesana." ucapnya mengakhiri perdebatan mereka.

 

Shevana menoleh senang, "Serius mau?" leon hanya mengangguk mengiyakan.

 

Shevana tersenyum berbinar. Menarik tangan besar itu untuk naik lift yang akan membawa mereka ke tujuan.

 

Leon mengelengkan kepalanya tidak habis pikir. Tadi merajuk sebal, sekarang malah tersenyum senang. perubahan Mood gadis itu benar-benar membuatnya heran. 

 

Sesampainya di tengah menara Eiffel, shevana berlari senang melihat pemandangan kota paris dari arah tempatnya berdiri.

 

Matanya berbinar menunjukkan kesenangan. Menoleh kebelakang, dia memangil leon untuk bergabung bersamanya.

 

"Sudah senang sekarang?" tanyanya saat sudah berdiri di samping shevana. Dia mengangguk senang sebagai jawaban.

 

"Sangat .. Terimakasih leon telah membawaku kemari." ucap shevana riang.

 

"Kau seperti tidak pernah liburan saja." balas leon yang tidak melihat perubahan wajah shevana.

 

Shevana memandang hamparan rumput indah di depan sana. Matanya menerawang dengan pandangan sulit di artikan.

 

"Memang. Ini adalah liburanku yang pertama." gumam shevana pelan. Dia menoleh ke arah leon yang tengah menatapnya tidak mengerti.

 

"Maka dari itu.. Aku sangat bertrimakasih padamu telah mengajakku kemari." ucap shevana menunjukkan senyum terpaksanya.

 

Ada yang salah.. Ah ralat.. Ada yang berbeda. Bibir itu memang meperlihatkan senyumanya. Namun, tidak dengan sinar matanya yang meredup.

 

Leon tidak akan menanyakan kenapa, dia akan menunggu shevana untuk menceritakannya sendiri.

 

Memaksa bukanlah sifat leon. Searoganya dia.. Tetap dia menghargai privasi orang lain. Meski dia harus mencari tahunya sendiri.

 

Yang jelas, Dia tidak memaksa bukan?!

 

***

Jadilah Reader yang baik Dan dukung penulis dengan Klik tanda 👍 jika anda menyukai karya saya😊. Terima kasih dan selamat membaca😊..

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    @R_Quellaiya..
    boleh klau mau kritik ceritaku 😊. bisa lihat d profilku, kalau mau baca2

    Comment on chapter Chapter 4 || Senyum misterius ❣️
  • R_Quella

    @yurriansan Tangkyuuu, saya juga baru belajar nulis sih, gpp kita saling kritik dan saran aja. Makasih ya❣️

    Comment on chapter Chapter 4 || Senyum misterius ❣️
  • yurriansan

    nice story, semoga bisa menyelesaikan ceritanya ya.
    tadi aku baca masih ada typo, nama orang masih ada yang ditulis huruf kecil. terus dialog tagnya masih ada yang kurang tepat. misal :Jadi kau takut naik pesawat(koma) Ana, ini yang tepat.
    mampir2 juga ya ke ceritaku, saling kasih saran dan jangan kaget kalau aku juga ratu typo :p. sukses terus ya...

    Comment on chapter Chapter 4 || Senyum misterius ❣️
Similar Tags
Princess Harzel
90      34     0     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Akai Ito (Complete)
19      11     0     
Romance
Apakah kalian percaya takdir? tanya Raka. Dua gadis kecil di sampingnya hanya terbengong mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Raka. Seorang gadis kecil dengan rambut sebahu dan pita kecil yang menghiasi sisi kanan rambutnya itupun menjawab. Aku percaya Raka. Aku percaya bahwa takdir itu ada sama dengan bagaimana aku percaya bahwa Allah itu ada. Suatu saat nanti jika kita bertiga nant...
I'll Be There For You
2      1     0     
Romance
Memang benar, tidak mudah untuk menyatukan kembali kaca yang telah pecah. Tapi, aku yakin bisa melakukannya. Walau harus melukai diriku sendiri. Ini demi kita, demi sejarah persahabatan yang pernah kita buat bersama.
injured
31      12     0     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Tak Pernah Memiliki
4      4     0     
Short Story
Saling menunggu seseorang, dalam diam. Berakhir tak indah, berujung pisah. Kita yang tak pernah bisa untuk saling memiliki.
in Silence
3      3     0     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Arion
12      6     0     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
ADITYA DAN RA
183      43     0     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
Sakura di Bulan Juni (Complete)
67      24     0     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...
Love and your lies
58      19     0     
Romance
You are the best liar.. Xaveri adalah seorang kakak terbaik bagi merryna. Sedangkan merryna hanya seorang gadis polos. Dia tidak memahami dirinya sendiri dan mencoba mengencani ardion, pemain basket yang mempunyai sisi gelap. Sampai pada suatu hari sebuah rahasia terbesar terbongkar