DUBUR
Oleh : Heru Patria
Kepala terbentur, lidah menjulur, menetes liur
Bicara ngelantur, perilaku ngawur, serakah menyubur
Mudah tergiur, iri bertabur, jadi susah tidur
Lupa bersyukur, selalu takabur, ingatan hancur
Suka bertempur, tak mau membaur
Santun terkubur, tak peduli umur
Damai tergusur, menginjak uzur
Mata lamur, pandangan kabur, kejebur sumur
Tak selamanya kedudukan bisa diatur
Sebab waktu tak bisa berjalan mundur
Tak selamanya pohon subur di tanah gembur
Kehidupan berproses seperti alur daur
Pejabat makmur di atas tubuh rakyat yang terbujur
Pejabat bersyukur, derita rakyat belum undur
Jangan takabur sebab waktu akan berangsur
Menunggu hancur, menuai lebur
Kencangkan dasi yang kendur
Terangi hati dengan secercah nur
Jangan biarkan ada luka meretas bilur
Dari panah kata yang lepas dari busur
Angin meluncur, melawan ombak berdebur
Rakyat menganggur, persaingan kerja tak terukur
Rambut gondrong, malah kebebasan yang tercukur
Pejabat bohong, lempar janji manis agar rakyat terhibur
Hancur, hancur sudah segala hal yang telah diatur
Tegur, teguran kata sudah tak lagi manjur
Gusur, tergusurlah rakyat yang coba menabur
Jujur, kejujuran rakyat tak mampu menjulur
Koruptor menjamur, konon katanya sudah terlanjur
Kesewenangan menjamur, nyaris tak ada tempat untuk jujur
Keadilan mengabur, benar dan salah serupa kapur
Dendam menyulur, tunggu waktu untuk menggempur
Kehidupan sudah serupa dubur
Penuh cacing kremi berbaur
Kebusukan koruptor yang tak pernah kendur
Cetak negara layaknya kentut terobos dubur
Pada dubur yang paling hancur
Di sana koruptor akan terjebur
Syukur!
Blitar, 4 September 2019
Salam literasi Indonesia
kusuka banget bang... lanjutkan
Comment on chapter KETIAK