MELUDAH
Oleh : Heru Patria
Cuiih!
Mulut monyong semprotkan ludah
Mendarat dan berbuih di atas tanah
Rasa jijik serta merta datang, tanpa permisi
Saksikan segala kepicikan yang tersaji
Cuiih!
Ludah juga sebagai isarat penghinaan
Bagi seseorang yang dibenci sampai ke tulang
Air dari mulut yang berbau basin itu
Adalah luapan kebencian yang membatu
Cuiih!
Masyarakat meludah bertemu pemimpinnya
Yang gagal mewujudkan janji propaganda
Orang bersafari yang harusnya merakyat
Duduk berdiskusi dengan mata terpejam rapat
Cuiih!
Penguasa meludah di halaman istana
Serasa meludah di atas tubuh yang resah
Sembari menghitung jumlah kursi yang tersedia
Usaha sampingan untuk menambah rupiah
Cuiih!
Ludah tercecer dari mulut pejabat
Dibuat pesta pora oleh kawanan lalat
Air mata dikemas jadi komoditi
Jerit memelas hanya diberi janji tak pasti
Cuiih!
Ludah tinggalkan bekas di atas batu
Kugores jadi sebait puisi yang pilu
Kering ludahku, kering tintaku
Melihat duka tak kunjung pergi dari negeriku
Blitar, 23 Agustus 2019
Salam literasi Indonesia
kusuka banget bang... lanjutkan
Comment on chapter KETIAK